SASTRA INDONESIA SD
“MATERI : STRUKTUR FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NON FIKSI”
OLEH KELOMPOK 4
KELAS 5I
DOSEN PENGAMPU :
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan yang maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami Kelompok 4 dapat
menyelesaikan Makalah tentang “struktur fungsi dan kaidah kebahasaan teks
non fiksi” untuk memenuhi tugas dari ibu dosen Dra. Juliana K Tagupia S.Pd,
M.Pd pada mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia SD.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Juliana K Tagupia S.Pd,
M.Pd sebagai dosen pengampuh dalam mata kuliah ini, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami.
KELOMPOK IV
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN............................................................4
A. Pengertian Cerita Non Fiksi....................................................4
B. Ciri-ciri Cerita Non Fiksi........................................................4
C. Contoh Karya Tulis Yang Merupakan Cerita Non Fiksi........5
D. Jenis Cerita Non Fiksi.............................................................5
E. Struktur Cerita Non Fiksi........................................................6
F. Unsur Cerita Non Fiksi ..........................................................6
G. Langkah Memahami Cerita Non Fiksi....................................6
H. Langkah Menulis Cerita Non Fiksi.........................................7
I. Fungsi dan Kaidah Teks Non Fiksi ........................................7
J. Contoh Cerita Non Fiksi Pendek Singkat.............................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di Indonesia, adalah
muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam meneliti
objek-objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti ataupun bukan peneliti
yang banyak melakukan sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian
dari sebuah kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya memerlukan
sebuah pengujian agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil ilmiah yang benar-benar
valid dan bersifat riel tanpa adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan yang
mengesankan data yang diperoleh bersifat dibuat-buat. Agar kajian kita bisa bersifat riel
maka kita sebagai seorang peneliti harus menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita
yang disebut dengan uji reabilitas. Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita
mempunyai kesimpulan dari hasil penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang
terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan sempurna untuk seluruh kejadian yang
sejenis. Perkiraan semacam itu belum tentu benar, untuk menghindari hal-hal yang
semacam itu maka kita harus melakukan reliabilitas, yang berguna untuk menunjukkaan
kevalidan data dari hasil sebuah penelitian yang kita lakukan. Reliabilitas mampu
menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap skor atau tingkat kecocokan skor dengan
skor sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai melalui tingkat kecocokan di antara skor
pada lebih dari sekali pengukuran. Jika makin cocok dengan skor sesungguhnya maka
makin tinggi tingkat reliabilitasnya. Kalaupun ada ketidakcocokan itu merupakan
kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan munculnya kesalahan masih tetap ada, namun
kemungkinan itu sangatlah kecit sekali dan tidak akan banyak berpengaruh terhadap
hasil akhir dari sebuah pengujian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian reliabilitas ?
2. Apa saja Jenis – jenis Reliabilitas ?
3. Apa saja Tujuan Reliabilitas ?
4. Apa saja Faktor – faktor yang mempengaruhi Koefisien Reliabilitas ?
5. Bagaimana cara-cara mencari besarnya reliabilitas ?
6. Sebutkan Karakteristik Reliabilitas!
7. Bagaimana Pengujian Reliabilitas Instrumen?
8. Sebutkan Rumus Reliabilitas!
9. Kerjakan Contoh Soal Reliabilitas!
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami pengertian reliabilitas.
2. Memahami Jenis – jenis Reliabilitas.
3. Dapat menjelaskan Tujuan Reliabilitas.
4. Memahami Faktor – faktor yang mempengaruhi Koefisien Reliabilitas.
5. Dapat menjelaskan Cara – cara mencari besarnya Reliabilitas.
6. Bisa mengetahui Karakteristik Reliabilitas.
7. Memahami Rumus Realibilitas dan Pengujian Reliabilitas Instrumen
8. Serta dapat menyelesaikan Soal Reliabilitas dengan baik.
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK
Hari / Tanggal : Kamis 1 September 2022 – Kamis 8 September 2022
Kelas : 5I PGSD
Judul Pembahasan/Materi : struktur fungsi dan kaidah kebahasaan teks non fiksi
- Pengertian Cerita Non Fiksi.
- Jenis Cerita Non Fiksi.
Berdasarkan penyampaian informasi cerita non fiksi ini dibagi menjadi 2 jenis informasi.
Pertama adalah penyampaian tersurat yaitu dimana informasi yang ada di dalam cerita
dijelaskan secara langsung dan terang-terangan sehingga pembaca dapat mengetahuinya
dengan jelas.
Jenis informasi kedua adalah penyampaian tersirat yaitu informasi yang ada dalam cerita
tidak dipaparkan secara lugas atau langsung oleh penulis, tapi dapat diketahui dari
pemahaman yang lebih dalam karya tulis tersebut. Sehingga perlu dibaca dengan fokus
dan teliti agar bisa menangkap maksud dan tujuan dari penulis tersebut.
Cerita non fiksi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan karya tulis lainnya. Ciri-ciri
cerita non fiksi adalah sebagai berikut.
Berdasarkan ciri-ciri cerita non fiksi di atas, maka contoh karya tulis dari cerita non fiksi
adalah :
eksposisi,
argumentasi,
laporan,
artikel,
berita,
sejarah,
karya ilmiah,
skripsi,
biografi,
autobiografi,
ensiklopedia,
cerpen kisah nyata, dan
novel kisah nyata.
Cerita Non Fiksi berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2, yaitu non fiksi murni dan non
fiksi kreatif. Berikut adalah penjelasannya.
Non fiksi murni adalah karangan yang berisi tentang cerita yang berdasarkan data-data
yang otentik atau pasti.
Contoh jenis non fiksi murni adalah karya ilmiah, skripsi, disertasi, tesis, laporan,
makalah, jurnal ilmiah, biografi, dll.
Non fiksi kreatif adalah karangan yang berisi cerita dengan kejadian sebenarnya,
pengalaman nyata, dapat juga menggunakan data real yang dikembangkan menjadi
bentuk karangan imajinasi.
Contoh jenis non fiksi kreatif adalah cerpen, novel, dan puisi.
E. Struktur Cerita Non Fiksi
Orientasi: bagian permulaan yang berfungsi sebagai pengenalan dari tema, latar
belakang cerita serta tokoh-tokoh dalam cerita.
Urutan peristiwa: Rangkaian peristiwa yang dipaparkan secara sistematis dari
awal hingga akhir cerita. Di akhir cerita dapat pula berisi reorientasi yaitu berupa
kesimpulan cerita.
Unsur-unsur tersebut berlaku pada bentuk cerita non fiksi kreatif, seperti novel dan
cerpen.
Sedangkan pada bentuk cerita non fiksi murni, seperti karya ilmiah, laporan, skripsi, dsb
hanya terdapat beberapa unsur saja, misalnya tidak memerlukan tokoh.
Dalam memahami suatu teks Anda perlu melakukan langkah-langkah atau cara agar dapat
mengetahui makna dibalik sebuah teks.
Sebelumnya Anda telah mengetahui apa itu cerita non fiksi, ciri-ciri non fiksi, struktur
dan jenisnya, kemudian saatnya Anda memahami informasi penting dari penulis pada
cerita non fiksi tersebut.
Membaca cerita non fiksi. Ini merupakan cara paling mendasar untuk memahami
cerita non fiksi karena tentu tidak mungkin Anda mengetahui cerita non fiksi
tanpa membacanya terlebih dahulu. Membaca cerita non fiksi dilakukan dengan
seksama dan teliti. Jika perlu cerita non fiksi dapat dibaca berulang kali.
Memahami makna setiap kalimat pada teks. Hal tersebut penting karena untuk
memahami gambaran umum dan topik dari cerita non fiksi tersebut. Memahami
makna dapat dilakukan dengan didampingi kamus jika terdapat kata-kata yang
tidak dimengerti maknanya oleh pembaca kemudian rangkai makna dari kalimat
tersebut.
Menemukan kalimat utama. Kalimat utama merupakan gagasan utama yang ada
dalam setiap paragraf. Dalam satu paragraf biasanya terdapat satu kalimat utama.
Cara menemukan kalimat utama yaitu dengan menemukan kalimat yang menjadi
inti atau dasar suatu paragraf, atau gambaran umum yang dapat mewakili kalimat-
kalimat penjelas. Kalimat utama ditemukan di awal paragraf, tengah, ataupun
akhir paragraf.
Menentukan ide pokok dalam cerita non fiksi. Hal penting karena dalam ide poko
mengandung informasi penting sehingga Anda dapat lebih memahami isi cerita.
Menandai kalimat yang mengandung kata kunci. Ini akan mempermudah dalam
memahami isi teks. Kata kunci dapat ditemukan dengan mencari kata yang
berulang-ulang ada di dalam teks karena kata tersebut kata yang penting, mencari
kata kunci di dalam ide pokok, serta memiliki ciri kata-katanya diganti dengan
kata lain atau sinonimnya. Kata yang diganti bertujuan untuk kehematan kata dan
keutamaan kata tersebut.
Mencari kalimat berdasarkan pertanyaan 5W dan 1H (apa, siapa, kapan, mengapa,
dimana, dan bagaimana). Sebelumnya Anda buat terlebih dahulu pertanyaan-
pertanyaan mengenai cerita paragraf non fiksi tersebut, kemudian cari jawaban
dari pertanyaan yang ada di dalam teks. Hal itu merupakan informasi penting.
Sebelum mengetahui dan memahami contoh cerita non fiksi, terdapat beberapa langkah
untuk mempermudah cara menulis cerita non fiksi. Langkah menulis cerita non fiksi
adalah sebagai berikut.
Menentukan tema
Menetapkan tujuan cerita
Melakukan pengumpulan data referensi atau pengamatan
Menyusun kerangka cerita
Menulis paragraf
Membaca dan mengoreksi teks
a. Eksploratif
b. Persuasi
c. Explain
e. Showing
f. Describe
Kaidah buku
Kalimat efektif
Syarat:
Kelengkapan
sekurang-kuranngnya harus memiliki unsur subjek dan predikat
Kelogisan
kalimat yang disusun masuk akal tanpa menimbulkan kesulitan untuk
memahaminya
Kesepadanan
predikat-predikat yang digunakan dalam kalimat harus sepadan, (jika
predikat pertama menggunakan predikat aktif maka predikat kedua
juga harus menggunakan predikat aktif, tidak boleh berlawanan)
Kesatuan
gagasan yang disusun dalam esai tidak boleh bertunpuk dalam 1 kalimat
Kehamatan
menggunakan kata-kata yang hemat, menghilangkan pleonasme, serta
menghindari penggunaan hipernim dan hiponim secara Bersama-sama
Logis
adanya kohesi dan koherensu antara struktur pembentuk esai,
memperhatikan ejaan bahsaan Indonesia (EBI), tepat struktur
fungsinya,sistematis,dan tidak ada pemborosan kata
Makna tugas atau denotative
makna yang sesuai dengan konsep asalnya atau makna sebenarnya
(kamus)
- Reviu Buku/Bab/Artikel
Fungsi
Kaidah kebahasaan
Penggunaan istilah
Penggunaan sinonim dan antonym
Penggunaan frasa kata benda (nomina)
Penggunaan frase kata kerja (verba)
Penggunaan kata ganti (pronomina)
Penggunaan kata hubung (konjungsi)
Penggunaan preposis/kata depan
Penggunaan kalimat opini
Menggunakan ungkap perbandingan
Menggunakan kata kerja material dan relasional
- Artikel ilmiah
Fungsi
Fungsi Pendidikan
memberikan pengalaman yang berharga bagi penulisannya sehingga ia
mampu menulis, berpikir, dan mempertanggungjawabkan tulisannya
secara ilmiah
Fungsi penelitian
sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan
mempraktikkannya dakam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan
Fungsi fungsional
sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tumbuhan bahan
pustaka, dan kepentingan prkatis dilapangan dalam satu disiplin ilmi
tertentu
Kaidah kebahasaan
Buku
taat asas kebahasan yang berlaku
Denotive
kata-kata dan istilah yang digunakan hauslah bermakna lugas,bukan
konotatif dna tidak bermakna ganda
Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan perasaan
Kohensif
agar tercipta hubungan grantik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat
maupun kalimat alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu
dengan alinea yang lainnya bersifat padu digunakan alat-alat
penghubung, seperti kata-kata petunjuk dan kata-kata penghubung
Koheren
unsur pembentukkalimat atau anelia mendukung satu makna atau ide
pokok
Mengutamakan kalimat pasif
Konsisten dalam segala hal
misalnya dalam penggunaan istilah,singkatan,tanda-tanda dna juga
penggunaan kata ganti diri
Logis
ide atau pesan yang disampaikan masuk akal
Efektif
ide yang diungkapkan dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur
atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca
Kuantitatif
keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA