Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

“MUSTAHIQ MENJADI MUZAKKI DI BIDANG WIRAUSAHA”

Mustahik adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Ketentuan tentang siapa
saja yang berhak menerima zakat telah diatur dengan jelas dalam QS at-Taubah [9]: 60.
“Sesungguhnya Zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berutang, untuk kepentingan di jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”(QS at-
Taubah [9]: 60). (Menurut Lazgis.com)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Orang fakir, yaitu orang yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari pada taraf yang paling minimal sekalipun.
2. Orang miskin, yaitu orang yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup (yang pokok) sehari-hari pada taraf yang minimal.
3. Amil zakat, yaitu lembaga atau perorangan yang mengelola zakat.
4. Muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam.
5. Riqab, yaitu untuk memerdekakan hamba sahaya.
6. Gharimin, yaitu untuk membebaskan beban orang yang berutang untuk kepentingan
kebaikan.
7. Sabilillah, yaitu untuk kepentingan di jalan Allah.
8. Ibnu Sabil, yaitu orang yang dalam perjalanan yang kehabisan bekal dan perjalanan
tersebut untuk tujuan kebaikan, seperti mahasiswa atau santri yang menuntut ilmu di
luar kota.
Muzakki adalah orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas kepemilikan
harta yang telah mencapai nishab dan haul. Seseorang terkena kewajiban membayar zakat
jika memenuhi kriteria berikut ini. (Menurut Lazgis.com)

1. Beragama Islam

Kewajiban zakat hanya diwajibkan kepada orang Islam. Hadits Rasulullah SAW
menyatakan, “Abu Bakar Shidiq berkata, ‘inilah sedekah (zakat) yang diwajibkan
oleh Rasulullah kepada kaum Muslim.” (HR Bukhari).

2. Merdeka
Kewajiban membayar zakat hanya diwajibkan kepada orang-orang yang merdeka.
Hamba sahaya tidak dikenai kewajiban berzakat.
3. Dimiliki secara sempurna
Harta benda yang wajib dibayarkan zakatnya adalah harta benda yang dimiliki secara
sempurna oleh seorang Muslim.

4. Mencapai nishab
Seorang Muslim wajib membayar zakat jika harta yang dimilikinya telah mencapai
nishab. Nishab zakat harta berbeda-beda, tergantung jenis harta bendanya.

5. Telah haul

Harta benda wajib dikeluarkan zakatnya jika telah dimiliki selama satu tahun penuh.
Hadits Rasulullah menyatakan, “Abdullah ibnu Umar berkata, ‘Rasulullah SAW
bersabda ‘Tidak ada zakat pada harta seseorang yang belum sampai satu tahun
dimilikinya.” (HR Daruquthni).
Berikut adalah pengalaman dari Mas Retas Amjad, seorang perencana kota,pegiat perusahaan
rintisan, aktivis sosial dan pembelajar. :

Semua bermula pada bisnis pertama saya yaitu kambing, justru bisnis pertama saya
itu berternak kambing pada tahun 2005, pada saat itu saya kelas 5 sd, modal pertama saya 3 jt
, dan ternyata pada wktu itu saya kaget juga, dan saya googling ternyata bener, 3 jt bisa beli
11 ekor kambing, harga satu kambing nya 300rb, itu 15 tahun yang lalu, sejak masih kecil
saya, adik dan kakak saya sudah di ajarkan menabung. Dengan itu saya membobol tabungan
saya, ternyata tabungan saya dapat terkumpu 1 jt, bersama dengan adik dan kakak saya
bekerja sama, dan terkumpul 3 jt. Kita pergi ke satu pasar hewan . kita pergi kesana, dengan
mobil bak terbuka, dan pulang dari sana kita bawa pulang 11 kambing. Dan kita dari sana
langsung pergi ke bescamp daerah gunung sumbing, ini di desa reco di kecamatan kretek.
Dan kemudian dari basecamp itu saya titipkan disana, dalam satu tahun, kambing itu beranak
3 ekor kambing. Tapi ternyata semua itu habis tak tersisa, alasan dari orang yg saya titipkan
itu, katanya kambing nya ada yang mati dan lain-lain. Itu jadi pembelajaran pertama saya,
kegagalan bisnis yang pad sat itu masih muda dan tidak punya sistem yang baik, kontroling
yang oke pada bisnis yang jalan. Kita memiliki partner yang tidak amanah, jadi untuk temen
temen yang ingin menjalan kan bisnis harus memilih partner yang baik, amanah, dan dengan
sistem yang baik. Kemudian perjalanan berikutnya , kemudian saya melanjutkan smp di
nyantri di salatiga 2007 – 2010 kemudian melanjutkan studi di BSD Tanggerang selatan
2010-2013 kemudian kuliah di UGM 2013-2018. Mahasiswa dibawah rata rata pernah IP 1
koma, meski pernah juga 3,7. Tidak pernah menang lomba, banter banter jadi finalis.
Beruntungnya pernah dapet beasiswa, pernah jadi perwakilan ke jepang , pergi ke malaysia
dan singapura. Lebih dikenal sebagai aktivis BEM, HMI dan pegiat perkotaan. Bersyukur
selama mahasiswa pernah ke beberapa daerah.
palembang,lampung,padang,payakumbuh,bukittinggi,samarinda,banjarmasin,balikpapan,
banjarbaru,makasar, marauke, asmat, timika, mataram, lombok banten jawa timur,dsb.

Pasca kegagalan bisnis pertama saya melanjukan studi di perantauan, menjadi santri
di mts al irsyad, MAN Insan Cendekia, Kemudian lanjut UGM. Prinsipnya menjadi : muslim
prduktif, Aktivis progresif, akademisi prestatif dan berpegang pada ukhuwah kebersamaan
dan kekeluargaan.

Kolo kita jadi muslim ya harus produktif dengan amal-amal kita, ibadah kita. Yang
kedua menjadi aktivis progresif artinya tidak hanya di kampus kuliah pulang kuliah
pulang,tapi juga terlibat di dalam organisasi, tapi juga engga cuman numpang nama doang
nih karena pernah terlibat organisasi, tapi ga ada kontribusinya. Cuman numpang nama
doang. Tapi kita jadi aktifis yang progresif, yang meninggalkan karya kita disana yang
membuat orang orang disana berterimakasih, karena kita meninggalkan peran. Tapi yang
disaat utama kita harus menjadi akademisi yang prestatif .

Anda mungkin juga menyukai