Anda di halaman 1dari 7

ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM

PENDAHULUAN
Al-Quran adalah sumber Ilmu Pengetahuan sekaligus sumber ajaran Agama, yang mendorong
manusia untuk berpikir dalam hal ini bisa diartikan berfilsafat.
Untuk itulah penulis berusaha menggunakan al-Quran sebagai dasar penulisan ini yang
diharapkan mampu menjelaskan bagaimana Ilmu pengetahuan bisa berkembang di kalangan
ummat Islam dan pernah mencapai masa keemasan, walaupun sekarang tidak seperti zaman
Daulah Umayyah terutama Daulah Abbasiyah yang berhasil mengembangkan Ilmu Pengetahuan
secara gemilang dengan berlandaskan Islam. Ini membuktikan bahwa Islam tidak menghambat
Ilmu Pengetahuan, tidak seperti yang dikatakan sebagian orientalis tentang islam yang bisa
menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak pula seperti orang-orang marjinal yang
membatasi diri mempelajari Islam hanya pada leteratur tertentu saja.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Ilmu
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab , masdar dari yang berarti tahu
atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang
pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science umumnya diartikan Ilmu
tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu paada
makna yang sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu (science) di bawah ini akan
dikemukakan beberapa pengertian :
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-
metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang
(pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Science is knowledge arranged in a system, especially obtained by observation and testing of fact
(And English readers dictionary)
Science is a systematized knowledge obtained by study, observation, experiment (Websters
super New School and Office Dictionary)
dari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi
pengetahuan dengan ciri-ciri khusus yaitu yang tersusun secara sistematis atau menurut Moh
Hatta (1954 : 5) Pengetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu.

2. Kedudukan Ilmu Menurut Islam


Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari
banyaknya ayat al-Quran yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya
disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut
ilmu.
Didalam Al quran , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali , ini
bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-Quran sangat kental dengan
nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dariagama Islam
sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani sebagai berikut ;
Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya terhadap
masalah ilmu (sains), Al quran dan Al sunah mengajak kaum muslim untuk mencari dan
mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada
derajat tinggi
Allah Swt berfirman dalam al-Quran yang artinya: Allah meninggikan beberapa derajat
(tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi
ilmupengetahuan). dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi
memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong
untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya
manusia dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah bila melakukan hal-hal yang
dilarangnya, hal ini sejalan dengan firman Allah: sesungguhnya yang takut kepada allah diantara
hamba hambanya hanyaklah ulama (orang berilmu).
Disamping ayatayat Quran yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa, al-
Quran juga mendorong umat Islam untuk berdoa agar ditambahi ilmu,
dan katakanlah, tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan.
dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu ,menjadi
sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca , sebagaimana
terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu surat Al-Alaq yang artinya:
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan kamu dari
segummpal darah. Bacalah,dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar (manusia )
dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui.
Ayat ayat trersebut, jelas merupakan sumber motivasi bagi umat Islam untuk tidak pernah
berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, sehingga posisi yang tinggi dihadapan Allah akan
tetap terjaga, yang berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas
kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh, dengan demikian nampak bahwa keimanan
yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjd menyebutkan
bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang kukuh ini seolah
menengahi antara iman dan amal .
Di samping ayat ayat al-Quran, banyak juga hadis yang memberikan dorongan kuat untuk
menuntut Ilmu antara lain hadis berikut::
Carilah ilmu walai sampai ke negri Cina ,karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib
bagisetuap muslim(hadis riwayat Baihaqi).
Carilah ilmu walau sampai ke negeri cina, karena sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi
setiap muslim . sesungguhnya Malaikat akan meletakan sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela
atas apa yang dia tuntut (hadist riwayat Ibnu Abdil Bar).
Dari hadist tersebut di atas , semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimana menuntut
ilmu menduduki posisi fardhu (wajib) bagi umat islam tanpa mengenal batas wilayah.

