• Dalam menerapkan iman dengan sesuai syariat Islam, maka seseorang berusaha untuk
menyeimbangkan dalam menuntut ilmu antara ilmu agama dan ilmu umum, sehingga akan
menghasilkan teknologi yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Jika seseorang pandai dalam
IPTEK tanpa disertai dengan iman, maka akan menghancurkan peradaban dunia. Dan jika orang
beriman tanpa berilmu, maka akan mudah untuk dihancurkan.
• Iman artinya percaya, secara istilah iman adalah kepercayaan/ keyakinan penuh dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam perbuatan.
• Ilmu menurut Syed Naquib al-Attas adalah ilmu yang dapat menjelaskan perbedaan antara yang
benar dan yang hak, dengan yang palsu dan bathil. ; ilmu yang dapat membimbing ke arah
kebenaran
• Ilmu juga dapat dibedakan pula atas ilmu teoritis dan ilmu aplikatif. Lebih lanjut al-Asfahani
membedakan ilmu atas ilmu ‘aqly (rasional) dan sam’iy (berdasarkan wahyu). Ilmu aqly adalah
ilmu yang didapat dengan akal dan penelitian. Sedangkan ilmu sam’iy merupakan ilmu yang
didapat melalui pemberitaan wahyu.
• Ilmu yang sesungguhnya menurut Alquran akan mendorong dan memantapkan keimanan.
Menguasai ilmu dengan berbagai aspek secara akurat dimungkin seseorang akan lebih
merasakan bahwa ciptaan Tuhan itu sungguh luar biasa dan itu diakibatkan karena kebesaran
Allah swt yang Maha Mengetahui. Ilmu akan mendorong bagi pengembangan ahlak, perbuatan
baik, berbuat amal mendekatkan diri kepada Tuhan Sesuai dengan firman-Nya Qs. Fathir 35 : 28
• 28. “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang
ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Pengampun “.
• Ada dua istilah yang sering terdengar dalam masyarakat sehari-hari yaitu, ilmu pengetahuan dan
sains. Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang terbentuk dari akar
katanya mempunyai ciri kejelasan. Sedangkan sains (science) berasal dari bahasa Latin – Scientia
yang merupakan derivasi dari kata scire yang berarti mengetahui (to know) dan belajar (to
learn).
• Kata ‘ilmu’ yang dalam bahasa Arab ‘ilm berarti pengetahuan. Kata ini kadang disinonimkan
dengan kata ma’rifah yang berarti pengetahuan juga
• Ilmu pengetahuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan sebab akibat.
• Sementara itu, para ahli keislaman berpendapat bahwa ilmu menurut Al Qur’an mencakup
segala macam pengetahuan yang berguna bagi manusia dalam kehidupannya, baik masa kini
maupun masa depan, fisika atau metafisika (Quraish Shihab,1996: 62).
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan (sains) adalah suatu sistem yang
berasal dari pengamatan, studi dan percobaan secara logis terhadap berbagai masalah untuk
menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari baik fisika atau metafisika
dengan metode-metode tertentu yang berguna bagi kehidupan manusia.
• Dalam Encyclopedia Britanika diartikan : “Technology may be defined as the systematic study of
techniques for making and doing things”. (Teknologi adalah digambarkan sebagai studi teknik
yang sistematis untuk membuat dan melakukan berbagai hal). Pengertian teknologi hampir
senada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai “kemampuan teknik
yang berdasarkan ilmu pengetahuan, ilmu eksakta, dan proses teknis. Singkatnya teknologi
adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan
kenyamanan manusia
• Kemahiran Nabi Nuh As. (nahkoda) dalam berlayar yang selamat dari amukan banjir (QS. Hud :
36 – 44).
• Nabi Sulaiman menjadikan angin sebagai alat transportasi, jin sebagai tentaranya dan pencarian
barang tambang (QS. Al Anbiya’ : 81-82)
• Ibrahim As. dan Ismail As. (arsitek) membangun Baitullah. (QS. Al Baqarah : 127)
• Kehebatan nabi Daud As. sebagai designer baju besi. (QS. Al Anbiya’ : 80)
• Nabi Yusuf As. (pengusaha) mengelola sumber daya alam dan hasil bumi. (QS. Yusuf : 55 – 56 )
• Umat Islam sejak zaman dahulu telah banyak menghasilkan penemuan-penemuan yang
spektakuler dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknologi. Yaitu dengan berusaha
mengintegrasikan antara iman dan ilmu pengetahuan. Artinya bahwa ulama pada zaman dahulu
benar-benar menerapkan nilai-nilai keimanan dengan benar, sehingga ulama tersebut berusaha
untuk belajar dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.
• Jika seseorang pandai dalam IPTEK akan mudah untuk mengetahui tanda-tanda kebesaran Allah
Swt lewat Al Quran maupun alam semesta
• Tidak ada yang menciptakan sesuatu yang sempurna selain Allah Swt
• Dengan menggunakan IPTEK yang benar, maka seseorang akan bertambah imannya, karena
manusia akan mengerti tentang kelemahan-kelemahannya.