Disusun oleh
Nama:Denarti lantong
Nim:20105025
Kelas:1D PGSD
•IPTEK adalah analisis dari uraian rahasia-rahasia dibalik fenomena alam yang
didokumentasikan dan disebarkan dalam bentuk tulisan yang disimbolkan dengan
pena yang kemudian dapat diwujudkan dalam kehidupan
•Dari segi esensinya, semua sains sudah islami, sepenuhnya tunduk pada Hukum
Allah. Hukum-hukum yang digali dan dirumuskan adalah hukum-hukum alam
yang tunduk pada Sunatullah
• Sumber ilmu dalam pandangan Islam adalah berasal dari wahyu, pemikiran
(akal), serta pengalaman manusia
• Ilmu yang berasal dari wahyu bersifat perennial/abadi, mutlak, dan berfungsi
sebagai pedoman hidup manusia.
• Sedangkan ilmu yang berasal dari akal ataupun pengalaman manusia itu bersifat
aquired/perolehan, relatif, dan berfungsi sebagai sarana dalam kehidupan manusia.
• Dalam pandangan Islam, Ipteks itu bersifat terikat nilai (tidak bebas nilai), yaitu
harus disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam
• Ipteks merupakan hasil olah pikir dan rasa manusia, karenanya harus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan akal budi manusia.
• Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan yang
harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang terintegrasi inilah yang
dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti telah memuat aqidah, syari’ah, dan
akhlaq.
• Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak dibangun
di atas iman dan ilmu yang benar.
• Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan ketaqwaan
tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan kemaslahatan bagi umat
manusia dan lingkungannya, bahkan bisa menjadi malapetaka.
• Salah satu pilar penting kemajuan suatu bangsa adalah bergantung pada
kemajuan penguasaan terhadap ilmu dan teknologi. Ilmu dan teknologi membawa
bangsa ke derajat kemuliaan, kebahagian, dan kekuasaan.
Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat Islam diwajibkan
menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits)
• Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan
derajatnya, bahkan tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama daripada
ibadahnya orang bodoh. (QS.58:11)
• Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah mereka
yang lebih tinggi ilmunya (Q.S. 2:247)
• Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya kehidupan dunia
(Al-Hadits)
• Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu (Q.S. 35:28)
• Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S. 2:30-32)
• Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan ilmu
yang benar (Al-Hadits)
• Barang siapa yang mendapat ilmu pengetahuan orang beriman ia telah mendapat
banyak kebajikan ( QS. Al- Baqarah 269)
Ilmuwan dianggap memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam pemanfaatan
dan pelestarian lingkungan dibanding orang-orang awam
• Ilmuwan harus selalu menyadari bahwa dirinya adalah hamba dan khalifah Allah
yang akan dimintai pertanggungjawaban atas keilmuannya.
B.Kerukunan antar umat beragama
1.Agama islam merupakan rahmat bagi seluruh alam
Kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat, dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang
mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan
kehidupan manusia pada khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya,
serta penyerahan diri, mentaati, dan mematuhi ketentuan-ketentuan Allah Swt.
Menurut ajaran Islam, manusia yang diberikan amanah oleh Allah Swt untuk
menjadi Khalifah-Nya di bumi, harus dapat menciptakan kemaslahatan bagi semua
makhluk Allah. Artinya bahwa, setiap perbuatan yang dilakukan manusia harus
memberikan kebaikan dan tidak boleh merugikan atau menyakiti pihak lain dengan
cara menegakkan aturan Allah. Itulah wujud rahmat dari agama Islam sebagaimana
dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an 21 (al-Anbiya) ayat 107 ketika
menjelaskan misi Rasulullah untuk menyampaikan agama Islam bagi umat
manusia, yang artinya. “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.
e. Damai dan individu maupun kelompok menghormati pihak lain secara adil.
Meski Alquran tidak menyebutkan secara langsung bentuk masyarakat yang ideal
namun tetap memberikan arahan atau petunjuk mengenai prinsip-prinsip dasar dan
pilar-pilar yang terkandung dalam sebuah masyarakat yang baik. Secara faktual,
sebagai cerminan masyarakat yang ideal kita dapat meneladani Rasulullah dalam
menumbuhkembangkan konsep masyarakat madani di Madinah.
Dalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam
terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan
di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi,
politik dan kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat
terdepan dan terunggul. Nama-nama ilmuwan besar dunia lahir pada masa itu,
seperti Ibnu Sina, Imam al-Ghazali, al-Farabi, dan yang lain.
Firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kamu adalah
umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang yang fasik.”
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat Islam adalah
umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara
aspek kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan kualitas SDM-nya dibanding
umat non Islam. Keunggulan kualitas umat Islam yang dimaksud dalam Al-Qur’an
itu sifatnya normatif, potensial, bukan riil.
SDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul.
Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang
signifikan. Di Indonesia jumlah umat Islam ±85% tetapi karena kualitas SDM-nya
masih rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional. Hukum
positif yang berlaku di negeri ini bukan hukum Islam. Sistem sosial politik dan
ekonomi juga belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam
belum mencerminkan akhlak Islam.
Menurut ajaran Islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan sosial dan
ekonomi haruslah berlandaskan tauhid (keesaan Allah). Dengan demikian realitas
dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam Islam melainkan hanya
milik Allah saja, sedangkan manusia hanyalah memiliki hak milik nisbi atau
relatif. Pernyataan dan batas-batas hak milik dalam Islam sesuai dengan sistem
keadilan hak-hak semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Islam mempunyai dua prinsip utama, yakni pertama, tidak seorangpun yang berhak
mengeksploitasi orang lain; dan kedua, tidak ada sekelompok orangpun boleh
memisahkan diri dari orang lain dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial
ekonomi di kalangan mereka saja. Sebagaimana dalam QS. al-Syu’ara ayat 183,
artinya: “Janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”
Dalam komitmen Islam yang khas dan mendalam terhadap persaudaraan, keadilan
ekonomi dan sosial. Akan tetapi, konsep Islam dalam distribusi pendapatan dan
kekayaan serta konsepsinya tentang keadilan sosial tidaklah menuntut bahwa
semua orang harus mendapat upah yang sama tanpa memandang kontribusinya
kepada masyarakat. Islam mentoleransi ketidaksamaan pendapatan sampai tingkat
tertentu, karena setiap orang tidaklah sama sifat, kemampuan, dan pelayanannya
dalam masyarakat. Dalam Q.S. An-Nahl ayat 71 disebutkan, yang artinya: “Dan
Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi
orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka
kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu.
Maka Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah.”
Dalam ajaran Islam ada dua dimensi utama hubungan yang harus dipelihara, yaitu
hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia dalam
masyarakat. Dengan melaksanakan kedua hubungan itu dengan baik, maka hidup
manusia akan sejahtrera baik di dunia maupun di akhirat kelak.
4. Manajemen zakat
Zakat dibebankan atas harta yang telah mencapai nisab dan haul kepada orang
yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu. Zakat juga berarti
kebersihan, setiap pemeluk Islam yang mempunyai harta cukup banyaknya
menurut ketentuan (nisab) zakat, wajiblah mengeluarkan zakatnya.
Dari sudut bahasa, kata zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti berkah, tumbuh,
bersih, dan baik. Menurut istilah fikih zakat berarti sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada yang berhak. Orang yang wajib zakat
disebut “muzakki”,sedangkan orang yang berhak menerima zakat disebut
”mustahiq.” Zakat merupakan pengikat solidaritas dalam masyarakat dan mendidik
jiwa untuk mengalahkan kelemahan dan mempraktikan pengorbanan diri serta
kemurahan hati.
Allah telah berfirman dalam QS. al-Baqarah ayat 110, yang artinya: “Dan
Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.Adapun harta-
harta yang wajib dizakati itu yaitu: harta berharga, hasil pertanian, binatang ternak,
harta perdagangan, harta galian (harta rikaz).Sedangkan orang-orang yang berhak
menerima zakat adalah: Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharim, Fi sabilillah,
Ibnussabil.
Sejak Islam memasuki Indonesia, zakat, infak, dan sedekah merupakan sumber-
sumber dana untuk pengembangan ajaran Islam. Pemerintah Belanda khawatir
dana tersebut akan digunakan untuk melawan mereka jika masalah zakat tidak
diatur. Pada tanggal 4 Agustus 1938 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan
pemerintah untuk mengawasi pelaksanaan zakat dan fitrah yang dilakukan oleh
penghulu atau naib. Untuk melemahkan kekuatan rakyat yang bersumber dari zakat
itu, pemerintah Belanda melarang semua pegawai dan priyai pribumi ikut serta
membantu pelaksanaan zakat. Hal itu memberikan dampak yang sangat negatif
bagi pelakasanaan zakat di kalangan umat Islam. Hal inilah yang tampaknya
diinginkan Pemerintah Belanda.Setelah Indonesia merdeka, di Aceh satu-satunya
badan resmi yang mengurus masalah zakat. Pada masa orde baru barulah perhatian
pemerintah terfokus pada masalah zakat, yang berawal dari anjuran Presiden
Soeharto untuk melaksanakan zakat secara efektif dan efisien serta
mengembangkannya dengan cara-cara yang lebih luas dengan pengarahan yang
lebih tepat. Anjuran presiden inilah yang mendorong dibentuknya badan amil di
berbagai provinsi.
b. Keterbukaan.
Dan amil harus berpegang teguh pada tujuan pengelolaan zakat, yaitu:
a. Mengangkat harkat dan martabat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan dan penderitaan.
c. Menjembatani antara yang kaya dan yang miskin dalam suatu masyarakat.
Zakat memiliki hikmah yang besar. Bagi muzakki zakat berarti mendidik jiwa
manusia untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat kikir, sombong
dan angkuh yang biasanya menyertai pemilikan harta yang banyak dan berlebih.
Bagi mustahik, zakat memberikan harapan akan adanya perubahan nasib dan
sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan suudzan terhadap orang-orang kaya,
sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin dapat dihilangkan. Dan bagi
masyarakat muslim, melalui zakat akan terdapat pemerataan pendapatan dan
pemilikan harta di kalangan umat Islam.
5.Manajemen wakaf
Wakaf di satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan di sisi lain
wakaf juga berfungsi sosial. Dalam fungsinya sebagai ibadah ia diharapkan akan
menjadi bekal bagi si wakif di kemudian hari, sedangkan dalam fungsi sosialnya,
wakaf merupakan aset amat bernilai dalam pembangunan umat.
1. Pengertian Wakaf
Istilah wakaf beradal dari “waqb” artinya menahan. Sedangkan menurut istilah
wakaf ialah memberikan sesuatu barang guna dijadikan manfaat untuk kepentingan
yng disahkan syara’ serta tetap bentuknya dan boleh dipergunakan diambil
manfaatnya oleh orang yang ditentukan (yang meneriman wakaf). Sebagaimana
hadits: Abu Hurairah r.a. menceritakan, bahwa Rasullullah SAW bersabda, “Jika
seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah masa ia melanjutkan amal,
kecuali mengenai tiga hal, yaitu: Sedekah jariyah (waqafnya) selama masih
dipergunakan, ilmunya yang dimanfaatkan masyarakat, dan anak salehnya yang
mendo’akannya.” (Riwayat Muslim).
2. Rukun Wakaf
3. Syarat Wakaf
4. Hukum Wakaf
D.kebudayaan islam
1.Definisi kebudayaan dalam islam
Kebudayaan secara etimologo merupakan perpaduan dari istilah budi yang berarti
akal,pikiran,pengertian,paham,perasaan,dan pendapat dan daya yang berarti
tenaga,kekuatan,kesanggupan.Definisi kebudayaan secara khusus dikemukakan
oleh para seniman dan budaya islam sebagai menifestasi dari ruh,zauq,iradah,dan
amal.(cipta,rasa,dan karya.)dalam seluruh segi kehidupan insani sebagai
fitrah,ciptaan karunia Allah Swt.Berdasarkan definisi trsebut,dapat dipahami
bahwa kebudayaan muncul dari pengarahan semua potensi yang diberikan Allah
swt kepada semua manusia.Kebudayaan islam adalah implementasi dari quran dan
sunnah oleh umat islam dalam kehidupannya,baik dlam bentuk pemikiran dan
tingkah laku,maupun karya untuk kemaslahatan umat manusia dalam rangka
mendekatkan diri(taqarub)kepada Allah dan mencari keridhoaan-Nya.
Dengan menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun Nasution dilihat dari
segi perkembangannya,sejarah intelektual islam dapat dikelompokan menjadi 3
masa,yaitu masa klasik,antara tahun 650-1250 M.masa pertengahan,antara tahun
1250-1800 m,dan masa modem atau kebangkitan intelektual islam kembali,antara
tahun 1800M hingga sekarangdan seterusnya.Pada masa klasik lahir ulama-ulama
besar seperti imam hanafi,imam hambali,imam syafii,dan imam maliki dibidang
hukum islam.Dibidang filsafat islam seperti Al-kindi tahun 801M,yang
berpendapat bahwa kaum muslimin hendaknya menerima filsafat sebagai bagian
dari kebudyaan islam.kemudian AL-razi lahir tahun 865 M.Al-farabi lahir tahun
870 M.sebagai pembangun agung filsafat islam.pada abad berikutnya lahir pula
filosof besar ibnu
Pada masa pertengahan yaitu antara tahun 1250-1800 m,dalam catatn sejarah
pemikiran islam pada masa ini merupakan fase kemunduran,karena filsafat mulai
dijauhkan dari umat islam sehingga ada kecenderungan akal dipertentangkan
dengan wahyu,iman depertentangkan dengan ilmu dan dunia pertentangan dengan
akhirat.jika diperhatikan secara seksama pengaruhnya masih terasa hingga
sekarang.
Pada masa kejayaannya umat islam terbuai dengan kemegahan yang bersifat
material sebagai contoh kasus pada zaman modern ini tidak lahir pada ilmuwan
dan tokoh-tokoh kaliber duniadikalangan umat islam dan negara-negara kaya
ditimur tengah pada sisi yang lain umat islam yang tinggal dinegara-negara bekas
jajahan sangat sulit membangun semangat kebangkitan intelektual islam karena
keterbatasannya.
Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk dan
berkembang dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas
dari budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia
dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran islam dan mana budaya barat.
Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab
dengan perilaku ajaran islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut
mencerminkan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada
tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia
para da’i mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana
dilakukan oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam
mengemas ajaran islam dengan budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar
bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi teradisi dalam kehidupan sehari-
hri mereka. Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai islam sudah menjadi bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara,
adab dan penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa Arab/ Al Qur’an sudah banyak
masuk dalam bahasa daerah bahkan kedalam bahasa Indonesia baku. Semua itu
tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran Islam.
Masjid" berasal dari Bahasa Arab yang secara harfiah berarti tempat bersujud.
Istilah lain yang juga berasal dari Bahasa Arab yang substansinya sama adalah
"Mushala", yang arti harfiahnya adalah tempat shalat. Di Indonesia tempat shalat
yang kecil umumnya disebut "Mushala" dan tempat shalat yang besar disebut
"Masjid".
Politik Islam adalah pengaturan urusan umat di dalam dan luar negeri dengan
hukum Islam, politik Islam melibatkan dua pelaku, yaitu Negara dan Umat/rakyat,
kemudian meliputi pengaturan dalam negeri dan luar negeri, dan terakhir adalah
sumber legislasinya adalah hukum Islam.
pengaturan urusan umat di dalam dan luar negeri. Politik dilaksanakan oleh
Negara dan umat, karena negaralah yang secara langsung melakukan pengaturan
ini secara praktis, sedangkan umat mengawasi Negara dalam pengaturan tersebut.
Orang yang mempunyai atau pemegang kekuasaan harus amanah dan berlaku adil,
artinya menggunakan kekuasaan yang dipegang untuk mewujudkan sebuah
masyarakat yang adil dan makmur. Jika ada persoalan yang dihadapi (pemerintah
maupun rakyat), seluruhnya harus dikembalikan kepada dua sumber hukum pokok
yaiutu Al-Qur’an dan Sunah. Barang siapa berpegang kepada keduanya, maka
akan selamat didunia maupun di akhirat. Dan barang siapa meninggalkan
keduanya, maka yang akan diperoleh adalah kesesatan dan kecelakaan baik didunia
maupun di akhirat.
Menurut Al-Mawardi penertian imamah adalah suatu kedudukan atau jabatan yang
diadakan untuk mengganti tugas ke…bian didalam memelihara agama dan
mengendalikan dunia. Hak yang dimiliki oleh imam yaitu, hak untuk ditaati dan
dibantu. Namun dengan adanya perkembangan jaman, ada satu hak lagi gabi imam
yaitu, hak untuk mendapat imbalan dari harta baitul mal untuk keperluan hidup dan
keluarganya.
Adapun kewajiban imam menurut Al-Mawardi adalah memelihara agama,
mentahfidzkan hukum-hukum diantara orang-orang yang bersengketa dan
menyelesaikan perselisihan, memelihara dan menjaga keamanan, menegakkan
hukum-hukum Allah, menjaga tapal batas dengan kekuatan yang cukup,
menentang orang-orang yang menentang Islam setelah diadakan dakwah kepada
mereka dengna baik-baik, menetapkan kadar-kadar tertentu pemberian untuk
orangorang yan berhak., memungut fa’i dan sadaqah sesuai dengan ketentuan,
menggunakan serta mengerahkan pengurusan kekayaan negara kepada orang-orang
yang dapat dipercaya dan jujur, dan melaksanakan sendiri tugas-tugasnya yang
berlangsung didalam membina umat danmenjaga agama.
Rakyat terdiri dari muslim dan non muslim (kafir dzimi dan musta’min). Kafir
dzimi adalah warga non muslim yang menetap selamanya. Sedangkan musta’min
adalah orang asing yang menetap untuk sementara. Kafir dzimi memiliki hak-hak
kemanusiaan, sipil, dan hak-hak politik sedangkan musta’min tidak memiliki hak-
hak politik Hak-hak yang dimiliki rakyat adalah perlindungan terhadap kehidupan,
harta, dan kehormatannya; perlindungan terhadap kebebasan pribadi; kebebasan
menyampaikan pendapat dan berkeyakinan; serta jaminan akan kebutuhan
pokoknya (tidak membedakan kelas dan kepercayaan). Sementara itu, hak imam
adalah untuk ditaati dan mendapatkan bantuan serta partisipasi dari rakyat.
c. Persoalan Bai’at
A. Kekuasaan
C. Teknologi
D. Kegiatan manusia
B. Kekuatan manusia
C. Penunjuk arah
D. Perkembangan manusia
3. Dalam pandangan islam ipteks itu bersifat terikat nilai yaitu harus disesuaikan
degan..
B. Kemampuan
C. Sarana kehidupan
4. Persatuan dalam umat islam dimana kita berusaha untuk menjadikan semua
orang seiman telah mengucap kalimat syahadat sebagai saudara merupakan
pengertian dari..
A. Ukhuwah islamiyah
B. Ukhuwah insaniyah
C. Ipteks
D. Masyarakat madani
A. Masyarakat beradab
B. Masyarakat sekitar
C. Masyarakat madinah
D. Masyarakat sosial
A. Masyarakat yahudi
D. Masyarakat watsani
A. Angkuh
B. Tidak berahlak
C. Penghasut
8. Dalam sejarah umat islam realisasi keunggulan normatif atau potensial umat
islam terjadi pada masa..
A. Yahudi
B. Abbassiyah
A. Damai
B. Kecukupan
D. Kemurahan hati
B. Qs.An-nisa
ESSAY
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan IPTEK ..
Jawab: IPTEK adalah analisis dari uraian rahasia-rahasia dibalik fenomena alam
yang didokumentasikan dan disebarkan dalam bentuk tulisan yang disimbolkan
dengan pena yang kemudian dapat diwujudkan dalam kehidupan.
2. Kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat, dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah..
Jawab: ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan antar sesama manusia tanpa ada
batasan iman maupun negara. Dimana kita menyatakan bahwa seluruh manusia ini
adalah bersaudara dan saling membutuhkan. Maka kemudian kita saling
menghargai dan saling menghormati antar sesama atas dasar kemanusiaan.
d. Damai dan individu maupun kelompok menghormati pihak lain secara adil.
5. Dari sudut bahasa, kata zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti berkah,
tumbuh, bersih, dan baik. Menurut istilah fikih zakat berarti..
Jawab: sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada
yang berhak. Orang yang wajib zakat disebut “muzakki”,sedangkan orang yang
berhak menerima zakat disebut ”mustahiq.”
Jawab: Politik Islam adalah pengaturan urusan umat di dalam dan luar negeri
dengan hukum Islam, politik Islam melibatkan dua pelaku, yaitu Negara dan
Umat/rakyat, kemudian meliputi pengaturan dalam negeri dan luar negeri, dan
terakhir adalah sumber legislasinya adalah hukum Islam.
Jawab:
9. Orang yang mempunyai atau pemegang kekuasaan harus amanah dan berlaku
adil, artinya yaitu..
10. Di zaman Rasulullah Muhammad Saw, masjid sudah menjadi pusat berbagai
aktifitas umat Islam pada waktu itu. Selain untuk pelaksanaan ibadah, masjid juga
dijadikan tempat untuk melakukan berbagai bentuk aktifitas muamalah diantaranya
adalah..