GRUP D
Asal kata ilmu adalah dari bahasa Arab adalah ‘alama. Arti dari kata ini
adalah pengetahuan. Dalam bahasa Indonesia, ilmu sering disamakan
dengan sains yang berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya
pengetahuan. “Science” dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti
“pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang membangun dan
mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang
alam semesta.
Ilmu adalah merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan
merupakan informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang
diketahui manusia.
Pengertian RISET
3 komponen penyangga
tubuh pengetahuan
IPTEK
IPTEK Bidang IPTEK IPTEK IPTEK
Bidang Sumber Bidang Bidang Bidang
Energi Daya Industri Pertanian Kesehatan
Alam
Jenis IPTEK menurut rumpun IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) berdasarkan Permendikbud Nomor 154 Tahun 2014
Rumpun
Rumpun Rumpun Rumpun
Ilmu Terapan
Ilmu Agama Ilmu Imu Sosial
Rumpun merupakan
mengkaji Humaniora mengkaji Rumpun
Ilmu Formal rumpun
keyakinan mengkaji dan Ilmu Alam
mengkaji IPTEK yang
tentang dan mendalami mengkaji
dan mengkaji
ketuhanan mendalami hubungan dan
mendalami dan
dan nilai anat mendalami
sistem mendalami
ketauhidan kemanusiaan manusia dan alam
formal aplikasi ilmu
serta teks- dan berbagai semesta
teoritis bagi
teks suci pemikiran fenomena
kehidupan
agama manusia masyarakat
manusia
Konsep IPTEK dan Riset Menurut Agama dan Al
Qur’an
Salah satu jabatan termulia manusia selain sebagai hamba Allah (‘abdullah)
sebagaimana diamanatkan oleh Allah ialah pengutusan manusia sebagai khalifatullah.
Dalam al-Qur‟an surat Al-Baqarah [2]: 30 disebutkan: “Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
khalifah berarti wakil, pengganti, pengemban tugas dan kewajiban, suksesor. Manusia
sebagai khalifah Allah diberikan amanah dalam dua hal penting.
Pertama, tugas manusia untuk selalu memelihara bumi dari pengerusakan secara
sengaja dan kerusakan yang disebabkan oleh alam sehingga bumi diwariskan kepada
generasi penerus dalam keadaan tetap lestari. Kedua, kewajiban manusia untuk selalu
menciptakan perdamaian dengan penuh cinta kasih dan menghindari pertumpahan
darah. Hal ini sejalan dengan visi Risalah Islamiyyah untuk selalu menebar rahmat
kepada alam.
Khalifah
Paradigma Islam,
Paradigma Sekuler yaitu paradigma yang
Paradigma Sosialis,
yaitu paradigma memandang bahwa
yaitu paradigma dari
yang memandang agama adalah dasar
ideologi sosialisme
agama dan IPTEK dan pengatur
yang menafikan
adalah terpisah satu kehidupan. Aqidah
eksistensi agama
sama lain Islam menjadi basis
sama sekali
dari segala ilmu
pengetahuan
Agama Islam dalam memberikan konstribusi
terhadap perkembangan IPTEK dan Riset di
antara lain :
1. Aqidah Islam (konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan
tolok ukur Al-Qur`an dan Al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan
keduanya)
2. Syariah Islam Standar Pemanfaatan IPTEK (Ketentuan halal-haram sesuai
hukum-hukum syariah islam menjadi tolak ukur)
Penemuan Islam Terkait IPTEK dan Riset
Ibnu Al-Haytsam dapat dianggap sebagai pionir di bidang fisika eksperimental yang
meneruskan tradisi eksperimental Ptolemeus. (ilmu optik)
pembangkit tenaga angin dan air untuk menggerakkan penggilingan yang digunakan
sejak abad ke-7 M
mengembangkan instrumen-instrumen astronomi, pembuatan keramik, rumus-rumus
kimia, tekhnologi penyulingan air, jam, kaca, mesin bertenaga penggerak udara dan
angin, irigasi, mosaik, kertas, farmasi. tekstil, pembuatan besi dan baja
Jabir bin Hayyan (Geber) tercatat sebagai salah satu kampiun dalam eksperimen-
eksperimen menyangkut proses-proses kimiawi seperti penyulingan, kristalisasi,
oksidasi dan penguapan.
Ahli matematika Muslim, al-Khawarizmi, tercatat sebagai penemu algebra, algoritma
dan trigonometri.
Ibnu Sina sebagai ilmuwan kedokteran Muslim yang meletakkan dasar-dasar ilmu
kedokteran dan metode klinik melalui bukunya yang sangat terkenal, al-Qanun.
Abul Qasim (Abulcasis) merupakan ilmuwan yang merancang ilmu bedah dalam
bukunya yang berjudul ‘Ilm Al-Tashrif.
Al-Biruni adalah ilmuwan Muslin yang memperkenalkan metode saintifik dalam ilmu
mekanika, pionir di bidang geodesi dan antropologi.
3. Aljabar