Anda di halaman 1dari 6

Hukum bermuamalah dalam islam

SLIDE 1

1. Bermuamalah dalam islam


Dalam islam, terdapat aturan yang harus diterapkan dalam amaliyah individu dengan
Allah subhanahu wa ta’ala (ibadah) dan juga amaliyah antara individu dengan individu
lainnya (muamalah). Sehingga muamalah dalam islam merupakan salah satu cabang ilmu
yang perlu dipahami oleh setiap umat islam, agar dapat menjadikan setiap aktivitas
kehidupan dunianya bernilai kebaikan yang berujung pahala.
Muamalah adalah peraturan-peraturan Allah subhanahu wa ta’ala yang harus diikuti
dan ditaati dalam hidup bermasyarakat. Contoh muamalah dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan definisi ini meliputi interaksi hidup bertetangga atau berteman.

SLIDE 2

Dalam islam muamalah juga memiliki prinsip, diantaranya yaitu :

a. Hukum muamalah mubah – pada dasarnya segala bentuk muamalah hukumnya adalah
boleh. Kecuali aktivitas atau perbuatan muamalah yang dilarang dalam Al-quran dan Al-
hadist. Hal ini memberikan kesempatan dan peluang untuk terciptanya aneka muamalah
baru sesuai perkembangan zaman.
b. Atas dasar sukarela – pengertian muamalah dalam islam bermakna saling berbuat, dengan
ketentuan tidak ada paksaan diantara pihak yang saling melakukan perbuatan muamalah
tersebut. Hal ini menjamin kebebasan para pihak dalam memilih meneruskan atau
menghentikan transaksi, salah satu contohnya adalah praktek macam-macam khiyar dalam
jual beli.
c. Mendatangkan manfaat, menghindari mudharat – hal ini mengarahkan para pihak yang
bermuamalah unutk menghindari perbuatan yang sia-sia dan mubazir. Serta mewaspadai
potensi risiko yang akan terjadi.
d. Memelihara nilai keadilan – muamalah yang dilakukan adalah perbuatan yang menghindari
unsur-unsur penganiayaan dan penindasan. Dan juga mengambil kesempatan dalam
kesulitan orang lain

Sesuai dengan prinsip muamalah dalam islam, maka pada dasarnya setiap aktivitas
sosial masyarakat, khususnya dalam aktivitas ekonomi boleh dilakukan. Dengan ketentuan
tidak ada larangan agama atas akivitas tersebut. Oleh karena itu, dalil muamalah merupakan
larangan-larangan yang terdapat dalam sumber hukum muamalah yang utama, yaitu Al-
quran dan Al-hadist.
SLIDE 3

Di dalam islam banyak sekali jenis Muamalah yang di larang, adapun larangan
Muamalah dalam islam di antaranya yakni :

a. Maisyir – merupakan transaksi memperoleh keuntungan secara untung-untungan atau dari


kerugian pihak lain.
b. Gharar – adalah muamalah yang memiliki ketidakjelasan obyek transaksinya. Seperti barang
yang dijual tidak dapat diserah-terimakan, tidak jelas jumlah, harga dan waktu
pembayarannya.
c. Haram–tidak diperbolehkan melakukan transaksi atas benda atau hal-hal yang diharamkan.
Sehingga tidak sah transaksi jual beli jika obyek jual belinya adalah khamar atau narkoba.
d. Riba – pengertian riba dalam islam adalah tambahan dalam aktivitas hutang piutang dan jual
beli. Terdapat macam-macam riba dalam kehidupan sehari-hari yang perlu ditinggalkan,
seperti riba jahiliyah dan riba nasiah dalam transaksi perbankan konvensional.
e. Bathil – batil adalah transaksi jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli.
Jual beli bisa dikatakan sebagai transaksi batil karena tidak terpenuhinya syarat barang
dari rukun jual beli dalam Islam.

ketika kita melakukan kegiatan muamalah hindarilah muamalah yang di larang oleh
Allah SWT karena selain berdosa juga membuat kehidupan kita tidak tenang dan nyaman
karna mendapatkan hasil dari kegiatan yang haram.

SLIDE 4
Sistem ekonomi Islam secara sederhana merupakan sebuah peraturan,
dimana pelaksanaannya berlandaskan dengan berbagai syariat. Yaitu Islam
dan selalu berpedoman pada Al Qur’an maupun AL-Hadis. Hal ini meliputi
kegiatan seperti simpan-pinjam, investasi dan bermacam kegiatan lain.

Sistem ekonomi ini diciptakan agar umat Islam bisa tetap melakukan
kegiatan ekonomi dengan baik dan benar dan terhindar dari semua sifat yang
buruk seperti riba, dzalim, ikhtikar, haram, dan masih banyak lagi. Semuanya
dijelaskan dan diatur secara terperinci dalam sistem ekonomi Islam.

Konsep Islam dalam berbagai persoalan seperti produksi, distribusi,


hutang piutang, pendapatan, serta belanja negara termasuk ke dalam Sistem
Ekonomi Islam
SLIDE 9

Hukum bermuamalah dengan bank konvensional

Pandangan ulama yang mengharamkan bermuamalah dengan bank konvensional


menurut Masyfuk Zuhdi, 1991: 107-110) dan A. Toto Suryana, 1996: 184) adalah sebagai berikut:

Pendapat Abu Zahrah, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Cairo Abul A’la al-Maududi
(Pakistan), Muhammad Abduh al-A’rabi, Penasehat hukum pada Islamic Congres Cairo dan lain-lain
menyatakan bahwa bunga bank konvensional adalah riba nasiah (riba langsung) yang dilarang
Islam. Karena itu umat Islam tidak boleh bermuamalah dengan bank yang memakai sistem bunga,
kecuali kalau dalam keadaan darurat atau terpaksa. Dan mengharapkan lahirnya bank Islam yang
tidak menggunakan sistem bunga sama sekali.

Sedangkan ulama yang membolehkan bermuamalah dengan bank konvensional adalah


A.Hassan, pendiri dan pemimpin Pesantren Bangil (Persis). Alasannya adalah bunga yang diberikan
oleh bank tidak berlipat ganda seperti yang diharamkan dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 130

SLIDE 10

Hukum bermuamalah asuransi

Di kalangan ulama dan cendikiawan Muslim ada empat pendapat tentang hukum asuransi
menurut Masyfuk Zuhdi (1991: 127-129) yang dikutip dari Fiqhi Sunnah dan Kode Etik Dagang
Menurut Islam oleh Hamzah Ya’cub (1984: 295-310), yaitu mengharamkan asuransi dalam
segala macam bentuknya sekarang ini, termasuk asuransi jiwa. Ulama dalam kelompok ini
adalah Sayyid Sabiq, Abdullah al_Qalqili (mufti Yordania), Muhammad Yusuf al-Qardhawi
(pengarang buku al-Halal wal Haram fil Islam), dan Muhammad Bakhit al-Muth’i (mufti Mesir).
Alasan-alasan mereka adalah:

1. Asuransi pada hakikatnya sama dengan judi


2. Mengandung unsur tidak jelas dan tidak pasti
3. Mengandung unsur riba
4. Mengandung unsur eksploitasi, karena pemegang polis kalau tidak bisa melanjutkan
pembayaran preminya, bisa hilang atau dikurangi premi yang telah dibayarkan.
5. Premi-premi yang telah dibayarkan oleh para pemegang polis diputar dalam praktek riba
6. Asuransi termasuk tukar menukar uang tidak dengan tunai. Hidup dan mati manusia dijadikan
obyek bisnis, yang berarti mendahului takdir Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ulama yang membolehkan semua asuransi dalam prakteknya sekarang ini. Kelompok ulama
yang mendukung pendapat ini adalah Abdul Wahab Khallaf, Mushthafa Ahmad Zarqa’ (Guru Besar
Hukum Islam pada Fakultas Syariah Universitas Syiria, Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum
Islam pada Universitas r Cairo Mesir, dan Abdurrahman ‘Isa (Pengarang buku Al-Muamalat al-
Haditsah wa Ahkaamuhaa). Alasan mereka membolehkan asuransi termasuk asuransi jiwa adalah:

1. Tidak ada nas al-Quran dan Hadis yang melarang asuransi


2. Ada kesepakatan/kerelaan kedua belah pihak
3. Saling menguntungkan kedua belah pihak
4. Mengandung kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul bisa diinvestasikan untuk
proyek-proyek yang produktif dan untuk pembangunan.
SLIDE 11
Pengertian Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Suryana dkk (1996: 185) mengatakan bahwa koperasi sebagai lembaga ekonomi
merupakan aplikasi dari konsep ta’awun (kerja sama dan tolong menolong) yang sangat
dianjurkan oleh ajaran Islam. Keberpihakan kepada kesejahteraan anggota sebagai suatu
keluarga adalah sifat koperasi yang mulia, Jika koperasi ditata sedemikian rupa dapat menjadi
lembaga ekonomi yang kuat, saling memajukan antar anggota, sehingga pemerataan
kesejahteraan dapat dirasakan oleh masyarakat banyak.

Dalam penyelenggaraan koperasi yang baik harus berdasarkan sendi koperasi secara
umum, yaitu:

a. Saling menolong
b. Tanggung jawab
c. Keadilan
d. Ekonomis
e. Demokrasi
f. Kemerdekaan
g. Pendidikan
Apabila salah satu di antara tujuh sendi koperasi disebutkan di atas tidak terpenuhi,
misalnya tidak ada keadilan atau kejujuran bagi pengurus koperasi maka lembaga ekonomi
seperti ini hilang berkahnya. Firman Allah dalam sebuah Hadis Qudsi: “Aku memberikan
berkah kepada suatu lembaga yang pengurusnya tetap berlaku adil dan jujur dalam
menjalankan kegiatananya, tetapi ketika mereka berkhianat, maka Aku mencabut
berkahnya kegaiatan itu.”

SLIDE 12

Etos kerja islami bermakna sebagai aktivitas yang dilakukan seorang muslim dengan mengerahkan
segala kemampuan yang dimilikinya untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba Allah, yang
melahirkan hasil pekerjaan yang terbaik dan bermanfaat tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai