Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DOSEN PENGAMPUH : Dra. Fera Luicia Tampi, M,Pd

PENGANTAR PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

SESILIA GAIB (22106005)

TIRTA MAMONTO (22106001)

GISKA ANGGINALOI (22106002)

CAHAYA NABILA LAMUDA (22106031)

LEYVIRA LOBUD (22106030)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI

PRODI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….

PENDAHULUAN……………………………………………………………….

BAB …………………………………………………………………………….

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………

C. TUJUAN..............................................................................................................

BAB II......................................................................................................................

PEMBAHASAN......................................................................................................

A. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL................................................................

1. DASAR, FUNGSI, TUJUAN, DAN PRINSIP PENDIDIKAN NASIONAL…..

2. HAK KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA WARGA NEGARA, ORANG TUA,


MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN PESERTA DIDIK DALAM SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL……………………………………………………….

3. JALUR, JENJANG, DAN JENIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL………

4. JALUR PENDIDIKAN FORMAL DAN NON-FORMAL………………………

5. APA NEGERI SWASTA DAN SEBAGAINYA………………………………

6. STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL: KURIKULUM, PENDIDIK, DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL……

7. PENGELOLAAN SARAN PRASARANA DAN PENDANAAN PENDIDIKAN..

8. PENGELOLAAN SISTEM EVALUASI, AKREDITASI, DAN SERTIFIKASI


PENDIDIKAN……………………………………………………………………….

9. PENDIRIAN SATUAN PENYELENGARAAN PENDIDIKAN BAIK DALAM


NEGERI MAUPUN LUAR NEGERI………………………………………………

BAB III……………………………………………………………………………..

PENUTUP………………………………………………………………………….

A.KESIMPILAN……………………………………………………………………

B. DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah suatu sistem dimana proses pengajaran terjadididalamnya.


Pendidikan juga sangat diperlukan untuk mencerdaskan anak bangsa agar
dapat memajukan bangsanya. Oleh sebab itu dalammenyelenggarakan
pendidikan memerlukan suatu kesatuan yangmengaturnya. Tujuannya adalah
untuk memperoleh proses pendidikan yang berjalan dengan terstruktur.
Namun, faktanya sistem pendidikan yang ada sekarang ini,khususnya di
indonesia ternyata masih belum mampu sepenuhnyamenjawab kebutuhan dan
tantangan global untuk masa yang akan datang.Program pemerataan dan
peningkatan kualitas pendidikan yang selama inimenjadi fokus pembinaan
masih menjadi masalah yang menonjol dalamdunia pendidikan di Indonesia.
Salah satunya masalah internal yangmendasar dan bersifat komplek, selain itu
pula bangsa Indonesia masihmenghadapi sejumlah problematika yang sifatnya
berantai sejak jenjang pendidikan mendasar sampai pendidikan
tinggi.Sehingga dapat disimpulkan bahwa upaya untuk membangunsumber
daya manusia yang berdaya saing tinggi, berwawasan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta bermoral dan berbudaya bukanlah suatu pekerjaan yang
gampang, semua itu memerlukan partisipasi yang strategisdari berbagai
komponen, seperti: Pendidikan awal di keluarga, kontrolefektif dari
masyarakat dan pentingnya penerapan sistem pendidikan yang berkualitas oleh
Negara.
B. RUMUSAN MASALAH

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

1. Dasar, fungsi, tujuan, dan prinsip pendidikan nasional.

2. Hak kewajiban dan peran serta warga negara orangtua, masyarakat,


pemerintah dan peserta didik dalam sistem pendidikan nasional.

3. Jalur, jenjang, dan jenis sistem pendidikan nasional.

4. Jalur pendidikan formal dan non formal.

5. Apa negeri swasta dan sebagainya.

6. Standar pendidikan nasional: kurikulum, pendidik, dan tenaga kependidikan


dalam sistem prndidikan nasional.

7. Pengelolaan sarana prasarana dan pendanaan pendidikan.

8. Pengelolaan sistem evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan.

9. Pendirian satuan penyelenggaraan pendidikan baik dalam negeri maupun


luar negeri.

C. TUJUAN

Makalah ini dibuat untuk mengetahui Sistem Pendidikan Nasional.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-


Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.

1. Dasar, Fungsi, Tujuan, dan Prinsip Pendidikan Nasional

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka
pondasilah yang menjadi dasarnya.Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang
dimaksud adalah dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk
dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di
lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003.

Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.

Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan Nasional

Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadilan serta tidak


diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.

2. Hak kewajiban dan peran serta warga negara orangtua, masyarakat, pemerintah dan
peserta didik dalam sistem pendidikan nasional.

- Undang-undang juga mengatur tentang kewajiban warga negara, yaitu:

Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar.

Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan


pendidikan.
- Orang tua juga berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya selama
dalam usia wajib belajar, yaitu usia tujuh sampai dengan lima belas tahun,
sebagaimana telah disebutkan dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.

- Masyarakat dalam penyelenggaraan pendidkan nasional mempunyai hak untuk


berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program
pendidikan.

- Pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan layanan dan kemudahan,


serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara
tanpa diskriminasi, dan wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas
tahun, sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

- Setiap peserta didik mempunyai hak, sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 12
ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yaitu:

Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan
oleh pendidik yang seagama.

Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.

Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.

Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.

Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara.

Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing


dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

3. Jalur, jenjang, dan jenis sistem pendidikan nasional

Jalur Pendidikan

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan
terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.

Jenjang Pendidikan

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Jenjang Pendidikan formal terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi:
-Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

-Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah


terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan,
Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
atau bentuk lain yang sederajat.

-Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang


mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas, Perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau
vokasi.

Jenis Pendidikan

Jenis Pendidikan yang termuat dalam UU No 20 Tahun 2003 mencakup pendidikan


umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

- Pendidikan Umum

Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan


perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

- Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan


seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang
pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lain. Sebelumnya, Hamalik (2001:24)
menyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat,
pendidikan dasar keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia
kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan.

4. Jalur Pendidikan

Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pasal 13 ayat 1 dinyatakan bahwa jalur pendidikan
terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.

- Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan anak usia dini (TK/RA), pendidikan dasar (SD/MI), pendidikan
menengah (SMP/MTs dan SMA/MA), dan pendidikan tinggi (Universitas).
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan
formal berstatus swasta.

- Pendidikan Non-Formal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat
dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah
Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Seperti Lembaga Kursus
dan Pelatihan, Kelompok Belajar, Sanggar, dll.

5. Apa negeri swasta dan sebagainya.

Sekolah swasta adalah sekolah yang didirikan oleh perorangan atau yayasan.
Pengelolaan sekolah tersebut sepenuhnya ada pada mereka tanpa campur tangan
pemerintah. Sedangkan sekolah negeri adalah sekolah yang didirikan oleh
pemerintah. Pengelolaan dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah.

6. Standar pendidikan nasional: kurikulum, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam


sistem prndidikan nasional.

- Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional


pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Standar yang diacu dalam
pengembangan kurikulum adalah Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian Pendidikan.

- Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria profesional yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik dan tenaga kependidikan, baik prajabatan maupun
dalam masa jabatan.

Standar ini dibuat sebagai mekanisme seleksi agar dihasilkan pendidik dan tenaga
kependidikan yang berkualitas, profesional, dan berkompeten di bidangnya. Standar
pendidikan yang baik akan menjadi sangat baik jika didukung SDM yang baik pula.
Dengan demikian, akan tercapai tujuan pendidikan nasional.

7. Pengelolaan sarana prasarana dan pendanaan pendidikan.

Sarana pendidikan umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang


secara langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan harus sesuai
dengan proses pembelajarannya seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau
media pendidikan, meja, kursi dan sebagainya.

Sedangkan menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan


Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan ”sarana pendidikan
adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang
bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan
dengan lancar, teratur, efektif dan efesien”.

8. Pengelolaan sistem evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan.

- Pengelolaan Evaluasi dalam proses Pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan


yang dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai proses belajar siswa dengan didikan
gurunya.

- Akreditasi adalah momen pembelajaran yang sangat berharga, sekaligus sebagai


momen refreshing Ilmu Pengetahuan yang muaranya adalah Kepuasan Pelanggan
dalam hal ini masyarakat sebagai penerima pelayanan atau Kinerja Puskesmas.

- Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak.

9. Pendirian satuan penyelenggaraan pendidikan baik dalam negeri maupun luar


negeri.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem pendidikan nasional adalah suatu sistem dalam suatu negara yang mengatur
pendidikan yang ada di negaranya agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, agar
tercipta kesejahteraan umum dalam masyarakat. Penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional disusun sedemikian rupa,meskipun secara garis besar ada persamaan dengan
sistem pendidikan nasional bangsa-bangsa lain, sehingga sesuai dengan kebutuhan
akan pendidikan dari bangsa itu sendiri yang secara geografis, demokrafis, histories,
dan kultural berciri khas.

Jenjang pendidikan diawali dari jenjang pendidikan dasar yang memberikan dasar
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat dan berupa prasyarat untuk mengikuti
pendidikan menengah. yang diselenggarakan di SLTA. Pendidikan menengah
berfungsi memperluas pendidikan dasar. Dan mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
DAFTAR PUSAKA

https://belajarberpendidik.blogspot.com/2016/11/dasar-tujuan-fungsi-dan-prinsip.html?m=1

https://rendratopan.com/2019/04/09/hak-dan-kewajiban-peserta-didik/

https://mutuinstitute.com/post/apa-itu-sistem-pendidikan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai