Anda di halaman 1dari 12

ILMU PENGETAHUAN DALAM

ISLAM

Muh. Ryan adjie Pratama


32322019
01
ILMU
PENGETAHAUAN
DALAM PERSPEKTIF
Ilmu pengetahuan dalam Islam dipandang sebagai kebutuhan manusia dalam
mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudahan dalam
mengenal Tuhan. Oleh karena itu Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan
merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai mahluk Allah
SWT. yang berakal. Islam adalah agama universal yang berlaku sepanjang
zaman, Islam bukan hanya terbuka terhadap pembaharuan yang dilakukan ilmu
pengetahuan, tetapi juga mendorong dicapainya kemajuan tersebut. Dengan
demikian melalui penelitian ilmiah manusia dapat menyusun teori-teori yang
merupakan deskripsi dari fenomena alam.
02 INTEGRASI,ILMU,
IMAN,
DAN AMAL
Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah
perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan
pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal
dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam
tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam
dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu
agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan
dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban
manusia
HUBUNGAN ANTARA IMAN,ILMU DAN AMAL
Hubungan iman dan ilmu.
Beriman berarti meyakini kebenaran eksistensi dan ajaran Allah swt dan Rasulullah
saw. Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat
menjalankan perintah Allah swt dan Rasul saw kita harus memahaminya terlebih
dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.
Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari ajaran agama (Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya. Dengan
ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu
dapat terkontrol dari sifat egoisma pribadi (kelompok, bangsa), sombong dan
semena-mena yang berakhir menjadi berakibat rusaknya tatanan hidup sosial
kemasyarakatan dan meruntuhkan peradaban yang telah susah payah dibangun
manusia.
Hubungan iman dan amal
Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorang. Artinya orang yang
beriman kepada Allah swt harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal
sholeh. sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya yang artinya:
(4) Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya;
(5) kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. (6) kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal soleh (mengerjakan kebajikan) , maka
mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. [QS At-Tin 95:4-6]
Iman dan Amal Sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Mereka bersatu padu. Satu sisi ada dan satu sisi lainnya tidak ada, begitu sebaliknya,
maka dia tidak berharga sama sekali. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan
pohon tanpa buah.
Hubungan amal dan ilmu
Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu adalah pemimpin
dan pembimbing amal perbuatan. Amal yang lurus dan berkembang bila didasari dengan
ilmu. Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu baik itu yang
berupa amal ibadah atau amal perbuatan lainnya, sebagai mana sebuah hadits Rasul saw
yang artinya:
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan Dunia, maka wajib baginya memiliki Ilmu.
Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akhirat, maka wajib memiliki Ilmu. Dan
barangsiapa menghendaki keduanya, maka wajib baginya memiliki Ilmu”. [HR
Turmudzi]. Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-Qur'an sangat kental dengan
nuansa - nuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan yang sangat
penting dalam ajaran Islam. Keimanan yang dimiliki oleh seseorang akan jadi pendorong
untuk menuntut ilmu, sehingga posisi orang yang beriman dan berilmu berada pada posisi
yang tinggi dihadapan Allah yang berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai
seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk beramal shaleh.
03
TANGGUNG JAWAB
ILMUAN
TANGGUNG JAWAB ILMUAN
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuan muslim mempunyai tanggung
jawab,dan ia akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya.
Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak bergeser kedua telapak kaki seseorang hamba pada hari kiamat sehingga ia
ditanya tentang umurnya;dalam hal apa ia menghabiskannya,tentang ilmunya;dalam
hal apa ia berbuat,tentang hartanya;dari mana ia mendapatkannya dan dalam hal apa
ia membelanjakannya,dan tentang fisiknya;dalam hal apa mempergunakannya”.
04 PANDANGAN ISLAM
TERHADAP
KEMAJUAN IPTEK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban
barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan
menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW:
“ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan
perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk
memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan iptek (Hasibuan, 2014). Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun
juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh
syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
diharamkan syariah Islam.

Anda mungkin juga menyukai