Anda di halaman 1dari 10

PERGAULAN MUDA – MUDI

PANDANGAN KRISTEN TENTANG SEKS BEBAS


Dosen Pengampu : Linda Simanjuntak, SP,. Div,. M,.Th

Disusun oleh :
KELOMPOK 8

ROSEMMI WATI SARAGIH (221101061)


MILKHA JABENAYEGI PILLAI (221101105)
IREN DELPIAN HAREFA (221101126)
MELSHARON F. A. SIMANGUNGSONG (221101153)
DIVA GRACEA SEMBIRING (221101186)
SOFIA INDRIANI NAINGGOLAN (221101219)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TA. 2022/2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................1


DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................................3
2.1 Tujuan ..................................................................................................................................3
BAB II PANDANGAN KRISTEN TENTANG SEKS BEBAS .....................................................4
2.1 Defenisi Seks Bebas .............................................................................................................4
2.2 Latar Belakang Seks Bebas ..................................................................................................4
2.3 Akibat Seks Bebas ...............................................................................................................5
2.4 Pandangan Alkitab Tentang Seks Bebas..............................................................................6
2.5 Bagaimana Menolong Korban Atau Pelaku Seks Bebas .....................................................7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................9
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................9
3.2 Saran ....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah yang berjudul "Pandangan Kristen tentang Seks Bebas" didasarkan pada
pandangan agama Kristen tentang seksualitas dan moralitas. Agama Kristen memiliki
pandangan yang konservatif terhadap seksualitas manusia, yang menempatkan seksualitas
dalam konteks perkawinan yang sah dan heteroseksual, dan menekankan pentingnya
kesetiaan dan tanggung jawab dalam hubungan seksual.

Pandangan Kristen tentang seksualitas dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Alkitab yang


mengajarkan bahwa hubungan seksual hanya dibenarkan dalam perkawinan yang sah
antara seorang pria dan seorang wanita. Selain itu, agama Kristen juga menekankan nilai-
nilai seperti kesetiaan, tanggung jawab, dan pengendalian diri dalam konteks seksualitas.

Makalah ini kemungkinan akan membahas pandangan agama Kristen tentang pandangan
Kristen mengenai Seks Bebas, pandangan ALKITAB mengenai Seks Bebas, dan akibat
dari seks bebas itu sendiri dan juga cara kita menolong orang yang menjadi korban dan
pelaku daripada Seks Bebas.

Namun demikian, pandangan Kristen tentang seks bebas bukanlah pandangan yang mutlak
atau tunggal. Ada banyak variasi dalam pandangan Kristen tentang isu-isu seksual dan
moralitas, dan banyak orang Kristen memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang topik
ini. Oleh karena itu, makalah ini kemungkinan akan menggambarkan pandangan umum
agama Kristen tentang seks bebas dan bukan pandangan individu atau denominasi tertentu.

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan pandangan Kristen terhadap perilaku Seks Bebas.


2. Memberi penjelasan mengapa Seks Bebas itu sangat berbahaya.
3. Memberikan pemahaman tentang nilai – nilai Kristen yang berkaitan dengan
seksualitan dan moralitas.

3
BAB II
PANDANGAN KRISTEN TENTANG SEKS BEBAS

2.1 Definisi Seks Bebas

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
ikatan perkawinan. Perilaku seksual pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan
dua orang yang saling menyukai atau saling mencintai, yang dilakukan sebelum
perkawinan. Seks bebas atau dalam bahasa populernya disebut extra-martial intercourse
atau kinky-seks merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar (Banun,
2012).
Adapun Bentuk-bentuk perilaku seksual yang biasa dilakukan adalah :
1. Kissing atau perilaku berciuman, mulai dari ciuman ringan sampai deep kissing.
2. Necking atau perilaku mencium daerah sekitar leher pasangan.
3. Petting atau segala bentuk kontak fisik seksual berat tapi tidak termasuk intercourse,
baik itu light petting ( meraba payudara dan alat kelamin pasangan ) atau hard petting
( menggosokkan alat kelamin sendiri ke alat kelamin pasangan, baik dengan
berbusana atau tanpa busana ).
4. Intercourse atau penetrasi alat kelamin pria ke alat kelamin wanita (Susanti, 2013).

2.2 Latar Belakang Seks Bebas

Pergaulan bebas di kalangan remaja sangat mengkhawatirkan. Remaja mempunyai rasa


keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani
mengambil risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan matang. Rasa
ingin tahu tersebut dihadapkan pada ketersediaan sarana disekitarnya yang dapat
memenuhi keingintahuannya Pergaulan remaja modern, remaja berusaha mendapatkan
keinginannya untuk merasakan seluruh tawaran dunia seperti, pergaulan bebas maupun
masalah seks dan mereka bisa mendapatkannya dengan mudah. Sampai saat ini masalah
seksualitas selalu menjadi topik menarik yang selalu dibicarakan. Hal ini disebabkan
masih minimnya pengetahuan pada sebagian besar orang khususnya remaja dan dewasa
muda. Departemen kesehatan RI mencatat bahwa setiap tahunnya terjadi 700 ribu kasus
aborsi pada remaja atau 30% dari total 2 juta kasus dimana sebagian besar dilakukan oleh
dukun. (Depkes RI, 2012). Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-
laki dan wanita tanpa adanya ikatan pernikahan. Fenomena pergaulan bebas, khusunya
yang berkaitan dengan istilah premarrietal intercourse (hubungan seks pranikah) pada
lazimnya merupakan sesuatu yang sudah sangat lazim, terjadi di tengah-tengah konstruksi
masyarakat Indonesia. Perilaku seks bebas cenderung disukai oleh anak muda, terutama
kalangan remaja yang secara bio, psikologis sedang tumbuh menuju proses pematangan
(Desmita, 2012).

4
2.3 Akibat Seks Bebas

Seks bebas adalah perilaku seksual yang tidak melibatkan kesetiaan dan tanggung jawab
dalam hubungan seksual, dan bertentangan dengan pandangan agama Kristen tentang
seksualitas manusia. Berikut adalah beberapa akibat dari perilaku seks bebas yang akan
dibahas dalam makalah pandangan Kristen tentang seks bebas yaitu :

1. Risiko terhadap kesehatan fisik dan mental


Seks bebas meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS,
Gonore, Sifilis, Kanker Serviks dan Clamidia. Selain itu, perilaku seks bebas juga
dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres.

2. Dampak buruk pada hubungan interpersonal


Seks bebas dapat merusak hubungan interpersonal, terutama dalam hubungan yang
stabil dan serius. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak aman, kekecewaan, dan
kehilangan kepercayaan antara pasangan.

3. Perilaku tidak bertanggung jawab


Seks bebas sering kali dilakukan tanpa perlindungan dan tanpa mengambil tanggung
jawab atas akibatnya. Hal ini dapat mengarah pada kehamilan yang tidak diinginkan,
aborsi, dan masalah sosial lainnya.

4. Pelanggaran nilai Kristen


Pandangan agama Kristen memandang seksualitas sebagai sesuatu yang suci dan
hanya boleh dilakukan dalam konteks perkawinan yang sah dan heteroseksual.
Perilaku seks bebas bertentangan dengan nilai-nilai ini dan dapat mengakibatkan rasa
bersalah dan konflik moral dalam diri seseorang.

5. Dampak pada masyarakat


Perilaku seks bebas dapat memberikan dampak negatif pada masyarakat secara
keseluruhan, terutama pada generasi muda yang menjadi sasaran promosi perilaku
seks bebas. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kasus kehamilan remaja,
penyebaran penyakit menular seksual, dan masalah sosial lainnya.
Secara keseluruhan, akibat dari perilaku seks bebas dapat sangat merugikan individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pandangan Kristen menekankan
pentingnya kesetiaan, tanggung jawab, dan pengendalian diri dalam konteks seksualitas
manusia.

5
2.4 Pandangan Alkitab Tentang Seks Bebas

Tafsiran ALKITAB mengenai Ses Bebas berdasarkan 1 Korintus 6:12-20

1. Ayat 12: Masalah Penyalahgunaan Kebebasan


Allah memberikan kebebasan bagi manusia membuktikan bahwa manusia itu adalah
mahluk yang unik dari mahluk ciptaan yang lainnya. “Kebebasan tidak bermakna
memperoleh izin untuk melakukan segala hal, Bermanfaat bagi menyerupai Kristus”
Orang yang menggunakan kebebasan sedemikian rupa hingga ia diperbudak oleh
nafsunya

2. Ayat 15-16: Tubuh Untuk Kemuliaan Tuhan


Tubuh manusia adalah anggota Kristus.“Sementara memberi peringatan terhadap
kelemahan moral, Rasul Paulus menunjukkan akibat kebejatan seks bagi orang
percaya. Ketika ia mengikatkan dirinya dengan seorang wanita asusila, ia menjadi satu
dengan wanita tersebut, berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu, menajiskan
apa yang telah dikuduskan di salib (ay 15)”.

3. Ayat 19: Tubuhmu Adalah Tempat Kediaman Roh Kudus


Harus diketahui bahwa tubuh dan jiwamu adalah tempat tinggal Roh Allah. Roh itu
tinggal di dalam hidup orang yang mempercayai-Nya. Dan Allah sendirilah yang
memberikan Roh itu kepadamu. Hidup orang percaya bukan lagi kepunyaan sendiri,
tapi kepunyaan Allah. Sebagai umat Kristen, tubuh dan jiwamu ialah tempat tinggal
pribadi Roh Kudus (Rom. 8:11), dimana Roh itu merupakan tanda dari Allah yang
menyatakan bahwa tubuhmu menjadi milik Allah. Untuk itu jiwa dan ragamu sangat
tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apapun, baik oleh pikiran dan
keinginan”.

4. Ayat 18: Menaklukkan Keinginan Seks


Jauhkanlah dirimu dari percabulan Setiap dosa-dosa yang dilakukan manusia, terjadi
di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya
sendiri. Jauhilah perbuatan-perbuatan yang cabul. Karena semua dosa yang dilakukan
orang, terjadi di luar tubuh orang itu. Tetapi orang yang berbuat yang cabul, berarti
berbuat dosa terhadap dirinya sendiri. “Karena itu, Paulus menasehati mereka agar
menjauhkan diri dari penyimpangan dan kebejatan seksual”. Penggunaan bentuk disini
menunjukkan bahwa umat Kristen harus senantiasa menghindarkan diri dari kejahatan
seks”. Maka dari itu pergi dari pada melakukan zinah! Dan setiap dosa yang dilakukan
seseorang itu dari luar tubuh itu; tetapi orang yang bersundal itu, ialah berdosa kepada
tubuhnya sendiri.

6
5. Ayat 18: Menaklukkan Keinginan Seks
Jauhkanlah dirimu dari percabulan Setiap dosa-dosa yang dilakukan manusia, terjadi di
luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Jauhilah perbuatan-perbuatan yang cabul. Karena semua dosa yang dilakukan orang,
terjadi di luar tubuh orang itu. Tetapi orang yang berbuat yang cabul, berarti berbuat dosa
terhadap dirinya sendiri. “Karena itu, Paulus menasehati mereka agar menjauhkan diri dari
penyimpangan dan kebejatan seksual”. Penggunaan bentuk disini menunjukkan bahwa
umat Kristen harus senantiasa menghindarkan diri dari kejahatan seks”. Maka dari itu
pergi dari pada melakukan zinah! Dan setiap dosa yang dilakukan seseorang itu dari luar
tubuh itu; tetapi orang yang bersundal itu, ialah berdosa kepada tubuhnya sendiri.

2.5 Bagaimana Menolong Korban Atau Pelaku Seks Bebas

Sebagai sesama manusia kita berkewajiban tuntuk menolong korban maupun pelaku seks
bebas agar bertobat dan melepaskan Seks Bebas dari kehidupanya.

Adapun cara menolong korban dan pelaku seks bebas dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut :

1. Mendengarkan : Mendengarkan pengalaman dan cerita korban seks bebas dengan


penuh perhatian dan tanpa menghakimi. Tunjukkan empati dan simpati terhadap
korban, dan jangan mengabaikan pengalaman dan perasaannya.

2. Menawarkan dukungan : Tawarkan dukungan dan bantuan kepada korban, seperti


mencarikan bantuan profesional atau menawarkan diri sebagai teman yang
mendengarkan dan menemani.

3. Memberikan informasi : Berikan informasi yang akurat dan jelas mengenai risiko
seks bebas dan dampak negatifnya, serta cara-cara untuk menghindari atau
mengurangi risiko tersebut.

4. Mendorong korban untuk mencari bantuan professional : Ajak korban untuk


mencari bantuan profesional dari dokter, konselor, atau psikolog untuk membantu
mengatasi trauma atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi akibat dari perilaku
seks bebas.

5. Menjaga kerahasiaan : Jangan membagikan cerita korban atau menyebarkannya


kepada orang lain tanpa persetujuan korban. Jaga kerahasiaan dan privasi korban agar
ia merasa nyaman untuk berbicara dan mencari bantuan.

7
6. Mendorong untuk berubah : Mendorong korban untuk berubah perilaku dan
memperbaiki diri, serta memberikan motivasi dan dukungan agar ia dapat menghindari
perilaku seks bebas di masa depan.

7. Menghindari hukuman : Hindari menghukum atau mengkritik korban karena


perilaku seks bebas yang telah dilakukan. Alihkan fokus pada cara untuk membantu
korban mengatasi masalah dan mencari jalan keluar dari situasi tersebut.

Ingatlah bahwa membantu korban serta pelaku seks bebas memerlukan ketelitian dan
kebijaksanaan dalam menangani situasi tersebut. Jika Anda merasa tidak mampu untuk
memberikan bantuan yang diperlukan, sebaiknya segera mencari bantuan profesional.

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
ikatan perkawinan. Perilaku seksual pranikah adalah kegiatan seksual yang melibatkan dua
orang yang saling menyukai atau saling mencintai, yang dilakukan sebelum perkawinan.
Seks bebas atau dalam bahasa populernya disebut extra-martial intercourse atau kinky-seks
merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar. Seks Bebas tidak
dibenarkan dengan alasan apapun karena dapat menimbulkan berbagai macam resiko dan
dampak negatif bagi pelaku maupun korban. Diantaranya yaitu HIV/ AIDS, Kanker
Serviks, Clamidia, Gonore dan juga Sifilis. Selain itu, Agama Kristen juga memiliki
pandangan yang konservatif terhadap seksualitas manusia, yang menempatkan seksualitas
dalam konteks perkawinan yang sah dan heteroseksual, dan menekankan pentingnya
kesetiaan dan tanggung jawab dalam hubungan seksual.

3.2 Saran
Untuk meminimalisirkan terjadinya Seks Bebas ada beberapa hal dapat kita lakukan yaitu :
a. Selektif dalam memilih teman.
b. Berpendirian kokoh.
c. Memperbanyak kegiatan positif.
d. Mendekatkan diri dengan Tuhan dengan cara lebih giat beribadah, berdoa dan membaca
Firman Tuhan.
e. Taat akan Allah dan orang tua.
Dengan melakukan hal diatas, kita akan selalu mengingat bahwa yang dapat menjaga
kekudusan tubuh kita sebagai Bait Allah adalah diri kita sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bachruddin, Wustha, Flora Kalalo & Rina Kundre. 2017. PENGARUH PENYULUHAN
TENTANG BUDAYA SEKS BEBAS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS
BEBAS. Manado. Vol.5. No.1.
Freddy Siagian.(2019). PENYALAHGUNAAN SEKS DIKALANGAN PEMUDA DALAM
PERSPEKTIF ALKITAB MENURUT I KORINTUS 6:12-20. Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No.5.
Illu, Wilianus. Olivia Masihoru. 2020. Upaya Gereja Dalam Pembinaan Usia Remaja
Yang Melakukan Hubungan Free Seks. Institut Injil Indonesia. Vol. 9. No. 1 (Hal.3-4).
Pitay, Okris. Yonatan Alex Arifianto. 2022. Peran Gereja terhadap Pendidikan
Seksualitas Pada Remaja Kristen. Samarinda. Vol.1 No. 1 (Hal. 3-5).
Rewasan, Ruben.(2022). Merancang Kurikulum Pendidikan Seks bagi Warga Gereja di
Papua. DOTPLUS Publisher. (Hal 84-85).
Dina Hanifah, Sabila. R Nunung Nurwati. Meilanny Budiarti Santoso. 2022. Seksualitas
Dan Seks Bebas Remaja. Universitas Padjajaran. Vol. 3.No.1 (Hal.62-63).

10

Anda mungkin juga menyukai