3. Klasifikasi Ilmu menurut ulama Islam.


Dengan melihat uraian sebelumnya ,nampak jelas bagaimana kedudukan ilmu dalam ajaran
Islam. Al-Quran telah mengajarkan bahwa ilmu dan para ulama menempati kedudukan yang
sangat terhormat, sementara hadis nabimenunjukan bahwa menuntut ilmu merupakan suatu
kewajiban bagi setiap muslim. Dari sini timbul permasalahan apakah segala macam Ilmu yang
harus dituntut oleh setiap muslim dengan hukum wajib (fardu), atau hanya Ilmu tertentu saja ?.
Hal ini mengemuka mengingat sangat luasnya spsifikasi ilmu dewasa ini .
Pertanyaan tersebut di atas nampaknya telah mendorong para ulama untuk melakukan
pengelompokan (klasifikasi) ilmu menurut sudut pandang masing-masing, meskipun prinsip
dasarnya sama ,bahwa menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim. Syech Zarnuji dalam kitab
Talimu al-Mutaalim ketika menjelaskan hadis bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap
muslim menyatakan :
Ketahuilah bahwa sesungguhya tidak wajib bagi setiap muslim dan muslimah menuntut segala
ilmu ,tetapi yang diwajibkan adalah menuntut ilmu perbuatan (ilmu al- hal) sebagaimana
diungkapkan, sebaik-baik ilmu adalah Ilmu perbuatan dan sebagus bagus amal adalah menjaga
perbuatan.
Kewajiban manusia adalah beribadah kepeda Allah, maka wajib bagi manusia (Muslim
,Muslimah) untuk menuntut ilmu yang terkaitkan dengan tata cara tersebut, seperti kewajiban
shalat, puasa, zakat, dan haji, mengakibatkan wajibnya menuntut ilmu tentang hal-hal tersebut .
Demikianlah nampaknya semangat pernyataan Syech Zarnuji ,akan tetapi sangat disayangkan
bahwa beliau tidak menjelaskan tentang ilmu-ilmu selain Ilmu Hal tersebut lebih jauh di dalam
kitabnya.
Sementara itu Al Ghazali di dalam Kitabnya Ihya Ulumudin mengklasifikasikan Ilmu dalam dua
kelompok yaitu 1). Ilmu Fardu ain, dan 2). Ilmu Fardu Kifayah, kemudian beliau menyatakan
pengertian Ilmu-ilmu tersebut sebagai berikut :
Ilmu fardu ain . Ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib, Maka orang yang mengetahui
ilmu yang wajib dan waktu wajibnya, berartilah dia sudah mengetahui ilmu fardu ain. Ilmu
fardu kifayah. Ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat dikesampingkan dalam menegakan urusan
duniawi
Lebih jauh Al Ghazali menjelaskan bahwa yang termasuk ilmu fardu ain ialah ilmu agama
dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun Islam, sementara itu yang termasuk
dalam ilmu (yang menuntutnya) fardhu kifayah antara lain ilmu kedokteran, ilmu berhitung
untuk jual beli, ilmu pertanian, ilmu politik, bahkan ilmu menjahit, yang pada dasarnya ilmu-
ilmu yang dapat membantu dan penting bagi usaha untuk menegakan urusan dunia.
Klasifikasi Ilmu yang lain dikemukakan oleh Ibnu Khaldun yang membagi kelompok ilmu ke
dalam dua kelompok yaitu :
1. Ilmu yang merupakan suatu yang alami pada manusia, yang ia bisa menemukannya karena
kegiatan berpikir.
2. Ilmu yang bersifat tradisional (naqli).
bila kita lihat pengelompokan di atas , barangkali bisa disederhanakan menjadi 1). Ilmu aqliyah ,
dan 2). Ilmu naqliyah.
Dalam penjelasan selanjutnya Ibnu Khaldun menyatakan :
Kelompok pertama itu adalah ilmu-ilmu hikmah dan falsafah. Yaituilmu pengetahuan yang bisa
diperdapat manusia karena alam berpikirnya, yang dengan indraindra kemanusiaannya ia
dapat sampai kepada objek-objeknya, persoalannya, segi-segi demonstrasinya dan aspek-aspek
pengajarannya, sehingga penelitian dan penyelidikannya itu menyampaikan kepada mana yang
benar dan yang salah, sesuai dengan kedudukannya sebagai manusia berpikir. Kedua, ilmu-ilmu
tradisional (naqli dan wadli. Ilmu itu secara keseluruhannya disandarkan kepada berita dari
pembuat konvensi syara.
Dengan demikian bila melihat pengertian ilmu untuk kelompok pertama nampaknya mencakup
ilmu-ilmu dalam spektrum luas sepanjang hal itu diperoleh melalui kegiatan berpikir. Adapun
untuk kelompok ilmu yang kedua Ibnu Khaldun merujuk pada ilmu yang sumber keseluruhannya
ialah ajaran-ajaran syariat dari al-Quran dan Sunnah Rasul.
Ulama lain yang membuat klasifikasi Ilmu adalah Syah Waliyullah, beliau adalah ulama
kelahiran India tahun 1703 M. Menurut pendapatnya ilmu dapat dibagi ke dalam tiga kelompok
menurut pendapatnya ilmu dapat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu : 1). al-Manqulat, 2). al-
Maqulat, dan 3). Al-Maksyufat. Adapun pengertiannya adalah sebagai berikut :
1). Al manqulat adalah semua Ilmu-ilmu Agama yang disimpulkan dari atau mengacu kepada
tafsir, ushul al tafsir, hadis dan al hadis.
2). Al maqulat adalah semua ilmu dimana akal pikiran memegang peranan penting.
3). Al maksyufat adalah ilmu yang diterima langsung dari sumber Ilahi tanpa keterlibatan indra,
maupun pikiran spekulatif
Selain itu, Syah Waliyullah juga membagi ilmu pengetahuan ke dalam dua kelompok yaitu : 1).
Ilmu al husuli, yaitu ilmu pengetahuan yang bersifat indrawi, empiris, konseptual, formatif
aposteriori dan 2). Ilmu al huduri, yaitu ilmu pengetahuan yang suci dan abstrak yang muncul
dari esensi jiwa yang rasional akibat adanya kontak langsung dengan realitas ilahi .
Meskipun demikian dua macam pembagian tersebut tidak bersifat kontradiktif melainkan lebih
bersifat melingkupi, sebagaimana dikemukakan A.Ghafar Khan bahwa al manqulat dan al
maqulat dapat tercakup ke dalam ilmu al husuli

4. Pengertian filsafat
Secara etimologis filsafat berasal dari bahasa Yunani dari kata philo berarti cinta dan sophia
yang berarti kebenaran, sementara itu menurut Ir. Pudjawijatna Filo artinya cinta dalam arti yang
seluas-luasnya, yaitu ingin dan karena ingin lalu berusaha mencapai yang diinginkannya itu .
Sofia artinya kebijaksanaan , bijaksana artinya pandai, mengerti dengan mendalam, jadi menurut
namanya saja Filsafat boleh dimaknakan ingin mengerti dengan mendalam atau cinta dengan
kebijaksanaan.
Ilmu mengkaji hal-hal yang bersifat empiris dan dapat dibuktikan, filsafat mencoba mencari
jawaban terhadap masalah-masalah yang tidak bisa dijawab oleh Ilmu dan jawabannya bersifat
spekulatif, sedangkan Agama merupakan jawaban terhadap masalah-masalah yang tidak bisa
dijawab oleh filsafat dan jawabannya bersifat mutlak. Menurut Sidi Gazlba Pengetahuan ilmu
lapangannya segala sesuatu yang dapat diteliti (riset dan/atau eksperimen) ; batasnya sampai
kepada yang tidak atau belum dapat dilakukan penelitian. Pengetahuan filsafat : segala sesuatu
yang dapat dipikirkan oleh budi (rasio) manusia yang alami (bersifat alam) dan nisbi; batasnya
ialah batas alam namun demikian ia juga mencoba memikirkan sesuatuyang diluar alam, yang
disebut oleh agama Tuhan. Sementara itu Oemar Amin Hoesin mengatakan bahwa ilmu
memberikan kepada kita pengetahuan, dan filsafat memberikan hikmat

5. Pengertian Filsafat Ilmu


filsat ilmu pada dasarnya merupakan upaya untuk menyoroti dan mengkaji ilmu, dia berkaitan
dengan pengkajian tentang obyek ilmu, bagaimana memperolehnya serta bagaimana dampai
etisnya bagi kehidupan masyarakat. Secara umum kajian filsafat ilmu mencakup :
1) Aspek ontologis
2) Aspek epistemologis
3) Axiologis
Aspek ontologis berkaiatan dengan obyek ilmu, aspek epistemologis berkaiatan dengan metode,
dan aspek axiologis berkaitan dengan pemanfatan ilmu. Dari sudut ini filosof muslim telah
berusaha mengkajinya dalam suatu kesatuan dengan prinsip dasar nilai-nilai keislamanyang
bersumber pada Al Quran dan Sunnah Rasul.
Di dalam Islam, ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan tinggi dan istimewa di sisi Allah
terbukti melalui pengiktirafan Allah terhadap ilmu melalui wahyu pertama Ilahi kepada
junjungan besar Rasulullah memerintahkan baginda untuk mempelajari ilmu dan menitik
beratkan kepentingan pembelajaran dalam setiap aspek kehidupan manusia.

6. Kegemilangan ilmu Pengetahuan dalam islam


Islam menganggap hanya manusia yang dihiasi dengan ilmu pengetahuan saja, golongan yang
benar-benar bertakwa kepada Allah.
Jelas di sini bahawa ilmu pengetahuan dalam Islam mengandung satu arti ilmu yang menyeluruh
dan berkesinambungan dan nilai yang tidak dapat dipisahkan sama sekali. Termasuk dalam
konteks ini, ilmu sains dan teknologi adalah antara cabang ilmu pengetahuan yang memberi
manfaat dan faedah besar kepada kelangsungan tamadun manusia.
Istilah sains itu sebenarnya berasal dari kata Latin, scientia dan pada bahasa Arab yang
membawa pengertian sama yaitu ilmu pengetahuan. Pada asalnya, ilmu sains ini merangkum
semua cabang ilmu yang dihasilkan oleh pemikiran manusia yang ahli seperti falsafah,
matematik, astronomi, geografi, geologi, fisika, kimia, pengobatan dan sebagainya. Semua
cabang ilmu itu disatukan dalam ilmu sains. Kemudian, apabila cabang ilmu itu semakin
berkembang dan luas pembahasannya, cabang ilmu itu mulai memisahkan diri dari ilmu sains
dan mulai membentuk identitas ilmunya sendiri. Maka, lahirlah ilmu geografi, ilmu pengobatan,
ilmu fisika dan lain-lain. Al-Quran sumber sains Islam, bahkan al-Quran menganjurkan umat
manusia baik beriman atau tidak, supaya menyelidiki alam sebagai tanda membuktikan wujud
dan kebesaran Allah.
Di dalam al-Quran ada lebih 750 ayat menyuruh umatnya supaya belajar, merenung dan
menggunakan akal dengan sebaik-baiknya mencari kebenaran hakiki.
Kegemilangan tamadun Islam pada waktu itu melahirkan beberapa tokoh ulama yang berjasa dan
memberi sesuatu yang bermakna dalam perkembangan sains kepada umat manusia . Yang lebih
menarik, sumbangsih pemikiran tokoh ulama Muslim mendapat tempat dan penghargaan tinggi
di kalangan sarjana dan orientalis Barat sehingga karya mereka menjadi teks rujukan utama di
Universitas Eropa dan juga diterjemahkan secara besar-besaran oleh sarjana dan orientalis Barat.
Yang berarti bahwa ulama sains Muslim terlebih dahulu mempelopori bidang sains dan teknologi
pada zaman dahulu.
Akhirnya, ilmu itu berpindah tangan ke Barat dan umat Islam tertinggal dalam bidang itu. Di
antara tokoh ulama tersebut ialah Ibnu Rusd lebih terkenal sebagai ahli astronomi dengan
bukunya yang banyak membahas secara sistematik geografi matematik dan astronomi di
samping mengemukakan teori ahli astronomi Arab, Yunani dan India.
Begitu juga, seorang ulama bernama Muslim al-Farghani adalah seorang pakar Astronomi
berasal dari Farghana, Uzbekistan. Beliau mengarang kitab al-Kamil fi al-Asturlab yang
kemudian diterjemahkan dalam bahasa latin dengan judul Compendium sehingga menjadi
rujukan utama di seluruh pelusuk Eropa.
Di samping itu, muncul seorang ulama bernama Abu al-Raihan Muhammad bin Ahmad terkenal
dengan al-Biruni. Di kalangan orientalis, beliau dianggap tokoh ilmuwan terbesar dan seorang
experienmentalis ilmu yang tekun pada abad pertengahan Islam.
Beliau menguasai dengan baik bidang matematik, kedokteran , farmasi , asronomi dan fisik. Al
Biruni juga dikategorikan sebagai ahli sejarah, geografi, kronologi, bahasa serta seorang pengkaji
mengenai adat istiadat dan sistem kepercayaan. Beliau juga seorang ulama Islam.
Di dalam bidang pengobatan, Islam melahirkan seorang tokoh terkenal yaitu Abu Kasim al-
Zahrawi sebagai seorang dokter dan ahli bedah Muslim. Beliau juga dikenal di Barat dengan
nama Abulcasis. Di dalam bidang kedokteran, beliau dianggap perintis ilmu pengenalan penyakit
(diagnosrie) dan cara penyembuhannya (the rapeutif) penyakit telinga. Dialah juga yang merintis
bedah telinga untuk mengembalikan fungsi pendengaran. Bukan sekadar itu, beliau juga pelopor
pengembangan ilmu penyakit kulit (dermatologi).
Beliau tidak ketinggalan mengarang buku ensiklopedia pengobatan yang berjudul Al-Tasrif
Liman Anjaza al-Talif (Medical Vademecum) yang menerangkan dan melukiskan dengan jelas
diagram tidak kurang dari 200 peralatan bedah. Beliau juga terkenal sebagai dokter gigi.
Ensiklopedia itu menjadi rujukan utama pengobatan di univercity Eropa.
Selain al-Zahrawi, Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Hasan Ali ibnu Sina. Beliau dikenal Barat
dengan nama Aveccina. Lahir pada tahun 370 H di Afghanistan. Beliau dapat mendalami semua
jenis cabang ilmu dalam usia yang muda hingga beliau dapat menguasai bidang logika,
matematik, fisika, politik, kedokteran dan falsafah di samping ilmu agama.
Ibnu Sina meninggal pada tahun 428 H dinobatkan sebagai Fathers of Doctors. Beliau juga
mengarang lebih 276 buah buku yang meliputi pelbagai bidang ilmu seperti falsafah, geometri,
kedokteran, astronomi, musik, syair, teologi, politik, matematika, fisika, kimia, sastera,
kosmologi dan sebagainya.
Diantara karya terbesar beliau ialah Al-Qanun fi al-Tibb himpunan segala disiplin ilmu yang
beragam dan akhirnya diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Canon of Medicine teks
rujukan utama dalam bidang pengobatan. Buku lain ialah al-Syifa yang diterjemahkan dalam
bahasa Inggris The Book of Discovery dalam 18 jilid. Beliau pernah diberi julukan sebagai
Rajanya Dokter atau Medicorum Principal.
Selain diatas tokoh ulama terkenal dalam bidang pengobatan ialah Abu al Walid Muhammad bin
Ahmad bin Muhammad Ibnu Rushd yang terkenal di Barat dengan gelar Averroce. Beliau
seorang ulama, ahli falsafah ulung dan pakar dalam bidang fisika, kedokteran, biologi dan
astronomi. Beliau banyak mengkaji astronomi dan pernah konsentrasi sebagai dokter dan kadi
besar di Cordoba.
Ibnu Rushd dikenal sebagai seorang perintis ilmu kedokteran umum serta perintis mengenai ilmu
jaringan tubuh (Histologi). Beliau juga berjasa dalam bidang penelitian pembuluh darah serta
penyakit cacar. Karya beliau yang berjudul Al Kulliyyah fi al-Tibb sebanyak 16 jilid, karya
terbesar dan rujukan utama dalam bidang pengobatan. Kemudian diterjemahkan dalam bahasa
Inggris dengan judul General Rules of Medicine.
Di dalam bidang kimia, muncul seorang tokoh ulama yaitu Jabir ibnu Hayyan al Kufi (Geber).
Beberapa karya terbesarnya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Perancis. Diantaranya,
Kitab Dacing, Kitab Raksa Timur dan Kitab Kerajaan. Dia banyak memperkenalkan kegunaan
praktik kimia seperti menyediakan keluli, mencelup kain dan kulit dan sebagainya.
Tokoh kimia yaitu Muhammad Abu Bakar al-Razi lebih terkenal sebagai ahli pengobatan kimia
dan ada yang menganggap beliau sebagai pengagas kimia moden. Beliau mencatat dengan
terperinci lebih 20 alat besi dan kaca. Beliau juga pakar dalam praktik pengobatan dengan
pendapatnya penyembuhan penyakit adalah kilas balik kimia dalam tubuh seseorang.
Di dalam bidang fisik pula, al-Haitham lebih dikenal di dunia Barat sebagai Alhazen adalah
tokoh optik paling terkenal dalam sejarah tamadun Islam

KESIMPULAN
Ilmu Pengetahuan tidaklah bertentangan dengan Islam, justru Islam menyuruh penganutnya
untuk mempelajari Ilmu Pengetahuan bahkan mewajibkannya, termasuk di dalamnya Islam tidak
melarang ummatnya berfilsafat. Hanya saja larangan itu muncul apabila ummat Islam sudah
berfilsafat sebelum aqidahnya kuat, hal ini akan melahirkan penyimpangan berfikir yang bisa
menyesatkan bagi dirinya dan orang lain.
http://referensiagama.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai