Anda di halaman 1dari 11

Hukum

Bermuamalah
dalam Islam
Rian Arianto Sucito Sosang
(32322016)
A.Bermuamalah dalam islam
1.Pengertian Muamalah
Di dalam Islam transaksi lebih dikenal dengan istilah muamalah. Adapun pengertian dari
muamalah itu sendiri adalah suatu kegiatan tukar menukar barang yang memberikan
manfaat tertentu. Pada dasarnya ada banyak sekali kegiatan yang termasuk ke dalam
muamalah, sehingga bagi umat Islam bisa memilih macam muamalah yang sesuai dan
saling memberikan manfaat satu sama lain.
Dengan demikian, muamalah dapat dikatakan sebagai salah satu syariat Islam dalam
bidang ekonomi. Adapun beberapa contoh transaksi yang termasuk dalam muamalah,
seperti upah mengupah, sewa menyewa, jual beli, dan sebagainya. Transaksi muamalah
bisa juga dilakukan pada kegiatan permodalan dan usaha karena kedua kegiatan transaksi
tersebut masih masuk ke dalam kegiatan transaksi muamalah.
A.Bermuamalah dalam islam
2.Hukum Muamalah
Muamalah adalah aturan-aturan dan hukum sesuai syariat Islam yang
mengatur tentang urusan dunia agar manusia dapat menjalani hidup yang
sesuai dengan syariat. Tidak semata-mata untuk kehidupan akhirat,
muamalah juga membuat kita terhindar dari kemudharatan dunia
Adapun sumber hukum muamalah yaitu:
-Al-qur'an
-Hadist
A.Bermuamalah dalam islam
3.Macam-macam muamalah
macam-macam dari muamalah, di antaranya:
-Jual beli -Hutang piutang
-Khiyar; -Perbankan syariah
a..khiyar majis -Syirkah;
b. khiyar syarat a.syirkah 'abdan
c. khiyar aibi b.syirkah 'inan
-Mukhabarah c.syirkah 'wujuh
-Muzara'ah d.syirkah mufawadah
-Musaqah -Ariyah (pinjam memijam)
-Ihyaul mawat (mwmbuka lahan baru)
B.Sistem Ekonomi Islam
1.Pengertian Ekonomi Islam
Sistem ekonomi islam disebut juga dengan sistem ekonomi syariah. Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem
ekonomi yang berlandaskan atas syariat atau norma-norma yang telah diajarkan di agama islam. Jadi segala macam
kegiatan ekonomi didasarkan atas Alquran maupun Hadis. Kegiatan ekonomi nya sebenarnya sama dengan sistem
ekonomi lainnya, seperti jual-beli, simpan-pinjam, dan aktivitas perekonomian lainnya, tetapi yang membedakan
adalah pedoman nya, dimana sistem ekonomi ini benar-benar berpegang teguh pada syariat islam.
Sistem perekonomian islam diterapkan dengan tujuan untuk membuat umat islam terhindar dari aktivitas
perekonomian yang dilarang oleh syariat islam, seperti riba, dzalim, ikhtikar, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi ini disebut sudah diterapkan sejak abad 20, tetapi sebenarnya prinsip-prinsip ekonomi islam sudah
terbentuk sejak agama islam muncul di dunia.
Adapun di Indonesia saat ini meskipun memang tidak menganut sistem perekonomian islam sepenuhnya, tetapi
sejumlah perusahaan perbankan telah menyediakan fasilitas yang menganut sistem ekonomi islam.
Fasilitas yang menerapkan ekonomi islam itu memberikan opsi bagi masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas
bank, tetapi tetap dengan norma-norma yang sesuai dengan ajaran islam,
B.Sistem Ekonomi Islam
2.Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Ekonomi islam sebenarnya memegang prinsip-prinsip yang berkaitan dengan larangan dalam islam Jadi, ada beberapa prinsip dan praktik ekonomi islam yang
diterapkan, di antaranya adalah:
• Larangan Maisir
Larangan maisir artinya tidak mengizinkan adanya aktivitas yang berbentuk seperti perjudian dalam aktivitas perekonomian.
• Larangan Gharar
Larangan gharar pada dasarnya adalah larangan untuk melakukan penipuan. Artinya setiap kegiatan ekonomi tidak diizinkan untuk menipu orang lain demi
keuntungan diri sendiri dan merugikan orang lain.
• Larangan Barang Haram
Artinya adalah dalam sistem ekonomi islam tidak mengizinkan untuk melakukan transaksi atau mendapatkan barang dengan cara yang tidak baik atau dilarang dalam
islam.
• Larangan Dzalim
Larangan dzalim berarti segala macam kegiatan ekonomi tidak mengizinkan adanya hal-hal yang dengan sengaja dilakukan untuk merugikan orang lain. Oleh karena
itu, dalam transaksi yang menerapkan ekonomi islam sebaiknya dilakukan dengan cara bagi hasil agar suatu keuntungan dapat terbagi secara adil tanpa merugikan
satu pihak.
• Larangan Ikhtikar
Larangan ikhtikar artinya dalam ekonomi islam tidak diizinkan untuk melakukan penimbunan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat untuk menguntungkan diri
sendiri dan merugikan orang lain.
• Larangan Riba
Larangan riba berarti dalam setiap transaksi perekonomian tidak diizinkan untuk menerapkan biaya-biaya tambahan. Namun, hal ini dapat dihindari jika sang
pemberi, memberikannya secara ikhlas.
B.Sistem Ekonomi Islam
Tujuan Ekonomi Islam
Penerapan ekonomi islam memiliki tujuan untuk:
• Dilakukan supaya manusia tidak melanggar
• Mewujudkan perekonomian yang baik tanpa mengesampingkan norma-norma islam.
• Diharapkan dapat membuat seseorang tetap berpegang teguh dengan syariat islam meskipun sudah
dihadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan.
• Menciptakan keadilan antar setiap umat manusia.
• Memberikan kesejahteraan sosial kepada seluruh lapisan masyarakat.
• Menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat karena tidak ada yang merugikan pihak lain.
C.Respon islam terhadap transaksi modern

Kegiatan muamalah sekarang ini yang kita dapati transaksi keuangan yang modern dengan segala
instrumen-instrumen hasil inovasi manusia. Apalagi dalam memenuhi kebutuhan hajat manusia
sehari-hari kebutuhan hajat harus diperoleh secara halal dan baik, dilarang memperoleh secara
batil dan haram. Penyebab terlarangnya sebuah transaksi dalam ada tiga macam: pertama, haram
zatnya (haram lizatihi) yaitu berkaitan dengan objek atau barang yang hendak ditransaksikan
dilarang oleh Islam`
minuman keras (khamaar), daging babi, bangkai, darah. Jadi apabila transaksi yang dilakukan
dengan objek yang haram, sedangkan akadnya sah, maka jual beli tersebut tergolong haram pula.
C.Respon islam terhadap transaksi modern

Oleh karena itu dalam muamalah terdapat prinsip-prinsip hukum Islam yang menyebabkan suatu
transaksi ini dilarang karena beberapa faktor berikut:
1. Haram zatnya (haram lizatihi)
2. Haram lighairihi
3. Tidak sah (lengkap)
akadnya Haram lizatihi (haram zatnya) berarti transaksi ini dilarang karena keharamanya terdapat pada
zat objek barang atau jasa yang hendak ditransaksikan misalnya minuman keras (khamar), babi
(khinzir), bangkai, dan darah. Seperti yang tertera dan dijelaskan dalam Al-quran dan hadits tentang
benda-benda yang dilarang dikonsumsi oleh manusia, terdapat dalam Qs, Al-Baqarah 173 dan Qs Ali
Imran 3. Haram lighairihi (haram selain zatnya) disyaratkan tidak melanggar prinsip syariah “an
taradhin minkum” atau saling ridha, melanggar prinsip dhalim “la tudzlimun wa la tudzlamun”.
D.Etos kerja dalam islam
Etos kerja menurut Islam didefinisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan
keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu tidak hanya untuk memuliakan diri,
menampakkan kemanusiaan, akan tetapi juga sebagai bentuk manifestasi dari amal
saleh.
Bekerja adalah ibadah. Seorang yang bekerja yang didasarkan pada prinsip keimanan
tidak hanya menunjukkan fitrah seorang muslim saja. Akan tetapi, juga sekaligus
meningkatkan martabat diri sebagai hamba Allah yang ingin menjadikan diri sendiri
sebagai seorang yang dapat dipercaya menempatkan dirinya sebagai hamba.
Seorang muslim yang mempunyai etos kerja adalah muslim yang selalu obsesif dan
ingin berbuat sesuatu yang penuh dengan manfaat. Itu karena sesuai dengan perintah
Allah. Setiap muslim diharuskan untuk semangat bekerja, tidak hanya bertujuan untuk
meraih harta, akan tetapi juga meraih ridha dari Allah.
D.Etos kerja dalam islam

karakter etos kerja dalam islam


1.Memiliki jiwa kepemimpinan
2.Selalu berhitung
3.Menghargai waktu
4.Memiliki kemadirian
5.Memperkaya jaringan silaturahmi

Anda mungkin juga menyukai