Anda di halaman 1dari 4

Lembar Kerja Mahasiswa

A. Soal Dan Latihan


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas!

1. Jelaskan pengertian sistem ekonomi Islam dan prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam?
Jawab:
Sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari
alQur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan di atas landasan
dasar-dasar tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa tertentu. Adapun prinsip-prinsip
ekonomi Islam yang merupakan bangunan ekonomi Islam didasarkan atas lima nilai universal
yakni :
 Tauhid (keimanan)
 ‘Adl (keadilan)
 Nubuwwah (kenabian)
 Khilafah (pemerintah) dan
 Ma’ad (hasil)
2. Ekonomi Islam mempunyai nilai-nilai dasar yang merupakan implikasi dari asas filsafat
tauhid. Jelaskan nilai-nilai dasar tersebut!
Jawab:
Nilai-nilai dasar sistem ekonomi sebagai implikasi dari asas filsafat ekonomi tauhid meliputi:
nilai-nilai dasar kepemilikan, nilai dasar keseimbangan, dan nilai dasar keadilan, nilai dasar
kebebasan, nilai dasar kebersamaan.

3. Uraikan perbedaan nilai instrumental sistem ekonomi kapitalis, sosialis, dan sistem
ekonomi Islam!
Jawab:
sistem ekonomi kapitalis adalah sistem di mana pelaku usaha swasta memiliki dan mengendalikan
properti sesuai dengan kepentingan mereka. Sementara permintaan dan penawaran berjalan secara
bebas dalam menetapkan harga pasar, sehingga peran negara sangat terbatas

sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana alat-alat produksi, seperti uang dan
bentuk lain dari modal atau kapital dimiliki oleh publik lewat pemerintah.

ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang berbasis islam yang dimana sumbernya berasal dari
al-quran, hadits, ijma, dan qiyas. Sistem ekonomi islam sangatlah jauh berbeda sistemnya dengan
sistem ekonomi konvensional yang dimana masih sering terjadinya praktek-praktek haram seperti
halnya riba.

Kapitalisme itu harta dikuasai penuh oleh manusia. Sosialisme itu dikuasai oleh negara,
sedangkan Islam segala harta apapun bentuknya adalah pemberian Allah, yang penggunaannya
diatur menurut aturan-aturan Allah

4. Kemukakan pendapat anda tentang praktik-praktik perdagangan elektronika ditinjau dari


hukum Islam!
Jawab:
Dalam Islam, transaksi apapun dan bagaimanapun kreasinya, selama tidak mengandung hal-hal
yang menyebabkan terjadinya kerugian pada salah satu pihak yang bertransaksi dan barang yang
diperjualbelikan bukanlah barang yang terlarang dan dilarang baik oleh hukum agama (syariat
Islam) seperti halnya barang atau benda yang naj is dan haram semisal narkoba dan ataupun oleh
hukum negara seperti halnya barang hasil curian, korupsi, pencucian uang (money laundry) maka
diperbolehkan. Bahkan dalam sebuah kaidah hukum Islam disebutkan menghindari kesulitan yang
menyebabkan pada suatu kerusakan dan kemudlaratan lebih diprioritaskan dati pada meraih dan
mengusahakan sebuah kemanfaatan dan kemaslahatan, dor 'u al-mafasid muqaddam 'alajalb al-
mashalih. Artinya, selama transaksi itu bermanfaat dan tidak berpotensi merugikan apalagi
merusak, maka transaksi itu boleh dilakukan

5. Apa yang akan anda lakukan bila anda memiliki tabungan di bank konvensional yang
menggunakan sistem bunga? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Kalo sudah teralanjur saya akan menarik semua saldo tabungan yang ada di bank tersebut dan
mengalokasikan ke bank nonbunga,
Karena dalam islam menegaskan bahwa menyimpan uang di dalam bank yang menggunakan
sistem bunga adalah haram/tidak diperbolehkan maka dari itu saya akan mengalokasikan saldo
tersebut di bank yang sesuai dengan hukum syari’ah.

6. Sebutkan keutamaan bekerja dan etos kerja dalam perspektif Islam!


Jawab:
Keutamaan Berkerja dan etos kerja dalam prespektif islam antara lain :
Memelihara Izzah sebagai seorang Muslim
Dari Muhammad bin Ashim, dia berkata, “Telah sampai berita padaku bahwa Umar bin Khatab
ra. Jika melihat pemuda yang membuatnya kagum, maka ia akan menanyakan perihal anak itu,
‘apakah anak itu memiliki pekerjaan?’ jika dikatakan, ‘Tidak’, maka ia akan berkata, ‘Telah jatuh
satu derajat anak muda itu di mataku”.
Memiliki pekerjaan akan menjaga izzah sebagai seorang muslim. Seorang muslim yang tidak
bekerja tentu derajatnya akan jatuh, meskipun ia seorang yang soleh dan taat beribadah.

Memelihara Kemuliaan sebagai Manusia


Imam Ar-Raghib al-Ishfahani pernah berkata, “Siapa saja yang tidak mau berusaha dan bekerja
maka nilai kemanusiaannya telah rusak bahkan nilai kebinatangannya, dan menjadi orang yang
telah mati”.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengambil contoh yaitu masyarakat lebih menghargai
tukang sayur keliling yang mampu menghidupi dirinya secara mandiri daripada pengangguran.

Menyeimbangkan Kehidupan
“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk penghidupan.” (QS
An-Naba: 10-11)
Allah mengajarkan keseimbangan dalam kehidupan. Allah memberi kesempatan kepada kaum
Muslimin untuk bekerja mencari rezeki di siang hari, dan pada malam harinya digunakan untuk
beristirahat dan mengumpulkan tenaga agar bisa kerja lagi pada esok harinya.

Bekerja adalah kewajiban


Nabi Saw. bersabda, “Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu
(seperti shlat, puasa, dll).” (HR Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) (MSK)
7. Jelaskan pandangan Islam tentang kemandirian hidup!
Jawab:
Dalam Islam, kemandirian adalah melakukan usaha sekuatkuatnya untuk tidak menjadi benalu
bagi orang lain selagi seseorang masih mampu, tanpa melupakan peran Allah SWT. Dengan kata
lain, konsep kemandirian Islam dibangun atas dasar tauhid sehingga manusia cukup bergantung
hanya kepada Allah SWT tanpa menafikan kerja sama dengan sesama untuk melipatgandakan
kinerja. Kemandirian dalam Islam berakar dari satu kata kunci, yakni harga diri (Abdurahman,
2012). Dalam hadis riwayat Imam

Daruquthni dari Jabir, Nabi SAW bersabda:


”Suatu yang amat aku khawatirkan terhadap umatku adalah besar perut, tidursiang hari, malas,
dan lemah keyakinan (tekad)“.

8. Apa pendapat anda tentang sebagian masyarakat Indonesia yang menjadikan mengemis
sebagai profesinya? Jelaskan dengan argumen akal dan dalil al-Qur‟an atau hadis!
Jawab :
Meminta-minta sumbangan atau mengemis pada dasarnya tidak disyari’atkan dalam agama Islam.
Bahkan, jika melakukannya dengan cara menipu atau berdusta kepada orang atau lembaga
tertentu yang dimintai sumbangan dengan menampakkan dirinya seakan-akan dia adalah orang
yang sedang kesulitan ekonomi, atau sangat membutuhkan biaya pendidikan anak sekolah, atau
perawatan dan pengobatan keluarganya yang sakit, atau untuk membiayai kegiatan tertentu, maka
hukumnya haram dan termasuk dosa besar.

Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa terdapat beberapa keadaan yang membolehkan seseorang
untuk mengemis atau meminta-minta sumbangan. Di antara keadaan-keadaan tersebut ialah
sebagaimana berikut:
(1) Ketika seseorang menanggung beban diyat (denda) atau pelunasan hutang orang lain, ia boleh
meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti.
(2) Ketika seseorang ditimpa musibah yang menghabiskan seluruh hartanya, ia boleh meminta-
minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup.
(3) Ketika seseorang tertimpa kefakiran yang sangat sehingga disaksikan oleh 3 orang berakal
cerdas dari kaumnya bahwa dia tertimpa kefakiran, maka halal baginya meminta-minta sampai
dia mendapatkan penegak bagi kehidupannya.

Dalam tiga keadaan ini, seseorang diperbolehkan untuk meminta-minta sumbangan atau
mengemis.
Hal ini berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Sahabat Qabishah bin Mukhariq Al-
Hilali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari
tiga orang: Seseorang yang menanggung beban (hutang orang lain, diyat/denda), ia boleh
meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian berhenti. Dan seseorang yang ditimpa musibah
yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup.
Dan seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari
kaumnya mengatakan, ‘Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta
sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai
Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram”.
B. Tugas Kontekstual
Lakukan aktivitas-aktivitas berikut dan catatlah hasilnya!

1. Wawancarai seorang pedagang kaki lima atau tukang becak di sekitar tempat tinggal anda
mengenai suka dan duka melakukan pekerjaan tersebut! Tanyakan kepadanya apa yang
membuat dia semangat bekerja!

Pak Darmaji 50 thn penjual warung kopi, suka duka yang dialami memang selalu datang
beriringan, Dukanya saat awal-awal perintisan usaha, dimana masih belum banyak yang tahu
tentang ussha yang Pak Darmaji dirikan, Saat itu memang saat yang bisa dibilang susah ya,
karena harus melakukan banyak promosi agar usaha tersebut banyak diketahui banyak orang.
Lambat laun sudah banyak orang yang mengetahui usaha warung kopi Pak Darmaji, tapi dukanya
lagi juga banyak orang yang menghutang schingga modal awal untuk pendirian ussha masih
belum Kembali Sukanya saat usaha mulai berkembang dan banyak orang yang sudah mnegetahui,
banyak juga yang sudah menjadi pelanggan setia, Ditambah lagi dengan lokasi warungaya yang
yang dekat dengan terminal bus dan kantor kecamatan, schingga banyak pengunjung dan juga
pegawai yang menjadi pelanggan setia. Sukanya juga pada saat Hiburan dan saat hari aktif kerja,
karena saat itu biasanya bisa menghabiskan 150 sampai 200 cangkir kopi dalam schari, tetapi
pada saat hari-hari biasa seperti sabtu dun minggu lebih sepi karena para pegawai kecamatan juga
libur.

Alasan Pak Darmaji semangat bekerja adalah karena untuk menghidupi Kehidupan Keluaganya,
Demi membiayai kedua anaknya agar mereka bisa menempuh pendidikan tinggi dan bisa
mengubah kondisi kehidupan keluarga Sebagai kepala keluarga dan jugy memiliki tanggung
jawab untuk melindungi keluarganya agar mendapatkan kehidupan yang cukup.

2. Pelajarilah kehidupan masyarakat sekitar anda. Dari sudut pandang agama, apa yang
membuat negeri ini masih tertinggal jauh? Tuliskan dalam bentuk essai!

jika dilihat dari sudut pandang agama, banyak masyarakat di dacrah saya yang, kurang
memprioritaskan keutamaan beragamanya. Padahal jika sescorang memiliki tingkat religius yang
baik mereka akan bisa membedakan mana hal baik dan hal buruk, sehingga mercka bisa bersain
dengan schat, Saat ini dengan minimnya tingkat pengelahuan tentang agama banyak orang yang
mementingkan kepentingan dirinya sendiri dibandingkan kepentingan bersama schingga mercka
berlomba-lomba untuk mensejahterakan Kehidupan masing-masing. Budaya golong royong
semakin luntur, sekarang banyak orang yang bekerja dengan pamrih, mereka menginginkan
semua kegiatan yang telah mercka lakukan harus ada balasunnya misalnya “upah’. Sehingga
ini yang menyebabkan negeri ini teninggal. Kurangnya kesadaran dri dalam bermasyarakat dan
semakin tingginya rasa induvidualitas antar sesama warga,

3. Pelajari dan pahami diri anda sendiri dan cobalah temukan potensi apa yang anda miliki
dan bisa diberdayakan sehingga menjadi bermanfaat untuk mewujudkan kemandirian
hidup ala Islam!

Saya mempunyai potensi untuk menjadi seorang guru hal itu juga adalah hal yang saya impikan
sedari kecil,dengan menjadi guru saya bisa menebar nilai hidup islam terhadap anak-anak
khususnya pada kalangan anak sd dan smp sehingga mereka dapat sebuah bekal yang di
gunakanya untuk “berjalan” setelahnya

Anda mungkin juga menyukai