Anda di halaman 1dari 4

Peran Generasi Y dan Generasi Z Sebagai Pelopor Zakat

Cut Nurhidayanti

Dizaman yang modern ini, banyak permasalah yang terjadi di lingkungan generasi Y
dan generasi Z. Dimana mereka lebih tertarik dengan berbagai isu tentang fasion, makanan,
gaya hidup dan sebagainya. Padahal menurut riset terbaru dari Alvara Reasearch Center,
masyarakat Indonesia membutuhkan setidaknya lebih dari 65,6% bantuan tunai dan sekitar
58,9% bantuan sembako dimasa covid-19. Kesadaran berzakat yang masih minim juga menjadi
masalah di lingkungan masyarakat. Berbagai regulasi telah dibuat oleh pemerintah terkait
imbauan untuk berzakat. Namun, kesadaran berzakat yang rendah berdampak pada dana zakat
yang rendah pula dan mengakibatkan minimnya distribusi zakat. Selain itu, masalah SDM
terkait amil zakat professional juga masih kurang. Disaat institusi zakat membutuhkan amil
professional, perguran tinggi sangat minim menghasilkan lulusan dari jurusan tersebut.
Kurangnya rasa ketertarikan calon mahasiswa pada jurusan tersebut menjadi salah satu faktor
kurangnya tenaga professional amil zakat pada saat sekarang inis.
Zakat merupakan salah satu kewajiban dari setiap umat islam. Ia tedapat pada salah
satu dari 5 rukun islam, tepatnya pada urutan ke-4 yang dilaksanakan di bulan Ramadhan.
Hikmah dari berzakat ialah Menyucikan jiwa manusia dari sifat kikir, rakus, dan tamak. Tidak
hanya itu, hikmah dari berzakat adalah menyempurnakan iman, membersihkan harta,
menghapus dosa, mempererat persaudaraan serta dapat meringankan beban sesama umat islam
yang membutuhkan. Orang yang mengeluarkan zakat juga disebut dengan muzakki
sedangkaan orang yang menerima zakat disebut mustahik. Perintah mengeluarkan zakat
banyak disebut didalam Al-Qur’an salah satunya pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 110
yang artinya “Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu
kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
Kata zakat berasal dari bahasa Arab “zaka” yaitu tumbuh, bertambah dan berkah.
Dikutip dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) zakat merupakan bagian tertentu dari harta
yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang telah ditetapkan.
Dinamakan zakat karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah,
membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq:
5). Sebagaimana yang terdapat didalam Qur’an surah At-Taubah ayat 103 yang artinya
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103).
Generasi Y atau yang disebut juga dengan generasi milenial merupakan generasi yang
lahir pada rentang tahun 1981 hingga 1996 dan Generasi Z lahir pada rentang tahun 1997
hingga 2012. Mereka merupakan masyarakat sosial yang melek teknologi, adaptif dan
produktif. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah aktivitas
baik itu berbelanja, berkreasi, bermedia sosial tak terkecuali dalam memperoleh informasi.
Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2019-2020,
pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 15-19 tahun (91%), disusul oleh
kelompok usia 20-24 tahun (88,5 %). Rata-rata pengguna mengakses internet untuk membuka
sosial media (51,5 %) dan berkomunikasi (32,9 %).
Seiring dengan perkembangan zaman, semua media dan platform pun bisa digunakan
untuk menyebarkan informasi. Hal tersebut mempermudah setiap orang dalam menjangkau
nya, tidak terkecuali pada topik “zakat”. Hal ini dapat menumbuhkan rasa penasaran bagi
generasi muda untuk mengikuti alur informasi sehingga dapat memperluas wawasan para
generasi tersebut dalam berzakat. Ini juga dapat dibuktikan dari pertumbuhan muzakki yang
kian bertambah dari tahun ke tahunnya. Dengan timbulnya kesadaran berzakat pada generasi
produktif ini, maka akan banyak mengurangi beban dan dapat membantu orang yang berada
didalam posisi membutuhkan. Banyak rekomendasi yang bermunculan dari mulai pertemanan,
produk makanan, pakaian yang banyak memengaruhi kaum muda untuk membeli suatu produk
melalui internet maupun media sosial. Juga termasuk penyebaran informasi zakat dapat
dilakukan dengan hal serupa sehingga dapat menarik minat para generasi muda untuk
berpartisipasi menjadi muzakki. Tidak hanya itu, para generasi Y dan generasi Z juga dapat
berpartisipasi dalam kegiatan zakat maupun Lembaga yang berbau zakat seperti Lembaga Amil
Zakat, Badan Amil Zakat Indonesia, LAZ Dompet Duafa Republika, dan lain-lain.
Diusia yang produktif ini, masyarakat muda tidak hanya sekedar dapat berpartisipasi
menjadi muzakki, namun juga dapat menjadi pelopor serta penggerak bagi perkembangan
zakat di Indonesia. Pengaruh anak muda sangatlah besar dalam peningkatan kesadaran berzakat
di lingkunan masyarakat. Mereka merupakan penggerak yang mampu mendorong masyarakat
untuk mengetahui betapa penting dan bermanfaatnya zakat bagi orang banyak termaksud
dirinya sendiri. Melalui serangkaian kegiatan-kegiatan positif seperti mengikuti sosialisasi
zakat, terjun dalam Lembaga zakat, menjadi pelopor penggerak zakat dan bahkan dapat
membuat kegiatan yang berbau zakat dapat membawa dampak positif bagi masyarakat
Indonesia. Tidak hanya penting untuk berzakat, namun juga penting untuk mengetahui apa
yang dimaksud dengan zakat itu tersendiri. Kegiatan tersebut dapat dimulai dari yang paling
kecil dengan menyebarkan informasi tentang zakat melalui media sosia maupun website,
sampai menjadi penggerak masyarakat untuk semangat dalam berzakat.
Tidak hanya dituntut untuk melek teknologi, generasi Y juga dan generasi Z juga
dituntut untuk melek agama. Salah satunya pada pembahasan zakat yang merupakan kewajiban
kita sebagai umat islam untuk menunaikannya. Zakat terbagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah dan
zakat mal. Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib tunaikan oleh setiap muslim pada bulan
Ramadhan. Sedangkan zakat mal merupakan zakat harta yang dilakukan Ketika harta telah
mencapai nisab dan haul. Menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 2014, zakat
adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh
orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Jika bercermin dari Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 60 maka zakat diperuntukkan bagi fakir,
miskin, amil, mualaf, hamba sahaya, orang berhutang dan orang yang berjihat dijalan Allah.
Contoh dari harta yang wajib dizakati adalah uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi,
dan lain-lain.
Ditinjau dari data Lembaga Badan Pusat Statistik tahun 2022 bulan February, total
generasi Y dan generasi Z kurang lebih sekitar 89.170.242 iiwa pada rentang usia 15 hingga
44 tahun. Jika diasumsikan sekitar sepersepuluh dari total banyaknya generasi Y dan generasi
Z yang beragama islam dan sedang berada pada usia produktif, maka jumlahnya sekitar
8.917.024 jiwa. Berdasarkan data tersebut, akan banyak generasi muda yang tidak hanya dapat
berperan menjadi muzakki, tetapi juga dapat berperan sebagai pelopor zakat untuk
menggerakkan masyarakat akan pentingnya berzakat. Hal tersebut hanya dapat dicapai dengan
menyesuaikan penyebaran informasi dengan mengikuti tren anak muda agar informasi yang
dikemas menjadi lebih menarik dan mudah diakses. Adanya literasi zakat baik melalui media
sosial maupun website akan sangat membantu masyarakat untuk dapat memperoleh informasi
ataupun layanan yang dimiliki oleh Lembaga zakat yang ada.
Kepedulian serta kreatifitas dari generasi muda dapat menjadi terobosan baru agar
masyarakat dapat mengenal zakat lebih dekat lagi. Melalui serangkaian ide-ide segar yang
dikemas menjadi sebuah karya ataupun kegiatan menarik sehingga masyarakat tertarik untuk
mengikutinya. Tentunya hal ini akan menimbulkan kesadaran bagi masyarakat akan zakat.
sehingga mereka tidak hanya berfikir untuk menjalankan perannya sebagai seorang muzakki,
namun juga sebagai pelopor zakat. Lembaga Amil Zakat dapat berkolaborasi dengan generasi
produktif ini untuk mempromosikan zakat. Generasi ini memiliki potensi yang besar terhadap
peluang pertumbuhan zakat setiap tahunnya. Mereka memiliki inovasi tinggi dalam berkarya,
belajar dan menambah wawasan mengenai pengelolaan zakat. Peran generasi ini terhadap zakat
sendiri sangat diperlukan untuk meningkatkan pemberdayaan zakat. Harapannya dengan hal
tersebut dapat meringankan beban dan membantu sesama umat islam yang sedang kesulitan
dalam hal ekonomi. Mulai dari sekarang sebagai penerus bangsa, tingkatkan kepedulian salah
satunya melalui zakat. Bergerak tidak hanya sebatas sebagai donatur, tetapi juga sebagai
pelopor zakat dengan memanfaatkan teknologi, kreatifitas dan inovasi yang ada agar
dikembangkan menjadi suatu karya atau kegiatan yang dapat mengajak masyarakat untuk sadar
akan pentingnya zakat.

Anda mungkin juga menyukai