Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Aulia Ziareta (2101070003)
2. Ervia Friska Dara (2101071008)
3. Ilham Ahmad Rismawan (2101072004)
4. Rani Oktafia Anjani (2101070011)
5. Ratna Sari (2101070012)
6. Rika Aprilia (2101072013)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 28
B. Saran ................................................................................................ 28
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah cabang ilmu yang membahas
berbagai aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dalam bidang IPS, penelitian
menjadi salah satu metode penting untuk memahami fenomena sosial dan
mencari solusi atas berbagai masalah yang ada. Identifikasi jenis-jenis
penelitian dalam lingkup IPS menjadi penting karena dapat membantu
peneliti, mahasiswa, dan praktisi IPS memahami beragam pendekatan yang
dapat digunakan dalam pengembangan ilmu sosial. Berikut adalah latar
belakang identifikasi jenis-jenis penelitian dalam lingkup IPS:1
1. Keanekaragaman Subdisiplin IPS: Ilmu Pengetahuan Sosial mencakup
banyak subdisiplin seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, politik,
sejarah, geografi, dan psikologi sosial. Masing-masing subdisiplin
memiliki pendekatan penelitian yang berbeda. Oleh karena itu, penting
untuk mengidentifikasi jenis-jenis penelitian yang sesuai dengan masing-
masing subdisiplin.
2. Perubahan Sosial dan Permasalahan Kontemporer: Tantangan sosial dan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat modern memerlukan
pendekatan penelitian yang beragam untuk memahami dan mengatasi
masalah-masalah tersebut. Identifikasi jenis-jenis penelitian dapat
membantu peneliti menemukan solusi yang lebih efektif.
3. Pengembangan Teori Sosial: Penelitian dalam lingkup IPS juga berperan
dalam mengembangkan teori-teori sosial yang dapat menjelaskan
fenomena sosial. Identifikasi jenis-jenis penelitian memungkinkan peneliti
untuk memilih metode yang sesuai untuk menguji dan mengembangkan
teori-teori tersebut.
1
Ani Safitri Fikriansyah, Sandi Pradana, Moh.Abdurrouf Hanifuddin, “Analisis
Materi Pokok Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD,” Jurnal Ilmu Tarbiyah 1, no. 1 (2022): 87.
1
4. Kebutuhan Pengambilan Keputusan: Banyak penelitian dalam IPS
memiliki tujuan praktis, seperti memberikan informasi kepada pengambil
keputusan, pemerintah, atau organisasi non-pemerintah.
Identifikasi jenis-jenis penelitian membantu memilih pendekatan yang
paling relevan untuk memberikan data yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan.
5. Peningkatan Kualitas Hidup: Penelitian dalam lingkup IPS juga dapat
fokus pada upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk
melalui pengembangan kebijakan sosial, perubahan perilaku, atau
pemberdayaan masyarakat. Identifikasi jenis-jenis penelitian membantu
merancang penelitian yang dapat memberikan dampak positif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?
2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian riset pengembangan (R&D)?
4. Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK)?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penelitian kualitatif
2. Mengetahui penelitian kuantitatif
3. Mengetahui penelitian riset pengembangan (R&D)
4. Mengetahui penelitian tindakan kelas (PTK)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penelitian Kuantitatif
1. Hakikat Penelitian Kualitatif
Hakikat penelitian kualitatif melibatkan beberapa karakteristik
utama yang membedakannya dari penelitian kuantitatif dan
mencerminkan pendekatan uniknya dalam menggali pemahaman
mendalam tentang fenomena yang diteliti. Berikut adalah hakikat atau
esensi dari penelitian kualitatif:2
a. Deskripsi dan Pemahaman Mendalam: Penelitian kualitatif bertujuan
untuk menjelaskan dan memahami fenomena atau konteks secara
mendalam. Ini tidak hanya tentang mengukur variabel atau
mengidentifikasi hubungan antara variabel, tetapi tentang menggali
makna yang terkandung dalam fenomena tersebut.
b. Konteks yang Berpengaruh: Penelitian kualitatif selalu
memperhatikan pentingnya konteks dalam memahami fenomena.
Konteks mencakup budaya, sejarah, nilai-nilai, norma sosial, dan
faktor-faktor lain yang memengaruhi dan membentuk fenomena yang
diteliti.
c. Subjektivitas dan Interpretasi: Penelitian kualitatif mengakui peran
subjektivitas dalam proses penelitian. Peneliti sebagai individu
memiliki peran penting dalam menginterpretasikan data dan fenomena
yang diteliti, dan ini dianggap sebagai aset daripada masalah.
d. Pendekatan Induktif: Penelitian kualitatif sering menggunakan
pendekatan induktif, yang berarti peneliti terbuka terhadap data dan
membiarkan temuan dan pola muncul dari data itu sendiri, bukan
berdasarkan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan.
e. Keterlibatan dengan Partisipan: Penelitian kualitatif dapat melibatkan
interaksi yang mendalam dengan partisipan melalui wawancara
2
Patel, Penelitian Kualitatif : Metode Penelitian Kualitatif, Jurnal
EQUILIBRIUM, vol. 5, 2019, http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/.
3
mendalam, observasi, atau partisipasi langsung dalam konteks yang
diteliti. Hal ini dapat membantu dalam memahami perspektif dan
pengalaman partisipan.
f. Analisis Kualitatif: Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif
dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif seperti analisis isi,
analisis naratif, analisis tematik, atau analisis fenomenologi. Metode
ini memungkinkan peneliti untuk menggali makna dan pola dalam
data.
g. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Penelitian kualitatif sering lebih
fleksibel daripada penelitian kuantitatif, memungkinkan peneliti untuk
mengubah pendekatan mereka selama penelitian untuk
mengakomodasi temuan yang muncul.
h. Keunikan Setiap Kasus: Penelitian kualitatif menganggap bahwa
setiap kasus atau situasi adalah unik, dan generalisasi sering kali tidak
merupakan tujuan utama. Alih-alih, penelitian ini cenderung berfokus
pada pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks tertentu.
i. Pemahaman Subjekif: Penelitian kualitatif menghargai pemahaman
subjektif individu dan melibatkan upaya untuk memahami dunia
melalui lensa partisipan, termasuk pemahaman mereka tentang
pengalaman mereka sendiri.
j. Validitas dan Keandalan Alternatif: Penelitian kualitatif berupaya
untuk mencapai validitas dan keandalan melalui metode seperti
triangulasi, konsistensi dalam analisis, dan refleksi kritis oleh peneliti.
4
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pemahaman mendalam dan interpretasi konteks, fenomena, atau masalah
tertentu. Penelitian ini biasanya tidak menghasilkan data berupa angka
atau statistik, melainkan data berupa teks, gambar, suara, atau bahkan
perilaku yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih
dalam tentang subjek yang diteliti, memahami bagaimana orang
berinteraksi dengan fenomena tersebut, dan mengungkapkan makna yang
terkandung di dalamnya.
Penelitian kualitatif sering digunakan dalam ilmu sosial, ilmu
humaniora, dan bidang-bidang lain di mana pemahaman mendalam
tentang manusia, budaya, dan masyarakat adalah kunci untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti sering berperan
sebagai alat pengumpulan data utama dan harus memiliki keterampilan
analisis yang kuat serta kemampuan untuk berinteraksi dengan partisipan
secara empatik.
5
c. Rumuskan Pertanyaan Penelitian: Temukan pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang spesifik dan relevan yang akan menjadi fokus
penelitian Anda. Pertanyaan ini harus mendorong pemahaman
mendalam tentang fenomena yang diteliti.
d. Pemilihan Metode Penelitian: Pilih metode penelitian kualitatif yang
paling sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Contoh
metode yang umum digunakan termasuk wawancara mendalam,
observasi partisipan, analisis isi, atau analisis naratif.
e. Pemilihan Partisipan: Tentukan siapa yang akan menjadi partisipan
dalam penelitian Anda. Pemilihan partisipan harus didasarkan pada
relevansi dengan topik penelitian dan kemampuan mereka untuk
memberikan wawasan yang berharga.
f. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan metode
yang Anda pilih. Ini dapat mencakup wawancara, observasi, analisis
dokumen, atau teknik pengumpulan data kualitatif lainnya. Pastikan
untuk mencatat dan merekam data secara cermat.
g. Transkripsi dan Organisasi Data: Jika Anda menggunakan wawancara
atau rekaman suara, transkripsikan data yang telah Anda kumpulkan.
Selanjutnya, organisasikan data agar mudah diakses dan dianalisis.
h. Analisis Data: Lakukan analisis data dengan menggunakan teknik
analisis kualitatif yang sesuai. Ini dapat melibatkan identifikasi pola,
tema, atau kategori dalam data Anda. Gunakan alat bantu seperti
perangkat lunak analisis teks atau spreadsheet.
i. Interpretasi Hasil: Setelah menganalisis data, tafsirkan hasil Anda.
Cobalah untuk mengungkap makna yang terkandung dalam data dan
menjawab pertanyaan penelitian Anda. Kaitkan temuan Anda dengan
teori yang relevan atau literatur yang ada.
j. Menulis Laporan Penelitian: Tulis laporan penelitian yang merinci
proses penelitian, pertanyaan penelitian, metode yang digunakan,
temuan, dan interpretasi hasil. Pastikan untuk memberikan konteks
yang memadai dan mendukung temuan Anda dengan data konkret.
6
k. Peer Review dan Revisi: Setelah menulis laporan, minta umpan balik
dari rekan sejawat atau peneliti lainnya. Revisi laporan Anda
berdasarkan umpan balik tersebut untuk meningkatkan keandalan dan
validitas penelitian Anda.
l. Publikasi dan Diseminasi: Terakhir, publikasikan hasil penelitian
Anda dalam jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya. Juga,
pertimbangkan untuk menyebarkan temuan Anda kepada pemangku
kepentingan yang relevan atau masyarakat luas jika relevan.
3
Lailatul Fitriyah, “PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY (
AR ) PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH,” Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan 4, no. 1 (2023): 32.
7
a. Pentingnya Penelitian Kualitatif dalam IPS
1) Pemahaman Mendalam: Penelitian kualitatif memungkinkan para
peneliti untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang
fenomena sosial yang kompleks. Dalam IPS, banyak fenomena
yang sulit diukur secara kuantitatif karena melibatkan nilai-nilai,
budaya, dan dinamika sosial yang kompleks. Penelitian kualitatif
membantu menggali makna-makna di balik data dan statistik.
2) Konteks Sosial: Fenomena dalam IPS seringkali sangat terkait
dengan konteks sosial tertentu. Penelitian kualitatif memungkinkan
peneliti untuk memahami bagaimana faktor-faktor kontekstual
memengaruhi fenomena sosial, seperti politik dalam berbagai
budaya atau pengalaman individu dalam masyarakat tertentu.
3) Konstruksi Sosial: Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti
untuk menjelajahi bagaimana konsep dan realitas sosial dibangun
oleh individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini membantu kita
memahami bagaimana norma, nilai, dan pandangan dunia
terbentuk.
4) Teori dan Hipotesis: Penelitian kualitatif juga berperan dalam
pengembangan teori-teori sosial. Dengan mendalam memahami
fenomena sosial, peneliti dapat menghasilkan teori-teori yang lebih
kompleks dan kontekstual, yang dapat menginformasikan
penelitian kuantitatif lebih lanjut.
8
3) Pengumpulan Data: Data dalam penelitian kualitatif dikumpulkan
melalui berbagai teknik, seperti wawancara mendalam,
pengamatan partisipatif, atau analisis dokumen. Peneliti harus
memastikan bahwa data yang diperoleh relevan dengan pertanyaan
penelitian.
4) Analisis Data: Analisis data kualitatif melibatkan pemahaman
makna di balik data. Ini sering melibatkan proses pengkodean,
pengelompokan tema, dan konstruksi naratif yang menjelaskan
temuan penelitian.
5) Interpretasi Hasil: Setelah analisis data, peneliti
menginterpretasikan temuan mereka dalam konteks teori-teori yang
relevan atau kerangka kerja konseptual. Ini membantu
menghubungkan temuan dengan pemahaman yang lebih luas
tentang fenomena sosial.
9
menggali makna sejarah politik dan perkembangan masyarakat
dalam konteks sejarah tertentu.
B. Penelitian Kuantitatif
1. Hakikat Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pengumpulan dan analisis data berdasarkan angka, statistik, dan
pengukuran numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Penelitian ini berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih objektif dan umumnya berlandaskan pada metode ilmiah.4
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menghasilkan bukti empiris
yang dapat diukur, diulang, dan digeneralisasi ke populasi yang lebih
besar. Ini sering digunakan dalam ilmu sosial, ilmu alam, kedokteran,
ekonomi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang memerlukan analisis statistik dan data
numerik.
Hakikat penelitian kuantitatif melibatkan sejumlah karakteristik
dan prinsip utama yang mendefinisikan pendekatan ini dalam metode
penelitian ilmiah. Berikut adalah beberapa aspek inti dari penelitian
kuantitatif:
a. Penggunaan Angka dan Pengukuran Numerik: Penelitian kuantitatif
mengutamakan pengumpulan dan analisis data berbasis angka dan
4
Surya Dharma, “Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan,” Ditjen
PMPTK, no. September (2012): 15–34.
10
pengukuran numerik. Ini memungkinkan hasil penelitian dapat diukur
secara objektif dan dihitung menggunakan metode statistik.
b. Hipotesis dan Pengujian: Penelitian kuantitatif sering dimulai dengan
perumusan hipotesis yang dapat diuji. Hipotesis ini adalah pernyataan
yang mendefinisikan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti. Hipotesis diuji menggunakan analisis statistik.
c. Desain Penelitian yang Terstruktur: Penelitian kuantitatif umumnya
mengikuti desain penelitian yang terstruktur dan direncanakan
dengan cermat sebelumnya. Desain ini mencakup pemilihan sampel,
variabel-variabel yang akan diukur, dan metode pengumpulan data.
d. Pengambilan Sampel yang Representatif: Dalam penelitian
kuantitatif, penting untuk memilih sampel yang mewakili populasi
yang lebih besar. Pengambilan sampel yang sesuai dan representatif
adalah langkah penting untuk memungkinkan generalisasi hasil
penelitian.
e. Analisis Statistik: Data yang dikumpulkan dalam penelitian
kuantitatif dianalisis menggunakan berbagai teknik statistik. Ini
mencakup analisis deskriptif, analisis inferensial, uji hipotesis,
regresi, dan metode statistik lainnya.
f. Objektivitas dan Reproduksibilitas: Penelitian kuantitatif
menekankan objektivitas dalam pengumpulan dan analisis data, serta
reproduksibilitas, yang berarti bahwa penelitian harus dapat diulang
oleh peneliti lain untuk memverifikasi hasilnya.
g. Generalisasi: Penelitian kuantitatif sering bertujuan untuk membuat
generalisasi dari sampel penelitian ke populasi yang lebih besar.
Hasil penelitian ini digunakan untuk membuat klaim yang lebih
umum.
h. Konteks Kontrol: Penelitian kuantitatif sering mencoba mengontrol
variabel-variabel yang mungkin memengaruhi hasil penelitian untuk
memastikan bahwa hasil yang diperoleh adalah akurat dan dapat
diatribusikan kepada variabel yang diteliti.
11
i. Statistik Inferensial: Penelitian kuantitatif menggunakan statistik
inferensial untuk mengambil kesimpulan tentang populasi
berdasarkan sampel yang diambil. Ini melibatkan penggunaan
probabilitas dan pengujian hipotesis.
j. Penggunaan Alat Ukur Standar: Dalam pengumpulan data, penelitian
kuantitatif sering menggunakan alat ukur standar yang telah diuji dan
divalidasi sebelumnya untuk memastikan akurasi dan konsistensi.
k. Laporan Tabel dan Grafik: Hasil penelitian kuantitatif sering
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan angka-angka untuk
memudahkan pemahaman dan komunikasi.
12
variabel-variabel yang akan Anda teliti. Hipotesis ini akan menjadi
dasar dari penelitian Anda.
d. Pilih Desain Penelitian: Tentukan desain penelitian yang akan Anda
gunakan. Desain penelitian kuantitatif dapat mencakup
eksperimental, korelasional, survei, studi kasus, atau lainnya,
tergantung pada pertanyaan penelitian Anda.
e. Pemilihan Sampel: Pilih sampel yang mewakili populasi yang Anda
ingin generalisasikan. Gunakan metode pengambilan sampel yang
sesuai, seperti pengambilan sampel acak (random sampling) atau
pengambilan sampel stratifikasi.
f. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan desain
penelitian Anda. Ini bisa melibatkan survei, pengisian kuesioner,
observasi, eksperimen, atau analisis data sekunder, tergantung pada
jenis penelitian Anda.
g. Analisis Data: Setelah data terkumpul, lakukan analisis data dengan
menggunakan teknik statistik yang sesuai. Ini bisa mencakup analisis
deskriptif, analisis inferensial, regresi, uji t, uji ANOVA, atau analisis
statistik lainnya, tergantung pada jenis data dan pertanyaan penelitian
Anda.
h. Interpretasi Hasil: Tafsirkan hasil analisis data Anda dalam konteks
hipotesis penelitian Anda. Apakah temuan Anda mendukung atau
menolak hipotesis? Jelaskan implikasi temuan Anda.
i. Penulisan Laporan: Tulis laporan penelitian yang mencakup semua
aspek penelitian Anda, termasuk latar belakang, metode, temuan,
analisis, dan kesimpulan. Pastikan untuk menyajikan data dan temuan
Anda secara jelas dan sistematis.
j. Peer Review: Sebelum publikasi, berikan laporan penelitian Anda
kepada rekan sejawat atau peneliti lainnya untuk dievaluasi. Peer
review membantu memastikan kualitas dan validitas penelitian Anda.
k. Publikasi dan Diseminasi: Publikasikan hasil penelitian Anda dalam
jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya. Juga, pertimbangkan untuk
13
menyebarkan temuan Anda kepada pemangku kepentingan yang
relevan.
l. Evaluasi: Setelah penelitian selesai, lakukan evaluasi diri untuk
mempertimbangkan bagaimana penelitian Anda dapat ditingkatkan di
masa mendatang. Juga, pertimbangkan bagaimana temuan Anda
dapat diaplikasikan dalam konteks yang lebih luas.
14
c. Psikologi Sosial: Penelitian kuantitatif dalam psikologi sosial
digunakan untuk memahami dinamika kelompok, persepsi sosial,
stereotip, prasangka, dan perilaku manusia dalam konteks sosial.
Penelitian ini dapat melibatkan eksperimen psikologis dengan
pengukuran numerik.
d. Ilmu Politik: Dalam ilmu politik, penelitian kuantitatif sering
digunakan untuk menguji hipotesis tentang perilaku pemilih, hasil
pemilu, kebijakan pemerintah, hubungan internasional, dan faktor-
faktor politik lainnya. Contoh penelitian kuantitatif mencakup survei
pemilih dan analisis data pemilihan.
e. Antropologi: Meskipun antropologi lebih sering terkait dengan
penelitian kualitatif, ada juga penelitian kuantitatif dalam antropologi.
Penelitian ini mungkin melibatkan pengumpulan data statistik tentang
populasi, budaya, atau perilaku manusia di berbagai konteks budaya.
f. Geografi Sosial: Penelitian kuantitatif dalam geografi sosial dapat
mencakup analisis data spasial, perubahan geografis dalam populasi,
urbanisasi, penggunaan lahan, dan dampak lingkungan.
g. Pendidikan: Di dalam bidang pendidikan, penelitian kuantitatif
digunakan untuk mengukur efektivitas metode pengajaran, dampak
program pendidikan, dan hubungan antara variabel seperti pendidikan
dan prestasi siswa.
h. Hukum: Penelitian kuantitatif dalam bidang hukum sering melibatkan
analisis statistik terkait dengan kebijakan hukum, tingkat kejahatan,
atau hasil kasus hukum.
i. Komunikasi: Dalam studi komunikasi, penelitian kuantitatif dapat
digunakan untuk menganalisis dampak media massa, efektivitas
pesan komunikasi, atau pola konsumsi media.
j. Keuangan: Di dalam lingkup ilmu pengetahuan sosial, penelitian
kuantitatif digunakan untuk menganalisis pasar keuangan, investasi,
portofolio, dan perilaku konsumen terkait keuangan.
Penelitian kuantitatif dalam IPS memungkinkan penggunaan
analisis statistik untuk mengidentifikasi hubungan dan pola dalam data
15
numerik, menguji hipotesis, dan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang berbagai fenomena sosial dan perilaku manusia.
5
Qonnas Nadiavalen Faradhomas, Reni Veliyanti, and Priyadi Priyadi, “Sistem
Informasi Anggaran Uang Persediaan Dan Belanja Langsung Metode Akrual Basis
Menggunakan Visual Basic.Net,” Jurnal Teknik Informatika Dan Teknologi Informasi 2, no.
1 (2022): 36–37, https://doi.org/10.55606/jutiti.v2i1.368.
16
b. Proses Sistematis: Penelitian R&D melibatkan proses sistematis yang
terdiri dari langkah-langkah yang terencana dengan cermat, mulai dari
perencanaan hingga implementasi, pengujian, dan evaluasi.
c. Eksperimen dan Percobaan: Dalam banyak kasus, penelitian R&D
melibatkan eksperimen dan percobaan yang dirancang untuk menguji
hipotesis, konsep, atau ide. Eksperimen ini seringkali dilakukan dalam
lingkungan yang terkendali.
d. Pendanaan dan Sumber Daya: Proyek R&D sering memerlukan
pendanaan yang signifikan untuk mendukung pengembangan inovasi.
Sumber daya manusia, dana, peralatan, dan fasilitas yang memadai
adalah kunci untuk keberhasilan penelitian R&D.
e. Ketidakpastian: Proses R&D seringkali memiliki tingkat
ketidakpastian yang tinggi. Hasilnya tidak selalu dapat diprediksi, dan
penelitian bisa memakan waktu lama.
f. Kolaborasi: Proyek R&D sering melibatkan kolaborasi antara
berbagai ahli, disiplin ilmu, atau organisasi. Kolaborasi dapat
memperkaya perspektif dan sumber daya yang diperlukan untuk
mengatasi tantangan.
g. Pengujian dan Validasi: Inovasi yang dihasilkan melalui R&D harus
diuji, dievaluasi, dan divalidasi untuk memastikan kualitas, keamanan,
dan efektivitasnya sebelum dapat diterapkan dalam skala yang lebih
besar.
h. Pengetahuan dan Publikasi: Penelitian R&D sering menghasilkan
pengetahuan baru yang kemudian dapat diterbitkan dalam bentuk
laporan, makalah ilmiah, atau paten. Hal ini berkontribusi pada
peningkatan pemahaman ilmiah secara umum.
i. Penerapan Praktis: Salah satu tujuan penting dari R&D adalah
penerapan praktis dari inovasi yang dihasilkan. Ini bisa mencakup
penggunaan teknologi baru dalam industri, peluncuran produk baru,
atau perbaikan proses bisnis.
j. Properti Intelektual: Perlindungan properti intelektual seperti paten,
hak cipta, atau merek dagang dapat menjadi pertimbangan penting
17
dalam penelitian R&D untuk melindungi inovasi dari penggunaan
yang tidak sah oleh pihak lain.
k. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Proses R&D sering berlanjut
setelah inovasi pertama kali dikembangkan. Evaluasi dan perbaikan
berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah yang mungkin
muncul setelah penerapan praktis.
18
mencakup pemilihan variabel yang akan diukur, desain percobaan,
dan pengembangan prototipe jika diperlukan.
e. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan
rencana eksperimen atau metode penelitian yang telah ditetapkan.
Pastikan data yang dikumpulkan berkualitas tinggi dan relevan dengan
tujuan proyek.
f. Analisis Data: Setelah data terkumpul, lakukan analisis data dengan
menggunakan alat statistik atau teknik analisis yang sesuai. Analisis
ini membantu dalam mengevaluasi hasil eksperimen atau penelitian.
g. Evaluasi Hasil: Evaluasi hasil eksperimen atau penelitian untuk
menentukan apakah inovasi atau teknologi yang dihasilkan berhasil
mencapai tujuan proyek R&D. Apakah hasil ini sesuai dengan yang
diharapkan?
h. Perbaikan dan Iterasi: Jika diperlukan, lakukan perbaikan pada inovasi
atau teknologi yang dihasilkan berdasarkan hasil evaluasi. Proses ini
mungkin melibatkan iterasi dan pengembangan lebih lanjut.
i. Pemantauan dan Pengendalian: Selama proses R&D, pastikan untuk
terus memantau kemajuan proyek dan mengendalikan risiko yang
mungkin muncul. Lakukan perubahan jika diperlukan untuk
memastikan proyek tetap berada di jalur yang benar.
j. Dokumentasi: Selama seluruh proses, dokumentasikan langkah-
langkah, data, dan hasil proyek dengan cermat. Dokumentasi yang
baik penting untuk pelaporan dan publikasi hasil.
k. Pelaporan Hasil: Buat laporan akhir yang merinci semua aspek proyek
R&D, termasuk tujuan, metodologi, temuan, dan implikasi praktis
atau ilmiah. Laporan ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
hasil kepada pemangku kepentingan.
l. Publikasi dan Implementasi: Jika inovasi atau teknologi yang
dihasilkan memiliki potensi aplikasi lebih lanjut, pertimbangkan untuk
mempublikasikannya atau mengimplementasikannya dalam konteks
yang lebih luas.
19
m. Evaluasi Akhir: Setelah proyek selesai, lakukan evaluasi akhir untuk
mengevaluasi kesuksesan proyek dan pembelajaran yang dapat
diambil untuk proyek R&D di masa depan.
6
Irnin Agustina et al., “Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Pada
Pembelajaran IPS,” Abdimas Dewantara 2, no. 2 (2019): 143,
https://doi.org/10.37081/ed.v11i3.4951.
20
inovatif. Ini dapat mencakup penelitian tentang kemiskinan,
ketimpangan sosial, atau masalah kesehatan masyarakat.
d. Pengembangan Program Sosial: Organisasi non-pemerintah (NGO)
dan badan pemerintah sering menggunakan R&D untuk
mengembangkan dan menguji program-program sosial yang bertujuan
untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti program
pengentasan kemiskinan, rehabilitasi narkoba, atau program
kesejahteraan.
e. Studi Perilaku Manusia: Penelitian R&D digunakan untuk memahami
perilaku manusia dalam berbagai konteks sosial, termasuk dalam hal
pengambilan keputusan ekonomi, perilaku konsumen, interaksi sosial,
dan reaksi terhadap perubahan kebijakan.
f. Penelitian Sosial Ekonomi: R&D dalam bidang ini melibatkan analisis
data ekonomi dan sosial untuk mengidentifikasi tren, pola, dan
dampak kebijakan ekonomi terhadap masyarakat. Ini juga melibatkan
pengembangan model ekonomi baru atau metode analisis.
g. Analisis Data Sosial: Dalam konteks IPS, R&D sering melibatkan
analisis data besar (big data) untuk memahami tren sosial, pola
perilaku, dan pengaruh sosial. Ini mungkin mencakup analisis media
sosial, survei online, atau data administratif.
h. Penelitian Hukum dan Keadilan Sosial: R&D digunakan untuk
memahami sistem hukum, dampak kebijakan hukum, dan masalah
keadilan sosial seperti akses ke hukum, hak asasi manusia, dan
perubahan hukum yang memengaruhi masyarakat.
i. Analisis Dampak Lingkungan: R&D dalam IPS dapat mencakup
analisis dampak lingkungan, termasuk penelitian tentang perubahan
iklim, keberlanjutan, dan kebijakan lingkungan.
j. Studi Sosial Keamanan dan Hubungan Internasional: Dalam konteks
hubungan internasional dan keamanan, R&D digunakan untuk
memahami konflik, diplomasi, dan dampak kebijakan internasional
pada stabilitas sosial.
21
k. Penelitian Bisnis Sosial: R&D dapat digunakan untuk
mengembangkan model bisnis sosial yang berkelanjutan yang
menggabungkan aspek bisnis dengan dampak sosial positif.
22
d. Keterlibatan Guru: Guru adalah pelaku utama dalam PTK. Mereka
tidak hanya merencanakan dan melaksanakan tindakan, tetapi juga
menganalisis hasilnya dan merenungkan perbaikan yang dapat
dilakukan.
e. Penggunaan Data: PTK mengandalkan pengumpulan dan analisis data
sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. Guru mengumpulkan
data yang relevan selama proses PTK dan menggunakannya untuk
mengukur dampak tindakan mereka.
f. Refleksi Mendalam: PTK mendorong guru untuk merenung secara
mendalam tentang praktik pengajaran mereka. Refleksi ini mencakup
pertanyaan tentang apa yang berhasil, apa yang tidak berhasil, dan
mengapa hal tersebut terjadi.
g. Keterlibatan Siswa: Beberapa model PTK melibatkan siswa dalam
proses perencanaan dan evaluasi tindakan. Ini memberikan suara
kepada siswa dan memungkinkan mereka berpartisipasi dalam
perbaikan pembelajaran mereka sendiri.
h. Konteks Khusus: Setiap PTK adalah unik karena didasarkan pada
konteks kelas dan masalah yang spesifik. Solusi yang berhasil dalam
satu kelas mungkin tidak cocok untuk kelas lain.
i. Penerapan Hasil: Hasil dari PTK dimaksudkan untuk
diimplementasikan dalam praktik pengajaran. Jika sebuah tindakan
terbukti berhasil, guru akan melanjutkan untuk mengintegrasikannya
ke dalam pengajaran mereka.
j. Kolaborasi: Beberapa guru memilih untuk berkolaborasi dengan
rekan-rekan mereka atau anggota staf lain dalam proyek PTK. Ini
memungkinkan berbagi ide, pengalaman, dan dukungan dalam usaha
perbaikan pengajaran.
23
perbaikan berkelanjutan dalam pengajaran mereka, dengan memastikan
bahwa pendidikan yang mereka berikan sesuai dengan kebutuhan siswa.
24
g. Refleksi: Refleksikan proses dan hasil dari tindakan Anda. Apakah
ada hal yang dapat diperbaiki atau disesuaikan? Bagaimana Anda
dapat meningkatkan tindakan Anda di masa depan?
h. Perencanaan Siklus Berikutnya: Jika perlu, rencanakan siklus
berikutnya dari PTK. Ini bisa mencakup perubahan dalam strategi atau
tindakan, atau bahkan pemilihan masalah yang berbeda untuk
dipecahkan.
i. Dokumentasi: Penting untuk mendokumentasikan semua langkah
yang Anda ambil selama PTK, termasuk data yang dikumpulkan, hasil
analisis, refleksi, dan perencanaan untuk siklus berikutnya.
Dokumentasi ini dapat digunakan sebagai bukti dan referensi di masa
depan.
j. Kolaborasi (Opsional): Jika memungkinkan, berkolaborasi dengan
rekan guru atau profesional pendidikan lainnya. Mereka dapat
memberikan wawasan tambahan dan dukungan dalam usaha Anda.
k. Keterlibatan Siswa (Opsional): Beberapa model PTK melibatkan
siswa dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan.
Ini memberikan siswa peran yang lebih aktif dalam perbaikan
pembelajaran mereka.
l. Penerapan Hasil: Jika tindakan yang Anda ambil terbukti berhasil,
pertimbangkan untuk mengintegrasikannya ke dalam praktik
pengajaran Anda secara berkelanjutan.
m. Pengambilan Keputusan: Pada akhirnya, Anda perlu memutuskan
apakah tindakan yang Anda ambil telah mencapai tujuan Anda atau
perlu disesuaikan. Keputusan ini akan membimbing langkah-langkah
berikutnya dalam proses PTK.
25
refleksi dan evaluasi yang cermat adalah kunci untuk mencapai perbaikan
yang signifikan dalam pengajaran dan pembelajaran.
26
g. Evaluasi Efektivitas Kegiatan Pembelajaran dalam Studi Budaya:
Guru studi budaya dapat menggunakan PTK untuk mengevaluasi
efektivitas kegiatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman
tentang budaya dan keberagaman.
h. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan dalam Geografi Lingkungan:
PTK dapat digunakan untuk mengukur dampak strategi pengajaran
tertentu dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang masalah
lingkungan dan solusi yang mungkin.
i. Pengembangan Materi Pembelajaran Inklusif dalam Kajian Gender:
Guru kajian gender dapat menjalankan PTK untuk mengembangkan
materi pembelajaran yang lebih inklusif dan mengatasi stereotip
gender dalam pendidikan.
j. Evaluasi Kegiatan Kepemimpinan Siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan: PTK dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak
kegiatan kepemimpinan siswa dalam mempromosikan pemahaman
tentang kewarganegaraan aktif.
k. Penggunaan Teknologi dalam Pengajaran Antropologi: Guru
antropologi dapat mengeksplorasi bagaimana penggunaan teknologi
seperti video dan simulasi dapat memperkaya pengajaran materi
antropologi.
l. Evaluasi Dampak Program Pendidikan Sosial: PTK dapat digunakan
untuk mengevaluasi program-program pendidikan sosial yang ada
dalam sekolah, seperti program anti-bullying atau program
pengembangan keterampilan sosial.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pemahaman mendalam dan interpretasi konteks, fenomena, atau masalah
tertentu. Penelitian ini biasanya tidak menghasilkan data berupa angka atau
statistik, melainkan data berupa teks, gambar, suara, atau bahkan perilaku
yang kemudian dianalisis secara deskriptif.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pengumpulan dan analisis data berdasarkan angka, statistik, dan
pengukuran numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Penelitian ini berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih objektif dan umumnya berlandaskan pada metode ilmiah.
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)
adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang
dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk
pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan
demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan
situasidi mana praktek tersebut dilaksanakan.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan
tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.
28
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Irnin, Dwi Astuti, Ria Asep Sumarni, and Yoga Budi Bhakti.
“Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Pada Pembelajaran IPS.”
Abdimas Dewantara 2, no. 2 (2019): 143.
https://doi.org/10.37081/ed.v11i3.4951.
Sagita, Agit, Encep Wahyudin, Letty Latiefah, and Rifky Muhammad Ramdhan.
“Strategi Membangun Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas.” Jurnal
Kreativitas Siswa 1, no. 1 (2023): 50.
29