Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS PENELITIAN DALAM LINGKUP IPS


(Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kawasan Penelitian Pendidikan IPS)
Dosen Pengampu : Wellfarina Hamer, M. Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Aulia Ziareta (2101070003)
2. Ervia Friska Dara (2101071008)
3. Ilham Ahmad Rismawan (2101072004)
4. Rani Oktafia Anjani (2101070011)
5. Ratna Sari (2101070012)
6. Rika Aprilia (2101072013)

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO LAMPUNG
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun sebagai salah satu bentuk karya
ilmiah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kawasan Penelitian
Pendidikan IPS di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Makalah ini berjudul "Identifikasi Jenis-Jenis Penelitian dalam
Lingkup IPS", yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah. Kami
berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
proses perubahan social dan memberikan kontribusi kecil dalam pengembangan
ilmu pengetahuan di bidang ini.
Selama proses penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wellfarina Hamer, M.Pd yang telah
memberikan panduan, saran, dan masukan yang berharga selama penulisan
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman sejawat yang telah
berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta kepada keluarga kami yang selalu
memberikan dukungan moral.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan
datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
mampu memberikan wawasan yang lebih luas. Kami juga berharap makalah ini
dapat menjadi bahan referensi yang berguna bagi penelitian dan studi lanjutan di
bidang ini.

Metro, 14 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Penelitian Kuantitatif ....................................................................... 3


B. Penelitian Kualitatif ......................................................................... 10
C. Penelitian Riset Pengembangan....................................................... 16
D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................................... 22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 28
B. Saran ................................................................................................ 28

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah cabang ilmu yang membahas
berbagai aspek kehidupan manusia dalam masyarakat, seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dalam bidang IPS, penelitian
menjadi salah satu metode penting untuk memahami fenomena sosial dan
mencari solusi atas berbagai masalah yang ada. Identifikasi jenis-jenis
penelitian dalam lingkup IPS menjadi penting karena dapat membantu
peneliti, mahasiswa, dan praktisi IPS memahami beragam pendekatan yang
dapat digunakan dalam pengembangan ilmu sosial. Berikut adalah latar
belakang identifikasi jenis-jenis penelitian dalam lingkup IPS:1
1. Keanekaragaman Subdisiplin IPS: Ilmu Pengetahuan Sosial mencakup
banyak subdisiplin seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, politik,
sejarah, geografi, dan psikologi sosial. Masing-masing subdisiplin
memiliki pendekatan penelitian yang berbeda. Oleh karena itu, penting
untuk mengidentifikasi jenis-jenis penelitian yang sesuai dengan masing-
masing subdisiplin.
2. Perubahan Sosial dan Permasalahan Kontemporer: Tantangan sosial dan
perubahan yang terjadi dalam masyarakat modern memerlukan
pendekatan penelitian yang beragam untuk memahami dan mengatasi
masalah-masalah tersebut. Identifikasi jenis-jenis penelitian dapat
membantu peneliti menemukan solusi yang lebih efektif.
3. Pengembangan Teori Sosial: Penelitian dalam lingkup IPS juga berperan
dalam mengembangkan teori-teori sosial yang dapat menjelaskan
fenomena sosial. Identifikasi jenis-jenis penelitian memungkinkan peneliti
untuk memilih metode yang sesuai untuk menguji dan mengembangkan
teori-teori tersebut.

1
Ani Safitri Fikriansyah, Sandi Pradana, Moh.Abdurrouf Hanifuddin, “Analisis
Materi Pokok Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD,” Jurnal Ilmu Tarbiyah 1, no. 1 (2022): 87.

1
4. Kebutuhan Pengambilan Keputusan: Banyak penelitian dalam IPS
memiliki tujuan praktis, seperti memberikan informasi kepada pengambil
keputusan, pemerintah, atau organisasi non-pemerintah.
Identifikasi jenis-jenis penelitian membantu memilih pendekatan yang
paling relevan untuk memberikan data yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan.
5. Peningkatan Kualitas Hidup: Penelitian dalam lingkup IPS juga dapat
fokus pada upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk
melalui pengembangan kebijakan sosial, perubahan perilaku, atau
pemberdayaan masyarakat. Identifikasi jenis-jenis penelitian membantu
merancang penelitian yang dapat memberikan dampak positif.

Dengan mengidentifikasi jenis-jenis penelitian dalam lingkup IPS,


kita dapat mengaplikasikan metode yang sesuai untuk setiap kasus penelitian,
menghasilkan temuan yang lebih akurat, dan mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan sosial yang lebih beragam dan relevan dengan perubahan sosial
yang terus berlangsung. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan
terhadap pemahaman kita terhadap masyarakat dan dampaknya pada
kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?
2. Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
3. Apa yang dimaksud dengan penelitian riset pengembangan (R&D)?
4. Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK)?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penelitian kualitatif
2. Mengetahui penelitian kuantitatif
3. Mengetahui penelitian riset pengembangan (R&D)
4. Mengetahui penelitian tindakan kelas (PTK)

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penelitian Kuantitatif
1. Hakikat Penelitian Kualitatif
Hakikat penelitian kualitatif melibatkan beberapa karakteristik
utama yang membedakannya dari penelitian kuantitatif dan
mencerminkan pendekatan uniknya dalam menggali pemahaman
mendalam tentang fenomena yang diteliti. Berikut adalah hakikat atau
esensi dari penelitian kualitatif:2
a. Deskripsi dan Pemahaman Mendalam: Penelitian kualitatif bertujuan
untuk menjelaskan dan memahami fenomena atau konteks secara
mendalam. Ini tidak hanya tentang mengukur variabel atau
mengidentifikasi hubungan antara variabel, tetapi tentang menggali
makna yang terkandung dalam fenomena tersebut.
b. Konteks yang Berpengaruh: Penelitian kualitatif selalu
memperhatikan pentingnya konteks dalam memahami fenomena.
Konteks mencakup budaya, sejarah, nilai-nilai, norma sosial, dan
faktor-faktor lain yang memengaruhi dan membentuk fenomena yang
diteliti.
c. Subjektivitas dan Interpretasi: Penelitian kualitatif mengakui peran
subjektivitas dalam proses penelitian. Peneliti sebagai individu
memiliki peran penting dalam menginterpretasikan data dan fenomena
yang diteliti, dan ini dianggap sebagai aset daripada masalah.
d. Pendekatan Induktif: Penelitian kualitatif sering menggunakan
pendekatan induktif, yang berarti peneliti terbuka terhadap data dan
membiarkan temuan dan pola muncul dari data itu sendiri, bukan
berdasarkan hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan.
e. Keterlibatan dengan Partisipan: Penelitian kualitatif dapat melibatkan
interaksi yang mendalam dengan partisipan melalui wawancara

2
Patel, Penelitian Kualitatif : Metode Penelitian Kualitatif, Jurnal
EQUILIBRIUM, vol. 5, 2019, http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/.

3
mendalam, observasi, atau partisipasi langsung dalam konteks yang
diteliti. Hal ini dapat membantu dalam memahami perspektif dan
pengalaman partisipan.
f. Analisis Kualitatif: Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif
dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif seperti analisis isi,
analisis naratif, analisis tematik, atau analisis fenomenologi. Metode
ini memungkinkan peneliti untuk menggali makna dan pola dalam
data.
g. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Penelitian kualitatif sering lebih
fleksibel daripada penelitian kuantitatif, memungkinkan peneliti untuk
mengubah pendekatan mereka selama penelitian untuk
mengakomodasi temuan yang muncul.
h. Keunikan Setiap Kasus: Penelitian kualitatif menganggap bahwa
setiap kasus atau situasi adalah unik, dan generalisasi sering kali tidak
merupakan tujuan utama. Alih-alih, penelitian ini cenderung berfokus
pada pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks tertentu.
i. Pemahaman Subjekif: Penelitian kualitatif menghargai pemahaman
subjektif individu dan melibatkan upaya untuk memahami dunia
melalui lensa partisipan, termasuk pemahaman mereka tentang
pengalaman mereka sendiri.
j. Validitas dan Keandalan Alternatif: Penelitian kualitatif berupaya
untuk mencapai validitas dan keandalan melalui metode seperti
triangulasi, konsistensi dalam analisis, dan refleksi kritis oleh peneliti.

Hakikat penelitian kualitatif adalah untuk mendekati pemahaman


yang lebih mendalam tentang kompleksitas dunia sosial dan manusia,
bukan hanya mengukur dan menggambarkan fenomena secara kuantitatif.
Ini adalah alat yang kuat dalam ilmu sosial, ilmu humaniora, dan berbagai
disiplin ilmu lainnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
memerlukan pemahaman yang kaya dan kontekstual.

4
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pemahaman mendalam dan interpretasi konteks, fenomena, atau masalah
tertentu. Penelitian ini biasanya tidak menghasilkan data berupa angka
atau statistik, melainkan data berupa teks, gambar, suara, atau bahkan
perilaku yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Tujuan utama dari
penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih
dalam tentang subjek yang diteliti, memahami bagaimana orang
berinteraksi dengan fenomena tersebut, dan mengungkapkan makna yang
terkandung di dalamnya.
Penelitian kualitatif sering digunakan dalam ilmu sosial, ilmu
humaniora, dan bidang-bidang lain di mana pemahaman mendalam
tentang manusia, budaya, dan masyarakat adalah kunci untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti sering berperan
sebagai alat pengumpulan data utama dan harus memiliki keterampilan
analisis yang kuat serta kemampuan untuk berinteraksi dengan partisipan
secara empatik.

2. Prosedur Penelitian Kualitatif


Prosedur penelitian kualitatif melibatkan serangkaian langkah
atau tahapan yang harus diikuti oleh peneliti untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menganalisis penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Berikut adalah prosedur umum yang biasanya digunakan dalam penelitian
kualitatif:
a. Identifikasi Topik Penelitian: Langkah pertama adalah
mengidentifikasi topik atau masalah penelitian yang akan diteliti. Pilih
subjek atau fenomena yang akan dijelaskan dan dipahami secara
mendalam.
b. Riset Pendahuluan: Lakukan riset pendahuluan untuk memahami lebih
baik topik penelitian, literatur yang relevan, dan teori-teori yang
mungkin terkait dengan penelitian Anda. Ini membantu dalam
merumuskan pertanyaan penelitian yang tepat.

5
c. Rumuskan Pertanyaan Penelitian: Temukan pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang spesifik dan relevan yang akan menjadi fokus
penelitian Anda. Pertanyaan ini harus mendorong pemahaman
mendalam tentang fenomena yang diteliti.
d. Pemilihan Metode Penelitian: Pilih metode penelitian kualitatif yang
paling sesuai untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Contoh
metode yang umum digunakan termasuk wawancara mendalam,
observasi partisipan, analisis isi, atau analisis naratif.
e. Pemilihan Partisipan: Tentukan siapa yang akan menjadi partisipan
dalam penelitian Anda. Pemilihan partisipan harus didasarkan pada
relevansi dengan topik penelitian dan kemampuan mereka untuk
memberikan wawasan yang berharga.
f. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan metode
yang Anda pilih. Ini dapat mencakup wawancara, observasi, analisis
dokumen, atau teknik pengumpulan data kualitatif lainnya. Pastikan
untuk mencatat dan merekam data secara cermat.
g. Transkripsi dan Organisasi Data: Jika Anda menggunakan wawancara
atau rekaman suara, transkripsikan data yang telah Anda kumpulkan.
Selanjutnya, organisasikan data agar mudah diakses dan dianalisis.
h. Analisis Data: Lakukan analisis data dengan menggunakan teknik
analisis kualitatif yang sesuai. Ini dapat melibatkan identifikasi pola,
tema, atau kategori dalam data Anda. Gunakan alat bantu seperti
perangkat lunak analisis teks atau spreadsheet.
i. Interpretasi Hasil: Setelah menganalisis data, tafsirkan hasil Anda.
Cobalah untuk mengungkap makna yang terkandung dalam data dan
menjawab pertanyaan penelitian Anda. Kaitkan temuan Anda dengan
teori yang relevan atau literatur yang ada.
j. Menulis Laporan Penelitian: Tulis laporan penelitian yang merinci
proses penelitian, pertanyaan penelitian, metode yang digunakan,
temuan, dan interpretasi hasil. Pastikan untuk memberikan konteks
yang memadai dan mendukung temuan Anda dengan data konkret.

6
k. Peer Review dan Revisi: Setelah menulis laporan, minta umpan balik
dari rekan sejawat atau peneliti lainnya. Revisi laporan Anda
berdasarkan umpan balik tersebut untuk meningkatkan keandalan dan
validitas penelitian Anda.
l. Publikasi dan Diseminasi: Terakhir, publikasikan hasil penelitian
Anda dalam jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya. Juga,
pertimbangkan untuk menyebarkan temuan Anda kepada pemangku
kepentingan yang relevan atau masyarakat luas jika relevan.

Prosedur ini dapat bervariasi tergantung pada konteks penelitian


kualitatif Anda dan metode yang Anda pilih. Penting untuk menjaga
fleksibilitas dan refleksi kritis sepanjang seluruh proses penelitian untuk
memastikan penelitian yang berkualitas dan relevan dengan pertanyaan
penelitian Anda.

3. Penelitian Kualitatif dalam Lingkup IPS


Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berfokus
pada pemahaman mendalam terhadap fenomena sosial dalam konteks
ilmu pengetahuan sosial (IPS). Dalam IPS, penelitian kualitatif menjadi
alat penting untuk menjelajahi berbagai aspek kehidupan manusia dalam
masyarakat. Penelitian ini mengeksplorasi makna, konstruksi sosial, dan
interaksi manusia dalam berbagai konteks sosial, seperti politik, ekonomi,
budaya, dan lingkungan.3 Makalah ini akan membahas pentingnya
penelitian kualitatif dalam IPS, langkah-langkah utama dalam
pelaksanaannya, serta contoh-contoh penelitian yang relevan dalam
lingkup IPS.

3
Lailatul Fitriyah, “PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY (
AR ) PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH,” Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan 4, no. 1 (2023): 32.

7
a. Pentingnya Penelitian Kualitatif dalam IPS
1) Pemahaman Mendalam: Penelitian kualitatif memungkinkan para
peneliti untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang
fenomena sosial yang kompleks. Dalam IPS, banyak fenomena
yang sulit diukur secara kuantitatif karena melibatkan nilai-nilai,
budaya, dan dinamika sosial yang kompleks. Penelitian kualitatif
membantu menggali makna-makna di balik data dan statistik.
2) Konteks Sosial: Fenomena dalam IPS seringkali sangat terkait
dengan konteks sosial tertentu. Penelitian kualitatif memungkinkan
peneliti untuk memahami bagaimana faktor-faktor kontekstual
memengaruhi fenomena sosial, seperti politik dalam berbagai
budaya atau pengalaman individu dalam masyarakat tertentu.
3) Konstruksi Sosial: Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti
untuk menjelajahi bagaimana konsep dan realitas sosial dibangun
oleh individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini membantu kita
memahami bagaimana norma, nilai, dan pandangan dunia
terbentuk.
4) Teori dan Hipotesis: Penelitian kualitatif juga berperan dalam
pengembangan teori-teori sosial. Dengan mendalam memahami
fenomena sosial, peneliti dapat menghasilkan teori-teori yang lebih
kompleks dan kontekstual, yang dapat menginformasikan
penelitian kuantitatif lebih lanjut.

b. Langkah-Langkah dalam Penelitian Kualitatif


1) Identifikasi Masalah Penelitian: Langkah pertama dalam penelitian
kualitatif adalah mengidentifikasi masalah penelitian yang ingin
dijelajahi. Ini melibatkan pemilihan topik yang relevan dalam
lingkup IPS dan merumuskan pertanyaan penelitian yang tepat.
2) Desain Penelitian: Penelitian kualitatif memiliki berbagai desain,
termasuk studi kasus, wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
Peneliti memilih desain yang paling sesuai dengan tujuan
penelitian mereka.

8
3) Pengumpulan Data: Data dalam penelitian kualitatif dikumpulkan
melalui berbagai teknik, seperti wawancara mendalam,
pengamatan partisipatif, atau analisis dokumen. Peneliti harus
memastikan bahwa data yang diperoleh relevan dengan pertanyaan
penelitian.
4) Analisis Data: Analisis data kualitatif melibatkan pemahaman
makna di balik data. Ini sering melibatkan proses pengkodean,
pengelompokan tema, dan konstruksi naratif yang menjelaskan
temuan penelitian.
5) Interpretasi Hasil: Setelah analisis data, peneliti
menginterpretasikan temuan mereka dalam konteks teori-teori yang
relevan atau kerangka kerja konseptual. Ini membantu
menghubungkan temuan dengan pemahaman yang lebih luas
tentang fenomena sosial.

c. Contoh Penelitian Kualitatif dalam Lingkup IPS


1) Studi Kasus Politik: Seorang peneliti IPS dapat menggunakan
pendekatan studi kasus untuk memahami peran seorang pemimpin
politik dalam memengaruhi kebijakan publik dan bagaimana
faktor-faktor sosial dan politik memengaruhi keputusan politiknya.
2) Wawancara Kualitatif tentang Budaya: Seorang antropolog sosial
dapat melakukan wawancara kualitatif dengan anggota suatu
kelompok suku untuk memahami bagaimana mereka memandang
dan mempraktikkan adat dan tradisi mereka dalam konteks
modern.
3) Observasi Partisipatif Ekonomi: Seorang peneliti ekonomi
mungkin terlibat dalam observasi partisipatif dalam komunitas
ekonomi lokal untuk memahami perilaku pelaku usaha kecil dan
dampak kebijakan ekonomi terhadap mereka.
4) Analisis Dokumen dalam Sejarah: Seorang sejarawan dapat
melakukan analisis dokumen terhadap arsip sejarah untuk

9
menggali makna sejarah politik dan perkembangan masyarakat
dalam konteks sejarah tertentu.

Penelitian kualitatif memiliki peran yang penting dalam


pengembangan ilmu pengetahuan sosial (IPS). Dengan mendalam
memahami fenomena sosial, penelitian kualitatif membantu menggali
makna, konstruksi sosial, dan konteks sosial yang membentuk realitas
manusia dalam masyarakat. Dalam konteks IPS, penelitian kualitatif
menjadi alat yang berharga untuk memahami perubahan sosial, interaksi
manusia, dan peran faktor-faktor sosial dalam kehidupan manusia.

B. Penelitian Kuantitatif
1. Hakikat Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pengumpulan dan analisis data berdasarkan angka, statistik, dan
pengukuran numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Penelitian ini berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih objektif dan umumnya berlandaskan pada metode ilmiah.4
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menghasilkan bukti empiris
yang dapat diukur, diulang, dan digeneralisasi ke populasi yang lebih
besar. Ini sering digunakan dalam ilmu sosial, ilmu alam, kedokteran,
ekonomi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian yang memerlukan analisis statistik dan data
numerik.
Hakikat penelitian kuantitatif melibatkan sejumlah karakteristik
dan prinsip utama yang mendefinisikan pendekatan ini dalam metode
penelitian ilmiah. Berikut adalah beberapa aspek inti dari penelitian
kuantitatif:
a. Penggunaan Angka dan Pengukuran Numerik: Penelitian kuantitatif
mengutamakan pengumpulan dan analisis data berbasis angka dan

4
Surya Dharma, “Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan,” Ditjen
PMPTK, no. September (2012): 15–34.

10
pengukuran numerik. Ini memungkinkan hasil penelitian dapat diukur
secara objektif dan dihitung menggunakan metode statistik.
b. Hipotesis dan Pengujian: Penelitian kuantitatif sering dimulai dengan
perumusan hipotesis yang dapat diuji. Hipotesis ini adalah pernyataan
yang mendefinisikan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti. Hipotesis diuji menggunakan analisis statistik.
c. Desain Penelitian yang Terstruktur: Penelitian kuantitatif umumnya
mengikuti desain penelitian yang terstruktur dan direncanakan
dengan cermat sebelumnya. Desain ini mencakup pemilihan sampel,
variabel-variabel yang akan diukur, dan metode pengumpulan data.
d. Pengambilan Sampel yang Representatif: Dalam penelitian
kuantitatif, penting untuk memilih sampel yang mewakili populasi
yang lebih besar. Pengambilan sampel yang sesuai dan representatif
adalah langkah penting untuk memungkinkan generalisasi hasil
penelitian.
e. Analisis Statistik: Data yang dikumpulkan dalam penelitian
kuantitatif dianalisis menggunakan berbagai teknik statistik. Ini
mencakup analisis deskriptif, analisis inferensial, uji hipotesis,
regresi, dan metode statistik lainnya.
f. Objektivitas dan Reproduksibilitas: Penelitian kuantitatif
menekankan objektivitas dalam pengumpulan dan analisis data, serta
reproduksibilitas, yang berarti bahwa penelitian harus dapat diulang
oleh peneliti lain untuk memverifikasi hasilnya.
g. Generalisasi: Penelitian kuantitatif sering bertujuan untuk membuat
generalisasi dari sampel penelitian ke populasi yang lebih besar.
Hasil penelitian ini digunakan untuk membuat klaim yang lebih
umum.
h. Konteks Kontrol: Penelitian kuantitatif sering mencoba mengontrol
variabel-variabel yang mungkin memengaruhi hasil penelitian untuk
memastikan bahwa hasil yang diperoleh adalah akurat dan dapat
diatribusikan kepada variabel yang diteliti.

11
i. Statistik Inferensial: Penelitian kuantitatif menggunakan statistik
inferensial untuk mengambil kesimpulan tentang populasi
berdasarkan sampel yang diambil. Ini melibatkan penggunaan
probabilitas dan pengujian hipotesis.
j. Penggunaan Alat Ukur Standar: Dalam pengumpulan data, penelitian
kuantitatif sering menggunakan alat ukur standar yang telah diuji dan
divalidasi sebelumnya untuk memastikan akurasi dan konsistensi.
k. Laporan Tabel dan Grafik: Hasil penelitian kuantitatif sering
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan angka-angka untuk
memudahkan pemahaman dan komunikasi.

Hakikat penelitian kuantitatif adalah untuk menghasilkan


pengetahuan yang dapat diukur, diuji, dan dianalisis secara objektif. Ini
adalah pendekatan yang kuat dalam ilmu sosial, ilmu alam, ekonomi,
kedokteran, dan berbagai disiplin ilmu lainnya yang memerlukan data
numerik dan analisis statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian.

2. Prosedur Penelitian Kuantitatif


Prosedur penelitian kuantitatif melibatkan serangkaian langkah
yang sistematis dan terstruktur untuk merencanakan, melaksanakan, dan
menganalisis penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif. Berikut
adalah langkah-langkah umum dalam prosedur penelitian kuantitatif:
a. Identifikasi Masalah Penelitian: Tentukan topik atau masalah
penelitian yang akan Anda teliti. Pastikan bahwa masalah tersebut
dapat diukur dengan menggunakan metode kuantitatif.
b. Tinjauan Pustaka: Lakukan penelitian pendahuluan untuk memahami
literatur yang sudah ada tentang topik Anda. Tinjau penelitian
sebelumnya, teori-teori yang relevan, dan temuan-temuan yang telah
ditemukan. Ini akan membantu Anda merumuskan hipotesis
penelitian Anda.
c. Rumuskan Hipotesis: Berdasarkan peninjauan pustaka, rumuskan
hipotesis atau pernyataan yang dapat diuji yang menghubungkan

12
variabel-variabel yang akan Anda teliti. Hipotesis ini akan menjadi
dasar dari penelitian Anda.
d. Pilih Desain Penelitian: Tentukan desain penelitian yang akan Anda
gunakan. Desain penelitian kuantitatif dapat mencakup
eksperimental, korelasional, survei, studi kasus, atau lainnya,
tergantung pada pertanyaan penelitian Anda.
e. Pemilihan Sampel: Pilih sampel yang mewakili populasi yang Anda
ingin generalisasikan. Gunakan metode pengambilan sampel yang
sesuai, seperti pengambilan sampel acak (random sampling) atau
pengambilan sampel stratifikasi.
f. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan desain
penelitian Anda. Ini bisa melibatkan survei, pengisian kuesioner,
observasi, eksperimen, atau analisis data sekunder, tergantung pada
jenis penelitian Anda.
g. Analisis Data: Setelah data terkumpul, lakukan analisis data dengan
menggunakan teknik statistik yang sesuai. Ini bisa mencakup analisis
deskriptif, analisis inferensial, regresi, uji t, uji ANOVA, atau analisis
statistik lainnya, tergantung pada jenis data dan pertanyaan penelitian
Anda.
h. Interpretasi Hasil: Tafsirkan hasil analisis data Anda dalam konteks
hipotesis penelitian Anda. Apakah temuan Anda mendukung atau
menolak hipotesis? Jelaskan implikasi temuan Anda.
i. Penulisan Laporan: Tulis laporan penelitian yang mencakup semua
aspek penelitian Anda, termasuk latar belakang, metode, temuan,
analisis, dan kesimpulan. Pastikan untuk menyajikan data dan temuan
Anda secara jelas dan sistematis.
j. Peer Review: Sebelum publikasi, berikan laporan penelitian Anda
kepada rekan sejawat atau peneliti lainnya untuk dievaluasi. Peer
review membantu memastikan kualitas dan validitas penelitian Anda.
k. Publikasi dan Diseminasi: Publikasikan hasil penelitian Anda dalam
jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya. Juga, pertimbangkan untuk

13
menyebarkan temuan Anda kepada pemangku kepentingan yang
relevan.
l. Evaluasi: Setelah penelitian selesai, lakukan evaluasi diri untuk
mempertimbangkan bagaimana penelitian Anda dapat ditingkatkan di
masa mendatang. Juga, pertimbangkan bagaimana temuan Anda
dapat diaplikasikan dalam konteks yang lebih luas.

Prosedur penelitian kuantitatif dirancang untuk memungkinkan


peneliti mengumpulkan data yang dapat diukur, menganalisis data
dengan statistik, dan mendapatkan pemahaman yang lebih objektif
tentang fenomena yang diteliti. Ini adalah pendekatan yang sering
digunakan dalam ilmu sosial, ilmu alam, ekonomi, dan berbagai bidang
lainnya di mana penggunaan angka dan statistik diperlukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.

3. Penelitian Kuantitatif dalam Lingkup IPS


Penelitian kuantitatif dalam lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) berfokus pada penggunaan metode kuantitatif untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam konteks
ilmu sosial. Berikut adalah beberapa contoh bidang dan topik di dalam
IPS di mana penelitian kuantitatif sering digunakan:
a. Ekonomi: Penelitian kuantitatif dalam ekonomi melibatkan analisis
data numerik untuk memahami perilaku ekonomi, kebijakan
ekonomi, pertumbuhan ekonomi, ketimpangan ekonomi, dan lain
sebagainya. Contoh penelitian kuantitatif dalam ekonomi mencakup
analisis data PDB, inflasi, tingkat pengangguran, dan dampak
kebijakan fiskal atau moneter.
b. Sosiologi: Sosiologi menggunakan penelitian kuantitatif untuk
memahami struktur sosial, interaksi sosial, pola perilaku manusia,
dan masalah sosial. Penelitian ini dapat mencakup survei untuk
mengumpulkan data tentang sikap, perilaku, atau pandangan
masyarakat terhadap isu sosial tertentu.

14
c. Psikologi Sosial: Penelitian kuantitatif dalam psikologi sosial
digunakan untuk memahami dinamika kelompok, persepsi sosial,
stereotip, prasangka, dan perilaku manusia dalam konteks sosial.
Penelitian ini dapat melibatkan eksperimen psikologis dengan
pengukuran numerik.
d. Ilmu Politik: Dalam ilmu politik, penelitian kuantitatif sering
digunakan untuk menguji hipotesis tentang perilaku pemilih, hasil
pemilu, kebijakan pemerintah, hubungan internasional, dan faktor-
faktor politik lainnya. Contoh penelitian kuantitatif mencakup survei
pemilih dan analisis data pemilihan.
e. Antropologi: Meskipun antropologi lebih sering terkait dengan
penelitian kualitatif, ada juga penelitian kuantitatif dalam antropologi.
Penelitian ini mungkin melibatkan pengumpulan data statistik tentang
populasi, budaya, atau perilaku manusia di berbagai konteks budaya.
f. Geografi Sosial: Penelitian kuantitatif dalam geografi sosial dapat
mencakup analisis data spasial, perubahan geografis dalam populasi,
urbanisasi, penggunaan lahan, dan dampak lingkungan.
g. Pendidikan: Di dalam bidang pendidikan, penelitian kuantitatif
digunakan untuk mengukur efektivitas metode pengajaran, dampak
program pendidikan, dan hubungan antara variabel seperti pendidikan
dan prestasi siswa.
h. Hukum: Penelitian kuantitatif dalam bidang hukum sering melibatkan
analisis statistik terkait dengan kebijakan hukum, tingkat kejahatan,
atau hasil kasus hukum.
i. Komunikasi: Dalam studi komunikasi, penelitian kuantitatif dapat
digunakan untuk menganalisis dampak media massa, efektivitas
pesan komunikasi, atau pola konsumsi media.
j. Keuangan: Di dalam lingkup ilmu pengetahuan sosial, penelitian
kuantitatif digunakan untuk menganalisis pasar keuangan, investasi,
portofolio, dan perilaku konsumen terkait keuangan.
Penelitian kuantitatif dalam IPS memungkinkan penggunaan
analisis statistik untuk mengidentifikasi hubungan dan pola dalam data

15
numerik, menguji hipotesis, dan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang berbagai fenomena sosial dan perilaku manusia.

C. Penelitian Riset Pengembangan


1. Hakikat Penelitian Riset Pengembangan
Hakikat dari Penelitian Riset Pengembangan (R&D) mencakup
sejumlah karakteristik dan prinsip yang menggambarkan pendekatan ini
dalam menghasilkan inovasi, teknologi baru, atau pemahaman ilmiah
yang lebih dalam.
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development
(R&D) adalah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk
memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian
proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk
baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat
dipertanggungjawabkan.5 Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda
atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
lunak (software), seperti program komputer untuk pengolahan data,
pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-
model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem
manajemen, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa aspek inti dari hakikat
penelitian R&D:
a. Tujuan Inovasi: Penelitian R&D bertujuan utama untuk menciptakan
inovasi. Ini bisa berupa pengembangan produk baru, teknologi baru,
proses baru, atau pemahaman ilmiah yang lebih dalam tentang suatu
fenomena.

5
Qonnas Nadiavalen Faradhomas, Reni Veliyanti, and Priyadi Priyadi, “Sistem
Informasi Anggaran Uang Persediaan Dan Belanja Langsung Metode Akrual Basis
Menggunakan Visual Basic.Net,” Jurnal Teknik Informatika Dan Teknologi Informasi 2, no.
1 (2022): 36–37, https://doi.org/10.55606/jutiti.v2i1.368.

16
b. Proses Sistematis: Penelitian R&D melibatkan proses sistematis yang
terdiri dari langkah-langkah yang terencana dengan cermat, mulai dari
perencanaan hingga implementasi, pengujian, dan evaluasi.
c. Eksperimen dan Percobaan: Dalam banyak kasus, penelitian R&D
melibatkan eksperimen dan percobaan yang dirancang untuk menguji
hipotesis, konsep, atau ide. Eksperimen ini seringkali dilakukan dalam
lingkungan yang terkendali.
d. Pendanaan dan Sumber Daya: Proyek R&D sering memerlukan
pendanaan yang signifikan untuk mendukung pengembangan inovasi.
Sumber daya manusia, dana, peralatan, dan fasilitas yang memadai
adalah kunci untuk keberhasilan penelitian R&D.
e. Ketidakpastian: Proses R&D seringkali memiliki tingkat
ketidakpastian yang tinggi. Hasilnya tidak selalu dapat diprediksi, dan
penelitian bisa memakan waktu lama.
f. Kolaborasi: Proyek R&D sering melibatkan kolaborasi antara
berbagai ahli, disiplin ilmu, atau organisasi. Kolaborasi dapat
memperkaya perspektif dan sumber daya yang diperlukan untuk
mengatasi tantangan.
g. Pengujian dan Validasi: Inovasi yang dihasilkan melalui R&D harus
diuji, dievaluasi, dan divalidasi untuk memastikan kualitas, keamanan,
dan efektivitasnya sebelum dapat diterapkan dalam skala yang lebih
besar.
h. Pengetahuan dan Publikasi: Penelitian R&D sering menghasilkan
pengetahuan baru yang kemudian dapat diterbitkan dalam bentuk
laporan, makalah ilmiah, atau paten. Hal ini berkontribusi pada
peningkatan pemahaman ilmiah secara umum.
i. Penerapan Praktis: Salah satu tujuan penting dari R&D adalah
penerapan praktis dari inovasi yang dihasilkan. Ini bisa mencakup
penggunaan teknologi baru dalam industri, peluncuran produk baru,
atau perbaikan proses bisnis.
j. Properti Intelektual: Perlindungan properti intelektual seperti paten,
hak cipta, atau merek dagang dapat menjadi pertimbangan penting

17
dalam penelitian R&D untuk melindungi inovasi dari penggunaan
yang tidak sah oleh pihak lain.
k. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Proses R&D sering berlanjut
setelah inovasi pertama kali dikembangkan. Evaluasi dan perbaikan
berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah yang mungkin
muncul setelah penerapan praktis.

Hakikat dari Penelitian Riset Pengembangan adalah untuk


menciptakan pengetahuan baru, teknologi, atau inovasi yang dapat
menghasilkan manfaat praktis atau kontribusi signifikan pada pemahaman
ilmiah. Ini adalah komponen penting dalam kemajuan dalam berbagai
bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, industri, dan layanan.

2. Prosedur Penelitian Riset Pengembangan


Prosedur Penelitian Riset Pengembangan (R&D) melibatkan
serangkaian langkah atau tahapan yang sistematis untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengelola proyek R&D dengan tujuan menciptakan
inovasi atau teknologi baru. Berikut adalah prosedur umum dalam
Penelitian R&D:
a. Identifikasi Masalah atau Peluang: Identifikasikan masalah yang ingin
dipecahkan atau peluang yang ingin dijelajahi melalui proyek R&D.
Pemahaman awal tentang tujuan proyek sangat penting.
b. Perencanaan: Buat rencana proyek yang mencakup tujuan, cakupan,
anggaran, sumber daya yang diperlukan, jadwal, dan tanggung jawab
tim proyek. Rencana ini harus mencerminkan visi dan tujuan proyek
R&D.
c. Pengembangan Konsep: Identifikasi konsep atau ide-ide awal yang
dapat menjadi dasar inovasi yang diinginkan. Ini mungkin melibatkan
tinjauan literatur, analisis pasar, atau diskusi ide.
d. Perancangan Eksperimen: Jika proyek R&D melibatkan eksperimen
atau pengujian, perancanglah eksperimen dengan cermat. Ini

18
mencakup pemilihan variabel yang akan diukur, desain percobaan,
dan pengembangan prototipe jika diperlukan.
e. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan
rencana eksperimen atau metode penelitian yang telah ditetapkan.
Pastikan data yang dikumpulkan berkualitas tinggi dan relevan dengan
tujuan proyek.
f. Analisis Data: Setelah data terkumpul, lakukan analisis data dengan
menggunakan alat statistik atau teknik analisis yang sesuai. Analisis
ini membantu dalam mengevaluasi hasil eksperimen atau penelitian.
g. Evaluasi Hasil: Evaluasi hasil eksperimen atau penelitian untuk
menentukan apakah inovasi atau teknologi yang dihasilkan berhasil
mencapai tujuan proyek R&D. Apakah hasil ini sesuai dengan yang
diharapkan?
h. Perbaikan dan Iterasi: Jika diperlukan, lakukan perbaikan pada inovasi
atau teknologi yang dihasilkan berdasarkan hasil evaluasi. Proses ini
mungkin melibatkan iterasi dan pengembangan lebih lanjut.
i. Pemantauan dan Pengendalian: Selama proses R&D, pastikan untuk
terus memantau kemajuan proyek dan mengendalikan risiko yang
mungkin muncul. Lakukan perubahan jika diperlukan untuk
memastikan proyek tetap berada di jalur yang benar.
j. Dokumentasi: Selama seluruh proses, dokumentasikan langkah-
langkah, data, dan hasil proyek dengan cermat. Dokumentasi yang
baik penting untuk pelaporan dan publikasi hasil.
k. Pelaporan Hasil: Buat laporan akhir yang merinci semua aspek proyek
R&D, termasuk tujuan, metodologi, temuan, dan implikasi praktis
atau ilmiah. Laporan ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
hasil kepada pemangku kepentingan.
l. Publikasi dan Implementasi: Jika inovasi atau teknologi yang
dihasilkan memiliki potensi aplikasi lebih lanjut, pertimbangkan untuk
mempublikasikannya atau mengimplementasikannya dalam konteks
yang lebih luas.

19
m. Evaluasi Akhir: Setelah proyek selesai, lakukan evaluasi akhir untuk
mengevaluasi kesuksesan proyek dan pembelajaran yang dapat
diambil untuk proyek R&D di masa depan.

Prosedur Penelitian R&D adalah langkah-langkah yang sistematis


untuk menciptakan inovasi atau teknologi baru. Keberhasilan proyek
R&D tergantung pada perencanaan yang baik, eksekusi yang cermat,
analisis yang akurat, dan kemampuan untuk menyesuaikan strategi
berdasarkan hasil dan pembelajaran selama proses.

3. Penelitian Riset Pengembangan dalam Lingkup IPS


Penelitian Riset Pengembangan (R&D) dalam lingkup Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki banyak aplikasi penting untuk
memecahkan masalah sosial, mengembangkan kebijakan publik,
meningkatkan layanan sosial, dan memahami perilaku manusia dalam
berbagai konteks sosial.6 Berikut adalah beberapa contoh area dan topik
penelitian R&D dalam lingkup IPS:
a. Pengembangan Kebijakan Publik: Riset pengembangan dapat
digunakan untuk mengembangkan dan menguji kebijakan publik yang
lebih efektif dalam bidang seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan,
dan keamanan sosial. Ini mungkin melibatkan analisis data untuk
mengidentifikasi kebijakan yang paling berhasil.
b. Inovasi dalam Pendidikan: Penelitian R&D dalam pendidikan
mencakup pengembangan metode pengajaran baru, kurikulum
inovatif, teknologi pendidikan, dan strategi evaluasi yang lebih efektif.
Tujuannya adalah meningkatkan hasil pendidikan dan pengalaman
siswa.
c. Analisis Kebutuhan Sosial: R&D digunakan untuk menganalisis
kebutuhan dan tantangan sosial yang mungkin memerlukan solusi

6
Irnin Agustina et al., “Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Pada
Pembelajaran IPS,” Abdimas Dewantara 2, no. 2 (2019): 143,
https://doi.org/10.37081/ed.v11i3.4951.

20
inovatif. Ini dapat mencakup penelitian tentang kemiskinan,
ketimpangan sosial, atau masalah kesehatan masyarakat.
d. Pengembangan Program Sosial: Organisasi non-pemerintah (NGO)
dan badan pemerintah sering menggunakan R&D untuk
mengembangkan dan menguji program-program sosial yang bertujuan
untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti program
pengentasan kemiskinan, rehabilitasi narkoba, atau program
kesejahteraan.
e. Studi Perilaku Manusia: Penelitian R&D digunakan untuk memahami
perilaku manusia dalam berbagai konteks sosial, termasuk dalam hal
pengambilan keputusan ekonomi, perilaku konsumen, interaksi sosial,
dan reaksi terhadap perubahan kebijakan.
f. Penelitian Sosial Ekonomi: R&D dalam bidang ini melibatkan analisis
data ekonomi dan sosial untuk mengidentifikasi tren, pola, dan
dampak kebijakan ekonomi terhadap masyarakat. Ini juga melibatkan
pengembangan model ekonomi baru atau metode analisis.
g. Analisis Data Sosial: Dalam konteks IPS, R&D sering melibatkan
analisis data besar (big data) untuk memahami tren sosial, pola
perilaku, dan pengaruh sosial. Ini mungkin mencakup analisis media
sosial, survei online, atau data administratif.
h. Penelitian Hukum dan Keadilan Sosial: R&D digunakan untuk
memahami sistem hukum, dampak kebijakan hukum, dan masalah
keadilan sosial seperti akses ke hukum, hak asasi manusia, dan
perubahan hukum yang memengaruhi masyarakat.
i. Analisis Dampak Lingkungan: R&D dalam IPS dapat mencakup
analisis dampak lingkungan, termasuk penelitian tentang perubahan
iklim, keberlanjutan, dan kebijakan lingkungan.
j. Studi Sosial Keamanan dan Hubungan Internasional: Dalam konteks
hubungan internasional dan keamanan, R&D digunakan untuk
memahami konflik, diplomasi, dan dampak kebijakan internasional
pada stabilitas sosial.

21
k. Penelitian Bisnis Sosial: R&D dapat digunakan untuk
mengembangkan model bisnis sosial yang berkelanjutan yang
menggabungkan aspek bisnis dengan dampak sosial positif.

Penelitian R&D dalam lingkup IPS memiliki potensi besar untuk


memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai isu sosial,
meningkatkan kebijakan publik, dan menciptakan inovasi yang dapat
memecahkan masalah sosial yang kompleks. Ini memainkan peran
penting dalam memajukan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup.

D. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


1. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri
yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk
pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan
demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan
situasidi mana praktek tersebut dilaksanakan.
Hakikat dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut: 7
a. Orientasi pada Perbaikan: PTK merupakan pendekatan penelitian
yang berfokus pada perbaikan praktik pengajaran. Tujuannya adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dan efektivitas pengajaran
guru. PTK tidak hanya bertujuan untuk memahami masalah, tetapi
juga untuk mencari solusi yang dapat diimplementasikan.
b. Pemecahan Masalah Nyata: PTK berusaha untuk mengatasi masalah
konkret yang dihadapi oleh guru dalam pengajaran mereka sehari-hari.
Masalah-masalah ini bisa beragam, mulai dari rendahnya pemahaman
siswa hingga permasalahan disiplin di kelas.
c. Siklus Berulang: PTK melibatkan siklus berulang yang terdiri dari
tahap identifikasi masalah, perencanaan tindakan, implementasi,
pengamatan, analisis, dan refleksi. Guru melakukan perbaikan dan
penyesuaian berdasarkan temuan dalam setiap siklus.
7
Agit Sagita et al., “Strategi Membangun Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan
Kelas,” Jurnal Kreativitas Siswa 1, no. 1 (2023): 50.

22
d. Keterlibatan Guru: Guru adalah pelaku utama dalam PTK. Mereka
tidak hanya merencanakan dan melaksanakan tindakan, tetapi juga
menganalisis hasilnya dan merenungkan perbaikan yang dapat
dilakukan.
e. Penggunaan Data: PTK mengandalkan pengumpulan dan analisis data
sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. Guru mengumpulkan
data yang relevan selama proses PTK dan menggunakannya untuk
mengukur dampak tindakan mereka.
f. Refleksi Mendalam: PTK mendorong guru untuk merenung secara
mendalam tentang praktik pengajaran mereka. Refleksi ini mencakup
pertanyaan tentang apa yang berhasil, apa yang tidak berhasil, dan
mengapa hal tersebut terjadi.
g. Keterlibatan Siswa: Beberapa model PTK melibatkan siswa dalam
proses perencanaan dan evaluasi tindakan. Ini memberikan suara
kepada siswa dan memungkinkan mereka berpartisipasi dalam
perbaikan pembelajaran mereka sendiri.
h. Konteks Khusus: Setiap PTK adalah unik karena didasarkan pada
konteks kelas dan masalah yang spesifik. Solusi yang berhasil dalam
satu kelas mungkin tidak cocok untuk kelas lain.
i. Penerapan Hasil: Hasil dari PTK dimaksudkan untuk
diimplementasikan dalam praktik pengajaran. Jika sebuah tindakan
terbukti berhasil, guru akan melanjutkan untuk mengintegrasikannya
ke dalam pengajaran mereka.
j. Kolaborasi: Beberapa guru memilih untuk berkolaborasi dengan
rekan-rekan mereka atau anggota staf lain dalam proyek PTK. Ini
memungkinkan berbagi ide, pengalaman, dan dukungan dalam usaha
perbaikan pengajaran.

Hakikat PTK adalah untuk meningkatkan praktik pengajaran


melalui proses sistematis berdasarkan bukti empiris. PTK memungkinkan
guru untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang berfokus pada

23
perbaikan berkelanjutan dalam pengajaran mereka, dengan memastikan
bahwa pendidikan yang mereka berikan sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengikuti serangkaian
langkah yang sistematis untuk mengatasi masalah dalam konteks
pengajaran dan pembelajaran di kelas. Berikut adalah langkah-langkah
umum yang terlibat dalam PTK:
a. Identifikasi Masalah: Identifikasi masalah kelas yang ingin Anda
pecahkan. Ini dapat berupa masalah pemahaman siswa, masalah
perilaku, kurangnya minat dalam pembelajaran, atau masalah lain
yang memengaruhi proses pengajaran dan pembelajaran.
b. Perencanaan Tindakan: Merencanakan tindakan atau strategi yang
akan diambil untuk mengatasi masalah. Anda perlu merinci langkah-
langkah yang akan Anda ambil, sumber daya yang dibutuhkan, dan
waktu yang diperlukan. Tujuan yang jelas juga harus ditetapkan.
c. Pelaksanaan Tindakan: Implementasikan tindakan yang telah Anda
rencanakan di dalam kelas. Pastikan untuk melibatkan siswa dan
menjelaskan tindakan yang Anda ambil.
d. Pengumpulan Data: Selama pelaksanaan tindakan, kumpulkan data
yang relevan. Data ini bisa berupa catatan pengamatan, hasil tes,
tanggapan siswa, atau data lain yang sesuai dengan masalah yang
sedang Anda hadapi.
e. Analisis Data: Analisis data yang telah Anda kumpulkan. Hal ini
mencakup mengidentifikasi tren, pola, atau perubahan yang mungkin
terjadi sebagai hasil dari tindakan yang telah Anda ambil.
f. Evaluasi Tindakan: Evaluasi efektivitas tindakan yang telah Anda
implementasikan. Apakah tindakan tersebut berhasil mengatasi
masalah yang diidentifikasi? Apakah ada perubahan yang signifikan
dalam pembelajaran siswa?

24
g. Refleksi: Refleksikan proses dan hasil dari tindakan Anda. Apakah
ada hal yang dapat diperbaiki atau disesuaikan? Bagaimana Anda
dapat meningkatkan tindakan Anda di masa depan?
h. Perencanaan Siklus Berikutnya: Jika perlu, rencanakan siklus
berikutnya dari PTK. Ini bisa mencakup perubahan dalam strategi atau
tindakan, atau bahkan pemilihan masalah yang berbeda untuk
dipecahkan.
i. Dokumentasi: Penting untuk mendokumentasikan semua langkah
yang Anda ambil selama PTK, termasuk data yang dikumpulkan, hasil
analisis, refleksi, dan perencanaan untuk siklus berikutnya.
Dokumentasi ini dapat digunakan sebagai bukti dan referensi di masa
depan.
j. Kolaborasi (Opsional): Jika memungkinkan, berkolaborasi dengan
rekan guru atau profesional pendidikan lainnya. Mereka dapat
memberikan wawasan tambahan dan dukungan dalam usaha Anda.
k. Keterlibatan Siswa (Opsional): Beberapa model PTK melibatkan
siswa dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan.
Ini memberikan siswa peran yang lebih aktif dalam perbaikan
pembelajaran mereka.
l. Penerapan Hasil: Jika tindakan yang Anda ambil terbukti berhasil,
pertimbangkan untuk mengintegrasikannya ke dalam praktik
pengajaran Anda secara berkelanjutan.
m. Pengambilan Keputusan: Pada akhirnya, Anda perlu memutuskan
apakah tindakan yang Anda ambil telah mencapai tujuan Anda atau
perlu disesuaikan. Keputusan ini akan membimbing langkah-langkah
berikutnya dalam proses PTK.

Prosedur PTK adalah siklus berkelanjutan yang berfokus pada


perbaikan praktik pengajaran Anda sebagai guru. Ini memungkinkan
Anda untuk mengidentifikasi masalah konkret dalam pembelajaran siswa
dan menciptakan solusi berdasarkan bukti empiris. Selama proses ini,

25
refleksi dan evaluasi yang cermat adalah kunci untuk mencapai perbaikan
yang signifikan dalam pengajaran dan pembelajaran.

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Lingkup IPS


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam lingkup Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pendekatan yang relevan untuk
mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang unik pada mata pelajaran
IPS. Berikut adalah contoh-contoh topik dan aspek yang dapat dijelajahi
melalui PTK dalam lingkup IPS:
a. Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Sejarah: Guru IPS dapat
menggunakan PTK untuk mengembangkan metode pengajaran yang
lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang peristiwa
sejarah, konsep, dan dampaknya.
b. Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Geografi: Guru geografi dapat
menjalankan PTK untuk mengintegrasikan pembelajaran berbasis
proyek dalam pengajaran mereka dan melihat dampaknya terhadap
pemahaman siswa tentang fenomena geografis.
c. Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Diskusi Sosial: Guru IPS dapat
mengeksplorasi strategi yang berbeda untuk meningkatkan partisipasi
siswa dalam diskusi kelas tentang isu-isu sosial dan politik.
d. Penggunaan Media Sosial dalam Pendidikan Kewarganegaraan: PTK
dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan media
sosial sebagai alat pembelajaran dalam mata pelajaran
kewarganegaraan.
e. Meningkatkan Literasi Ekonomi Siswa: Guru ekonomi dapat
menggunakan PTK untuk mengembangkan strategi yang lebih baik
dalam mengajar literasi ekonomi kepada siswa, termasuk pemahaman
tentang konsep ekonomi dan keuangan pribadi.
f. Pengembangan Keterampilan Penelitian dalam Sosiologi: Guru
sosiologi dapat menjalankan PTK untuk meningkatkan keterampilan
penelitian siswa, seperti kemampuan merancang survei atau analisis
data kualitatif.

26
g. Evaluasi Efektivitas Kegiatan Pembelajaran dalam Studi Budaya:
Guru studi budaya dapat menggunakan PTK untuk mengevaluasi
efektivitas kegiatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman
tentang budaya dan keberagaman.
h. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan dalam Geografi Lingkungan:
PTK dapat digunakan untuk mengukur dampak strategi pengajaran
tertentu dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang masalah
lingkungan dan solusi yang mungkin.
i. Pengembangan Materi Pembelajaran Inklusif dalam Kajian Gender:
Guru kajian gender dapat menjalankan PTK untuk mengembangkan
materi pembelajaran yang lebih inklusif dan mengatasi stereotip
gender dalam pendidikan.
j. Evaluasi Kegiatan Kepemimpinan Siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan: PTK dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak
kegiatan kepemimpinan siswa dalam mempromosikan pemahaman
tentang kewarganegaraan aktif.
k. Penggunaan Teknologi dalam Pengajaran Antropologi: Guru
antropologi dapat mengeksplorasi bagaimana penggunaan teknologi
seperti video dan simulasi dapat memperkaya pengajaran materi
antropologi.
l. Evaluasi Dampak Program Pendidikan Sosial: PTK dapat digunakan
untuk mengevaluasi program-program pendidikan sosial yang ada
dalam sekolah, seperti program anti-bullying atau program
pengembangan keterampilan sosial.

PTK dalam lingkup IPS membantu guru untuk mencari solusi


konkret terhadap masalah pembelajaran dalam mata pelajaran ini. PTK
memungkinkan guru untuk mengadaptasi praktik pengajaran mereka
sesuai dengan kebutuhan siswa dan menghasilkan perbaikan yang dapat
menguntungkan pembelajaran dalam bidang-bidang seperti sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, dan banyak lagi dalam lingkup IPS.

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pemahaman mendalam dan interpretasi konteks, fenomena, atau masalah
tertentu. Penelitian ini biasanya tidak menghasilkan data berupa angka atau
statistik, melainkan data berupa teks, gambar, suara, atau bahkan perilaku
yang kemudian dianalisis secara deskriptif.
 Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang berfokus pada
pengumpulan dan analisis data berdasarkan angka, statistik, dan
pengukuran numerik untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji
hipotesis. Penelitian ini berusaha untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih objektif dan umumnya berlandaskan pada metode ilmiah.
 Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)
adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
 Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang
dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk
pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan
demikian akan diperoleh pemahaman mengenai praktek tersebut dan
situasidi mana praktek tersebut dilaksanakan.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat
bagi pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan
tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan dimasa akan datang.

28
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Irnin, Dwi Astuti, Ria Asep Sumarni, and Yoga Budi Bhakti.
“Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Pada Pembelajaran IPS.”
Abdimas Dewantara 2, no. 2 (2019): 143.
https://doi.org/10.37081/ed.v11i3.4951.

Dharma, Surya. “Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan.” Ditjen


PMPTK, no. September (2012): 15–34.

Fikriansyah, Sandi Pradana, Moh.Abdurrouf Hanifuddin, Ani Safitri. “Analisis


Materi Pokok Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD.” Jurnal Ilmu Tarbiyah 1, no.
1 (2022): 87.

Fitriyah, Lailatul. “PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY (


AR ) PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH MENENGAH.”
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan 4, no. 1 (2023): 32.

Nadiavalen Faradhomas, Qonnas, Reni Veliyanti, and Priyadi Priyadi. “Sistem


Informasi Anggaran Uang Persediaan Dan Belanja Langsung Metode Akrual
Basis Menggunakan Visual Basic.Net.” Jurnal Teknik Informatika Dan
Teknologi Informasi 2, no. 1 (2022): 36–37.
https://doi.org/10.55606/jutiti.v2i1.368.

Patel. Penelitian Kualitatif : Metode Penelitian Kualitatif. Jurnal EQUILIBRIUM.


Vol. 5, 2019. http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/.

Sagita, Agit, Encep Wahyudin, Letty Latiefah, and Rifky Muhammad Ramdhan.
“Strategi Membangun Kolaborasi Dalam Penelitian Tindakan Kelas.” Jurnal
Kreativitas Siswa 1, no. 1 (2023): 50.

29

Anda mungkin juga menyukai