1. Ulama pertama yang menetapkan bahwa si penyewa dalam hal ini orang yang menggarap tanah yang wajib
mengeluarkan zakat karena dialah yang secara langsung memperoleh hasil dari tanah tersebut. Sedangkan ulama
kedua menetapkan bahwa si pemilik tanahlah yang wajib mengeluarkan zakatnya karena si pemilik tanah tersebut
mendapatkan uang sewa. Jika diperbandingkan alasan dari kedua kelompok tersebut, maka pendapat pertama
memiliki argumentasi yang lebih kuat karena hal ini diperkuat oleh firman Allah swt dalam surat al-An’am ayat 141
bahwa hasil tanah yang wajib dikeluarkan zakatnya bukan tanahnya. Berikut ini argumen yang memperkuat
pemilik tanah harus mengeluarkan zakat hartanya adalah…
A. Penyewa harus membayar sewa dan harus bekerja mengolah lahan tanahnya, dia punya dua beban, beban
mengurus tanah dan membayar sewaan, sedangkan pemilik tanah, dia tinggal duduk manis menerima uang
sewaan, sudah tidak perlu berpikir, tidak punya beban untuk bayar sewa dan tidak punya beban mengelola
tanahnya. Tapi dapat uang sewa. Uang sewa itu pun punya kewajiban zakatnya.
2. 2. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa MUI 7 Juni tahun 2003 menyatakan bahwa Semua bentuk
penghasilan halal wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun,
yakni senilai emas 85 gram. Zakat penghasilan dapat dikeluarkan pada saat menerima jika sudah cukup
nishab. Jika tidak mencapai nishab, maka semua penghasilan dikumpulkan selama satu tahun; kemudian
zakat dikeluarkan jika penghasilan bersihnya sudah cukup nishab. Berdasarkan pada pernyataan tersebut
di atas, ada banyak cara mengeluarkan zakat profesi. Berikut ini cara-cara yang dibolehkan dalam
mengeluarkan zakat profesi.
1. Seorang dokter memiliki penghasilan tetap dari profesinya setiap bulan Rp. 15 juta. Dia tidak mau
pusing hart aitu ditunggu sampai setahun (haul); karena itu, ia lebih suka mengeluarkan zakatnya setiap
bulan dengan 2,5% dari penghasilannya yaitu Rp. 375 ribu. Ia pun rutin mengeluarkan zakatnya kepada
badan zakat di sekitarnya.
2. Seorang guru honorer punya penghasilan Rp. 700 ribu/bulan. Ia bertekad harus selalu bersyukur dengan
memberikan 2,5% dari penghasilannya. Dia tidak peduli itu sebagai zakat atau shadaqah. Karena ia ingin
selalu berbagi.
3. Seorang guru ASN punya penghasilan Rp. 4.500.000/bulan. Uang itu ia gunakan dengan sebaiknya
untuk keperluan keluarganya, ia pun masih bisa menabung darii penghasilannya Rp.1.200.000. setelah
beberapa tahun, uang yang disimpannya mencapai 85gram emas murni yaitu Rp. 85 juta. Sejak itulah ia
mencatat untuk membayar zakatnya setelah mencapai haul. Ia pun membayar zakatnya 2,5% dari harta
yang dimilikinya.
4. Seorang karyawan perusahaan memiliki penghasilan Rp. 2.500.000/bulan setiap semester karyawan ini
sering dapat bonus sebesar Rp. 10 juta. Sehingga dikumpulkan di rekeningnya pun Rp. 150 juta. Karena
telah melebihi nishab, ia pun punya kewajiban membayar zakatnya setelah haul. Pada waktu yang tepat, ia
pun mengeluarkan zakatnya 2,5% dari 150 juta.
5. Seseorang pengacara punya penghasilan tidak tetap, jika ada proyek ia bisa mendapatkan penghasilan
15 juta, paling besar bisa dapat 100 juta. Bahkan terkadang juga tidak dapat sama sekali. Karena ia orang
yang pandai bersyukur, setiap kali dapat proyek ia mewajibkaan kepada dirinya untuk mengeluarkan
zakatnya sebesar 5%. Maka ia pun mengeluarkan zakat profesinya setiap proyeknya cair.
Jika zakat profesi harus mencapai nishab maka yang praktik zakat profesi yang tepat adalah…
E. Semua benar kecuali nomor 2
3. Usaha pengembangan zakat menjadi modal usaha memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cukup handal,
oleh karena itu diperlukan untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) mustahiq dengan mengadakan
pelatihan atau training yang dapat dilakukan oleh badan, seperti bazis atau pemerintah kepada pedagang kaki
lima, sopir, pengrajin tangan, tukang kuli batu, dan lain sebagainya agar memiliki keahlian. Jika penyaluran zakat
dilakukan dengan baik serta penggunaannya terbilang optimal, maka hal ini akan dapat meningkatkan taraf
ekonomi mereka. Berdasarkan pernyataan di atas, berikut ini pernyataan yang mendukung zakat produktif adalah,
kecuali…
E. Harta zakat yang terkumpul dibelikan barang-barang kebutuhan pokok, sehingga para mustahiq hanya
menerima makanan pokok yang dibutuhkan oleh mereka
4. Perhatikan pernyataan di bawah ini: Menurut Yusuf Qardhawi bahwa Islam adalah agama yang sejalan
dengan fitrah manusia, mengakui fakta yang dapat membimbing dan manjauhkan manusia dari perbuatan
dungu. Sebelum Islam datang, agama-agama terdahulu telah membolehkan praktek poligami sampai
seratus isteri tanpa terikat oleh syarat dan aturan. Itulah kultur yang terjadi di masyarakat dahulu. Islam
datang tidak menghapus secara serta merta sistem poligami “Jahiliyah”, yang sudah mendarah daging
namun membangun aturan poligami penerapan pembatasan jumlah istri tidak boleh lebih dari empat di
samping adanya syarat-syarat lain yang berhubungan dengan keadilan. Berdasarkan pernyataan di atas,
bahwa prinsip nikah islam adalah monogami, hal ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut:
1. Seandainya masa jahiliyah tidak terjadi poligami yang berlebihan, Islam kemungkinan mensyariatkan
nikah dengan seorang istri.
2. Islam selalu turun di masa dan waktu yang tepat, islam tidak pernah menolak tradisi-tradisi umat
terdahulu tetapi hanya mengatur agar tradisi menjadi lebih baik dan sempurna seperti membatasi empat
orang istri.
3. Nabi Muhammad sejak usia 25 tahun beliau menganut prinsip monogami, baru setelah beliau resmi
menjadi rasul beliau poligami demi menyiarkan islam ke seluruh pelosok negeri.
4. Pada masa jahiliyah Wanita-wanita lahir sangat tidak diharapkan karena jika ia tumbuh dewasa, mereka
hanya dijadikan istri-istri yang memuaskan kaum laki-laki.
5. Seandainya kaum Wanita yang lahir dibunuh karena tidak diharapkan, tentunya para kaum laki-laki
tidak menemukan Wanita-wanita yang dijadikan sasaran poligami.
1) Untuk mendapatkan anak bagi suami yang subur dan isteri yang mandul.
2). Menjaga keutuhan keluarga tanpa harus mencerai isteri pertama meski ia tidak berfungsi semestinya
sebagai isteri karena cacat fisik dan sebagainya.
3). Untuk menyelamatkan suami yang hiperseks dari perbuatan free sex. Tercatat di beberapa negara Barat
yang melarang poligami mengakibatkan merajalelanya praktek prostitusi dan free sex (kumpul kebo) dan
lahirnya anak-zina yang mencapai jumlah cukup tinggi.
4). Menyelamatkan harkat dan martabat wanita dari krisis akhlak (melacur), terutama bagi mereka yang
tinggal di negara yang jumlah wanitanya lebih banyak dibanding laki-laki akibat peperangan misalnya.
Berdasarkan pernyataan di atas, berikut ini kasus seseorang dibolehkan melakukan poligami terdapat pada
nomor…
1. Ahmad telah menikah dengan Nova, setelah lima tahun usia pernikahannya, Ahmad berencana
poligami karena mereka masih belum diberikan keturunan, namun Nova tidak mengizinkan Ahmad untuk
poligami dengan alas an bahwa ini bukan kesalahannya sebab anak hanya punya wewenang Allah, jika
Allah kehendaki, akan diberikan, jika belum, tidak akan ada seorang anak. Tetapi Ahmad menikah lagi
tanpa izin dari Nova. Poligami tanpa restu istri pertama.
2. Raffi menikah dengan Wafa, namun setelah beberapa tahun pernikahannya, mereka dikaruniakan
seorang anak yang lucu dan cantik. Tetapi setelah melahirkan putrinya, Wafa tiba-tiba jatuh sakit dan
lumpuh. Raffi tidak lagi mendapatkan kepuasan Bersama istrinya, tetapi Raffi begitu sabar dan kuat
menahan gejolak seksnya. Wafa pun sebagai istri dengan sangat berat mengizinkan untuk menikahkan
suaminya itu dengan seorang Wanita pilihannya. Akhirnya Raffi pun berpoligami.
3. Amin menikah dengan seorang janda kaya, pernikahannya pun dikaruniakan anak-anak yang lucu.
Setelah menikah kehidupan Amin sangat berubah, ia tampil dengan penuh gaya dengan harta yang selalu
dipamerkannya. Kemudian banyak Wanita yang tertarik kepadanya. Amin pun punya niat untuk menikah
dengan seorang gadis. Tetapi istrinya selalu waspada terhadap perilaku suaminya. Kemudian Amin pun
menikah tanpa sepengetahuan istrinya.
4. Ali menikah dengan seorang ibu tiga orang anak, setelah beberapa tahun, istri Ali wafat. Kemudian Ali
tertarik dengan anak tirinya ia pun berencana menikahi salah satu anak tirinya tetapi anak tirinya
menolaknya karena menghormati ibunya. Ali pun terus memaksanya, tetapi tetap anaknya tidak mau
menerima mantan suami ibunya menjadi suaminya. Dengan penuh keterpaksaan, pernikahan pun terjadi.
5. Salim menikah dengan seorang putri kepala desa, setelah beberapa tahun, istri Salim pun wafat, namun
istri Salim memiliki saudari kandung. Salim pun rencana menikahi adik iparnya tersebut. Mertua Salim
pun merestui hubungan mereka berdua dan terjadilah pernikahan diantara mereka.
Pertama, bahwa bunga bank tidak berlipat ganda, tetapi hanya sebesar 4 %, 7 % atau 9 %. Sehingga, tidak
masuk dalam nash yang melarang riba (surat al-Baqarah:275) dan tidak masuk dalam riba yang biasa
dilakukan oleh bangsa Arab.
Kedua, mereka berargumen bahwa kata „riba‟ dalam syariat masih mujmal (global). Sebab ayat riba
merupakan ayat paling terakhir yang belum sempat dijelaskan oleh Rasulullah saw.
Ketiga, Sebagian penulis kontemporer seperti Dr. Ma‟ruf ad Dawalibi beranggapan bahwa riba yang
diharamkan adalah riba qardh (pinjaman) untuk konsumsi. Riba ini dilakukan oleh orang-orang yang
memiliki kebutuhan mendesak dan dilunasi secara berlipat.
Adapun pinjaman untuk investasi seperti industry, perdaganagan maupun pertanian, maka kelebihan itu
tidak termasuk riba yang diharamkan Argument tersebut di atas dengan pernyataan juga didukung dengan
argument di bawah ini
1. Seorang peminjam meminjam uang sebesar 150 juta kepada pihak bank untuk keperluan membeli
rumah. Dalam jangka waktu 10 tahun peminjam mengembalikan Bersama bunganya sebesar 300 juta.
Pada waktu yang sama itu pun, rumah yang dibelinya sudah naik harganya menjadi 500 juta padahal ia
membeli waktu itu hanya harga 150 juta. Si peminjam merasa untung sebab uang yang dipinjam ke
banknya untuk pembelian rumah.
2. Seorang kepala keluarga pinjam ke bank sebesar 50 juta untuk jangka waktu 6 tahun, uang itu pun
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari anak-anak dan istrinya. Baru satu tahun berjalan, kepala keluarga
tersebut pun wafat, dikarenakan pihak bank telah mengasuransikan bersamaan dengan bunga yang telah
dibayar pada cicilannya, maka utang kepala keluarga ini pun dianggap lunas. Sehingga anggota
keluarganya tidak dibebankan dengan utang al-marhum. Berbeda dengan pinjaman kepada pihak rentenir
yang harus dibebankan juga kepada keluarga almarhum.
3. Seorang peminjam uang kepada pihak bank untuk modal bisnis, tetapi baru berjalan 1 tahun bisnisnya
tidak bisa berjalan lagi karena covid, tetapi pihak bank tetap menagih utangnya untuk dilunasi setiap
bulannya. Karena tidak mampu membayar utangnya, akhirnya jaminan sertifikat rumahnya pun dimiliki
oleh bank, si peminjam ini, akhirnya harus melepaskan asset rumahnya untuk membayar utang Bersama
bunganya.
4. Seorang peminjam uang kepada pihak bank, dengan perjanjian harus membayar bunganya 8 % untuk
10 tahun. Semakin lama, maka bunganya pun semakin besar. Kemudian uang itu pun digunakan untuk
keperluan membeli mobil. Ternyata mobil yang digunakan pun tertabrak, ia pun terluka parah Bersama
mobil barunya. Pihak bank tidak mau peduli, apa pun kondisi diri dan mobilnya, si peminjam tetap harus
membayar utangnya.
5. Seorang peminjam uang kepada pihak bank selam waktu 15 tahun sejumlah 350 juta. Ketika si
peminjam ini memiliki uang sejumlah 350 juta, ia pun rencana ingin membayarnya, tetapi pihak bank
tidak menerimanya karena harus dibayar pula dengan bunganya sebesar 800 juta. Akhirnya peminjam pun
tidak ingin melunasi utangnya karena terjebak dengan bunga besar yang dibebankan kepadanya.
Berdasarkan pada pernyataan di atas; manakah pernyataan yang paling tepat di bawah ini:
1. bahwa setiap orang harus mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan, sebab dirinya
adalah seorang pemimpin setidaknya untuk dirinya sendiri.
2. Bahwa setiap orang harus tertanam jiwa kepemimpinan, maka siapapun berhak untuk menjadi
pemimpin tidak boleh ada orang ataupun Lembaga yang menghalangi dirinya untuk menjadi seorang
pemimpin.
3. Bahwa setiap orang harus memiliki jiwa responsibility (tanggung jawab) terlebih tanggung jawab
terhadap dirinya.
4. Bahwa setiap orang berhak diberi kesempatan untuk memimpin, sebab manusia adalahh makhluk
berakal yang mampu untuk mengendalikan orang lain untuk mememnuhi keinginannya.
5. Bahwa setiap orang perlu berhati-hati dalam berperilaku, sebab perilakunya itu akan menjadi cerminan
bagi orang-orang setelahnya.