A. Pendahuluan
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Segala sesuatu itu bisa
sesuatu yang terlihat (zat cair dan zat padat) ataupun yang tidak tampak yaitu zat gas. Maksud
materi menempati ruang adalah benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah
tertentusedangkan materi mempunyai massa, memiliki maksud bahwa benda yang termasuk
materi dapat diukur, ditimbang dengan menggunakan alat ukur tertentu yaitu neraca atau
timbangan. Memahami konsep energi adalah sesuatu yang kompleks, tidak hanyamempelajari
konsep sains semata, dalam hal ini energi, akan tetapi para pebelajar juga harus berpikir
bagaimana sumber energi (bahan baku) itu tetap lestari, terjaga dengan baik, maka tentu
konsekuensinya adalah harus menjaga dan merawat lingkungan alam sekitar dengan baik pula.
Materi pasti mengalami perubahan, baik fisika maupun kimia. Dengan demikian setiap materi
mengandung dan terkait dengan energi. Bila materi berubah akan disertai perubahan energinya.
Berkenaan dengan mengenal dan memahami materi, Anda dapat mempelajari identitas dan sifat-
sifat yang melekat. Pada dasarnya sifat umum materi pada umumnya dapat dianalisa sifat
fisiknya melalui indera-indera yang kita miliki. Misalnya melalui indera penglihatan, kita dapat
membedakan ukuran meja berbentuk bulat dan meja berbentuk kotak. Melalui indera penglihatan
kita dapat membedakan sepatu berwarna merah dan sepatu berwarna hitam, melalui indera
peraba kita dapat membedakan permukaan meja yang halus dan permukaan meja yang kasar.
Identitas dan sifat-sifat materi, secara umum tergambar pada penjelasan berikut:Ada dua macam
sifat materi berdasarkan hubungannya dengan kuantitas (jumlah) suatu materi, yaitu: sifat
ekstensif dan sifat intesif.
Sifat ekstensif adalah sifat yang bergantungn pada banyak sedikitnya jumlah zat atau
materinya, misalnya volume, massa, berat, massa jenis.
Sifat intensif, adalah sifat yang tidak bergantung pada banyak sedikitnya jumlah zat atau
materinya, misalnya: suhu,wwujud suatu zat, indeks bias, titik beku, titik didih.
1. zat padat
2. zat cair
3. zat gas
Wujud materi yang bisa dialami zat tertentu disebut fase zat. Air adalah jenis materi yang sangat
kita kenal. Air biasanya berada dalam fase padat (es), fase cair (air) dan fase gas (uap).
Zat Padat
Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang ditempati zat padat,
cair, atau gas) tertentu. Materi dalam wujud padat misalnya : baja, batu dan kapur. Ada dua cara
partikel padat bisa tersusun : • Dalam baris-baris teratur yang rapi • Dalam susunan yang tidak
tentu. Zat padat yang partikelnya tersusun dalam baris yang teratur rapi disebut kristal. Contoh
umum kristal adalah sebagian besar logam, intan, es, dan kristal garam. Zat padat yang
partikelnya tidak tersusun secara teratur disebut amorf. Zat padat amorf biasanya bertekstur
mengilat atau elastis. Contoh umum zat padat amorf adalah lilin, kaca, karet, dan plastik Wujud
Materi
Zat Cair
Zat cair mempunyai volume tertentu dan zat cair akan berbentuk seperti wadah yang
ditempatinya karena Zat cair digambarkan sebagai zalir (fluida). Zalir adalah zat dengan
molekul-molekul yang bergerak bebas saling melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk
wadahnya. • Materi dalam wujud cair misalnya : air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar,
larutan gula, air laut Wujud Materi.
Zat Gas
Gas adalah wujud materi yang mudah berubah bentuk dan volumenya. Seperti zat cair, gas
digambarkan sebagai zalir. Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat menyebar mengisi semua
ruang yang tersedia. Karena terdapat jarak yang jauh antara partikel-partikel gas, gas bisa dengan
mudah dimampatkan untuk mengurangi volumenya. Materi yang tergolong dalam wujud gas,
misalnya : udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur barus.
Energi merupakan penyebab utama terjadinya perubahan materi. Tidak ada yang abadi , kecuali
Tuhan Yang Maha Esa, pencipta materi tersebut. Dengan demikian materi di alam ini selalu
mengalami perubahan. Perubahan terjadi karena berubah massanya, berubah volumenya,
berubah wujudnya, atau berubah menjadi materi lain. Perubahan tersebut sering kali kita lihat,
seperti : Air mendidih manjadi uap, Besi berkarat, Susu menjadi basi, Ledakan mercon, Kapur
barus menyublim.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri. Perubahan
sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisikanya saja, dan ada juga yang melibatkan
perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga
perubahan sifat fisikanya. Para ahli kimia mengelompokkan menjadi 2 perubahan yaitu
perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan Materi. Secara umumperubahan wujud dibedakan menjadi dua jenis yaitu perubahan
fisis/fisika danperubahan kimia.Perubahan fisis/fisika merupakan perubahan pada suatu materi
yang tidakmenyebabkan pembentukan materi baru; artinya unsur-unsur penyusunnya akantetap
sama dengan zat semula dan dapat dikembalikan ke wujud semula(reversible) walaupun tidak
melalui reaksi kimia. contohnya adalah perubahanbentuk, ukuran, dan wujud benda (zat).
Perubahan kimia merupakan kebalikan dari perubahan fisis/fisika. Jika perubahanfisika
perubahannya tidak menyebabkan terbentuknya materi baru, maka padaperubahan kimia ini
perubahannya dapat menyebabkan terbentuknya zat baruyang yang unsur-unsur penyusunnya
berbeda dengan zat asalnya. Hal ini disebabkan karena adanya reaksi kimia.
Zat murni
UNSUR
Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau
materi menjadi dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk
dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam
dan non logam.
Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya
tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen
saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air
(H2O). Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah
keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.
Senyawa
Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom
hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O). Hidrogen
adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat
di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran.
Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa
adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium
memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun. Dua unsur
tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita.
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa
tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling
banyak terdapat di alam.
Campuran
Larutan
larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih
sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan
pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat
terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam
atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, misalnya karbon
dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam cairan lain, sementara
gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) dan
mineral tertentu.
Suspense
suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat, atau dengan kata lain
suspensi adalah campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair
tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga
cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada
suspensi akan mengalami pengendapan/sedimentasi meskipun tidak ada gangguan. Lebih
singkatnya, suspensi adalah campuran yang masih bisa dibedakan antara pelarut dan zat yang
dilarutkan.Pengertian lainnya, Suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel
padat atau campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam suatu zat cair.
Koloid
Koloid adalah dua zat heterogen atau lebih yang dicampur dimana partikel-partikel zat yang
ukurannya dari 1 sampai 1000 nm tersebar merata didalam medium zat yang lainnya. Zat yang
tersebar sebagai partikel disebut dengan fase terdispersi, sedangkan medium pendispersi adalah
zat yang menjadi medium mendispersikan partikel.
MATERI
STRUKTUR ATOM
1. Partilkel zat
Partikel kecil dari sebuah materi yang masih mempunyai sifat sama disebut molekul. Semua
materi (zat) tidak hanya terdiri dari molekul saja, namun juga terdiri atas atom-atom ion. Materi
terdiri atas partikel-[artikel yang sangat kecil, tidak dapat dilihat,tidak dapat dibagi, dan tidak
dapat dimusnahkan yang disebut atom.
a. Atom
Atom adalah partikel terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi dengan menggunakan cara
kimia. Atom adalah penyusun dasar dari materi, dari unsur-unsur murni, senyawa, dengan bentuk
yang kompleks seperti komputer dan telepon. Dalam rangka untuk memahami bagaimana atom
berinteraksi satu sama lain, Anda harus terlebih dahulu memahami bagian dasar dari sebuah
atom.
1. Proton – Jumlah proton dalam atom sering dilambangkan dengan huruf Z. Setiap proton
membawa muatan listrik positif. Jumlah proton menentukan jenis atom. Sebagai contoh,
sebuah elemen dengan 1 proton adalah hidrogen. Satu dengan 2 proton adalah helium.
Jumlah neutron dan elektron tidak memiliki bantalan pada jenis atom. Bahkan, sebuah
atom bahkan tidak perlu neutron atau elektron. Bentuk yang paling umum dari hidrogen
terdiri dari proton tunggal dan tidak ada yang lain.
2. Neutron – Jumlah neutron dalam atom umumnya diindikasikan menggunakan huruf N. A
Neutron mempunyai ukuran yang sama seperti proton, tetapi netral.
3. Elektron – elektron sangat kecil, dibandingkan dengan proton atau neutron. Massa
elektron hanya 1/1836 yang proton. Setiap elektron membawa muatan listrik negatif. Setiap
elektron terdiri dari partikel dasar.
Nomor atom menunjukkan jumlah muatan positif dalam inti atom (jumlah proton).
Menurut Moseley jumlah muatan positif setiap unsur bersifat karakteristik, jadi unsur
yang berbeda akan mempunyai nomor atom yang berbeda. Nomor atom dipakai untuk
mengidentifikasi unsur kimia, misalnya angka atom hidrogen adalah 1, hal ini berarti
hidrogen memiliki proton sejumlah satu.
Massa atom (atomic mass / AM) adalah jumlah total dari massa proton dan neutron
dalam inti suatu atom. Identitas ini memiliki nilai yang khas untuk membedakan suatu
unsur dari unsur lainnya. Ini karena AM dari suatu unsur selalu berbeda dari massa unsur-
unsur kimia lainnya.
b. Molekul
Molekul adalah kumpulan atom (dua atau lebih) dalam suatu susunan tertentu yang terikat oleh
ikatan kimia. Atom-atom tersebut saling berikatan dengan kovalen (sangat kuat) dan bermuatan
netral atau stabil (tidak bermuatan listrik). Sekumpulan atom yang saling terikat ini membentuk
bagian yang terkecil dari sebuah senyawa atau zat yang dapat berdiri sendiri.Sehingga, molekul
juga dapat didefinisikan sebagai zat tunggal yang dapat diuraikan lagi menjadi bagian yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia dan merupakan penggabungan dari beberapa unsur, baik itu sama
maupun berbeda.Penggabungan antara beberapa unsur yang sejenis dan tidak sejenis ini
didasarkan atas perbandingan tertentu sehingga menghasilkan suatu molekul. Perbandingan dan
perbedaan ini kemudian menjadi penggolongan suatu Molekul. Molekul sendiri sangat erat
kaitannya dengan atom, bahkan dapat dikatakan bahwa jika ada atom, pasti ada molekul begitu
juga sebaliknya. Sebagai bukti, jarang sekali ditemui atom yang bisa berdiri sendiri, karena atom
saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
c. Ion
Ion adalah Atom yang bermuatan Listrik. Menurut Wikipedia, Ion adalah atom atau sekumpulan
atom yang bermuatan listrik. Ion terbentuk apabila atom melepaskan atau menerima satu atau
lebih elektron untuk membentuk kulit terluar, yang bermuatan penuh sehingga atom menjadi
stabil. Ion yang bermuatan positif disebut kation, ion yang bermuatan negatif disebut anion.
Larutan ion adalah larutan yang mengandung ion yang dapat bergerak bebas sehingga bisa
menghantarkan arus listrik.
Lambing unsur
Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, maka penulisannya harus menggunakan huruf
capital. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf, maka penulisannya yaitu huruf pertama harus
menggunakan huruf capital, huruf keduanya huruf kecil.
Rumus kimia
Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat itu.
Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks.
Rumus kimia zat dapat berupa rumus molekul atau rumus empiris. Rumus molekul adalah
rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul
senyawa. Jadi rumus molekul menyatakan susunan sebenarnya dari molekul zat.
Contoh:
a. Rumus molekul air yaitu H2O yang berarti dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen
dan satu atom oksigen.
b. Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen
Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur-
unsur yang menyusun suatu senyawa. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.
Contoh:
a. Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan
perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl.
b. Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl– dengan
perbandingan 2:1.Rumus kimia kalsium klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus
kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya,
melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
a. Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-
molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.
b. Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul
fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Tata nama senyawa kimia (chemical nomenclature) adalah serangkaian aturan penamaan
senyawa kimia yang disusun secara sistematis berdasarkan aturan IUPAC (International Union
of Pure and Applied Chemistry).
Penggunaan aturan ini sangat penting dalam dunia akademik agar terdapat standarisasi dalam
penamaan senyawa kimia, tidak terjadinya kesalahan dalam melakukan reaksi kimia, maupun
dalam menentukan struktur senyawa tersebut. Beberapa contoh dari penamaan berdasarkan
aturan IUPAC adalah sebagai berikut: natrium hidroksida (NaOH), metana (CH 4), metanol
(CH3OH), asam etanoat (CH3COOH), dsb.
Selain aturan IUPAC, dikenal juga istilah nama trivial. Penamaan dalam nama trivial tidak
memiliki aturan yang jelas atau dinamakan sesuai dengan keinginan penemu, penjual, atau
penggunanya. Penamaan dengan menggunakan cara ini sering dilakukan di industry-industri
untuk melindungi rahasia perusahaan mereka. Beberapa contoh dari nama trivial senyawa kimia
adalah sebagai berikut: soda api (NaOH), spiritus (CH3OH), asam asetat (CH3COOH), dsb.
D. Ikatan kimia
Ikatan Kimia adalah interaksi yang menjelasakan hubungan antar atom sehingga menjadi
molekul ion, kristal, dan spesies yang stabil lainnya.
1) Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-atom yang
berikatan. Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang atom-atom
yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan
elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya
terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas
elektron membentuk ion positif, dan atom unsur nonlogam cenderung menangkap elektron
membentuk ion negatif. Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain-lain.
Lambang titik elektron Lewis terdiri atas lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya
menggambarkan satu elektron valensi dari atom-atom unsur. Titik-titik elektron adalah elektron
terluarnya.
Untuk membedakan asal elektron valensi penggunaan tanda (O) boleh diganti dengan tanda (x),
tetapi pada dasarnya elektron mempunyai lambang titik Lewis yang mirip. Lambang titik Lewis
untuk logam transisi, lantanida, dan aktinida tidak dapat dituliskan secara sederhana, karena
mempunyai kulit dalam yang tidak terisi penuh. Contoh penggunaan lambang titik Lewis dalam
ikatan ion sebagai berikut.
Tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi pada fase cair (lelehan) dan larutannya
menghantarkan listrik.
2) Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang
berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen
disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom
unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis
(contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut
senyawa kovalen.
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis
adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di
mana PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom
dan PEBdinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.