• Dalam pandangan Islam antara iman (taqwa) di satu sisi, dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni di sisi lain, haruslah terjadi hubungan
yang harmonis dan tidak boleh dipisah-pisahkan. Sistem yang
terintegrasi inilah yang dinamakan dengan Dinul Islam karena berarti
telah memuat aqidah, syari’ah, dan akhlaq.
• Aktivitas manusia tidak akan bernilai sebagai amal shalih kalau tidak
dibangun di atas iman dan ilmu yang benar.
• Pencarian dan pengembangan ipteks yang lepas dari keimanan dan
ketaqwaan tidak akan bernilai ibadah, serta tidak akan menghasilkan
kemaslahatan bagi umat manusia dan lingkungannya, bahkan bisa
menjadi malapetaka.
Keutamaan Orang-orang Yang Berilmu
• Orang yang berilmu itu sangat dimuliakan Allah, karena itu umat
Islam diwajibkan menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits)
• Orang yang beriman dan berilmu dijamin oleh Allah akan ditinggikan
derajatnya, bahkan tidurnya orang yang berilmu itu lebih utama
daripada ibadahnya orang bodoh. (QS.58:11)
• Di antara yang lebih berhak untuk dijadikan sebagai pemimpin adalah
mereka yang lebih tinggi ilmunya (Q.S. 2:247)
• Orang yang berilmu merupakan salah satu pilar dalam tegaknya
kehidupan dunia (Al-Hadits)
• Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang berilmu
(Q.S. 35:28)
• Manusia diangkat sebagai khalifah Allah adalah karena ilmunya (Q.S.
2:30-32)
• Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan atas dasar iman dan
ilmu yang benar (Al-Hadits)
• Sejarah menunjukkan bahwa bahwa bangsa yang memimpin
peradaban adalah yang lebih unggul dalam penguasaan dan penerapan
iptek.
Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap Lingkungan