Anda di halaman 1dari 21

Oleh Kelompok 2:

1. Mike Danis M. W. (101611123007)


2. Nur Dewiyanti (101611123009)
3. Kiki Astrea T. (101611123011)
4. Mahstika R.A.Y (101611123013)
5. Yusuf B. M. (101611123015)
6. Siti Anisah (101611123029)
Theory Reasoned Action
Theory Reasoned Action diperkenalkan oleh
Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada tahun
1980.
Teori ini menegaskan peran dari NIAT
seseorang dalam menentukan perilaku.
KONSEP THEORY REASONED ACTION
Kepercayaan
tentang keuntungan
dan kerugian
SIKAP TERHADAP
terhadap perilaku
PERILAKU
Kepercayaan
terhadap
konsekuensi dari
perilaku NORMA PENTING
(Norma sosial
yang dipercaya NIAT PERILAKU
Keyakinan terhadap oleh masyarakat
bagaimana dan apa setempat)
yang dipikirkan
orang-orang yang
dianggap penting NORMA
Motivasi untuk SUBJEKTIF
mengikuti orang
yang dianggap
penting tersebut
CONTOH APLIKASI THEORY REASONED ACTION
Kepercayaan bahwa : SIKAP :
Dengan ber-KB Setuju mengikuti
kesejahteraan KB, menganggap
keluarga terjamin KB penting
(++++)
Percaya KB
membuat gemuk (-)
NORMA PENTING :
KB tidak nyaman (-)
Perubahan NIAT :
pandangan PERILAKU :
Saya akan
masyarakat Mengikuti
mengikuti
tentang banyak Program KB
program KB
Kepercayaan bahwa : anak banyak rezeki
Dengan ber-KB
suami akan semakin
sayang NORMA
Motivasi untuk SUBJEKTIF :
mematuhi dan KB merupakan
menyenangkan kewajiban seorang
suami istri
Keuntungan TRA
Teori ini memberikan pegangan untuk
menganalis komponen-komponen perilaku
Konsep penting dalam TRA adalah fokus
perhatian (salience). Hal ini berarti, sebelum
mengembangkan intervensi yang efektif,
pertama-tama harus menentukan hasil dan
kelompok referensi yang penting bagi perilaku
populasi.
Kelemahan TRA
Kehendak dan perilaku hanya berkorelasi
sedang
Tidak mempertimbangkan variabel-variabel
eksternal ( demografi, sex,usia,dll)
THEORY HEALTH BELIEVE
MODEL (HBM)
SEJARAH
Tahun 1966 M. Rosenstock
mengembangkan perubahan
perilaku kesehatan dan model
psikologis

Tahun 1970-an dan 1980-an


model teori M. Rosenstcock
dikembangkan oleh Becker
dan rekan-rekannya
KONSEP DASAR HBM
Teori Health Belief Model didasarkan pada
pemahaman bahwa seseorang akan mengambil
tindakan yang akan berhubungan dengan
kesehatan.
Aspek-Aspek Pokok Perilaku Kesehatan
menurut Rosenstock

Ancaman

Harapan

Pencetus Tindakan

Faktor Sosio-Demografi

Penilaian Diri
Model Kepercayaan Kesehatan oleh Becker
(1974, 1979)

Kerentanan (Perceived Susceptibility)

Keseriusan (Perceived Severity/Seriousness)

Hambatan (Perceived Barrier)

Keuntungan (Perceived Benefit)

Menerima Anjuran
Bagan Health Believe Model
Penerapan Health Belief Model (HBM)
1. Perceived Susceptibility (Kerentanan Yang Dirasakan
2. Perceived Severity (Keparahan Yang Dirasakan)
3. Perceived Benefit (Keuntungan Yang Dirasakan)
4. Perceived Barriers/Cost (Hambatan Yang Dirasakan)
5. Cues to Action (Isyarat Melakukan Tindakan)
6. Self Efficacy (Kemanjuran Diri)
KELEBIHAN HEALTH BELIEVE MODEL

1. Mampu mengidentifikasi sebab perilaku sehat dan


tidak sehat yang berbeda antar individu
2. Dasar untuk menyusun intervensi perilaku sehat yang
berlaku untuk perorangan
3. HBM bersifat mudah dan sederhana dalam
menjelaskan perilaku sehat
KELEMAHAN HEALTH BELIEVE MODEL

1. Lebih didasarkan penelitian terapan


dalam permasalahan pendidikan
kesehatan daripada penelitian akademis
2. Didasarkan pada beberapa asumsi yang
dapat diragukan dan tidak memberikan
spesifikasi yang tepat terhadap kondisi
ketika individu membuat pertimbangan
tertentu
LANJUTAN . . .
3. HBM hanya memperhatikan keyakinan kesehatan

4. Banyak studi menggunakan konsep operasional dan


pengenalan yang berbeda sehingga sulit dibandingkan.
Hal ini menunjukkan hasil yang tercampur dan prediksi
yang tidak konsisten.
DAFTAR PERTANYAAN DARI AUDIENS
1. Ratna Cahyaningtyas (101611123071)
Bagaimana hubungan teori HBM dan TRA dengan dalam dunia
kesehatan masyarakat?
Jawab:
Dengan adanya teori perubahan perilaku tingkat individu (TRA dan
HBM) kita bisa mengatur strategindalam menentukann intervensi yang
tepat agar tujuan kita untuk merubah perilaku masyarakat dapat
tercapai. Contohnya ketika melakukan penyuluhanntentang merokok,
dalam teori HBM seseorang akan merubah perilakunya saat dia merasa
rentan terhadap suatu konsekuensi yang membahayakan.
Dari teori tersebut kita bisa memberikan materi tentang bahaya dan
dampak merokok bagi kesehatan sehingga orang tersebut akan
bergerak untuk mau mengubah perilakunya.
2. Siti Dewi Ismayatun (101611123031)
Bagaimana intervensi yang tepat untuk orang yang
kurang sehat atau stres sesuai dengan teori HBM
dan TRA?
Jawab:
Melakukan intervensi kepada orang terdekat dari
orang tersebut bisa kerabat atau keluarga untuk
diterapkan kepada orang yang sakit tersebut
4. Ardhini Nugrahaeni (101611123081)
Pada penerapan HBM ada aspek sosio-demografi yakni suku bangsa,
contohnya seperti apa?
Jawab:
Misal suku Badui yang berada di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Suku ini
tidak mau menerima perubahan dari wilayah di luar suku (Meng-isolasi diri).
Sehingga tingkat pendidikan atau pengetahuannya pun berbeda dengan suku
atau masyarakat di luar suku tersebut. Bisa jadi karena mengisolasi diri,
pendidikan mereka cenderung kurang sehingga kemampuan untuk
menentukan kerentanan diri mereka terhadap suatu penyakit juga rendah.
Penyakit yang menurut kelompok masyarakat lain perlu untuk segera
ditangani, bagi suku Badui bisa saja dianggap sakit yang biasa.
4. Siti Khairiah (101611123043)

Bagaimana peran tenaga kesehatan masyarakat jika menemukan mayarakat


yang terlalu mengikuti tradisi tradisional tentang kesehatan misal lebih
percaya kepada dukun dari pada tenaga kesehatan?

Jawab:

Jika menemukan tipe masyarakat yang sangat memegang teguh adat


tradisional khususnya dalam hal kesehatan, maka tidak bisa diselesaikan
secara cepat. Tenaga kesehatan harus mendekati tokoh-tokoh penting dalam
masyarakat tersebut seperti kepala suku, tokoh agama, dan lainnya untuk
diberikan penjelasan (health education), jika tokoh masyarakat sudah setuju
maka langkah selanjutnya mendekati masyarakatnya bersama-sama dengan
tokoh masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai