Anda di halaman 1dari 27

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Dosen pengampuh : St Subriani, S.ST.,M.Kes.,M.Keb

Oleh:

Kelompok: I

Annisa 202107006 Rafida Andini 202107028


Aulia Angraeni C 202107011 Sri wandasari 202107048
Dewi Sartika 202107013 St Mutiatul A :202107049
Eka Novianti 202107015 suheti Suhardi 202107051
Giyan Yael P. 202107018 Tiara Amaliah S 202107055
Hayatul Mudmainna 202107019 Vinka Prihandini 202107057
Israwati 202107024 Dewi sartika 202107013
Husna Farhana S. 202107020 Aqilah azzarkasih 202107007
Aqliyah azzarhani 202107008 Ni kadek dewi 202107028
Khusnul khatimah 202107025

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. Dimana dengan izin-
Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif”. Kami juga berterimakasih
kepada Ibu St. Subriani. S.ST., M. Kes., M,Keb yang telah membibing
kami, dan juga kepada rekan-rekan yang telah mendukung
terselesaikannya makalah ini. Pemakalah menyusun makalah sebagai
persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, atas kekurangan
kami, kami mohon maaf karena sesungguhya kesempurnaan hanya milik
Allah semata.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................. i

Daftar is............................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................. 2
C. Tujuan makalah................................................................. 2

BAB II Pembahasan

A. Kualitatif............................................................................ 3
B. Kuantitatif.......................................................................... 10
C. Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif.................. 16
D. Persamaan penelitian kualitatif dan kuantitatif................. 20

BAB III Penutup

A. Kesimpulam..................................................................... 21
B. Saran................................................................................ 22

Daftar Pustaka................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang pasti menginginkan hasil penelitian/pekerjaannya
sesuai dengan harapannya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah
metode penelitian untuk memproses dan menjalankannya. Metode
adalah sebuah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
Sedangkan penelitian adalah: usaha untuk mengungkap dan
menyingkap sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya. Maka
dengan pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa metode
penelitian adalah: sebuah cara untuk mengungkap dan
menyingkap permasalahan secara sistematis dan teratur sehingga
akan tercapainya hasil yang dikehendaki.
Penelitian ilmiah secara umum mengenal dua jenis penelitian,
yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif atau penelitian
kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif atau
penelitian kualitatif.
Di malakalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang seputar
pengertian penelitian kualitatif dan kuantitatif serta langkah-langkah
yang harus ditempuh. Banyak sekali bentuk dan cara penulisan
karya ilmiah yang kita temui. Bentuk luasnya bisa berbeda, namun
jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang paling
penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya,
melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan
bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi
perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai
factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah
pembaca tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan

1
disampaikan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka untuk
menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu
diterbitkan pedoman penyusunan usulan penelitian maupun
Skripsi. Hal ini dilakukan supaya pembaca mempunyai persamaan
persepsi terhadap istilah atau terminologi yang berkaitan dengan
penulisan skripsi. Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan
pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Pendekatan kuantitatif
menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang sering
disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan
pendekatan kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis
(logical reasoning), pemahaman interpretasi terhadap obyek
penelitian Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya
pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa
menggunakan pendekatan analisis kualitatif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari peneletian kuantitatif dan kualitatif?
2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif?
3. Apa saja ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan kualitatif?
4. Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
5. Apa saja persamaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk memahami pengertian penelitian kualitatif dan kuantitatif
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah penelitian
kualitatif dan
kuantitatif
3. Agar kami bisa membedakan antara penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kualitatif
1. Pengertian Kualitatif
Kualitatif merupakan sebuah penelitian yang menekankan analisis
proses dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan
dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa
menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa
menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan
pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab
permasalahan yang dihadapi.
Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep
sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang
berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan menerangkan
pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi.
Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang
digunakan dalam mengungkap permasalahan dalam kehidupan
kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan,
perempuan, olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan
suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.
Menurut sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif
bersifat sementara, tentative, dan berkembang atau berganti setelah
peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif akan terjadi
tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti,
yaitu:
(a) masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai
akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul
laporan peneliti sama;
(b) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian
berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah

3
disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul
penelitian cukup disempurnakan;
(c) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan
berubah total sehingga harus mengganti masalah, sebab judul
proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga
judulnya diganti.
Menurut Flick (2002) adalah keterkaitan spesifik pada
studi hubungan social yang berhubungan dengan fakta dari
pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk
melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang
meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara
apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran
mengenai aktua lisasi, realitas social, dan persepsi sasaran
penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami
perilaku manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni
bagaimana pelaku memandang dan menafsirkan kegiatan dari
segi pendiriannya.
Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1990) adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata. Kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku
yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu
secara holistic (utuh). Untuk itu, tidak diperbolehkan
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau
hipotesis, tetapi memandang sebagai bagian dari sesuatu
keutuhan.
Imam Gunawan menyimpulkan di dalam bukunya Metode
Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah
manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian permukaan
dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif

4
dengan positivismenya. Penelitian menginterpretasikan
bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan
sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi
perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar yang alami
bukan hasil perlakuan atau manipulasi variable yang dilibatkan.
2. Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif
Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan
penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif didesain secara
longgar, tidak ketat sehingga dalam pelaksanaan penelitian
berpeluang mengalami perubahan dari apa yang telah
direncanakan. Hal ini dapat terjadi bila perencanaan ternyata
tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan.
Meskipun demikian, kerja penelit mengatakan di dalam
bukunya “Metode Penelitian Kualitatif Teori ian mestilah
merancang langkah-langkah kegiatan penelitian. Imam
Gunawandan Praktik”
menurut sugiono (2007) terdapat tiga tahap utama dalam
penelitian kualitatif yaitu:
a. Tahap deskripsi atau tahap orientasi ditahap ini peneliti
mendeskripsikan
apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian
peneliti baru
mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
b. Tahap reduksi ditahap ini peneliti mereduksi segala
informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk
memfokuskan pada masalah tertentu;
c. Tahap seleksi pada tahap ini peneliti mengurai focus yang
telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan
analisis secara mendalam tentang focus masalah.
Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data

5
yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis,
bahkan teori
terbaru.
3. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang


dipinjam dari disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan
diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif
menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya
bahwa terdapat banyak perspektif yang akan dapat
diungkapkan. Penelitian kualitatif juga dinamakan sebagai
metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan
postpositivisme karena berlandaskan pada filsafat
postpositivisme. Penelitian ini disebut juga sebagai metode
artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap
data yang ditemukan di lapangan. Filsafat postpositivisme
sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan
konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu
yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan
hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal).
Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

6
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung
pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya. Penelitian kualitatif
berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara
pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi.
Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan
pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.
4. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Biklen (2008: 4-5) terdapat lima ciri
utama penelitian kualitatif, yaitu:

a. Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual


sebagai sumber langsung data dan peneliti merupakan
instrumen kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan
ekologis dalam biologi.
b. Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data
yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau
gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis
berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan
dan menyediakan bukti persentasi.
c. Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih
berkonsentrasi pada proses daripada dengan hasil atau
produk.
d. Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data
mereka secara induktif. Mereka tidak melakukan
pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau
menerima hipotesis yang mereka ajukan sebelum
pelaksanaan penelitian.
e. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada
pendekatan kualitatif peneliti yang menggunakan

7
pendekatan ini tertarik bagaimana orang membuat
pengertian tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain
peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut dengan
perspektif partisipan.
5. Jenis Penelitian Kualitatif

Meskipun terdapat banyak jenis penelitian kuualitatif, kita


akan memfokuskan pada metode-metode yang paling umum
dibaca dan digunakan oleh mahasiswa dan para praktisi. Ini
mencakup penelitian etnografi, studi kasus, fenomenologi,
grounded theory dan biografi atau naratif.
a. Penelitian Etnografi
Kata etnografi berasal dari kata yunani ethos ‘suku
bangsa’ dan graphos ‘sesuatu yang ditulis’. Secara
harfiah, etnografi adalah ilmu tentang penulisan suku
bangsa, atau menggunakan bahasa yang lebih
kontemporer, penulisan tentang kelompok budaya.
Peneliti etnografi bermaksud menyediakan naratif atau
deskripsi yang kaya tentang komunitas atau kultur di
bawah penyelidikan (Miles dan Hubberman, 1994).
Etnografi merupakan sebuah metode yang meneliti
suatu pengetahuan yang terdapat di dalam suatu budaya
atau komunitas. Laporan penelitian etnografi biasanya
panjang dan sering mengambil bentuk buku. Tujuan
penelitian etnografi yaitu menyediakan suatu deskripsi
rinci yang kaya tentang situasi, menangkap kompleksitas
penuh dari nuansa-nuansa dalam interaksi, praktik-
praktik budaya dan kepercayaan dari kelompok tersebut.
Etnografi memerlukan waktu yang panjang dan
komitmen personal dari pihak peneliti. Contoh penelitian
etnografi yaitu sebuah studi yang mengeksplorasi nilai

8
pendidikan dan pengaruhnya terhadap kehidupan
keluarga dalam suatu komunitas pedalaman yang miskin.

b. Penelitian Studi Kasus


Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian
kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki
proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman
yang mendalam dan individu, kelompok, atau situasi.
Biasanya dalam penelitian studi kasus peneliti
mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan
diteliti dan mengembangkan suatu rasional.
Dalam studi kasus biasanya kita menggunakan berbagai
teknik termasuk wawancara, observasi, dan kadang-
kadang pemeriksaan dokumen dan artefak dalam
pengumpulan data.
c. Fenomenologis
Penelitian fenomenologis melihat secara dekat
interpretasi individual tentang pengalaman-
pengalamannya. Biasanya peneliti fenomenologis
berusaha memahami makna dari sebuah pengalaman
perspektif partisipan. Untuk memulai sebuah studi
fenomenologis peneliti mengahabiskan waktu mengamati
dan berinteraksi dengan partisipan yang potensial, yaitu
dengan mempelajari bahasa yang sesuai dengan
kehidupan.
d. Penelitian Biografi/Naratif
Penelitian biografi merupakan studi tentang seorang
individu beserta pengalamannya. Penulisan biografis
berakar dari disiplin yang berbeda yang telah mengalami
pembaruan setiap tahunnya. Biografi biasanya ditulis

9
secara objektif, dengan sedikit interpretasi peneliti;
secara ilmiah dengan suatu latar belakang historis yang
kuat dari subjek dan suatu organisasi kronologis; secara
artistik, dari perspektif penyajian yang detail dalam suatu
cara yang hidup dan menarik.

B. Kuantitatif

1. Pengertian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis


penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana,
dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih
baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan
lainnya.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat


diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut
metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode
discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini

10
disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah
(scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah
ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan


sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian
kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui
penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif
mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias,
misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika
dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian
kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang
sesungguhnya.

Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan


sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek
pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk
dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di
jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan
indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan
memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai
dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable
tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka
tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik

11
dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu
masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah
suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas
tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada
suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui
suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum
berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri
dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata
yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut
“sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam
penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau
sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan
yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan
menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian
kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta
menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

2. Prosedur dan Proses Penelitian Kuantitatif

Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian


kuantitatif melalui aktifitas yang berbeda-beda satu dengan
yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud adalah
kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai
laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan
yang tidak prinsip, maka substansi proses penelitian kuantitatif
terdiri dari aktivitas yang berurutan sebagai berikut:

a. Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang


akan diteliti.
b. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
c. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.

12
d. Melakukan pengumpulan data penelitian.
e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
f. Mendesain laporan hasil penelitian.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki
permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti.
Kemudian peneliti mendefinisi serta memformulasikan
masalah penelitian dengan jelas dan sehingga mudah
dimengerti. Setelah masalah penelitian diformulasikan, maka
didesain rancangan penelitian yaitu desain model penelitian.
Desain inilah yang nantinya menuntun pelaksanaan penelitian
secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir penelitian.
Agar peneliti dapat melakukan pengumpulan data
penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu
didesain instrument pengumpulan penelitian yang
sesungguhnya merupakan seperangkat alat perekam data
penelitian di lapangan. Alat ini digunakan oleh peneliti untuk
menghimpun data di lapangan sesuai dengan bentuk
instrument itu. Hasil-hasil penelitian yang telah dihimpun
kemudian dianalisis menggunakan alat analisis statistik untuk
menemukan kesimpulan-kesimpulan, beberapa di antaranya
adalah kesimpulanmelalui pengujian hipotesis Ho. Pada
akhirnya, untuk dapat dimengerti, diketahui, dibaca orang lain,
maka hasil penelitian tersebut didesain dalam model
sistematika tertentu yang disebut dengan laporan penelitian.

3. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian
yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist

13
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran
tentang sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan
pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan
observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi
penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan
data statistik. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument
untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel
yang diteliti.
Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu, penelitian
ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.
Penelitian ini disebut penelitian kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik. Selain itu, penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa
yang ingin kita ketahui.
Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut
dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme,
behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan pada
hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang
nyata.
4. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme

14
memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan
hubungan gejala bersifat sebab akibat.

Ciri-ciri filsafah positivisme, antara lain:


a. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat
diukur secara
kuantitatif akan dapat dicari hubungan diantara berbagai
variabel.
b. Mencari hukum universal yang dapat mengikuti semua kasus
walaupun
dengan pengolahan statistik dicapai tingkat probabilitas dengan
mementingkan sampling untuk mencari generalisasi.
c. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala
yang dapat diamati secara langsung dengan mengabaikan
apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan instrument
yang valid dan reliabel.
5. Macam-Macam Penelitian Kuantitatif
a. Penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan
suatu pendekatan
penelitian yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara
variabel yang muncul secara alami. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan
teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.
b. Penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen bisa diartikan
sebagai suatu penelitian yang sekurang-kurangnya memiliki
satu variabel bebas. Tujuan penelitian eksperimental adalah
untuk menentukan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi
variabel kausal.

15
C. Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif


Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga
hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan
karakteristik penelitian itu sendiri.

1. Perbedaan Aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian


kualitatif dan kuantitatif meliputi seperti:

a. Sifat Realitas

Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang


diteliti, terdapat perbedaan antara metode kualitatif dan
kuantitatif. Seperti telah dikemukakan dalam metode
kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan
menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah,
dapat diukur dan diverivikasi.

b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti

Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar


dirinya, sehingga peneliti dengan yang diteliti harus dijaga
jaraknya sehingga bersifat independen. Sedangkan
penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan
dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasiberperan serta) dan in depth interview
(wawancara mendalam).

c. Hubungan antar variabel

16
Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel
terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan
akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada
variabel independen dan dependen. Contohnya pengaruh
iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak
iklan yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai
penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan
nilai penjualan sebagai variabel dependen (akibat).

d. Kemungkinan generalisasai

Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih


menekankan pada keluasan informasi sehingga metode
ini cocok digunakan sebagai populasi yang luas dengan
variabel yang terbatas dan menggunakan data sampel
yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik
probality sampling (random).

e. Peranan nilai

Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data


terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data.
Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak
berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas
dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data
sehingga data yang diperoleh obyektif.

2. Karakteristik penelitian

Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan


and Biklen (1982) yaitu:

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung


kesumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.

17
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang
terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga
tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara
induktif.
d. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna.
e. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participant
observation, in depth interview, dan dokumentasi.

Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:

a. Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas


sebelum terjun ke lapangan.
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara
deduktif.
c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket,
observasi dan wawancara terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori,
menunjukan hubungan antar variabel,dan mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.

3. Proses penelitian

a. Proses penelitian kuantitatif

Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk


menjawab masalah. Penelitian kuantitatif bertolak dari
studi pendahuluan dari obyek yang diteliti untuk
mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus
digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris
dan peneliti juga harus menguasai teori melalui membaca

18
berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik
dan dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab
rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis)
peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relavan
dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut
peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain
peneliti yang sesuai. Metode penelitian kuantitatif yang
dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto,
eksperimen, evaluasi, action research, policy research.
Setelah metode penelitian dipilih, maka peneliti dapat
menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan
data yang berbentuk test, angket, untuk pedoman
wawancara atau observasi. Pengumpulan data dilakukan
pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi atau
sampel. Setelah data terkumpul maka selanjutnya
dianalisis untuk menjawab rumusan dan menguji hipotesis
yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan adalah
langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. berdasarkan proses
diatas maka tampak jelas bahwa penelitian kuantitatif
bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang relavan
serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian.

b. Proses penelitian kualitatif

Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau


deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini
peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba
sepintas terhadap informasi yang diperolehnya. Pada
tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini
peneliti mereduksi seagala informasi yang telah diperoleh

19
pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah
tertentu. Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada
tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan
menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru
pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection
peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun, dan
buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang
mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh,
maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara
mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu
bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.
Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap
kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang
telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika kesimpulan telah
diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka
pengumpulan data dinyatakan selesai.

D. Persamaan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain


penelitian ini sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar, yaitu sebagai berikut:

1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini
meneliti satu tema yang masih bersifat umum.

2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah


membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi
pendahuluan.

3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari


pelaksaan penelitian tersebut.

20
4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan
metode yang sama seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi,
meski kadar pada masing-masing penelitian tersebut berbeda

5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya


masing- masing.

6) Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil


penelitian yang telah dilakukan

21
BAB II

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan
hitungan, statistik, dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data
dengan quesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial
seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme,
ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda
dengan metode penelitian kualitatif karena menggunakan
hitungan-hitungan, sedangkan metode penelitian kualitatif
menggunakan kata-kata atau deskripsi. Sifat-sifat yang terdapat
dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi penghitungan
besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian
sesuatu, prediksi suatu variable berdasarkan variabel lain,
tindakan atau eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa.
Penelitian yang digunakan untuk Penelitian Kuantitatif ini
merupakan penelitian yang sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.
Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan
melalui proses berfikir induktif. Dalam penelitian ini, peneliti
terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya yang diteliti.
Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada
kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap
kejadian merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan
yang lain karena ada perbedaan konteks.
B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan.

22
Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat
bagi pembaca.
Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan
tangan terbuka kamiterima demi kesempurnaan makalah dimasa
yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik,


(Jakarta: Bumi
Aksara, 2013)
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Kencana, 2005)
Mulyadi, Mohammad. 2010. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
Serta Praktek
Kombinasinya Dalam Penelitian Sosial. Jakarta: Nadi
Pustaka.
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta
kombinasinya dalam
penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
Kencana Prenada
Media Group, 2006
Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,
2010
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta:
Penerbit
Erlangga
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan,

23
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,
R&D), Bandung: Alfabeta, 2010
Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-
Aplikasi, 2007,
Malang: PT Bumi Aksara

24

Anda mungkin juga menyukai