Anda di halaman 1dari 10

Analisis Perilaku Santri Level komunitas

Teori Health Action Process Approach (HAPA)


Untuk Perubahan Perilaku di Pondok
Pesantren An-Nur

Dosen Pengampu : Atik Qurrota A Yunin Al Isyrofi, S.KM., M.Kes


Anggota Kelompok 4

Erica Dwi Dithasari 2130020041


Tsamarotun Kholillah 2130020050
Ar-Rumaisha Putri Silale 2130020047
Aiman nur Arinah 2130020054
Cindy Ayu Pradania 2130020076
Leo Dewa Lucky P 2130020044
Arum Dewi Purwitasari 2130020055
Achmad Syifaul Qulub 2130020068
Pengertian Teori Health Action Process
Approach (HAPA)

Teori Health Action Process Approach adalah pendekatan sosial kognisi dari perilaku
kesehatan yang menunjukkan bahwa perilaku kesehatan merupakan suatu proses dari
fase motivasi dan fase kemauan.

NB

Kognisi : kemampuan untuk memahami informasi, pengetahuan, berpikir dan menganalisis

Pendekatan sosial kognisi : suatu proses pendekatan yang menekankan bagaimana


menafsirkan dan memahami informasi sehingga menghasilkan konsep sosial untuk
membuat keputusan dan bertindak
Fase motivasi adalah proses dimana seseorang mengembangkan niat
untuk bertindak berdasarkan keyakinan tentang risiko, hasil, dan efikasi
diri, sedangkan fase kemauan merupakan proses untuk merencanakan
rincian tindakan, memulai tindakan serta menangani kesulitan-kesulitan
dalam tindakan.
Tujuan Teori Health Action Process Approach
(HAPA)

Teori HAPA memiliki tujuan untuk melihat bagaimana proses seseorang


(individu) sebelum bertindak dalam kesehatan, menjelaskan apa yang
memotivasi seseorang untuk berubah dan bagaimana orang tersebut
mengambil tindakan pencegahan.
Bagaimana Analisis Teori HAPA dalam kegiatan
proyek “meningkatkan literasi terkait manajemen
bencana di PP. Annur” terhadap motivasi
pencegahan resiko bencana dan tindakan perubahan
perilaku yang harus dilakukan?
Implementasi Teori Health Action Process Approach
(HAPA) di Pondok Pesantren An-Nur

Teori HAPA menjelaskan bahwa di dalam perilaku kesehatan terdapat niat dan
tindakan, para santri yang kurang peduli akan terjadinya bencana harus diberikan
edukasi tentang pentingnya prosedur evakuasi bencana untuk melindungi santri
saat terjadi bencana, sehingga dengan begitu akan tercipta sebuah pandangan
perubahan perilaku mengenai resiko terjadinya bencana yang ada di pondok
pesantren.
Setelah perubahan perilaku mengenai manajemen bencana terbentuk terdapat
cara untuk mempertahankan perilaku mengurangi resiko bencana tersebut, salah
satunya dengan pembentukan kaderisasi santri.

Kaderisasi santri memiliki tugas serta akan bertanggung jawab penuh untuk
memberikan prosedur evakuasi, arahan,edukasi, pembiasaan, pengawalan,
pendekatan serta uswatun hasanah atau suri tauladan untuk santri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai