Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGEMBANGAN BAHASA DAN

SASTRA INDONESIA SD
“MATERI : STRUKTUR FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS NON FIKSI”

OLEH KELOMPOK 4
KELAS 5I

FEBRIYANTI SIRAH (20105082)


DENARTI LANTONG (20105025)
FITRIA KIRANA POTABUGA (20105170)
CELSY NOVIANA H MOKODONGAN (20105094)
CINDRA A. MOKODOMPIT (20105026)
MELINDA DAMOPOLII (20105008)

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Juliana K. Tagupia. S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan yang maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami Kelompok 4 dapat
menyelesaikan Makalah tentang “struktur fungsi dan kaidah kebahasaan teks
non fiksi” untuk memenuhi tugas dari ibu dosen Dra. Juliana K Tagupia S.Pd,
M.Pd pada mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia SD.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Juliana K Tagupia S.Pd,
M.Pd sebagai dosen pengampuh dalam mata kuliah ini, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami.

Tomohon, 8 september 2022

KELOMPOK IV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................i


KATA PENGANTAR ................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................1


A. Latar Belakang .......................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Diskusi ...............................3

BAB II PEMBAHASAN............................................................4
A. Pengertian Cerita Non Fiksi....................................................4
B. Ciri-ciri Cerita Non Fiksi........................................................4
C. Contoh Karya Tulis Yang Merupakan Cerita Non Fiksi........5
D. Jenis Cerita Non Fiksi.............................................................5
E. Struktur Cerita Non Fiksi........................................................6
F. Unsur Cerita Non Fiksi ..........................................................6
G. Langkah Memahami Cerita Non Fiksi....................................6
H. Langkah Menulis Cerita Non Fiksi.........................................7
I. Fungsi dan Kaidah Teks Non Fiksi ........................................7
J. Contoh Cerita Non Fiksi Pendek Singkat.............................10

BAB III PENUTUP..................................................................12


A. Kesimpulan............................................................................12
B. Saran......................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di Indonesia, adalah
muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam meneliti
objek-objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti ataupun bukan peneliti
yang banyak melakukan sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai pembuktian
dari sebuah kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya memerlukan
sebuah pengujian agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil ilmiah yang benar-benar
valid dan bersifat riel tanpa adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan yang
mengesankan data yang diperoleh bersifat dibuat-buat. Agar kajian kita bisa bersifat riel
maka kita sebagai seorang peneliti harus menguji terlebih dahulu hasil penelitian kita
yang disebut dengan uji reabilitas. Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita
mempunyai kesimpulan dari hasil penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang
terbatas, maka kesimpulan itu berlaku dengan sempurna untuk seluruh kejadian yang
sejenis. Perkiraan semacam itu belum tentu benar, untuk menghindari hal-hal yang
semacam itu maka kita harus melakukan reliabilitas, yang berguna untuk menunjukkaan
kevalidan data dari hasil sebuah penelitian yang kita lakukan. Reliabilitas mampu
menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap skor atau tingkat kecocokan skor dengan
skor sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai melalui tingkat kecocokan di antara skor
pada lebih dari sekali pengukuran. Jika makin cocok dengan skor sesungguhnya maka
makin tinggi tingkat reliabilitasnya. Kalaupun ada ketidakcocokan itu merupakan
kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan munculnya kesalahan masih tetap ada, namun
kemungkinan itu sangatlah kecit sekali dan tidak akan banyak berpengaruh terhadap
hasil akhir dari sebuah pengujian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian reliabilitas ?
2. Apa saja Jenis – jenis Reliabilitas ?
3. Apa saja Tujuan Reliabilitas ?
4. Apa saja Faktor – faktor yang mempengaruhi Koefisien Reliabilitas ?
5. Bagaimana cara-cara mencari besarnya reliabilitas ?
6. Sebutkan Karakteristik Reliabilitas!
7. Bagaimana Pengujian Reliabilitas Instrumen?
8. Sebutkan Rumus Reliabilitas!
9. Kerjakan Contoh Soal Reliabilitas!

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami pengertian reliabilitas.
2. Memahami Jenis – jenis Reliabilitas.
3. Dapat menjelaskan Tujuan Reliabilitas.
4. Memahami Faktor – faktor yang mempengaruhi Koefisien Reliabilitas.
5. Dapat menjelaskan Cara – cara mencari besarnya Reliabilitas.
6. Bisa mengetahui Karakteristik Reliabilitas.
7. Memahami Rumus Realibilitas dan Pengujian Reliabilitas Instrumen
8. Serta dapat menyelesaikan Soal Reliabilitas dengan baik.
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK
Hari / Tanggal : Kamis 1 September 2022 – Kamis 8 September 2022

Waktu : 09.00 – 21.00 (Setiap ada waktu senggang)

Tempat : Rumah masing- masing anggota kelompok

Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD

Kelas : 5I PGSD

Judul Pembahasan/Materi : struktur fungsi dan kaidah kebahasaan teks non fiksi
- Pengertian Cerita Non Fiksi.
- Jenis Cerita Non Fiksi.

Dosen Pengampuh : Dra. Juliana K Tagupia S.Pd, M.Pd

Peserta Diskusi : 6 orang Mahasiswa / Anggota Kelompok

Nama – nama Anggota Kelompok 4 :


1. FEBRIYANTI SIRAH (20105082)
2. DENARTI LANTONG (20105025)
3. CINDRA A. MOKODOMPIT (20105026)

4. FITRIA KIRANA POTABUGA (20105170)

5. CELSY N. H. MOKODONGAN (20105094)


6. MELINDA DAMOPOLII (20105008)
BAB Ii
pembahasan

A. Pengertian Cerita Non Fiksi


Jika sebelumnya telah diketahui bahwa cerita fiksi adalah karangan yang berupa
imajinasi, maka cerita non fiksi adalah cerita yang dibuat tidak berdasarkan imajinasi, tapi
berdasarkan kenyataan atau fakta.
Adapun pengertian cerita non fiksi menurut ahli adalah sebagai berikut.
 Menurut Mety (2018), cerita non fiksi adalah karangan yang di buat dalam bentuk
cerita nyata atau cerita kehidupan sehari-hari yang dituliskan menjadi sebuah
cerita.
 Menurut Nurgiantoro (2010), cerita non fiksi adalah karya tulis yang ditulis
berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman.
Cerita non fiksi adalah cerita yang berisi tentang kejadian sebenarnya dan bersifat
informatif.
Cerita non fiksi memuat tokoh, tempat, peristiwa yang benar-benar nyata adanya, tidak
seperti cerita fiksi yang semua unsurnya tidak nyata hanya ada dalam pikiran penulisnya.

Berdasarkan penyampaian informasi cerita non fiksi ini dibagi menjadi 2 jenis informasi.

Pertama adalah penyampaian tersurat yaitu dimana informasi yang ada di dalam cerita
dijelaskan secara langsung dan terang-terangan sehingga pembaca dapat mengetahuinya
dengan jelas.

Jenis informasi kedua adalah penyampaian tersirat yaitu informasi yang ada dalam cerita
tidak dipaparkan secara lugas atau langsung oleh penulis, tapi dapat diketahui dari
pemahaman yang lebih dalam karya tulis tersebut. Sehingga perlu dibaca dengan fokus
dan teliti agar bisa menangkap maksud dan tujuan dari penulis tersebut.

B. Ciri-ciri Cerita Non Fiksi

Cerita non fiksi memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan karya tulis lainnya. Ciri-ciri
cerita non fiksi adalah sebagai berikut.

 Berisi informasi yang sesuai dengan fakta


 Ide yang dituangkan dalam tulisan singkat dan jelas
 Isi ceritanya logis, artinya masuk akal, melalui proses berpikir
 Struktur bahasanya sistematis atau urut
 Dapat berupa hasil dari penemuan baru atau penyempurnaan dari temuan yang
sudah ada
 Penulis memberikan analisis berdasarkan intelektual
 Memotivasi rancangan dan pelaksanaan penelitian yang bertujuan jelas
 Bersifat objektif yaitu karangannya dapat diyakini kebenarannya. Walaupun dapat
berupa pendapat dan asumsi, namun jika didukung dengan fakta maka tetap
disebut objektif. Sedangkan lawannya yaitu subjektif yang berisi pendapat pribadi,
menduga-duga berdasarkan perasaannya
 Ditulis dalam bahasa baku atau formal sesuai dengan kaidah penulisan EYD
 Bahasa yang digunakan adalah denotatif atau makna sebenarnya sehingga tidak
bermakna ganda
 Disusun berdasarkan fakta
 Bertujuan untuk sumber informasi bagi pembaca
 Proses pembuatannya dapat berlandaskan pengamatan dan data-data sehingga
dapat dipertanggungjawabkan

C. Contoh Karya Tulis yang Merupakan Cerita Non Fiksi

Berdasarkan ciri-ciri cerita non fiksi di atas, maka contoh karya tulis dari cerita non fiksi
adalah :

 eksposisi,
 argumentasi,
 laporan,
 artikel,
 berita,
 sejarah,
 karya ilmiah,
 skripsi,
 biografi,
 autobiografi,
 ensiklopedia,
 cerpen kisah nyata, dan
 novel kisah nyata.

D. Jenis Cerita Non Fiksi

Cerita Non Fiksi berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2, yaitu non fiksi murni dan non
fiksi kreatif. Berikut adalah penjelasannya.

 Non fiksi murni

Non fiksi murni adalah karangan yang berisi tentang cerita yang berdasarkan data-data
yang otentik atau pasti.

Contoh jenis non fiksi murni adalah karya ilmiah, skripsi, disertasi, tesis, laporan,
makalah, jurnal ilmiah, biografi, dll.

 Non fiksi kreatif

Non fiksi kreatif adalah karangan yang berisi cerita dengan kejadian sebenarnya,
pengalaman nyata, dapat juga menggunakan data real yang dikembangkan menjadi
bentuk karangan imajinasi.

Contoh jenis non fiksi kreatif adalah cerpen, novel, dan puisi.
E. Struktur Cerita Non Fiksi

Struktur cerita non fiksi adalah sebagai berikut.

 Orientasi: bagian permulaan yang berfungsi sebagai pengenalan dari tema, latar
belakang cerita serta tokoh-tokoh dalam cerita.
 Urutan peristiwa: Rangkaian peristiwa yang dipaparkan secara sistematis dari
awal hingga akhir cerita. Di akhir cerita dapat pula berisi reorientasi yaitu berupa
kesimpulan cerita.

F. Unsur Cerita Non Fiksi

Unsur-unsur dalam cerita non fiksi yaitu sebagai berikut.

 Tema: gagasan pokok pikiran


 Alur: Rangkaian peristiwa dalam cerita
 Waktu dan Tempat
 Sudut pandang: posisi yang dipilih pengarang
 Amanat: pesan yang dapat diambil dari cerita non fiksi
 Tokoh: sosok yang berperan dalam cerita
 Gaya bahasa: disebut juga majas, bahasa yang digunakan pengarang dalam
mengemukakan gagasannya

Unsur-unsur tersebut berlaku pada bentuk cerita non fiksi kreatif, seperti novel dan
cerpen.

Sedangkan pada bentuk cerita non fiksi murni, seperti karya ilmiah, laporan, skripsi, dsb
hanya terdapat beberapa unsur saja, misalnya tidak memerlukan tokoh.

G. Langkah Memahami Cerita Non Fiksi

Dalam memahami suatu teks Anda perlu melakukan langkah-langkah atau cara agar dapat
mengetahui makna dibalik sebuah teks.

Sebelumnya Anda telah mengetahui apa itu cerita non fiksi, ciri-ciri non fiksi, struktur
dan jenisnya, kemudian saatnya Anda memahami informasi penting dari penulis pada
cerita non fiksi tersebut.

Langkah-langkah memahami cerita non fiksi yaitu:

 Membaca cerita non fiksi. Ini merupakan cara paling mendasar untuk memahami
cerita non fiksi karena tentu tidak mungkin Anda mengetahui cerita non fiksi
tanpa membacanya terlebih dahulu. Membaca cerita non fiksi dilakukan dengan
seksama dan teliti. Jika perlu cerita non fiksi dapat dibaca berulang kali.
 Memahami makna setiap kalimat pada teks. Hal tersebut penting karena untuk
memahami gambaran umum dan topik dari cerita non fiksi tersebut. Memahami
makna dapat dilakukan dengan didampingi kamus jika terdapat kata-kata yang
tidak dimengerti maknanya oleh pembaca kemudian rangkai makna dari kalimat
tersebut.
 Menemukan kalimat utama. Kalimat utama merupakan gagasan utama yang ada
dalam setiap paragraf. Dalam satu paragraf biasanya terdapat satu kalimat utama.
Cara menemukan kalimat utama yaitu dengan menemukan kalimat yang menjadi
inti atau dasar suatu paragraf, atau gambaran umum yang dapat mewakili kalimat-
kalimat penjelas. Kalimat utama ditemukan di awal paragraf, tengah, ataupun
akhir paragraf.
 Menentukan ide pokok dalam cerita non fiksi. Hal penting karena dalam ide poko
mengandung informasi penting sehingga Anda dapat lebih memahami isi cerita.
 Menandai kalimat yang mengandung kata kunci. Ini akan mempermudah dalam
memahami isi teks. Kata kunci dapat ditemukan dengan mencari kata yang
berulang-ulang ada di dalam teks karena kata tersebut kata yang penting, mencari
kata kunci di dalam ide pokok, serta memiliki ciri kata-katanya diganti dengan
kata lain atau sinonimnya. Kata yang diganti bertujuan untuk kehematan kata dan
keutamaan kata tersebut.
 Mencari kalimat berdasarkan pertanyaan 5W dan 1H (apa, siapa, kapan, mengapa,
dimana, dan bagaimana). Sebelumnya Anda buat terlebih dahulu pertanyaan-
pertanyaan mengenai cerita paragraf non fiksi tersebut, kemudian cari jawaban
dari pertanyaan yang ada di dalam teks. Hal itu merupakan informasi penting.

H. Langkah Menulis Cerita Non Fiksi

Sebelum mengetahui dan memahami contoh cerita non fiksi, terdapat beberapa langkah
untuk mempermudah cara menulis cerita non fiksi. Langkah menulis cerita non fiksi
adalah sebagai berikut.

 Menentukan tema
 Menetapkan tujuan cerita
 Melakukan pengumpulan data referensi atau pengamatan
 Menyusun kerangka cerita
 Menulis paragraf
 Membaca dan mengoreksi teks

I. Fungsi dan kaidah teks non fiksi

- Fungsi kebahasaan esai

a. Eksploratif

Melakukan eksploratif atas respon individu terhadap, fenomena, ide,


atau gagasan tertentu

b. Persuasi

Mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis serta mengajak


pembaca untuk melakukan aksi atau tindakan tertentu

c. Explain

Menjelaskan kepada pembaca tentang suatu hal atau bagaimana


melakukan suatu hal atau bagaimana suatu itu bekerja
d. Compre

Membandingkan dan mengtraskan dua atau lebih ide, peristiwa, liratur


atau hal lainnya

e. Showing

Menunjukan tentang bagaimana sebab akibat yang ditimbulkan oleh


suatu hal atau fenomona

f. Describe

Mendeskripsikan suatu permasalahan dan menawarkan solusinya

- Kaidah kebahasaan esai

 Kaidah buku
 Kalimat efektif
 Syarat:
 Kelengkapan
sekurang-kuranngnya harus memiliki unsur subjek dan predikat
 Kelogisan
kalimat yang disusun masuk akal tanpa menimbulkan kesulitan untuk
memahaminya
 Kesepadanan
predikat-predikat yang digunakan dalam kalimat harus sepadan, (jika
predikat pertama menggunakan predikat aktif maka predikat kedua
juga harus menggunakan predikat aktif, tidak boleh berlawanan)
 Kesatuan
gagasan yang disusun dalam esai tidak boleh bertunpuk dalam 1 kalimat
 Kehamatan
menggunakan kata-kata yang hemat, menghilangkan pleonasme, serta
menghindari penggunaan hipernim dan hiponim secara Bersama-sama
 Logis
adanya kohesi dan koherensu antara struktur pembentuk esai,
memperhatikan ejaan bahsaan Indonesia (EBI), tepat struktur
fungsinya,sistematis,dan tidak ada pemborosan kata
 Makna tugas atau denotative
makna yang sesuai dengan konsep asalnya atau makna sebenarnya
(kamus)

- Reviu Buku/Bab/Artikel

Fungsi

 Menunjukkan pandangan atau penilaian penulis reviu


 Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelayakan
 Membantu pembaca untuk mengetahui isi
 Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelebihan dan
kekurangan yang di riviu
 Mengetahui perbandingan dengan karya lain yang sejenis
 Memberikan informasi yang komprehensif
 Memberikan pertimbangan kepada pembaca yang di riviu pantas untuk
dijadikan referensi atatu tidak
 Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan antara buku sejenis
lainnya
 Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum memutuskan untuk
memilih, membeli, dan menikmati

Kaidah kebahasaan

 Penggunaan istilah
 Penggunaan sinonim dan antonym
 Penggunaan frasa kata benda (nomina)
 Penggunaan frase kata kerja (verba)
 Penggunaan kata ganti (pronomina)
 Penggunaan kata hubung (konjungsi)
 Penggunaan preposis/kata depan
 Penggunaan kalimat opini
 Menggunakan ungkap perbandingan
 Menggunakan kata kerja material dan relasional

- Artikel ilmiah

Fungsi

 Fungsi Pendidikan
memberikan pengalaman yang berharga bagi penulisannya sehingga ia
mampu menulis, berpikir, dan mempertanggungjawabkan tulisannya
secara ilmiah
 Fungsi penelitian
sebagai sarana bagi penulisnya guna menerapkan prosedur ilmiah dan
mempraktikkannya dakam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan
 Fungsi fungsional
sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan, tumbuhan bahan
pustaka, dan kepentingan prkatis dilapangan dalam satu disiplin ilmi
tertentu

Kaidah kebahasaan

 Buku
taat asas kebahasan yang berlaku
 Denotive
kata-kata dan istilah yang digunakan hauslah bermakna lugas,bukan
konotatif dna tidak bermakna ganda
 Berkomunikasi dengan pikiran bukan dengan perasaan
 Kohensif
agar tercipta hubungan grantik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat
maupun kalimat alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu
dengan alinea yang lainnya bersifat padu digunakan alat-alat
penghubung, seperti kata-kata petunjuk dan kata-kata penghubung
 Koheren
unsur pembentukkalimat atau anelia mendukung satu makna atau ide
pokok
 Mengutamakan kalimat pasif
 Konsisten dalam segala hal
misalnya dalam penggunaan istilah,singkatan,tanda-tanda dna juga
penggunaan kata ganti diri
 Logis
ide atau pesan yang disampaikan masuk akal
 Efektif
ide yang diungkapkan dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur
atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca
 Kuantitatif
keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti

J. Contoh Cerita Non Fiksi Pendek Singkat


Berikut adalah beberapa contoh cerita non fiksi pendek singkat untuk lebih
memahami apa yang dimaksud dengan cerita non fiksi. Contoh cerita non fiksi tersebut
yaitu tentang pendidikan, sosiologi, anak dan non fiksi singkat.
1. Contoh cerita non fiksi tentang pendidikan
Berikut adalah contoh cerita non fiksi tentang pendidikan:
Kekayaan sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. Luasnya daerah dan
letaknya yang strategis menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan. Itulah
yang mendasari Indonesia dijajah oleh negara lain pada jaman sebelum
kemerdekaan. Para penjajah tersebut merampas hak rakyat dan mendiami Indonesia
berpuluh-puluh tahun lamanya. Tidak dapat dipungkiri penjajahan yang ada di
Indonesia dapat memberikan dampak positif. Banyak bahasa serapan yang ada di
Indonesia yang berasal dari negara penjajah contohnya saja dari belanda dan bahasa
inggris.
Namun, tidak hanya kaya sumber daya alamnya saja, Indonesia juga kaya akan
kebudayaannya. Sebagai negara kepulauan, maka tentu saja Indonesia memiliki
berbagai macam suku, etnis, bahasa yang berbeda di setiap daerah tetapi hal ini
tidak menjadikan Indonesia terpecah belah karena Indonesia berpedoman kepada
Bhineka Tunggal Ika dengan bahasa pemersatu bahasa Indonesia.
Bahasa yang dipakai sampai saat ini adalah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
banyak berasal dari bahasa melayu.. Hai ini dikarenakan Bahasa Melayu sudah
menjadi bahasa perhubungan dan perdagangan. Selain itu Bahasa Melayu sendiri
sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa. Tidak seperti bahasa Jawa yang
memiliki tingkatan pada saat menggunakannya.
Menurut Flekke (2011), bahasa Melayu mulanya berasal dari Riau sedangkan pada
saat itu Riau berada di jalur perdagangan di Selat Malaka maka penutur bahasa
Melayu menggunakan bahasa ini umtuk berinteraksi dengan pedagang (bahasa lain)
sehingga bahasa Melayu menjadi bahasa yang dikenal di Nusantara. Seiring dengan
perkembangan zaman dan pendidikan, bahasa melayu semakin dikenal oleh bangsa
Ind onesia terutama pada peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,
pem uda Indonesia telah mengecam agar mengembalikan bahasa Indonesia (bahasa
Melayu) sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal ini tertuang dalam isi kongres
sumpah pemuda: “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan.
bahasa Indonesia”. Sejak itulah bahasa Melayu disepakati sebagai bahasa persatuan,
bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.

2. Contoh cerita non fiksi anak singkat


Dalam pembuatan cerita non fiksi anak, penting untuk mengingat kepada siapa
cerita non fiksi ini ditujukan, yaitu kepada anak. Pemahaman kekayaan bahasa dan
kosa kata anak tentu berbeda jika dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh sebab
itu, isi non fiksi tersebut tidak terlalu berat dan panjang serta menggunakan bahasa
yang mudah dipahami atau sederhana. Berikut adalah contoh cerita non fiksi anak
singkat :Salah satu ciri makhluk hidup yaitu mampu beradaptasi. Adaptasi adalah
cara yang dilakukan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri pada tempat atau
daerah tertentu. Tumbuhan juga termasuk makhluk hidup sehingga tumbuhan tentu
mengalami adaptasi salah satunya yaitu adaptasi morfologi tumbuhan. Adaptasi
morfologi tumbuhan ini dilakukan oleh tumbuhan untuk bisa menyesuaikan bentuk
tubuhnya dengan kondisi tempat tinggal untuk mempertahankan hidupnya.
Tumbuhan dengan adaptasi morfologi yaitu seperti teratai yang merupakan
tumbuhan air. Bentuk morfologinya yaitu akarnya berada dia air, memiliki rongga
udara dalam batang atau tangkai daun, serta daun yang muncul di permukaan air.
Contoh lainnya yaitu kaktus yang mampu hidup di lingkungan air karena memiliki
batang yang tebal yang berfungsi untuk menyimpan air.
BAB Iii
Penutupan

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai