Di dalam Islam, ilmu menjadi dasar untuk mengkaji dan mencari rahasia dan kebesaran Tuhan, untuk
mengagungkan Zat Tuhan. Ilmu digunakan untuk sebesar-besarnya kemaslahatan dan kesejahteraan umat,
memberikan kemanfaatan kepada kebutuhan dan segala aspek kehidupan manusia. Ilmu digunakan untuk menjaga
dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekonologi (IPTEK) harus diiringi dengan kemantapan iman dan takwa (IMTAQ). Oleh karena itu Islam melarang
mempelajari ilmu yang memberikan kamudharatan dan dapat merusak kehidupan manusia, merusak iman, merusak
alam dan merusak tatanan kehidupan dan hubungan antara manusia dengan Allah SWT, dengan sesamanya dan
dengan alam lingkungannya, seperti ilmu sihir, ilmu nujum dan lain-lain. Imam Al-Ghazali berkata: “Barang siapa
berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya untuk orang lain, (1) bagaikan matahari, selain
menerangi dirinya juga menerangi orang lain, dan (2) bagaikan minyak kasturi, yang harum dan menyebarkan
keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya”