Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur kepeda Yesus Kristus untuk anugerahNya sehingga saya bisa

menyelesaikan paper yang berjudul “Pandangan Iman Kristen Tentang Transgender”.

Makalah paper ini sebagian besar berisi dari kutipan-kutipan buku dan internet yang

sudah tercantum di daftar pustaka. Beberapa isi dari paper ini juga berisi ulasan pribadi. Paper

ini digunakan untuk melengkapi nilai saya pada mata kuliah Etika Kristen. Dengan penulisan

paper ini kiranya dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Saya mengucapkan

terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yang sudah memberikan tugas tentang

Transgender. Dimana dalam penulisan paper ini masih banyak kekuragan saya sebagai

manusia. Kiranya dosen pembimbing dapat memperlengkapi. Kritik dan saran sangat

bermanfaat bagi saya.

1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini sedang marak kasus tentang Transgender. Beberapa manusia tidak

menerima kondisi tubuhnya. Manusia dilahirkan tidak dapat memilih dimana ia

dilahirkan, kapan ia dilahirkan, dalam keluarga seperti apa dia dilahirkan, bahkan

dengan jenis kelamin apa ia dilahirkan. Tidak semua orang bisa menerima dirinya

dengan ucapan syukur. Makin banyak manusia di dunia ini, bahkan di Indonesia

sendiri yang memilih mengubah jenis kelaminnya karena merasa jiwanya berbeda

dengan tubuhnya. Ada beberapa pihak yang menyetujui hal tersebut atas dasar hak

asasi manusia. Ada pula beberapa pihak yang menolak hal tersebut karena

beranggapan bahwa perilaku itu menyimpang dari kebenaran.

B. Rumusan masalah

Apa itu transgender?

Apa penyebab beberapa orang memilih untuk menjadi transgender?

Apa perbedaan transgender,transeksual, dan transvestit?

Apa dampak dari transgender?

Bagaimana pandangan medis tentang transgender?

Bagaimana pandangan hukum tentang transgender?

Bagaimana pandangan etika kristen dan kebenaran firman Tuhan tentang transgender?

Bagaimana memulihkan orang transgender?

2
C. Tujuan penulisan

Untuk mengetahui lebih memahami apa itu transgender. Mengetahui kebenaran

menurut etika kristen dan pandangan Alkitab tentang transgender.

D. Manfaat penulisan

Memeroleh kebenaran tentang penyimpangan seksual khususnya Transgender.

Mendapatkan informasi lebih luas tentang transgender dari berbagai sumber dan

pandangan Alkitab

3
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Transgender

Berbicara tentang Transgender berbicara tentang seksualitas. manusia makhluk

psikosomatis (berjiwa raga) seks bukan suatu tindakan yang didasarkan naluri, naluri

hanya dimiliki oleh binatang. Naluri mempunyai sistem terpola sedangkan manusia

punya akal budi, pikiran, hingga hati nurani. Perilaku dan perbuatan sikap manusia

harus diatur dan dikendalikan sesuai dengan prinsip manusia sebagai gambar rupa

Allah. Penyimpangan terjadi karena pihak manusia yang tidak menggunakan akal

yang sehat dalam memilih sebuah tindakan. Menuruti keinginan yang tidak melihat

dampaknya. Tidak semua keinginan harus dipenuhi dan terwujud sesuai apa yang

diinginkan diri sendiri. Apalagi keinginan yang menyalahi kodrat yang berasal dari

Allah. Ada yang dilahirkan wanita, tapi mengingini diri menjadi pria. Itulah yang

disebut ransgender. Orang transgender adalah orang yang memiliki identitas gender

atau ekspresi gender yang berbeda dengan seksnya yang ditunjuk saat lahir. Orang

transgender juga terkadang disebut sebagai orang transseksual jika ia menghendaki

bantuan medis untuk transisi dari satu seks ke seks lainnya (wikipedia). Adapun

masyarakat lebih mengenal istilah Waria. Waria adalah Wanita Pria. Sebutan ini

diberikan kepada seseorang yang berkelamin pria, tetapi psikisnya berjiwa wanita

B. Penyebab Transgender

Ada faktor yang menyebabkan orang normal memilih menjadi orang transgender.

1. Faktor keturunan

4
Gen bawaan dari lahir dapat mempengaruhi pertumbuhan hormon orang

tersebut. Sifat turunan yang diturunkan dari orang tua ada dalam diri anak

hanya 20%. Karena manusia terlahir dengan dua hormon yaitu estrogen dan

testosteron. Hormon estrogen cenderung mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan pada wanita sedangkan testosteron cenderung kepada laki-laki.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan terdekat adalah keluarga. Orang tua yang tidak menerima anaknya

sebagaimana adanya, yang menginginkan anak perempuan namun yang

dikandung dan lahirkan ternyata laki-laki, maka keluarga yang tidak

mensyukuri pemberian Tuhan dan kekeh mempertahankan keinginannya, bisa

mempengaruhi perkembangan psikologis anak. Orang tua yang cenderung

memberikan barang dengan warna feminim kepada anak laki-laki, menyebut

anak laki-lakinya cantik, maka anak laki-laki tersebut mendapatkan pencitraan

dirinya sebagai perempuan. Begitu pula anak perempuan yang mendapatkan

gambar diri sebagai laki-laki. Hal ini bisa menggoncangkan keyakinan dan

identitas diri pada anak sehingga dalam pertumbuhan perkembangannya tidak

berjalan dengan normal. Bingung dengan jati dirinya dan mulai mengubah diri

seperti apa yang diyakini.

Dengan keadaan keluarga yang tidak harmonis (broken home), atau tidak

adanya perhatian khusus orang tua pada anak, akan memunculkan kenakalan-

kenakalan remaja seperti menonton blue film, pergaulan bebas bahkan hingga

menjerumuskan ke LGBT. Lebih banyak pengaruhnya ketika seorang anak

kehilangan figur ayah dan ibu. Peran mencari nafkah seorang ayah tergantikan

oleh ibu, sedang ayah berada di rumah mengurus hal-hal rumah tangga. Ketika

5
anak dalam keluarga seperti itu mengalami kekerasan, ketidaknyamanan,

pengabaian oleh orang tua, anak ini akan mencari ‘keluarga’ dari orang-orang

luar. Ketika orang-orang luar menerima mereka sebagai keluarga, maka

mereka akan sama dengan lingkungannya. Parahnya ketika remaja pemuda

diterima di kalangan orang-orang transgender atau waria, mereka lambat laun

akan mengikuti pola hidup ‘keluarga baru’ mereka. Adanya bullying dan

pelecehan dari teman atau orang-orang terdekat menekan orang pratransgender

dan mulai goyah dengan jiwanya.

C. Perbedaan transgender, transeksual dan transvestit

Sekarang ini kebanyakan orang trans seperti waria atau banci, dipandang sama

oleh masyarakat. Namun banci atau waria tidak sama. Ada alasan yang dapat

membedakan jenis-jenis penyimpangan ini.

 Transgender

Orang-orang transgender hanya mengubah penampilan luarnya saja (yang

dapat dilihat oleh mata jasmani). Orang yang punya kelamin laki-laki akan

berdandan seperti wanita, memakai bedak dan lipstik atau alat make up

yang lainnya dengan alasan menyukainya atau tidak percaya diri ketika

tidak memakai make up. Jika terjadi pada wanita, orang tersebut lebih

memilih model pakaian seperti laki-laki atau memotong rambut mereka

seperti laki-laki. Dari cara berjalan atau bertingkah, sangat terlihat

perbedaannya. Ada dari orang-orang ini rela menjalani terapi hormon

dengan alasanagar bentuk tubuh mereka menyerupai lawan jenis. Namun

belum sampai ingin mengubah alat kelamin.

6
 Transeksual

Transeksual adalah jenis penyimpangan seksual hingga mengubah

penampilan sampai pada alat kelaminnya. Orang tersebut memerlukan

bantuan medis untuk mengubah organ mereka.

 Transvestit

Transvestit ialah orang-orang yang sering memakai kostum lawan jenis.

Hanya pada batas pakaian atau aksesoris. Transvestit dikenal dengan istilan

cross-dresser. Bedanya dengan transgender, cross-dresser hanya

berpenampilan sesekali dan tidak menghidupi secara biologisnya. Alasan

yang sering kali dipakai orang cross-dresser karena tuntutan peran di dunia

entertain.

D. Dampak Transgender

Segala pilihan di dalam hidup akan punya resiko dan dampaknya masing-

masing. Begitupun dengan Transgender. Dampak sosial yang diterima kaum trans

yaitu akan dipandang sebelah mata oleh masyarakat, mungkin disingkirkan,

dikucilkan dan tidak ada yang menerimanya. Pandangan masyarakat pada kaum trans

rata-rata negatif. Pergaulan para trans menjadi terbatas. Karena rasa aman dan nyaman

ketika berada pada sekelompok trans. Tidak merasa berbeda dari kebanyakan orang

dan bebas berekspresi tanpa ada yang mencibir. Kaum transgender dapat terjerumus

dalam lesbian atau homoseksual, karena lingkup pergaulannya hanya dengan sesama

orang transgender. Tidak ada intimidasi dari sesama kaum, lebih merasa dihargai oleh

sesamanya. Lalu munculah rasa diterima yang merujuk pada penyimpangan menyukai

7
sesama jenis. Ketika diteruskan dalam hubungan yang lebih intim maka bisa

mengakibatkan AIDS bahkan penyakit menular seks lainnya.

E. Pandangan Medis

Manusia lahir dengan dua kelenjar hormon yaitu testosteron dan estrogen. Dimana

hormon testosteron lebih doninan kepada sifat pria dan hormon estrogen lebih

dominan kepada sifat wanita. Bila kelenjar hormon estrogen lebih aktif dan dalam

kehidupannya sehari-hari diperlakukan seperti wanita, maka secara psikologisnya akan

menerima dirinya sebagai wanita, begitupun sebaliknya, ketika kelenjar hormon

testosteron lebih aktif dan jiwanya dan jasmaninya diperlakukan seperti seorang laki-

laki, maka secara psikologis ia menerima dirinya sebagai laki-laki. Apabila seorang

laki-laki lahir dengan kelenjar hormon estrogen lebih dominan dan dirinya

diperlakukan seperti wanita, maka laki-laki dominan seperti wanita. Bisa menjadi

waria.

Setiap manusia memiliki gen. Di dalam Gen terdapat kromososm. Seorang ayah

atau pria dewasa mempunyai sel sperma yang memiliki kromosom X dan Y,

sedangkan ibu mempunyai sel telur yang hanya memiliki kromosom X. Apabila

kromosom diturunkan kepada anak, maka anak perempuan lahir dengan kromosom

XX dan anak laki-laki lahir dengan kromosom XY. Ada kemungkinan 1 dari 1000

anak lahir dengan kromosom XXY atau XYY. Hal itu dapat memicu penyimpangan

fisik.

8
F. Pandangan Hukum

Indonesia mengakui dua jenis kelamin manusia, yaitu hanya pria dan wanita.

Berbeda dengan negara lain yang mengakui kaum transgender, bahkan ada suatu

negara yang memperbolehkan pernikahan sesama jenis. Di Indonesia tidak mengakui

adanya pernikahan sesama jenis, walau beberapa orang banci ada di Indonesia.

Beberapa mereka hanya ingin mengekspresikan dirinya dan ada yang menginginkan

ditegakannya hak asasi manusia untuk menikah sesama jenis.

G. Pandangan Iman Kristen

Dari awal penciptaan hanya dua jenis manusia yang diciptakan Allah. Adam dan

Hawa. Adam ialah laki-laki sedangkan Hawa ialah perempuan

Kejadian 1:27 mengatakan: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut

gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan

diciptakan-Nya mereka.” Jadi tidak ada jenis manusia lain yang diciptakan Allah.

Kaum Transgender ada karena anggapan dan pilihan pribadi manusia itu sendiri.

Bukan karena Tuhan mengadakannya.

Kejadian 2:21-23 Jelas dikatakan bagaimana Tuhan menciptakan manusia

perempuan dari tulang rusuk Adam. Dinamainya perempuan karena dia diambil dari

laki-laki (adam).

Segala penyimpangan tersebut tidak disetujui Tuhan, bahkan sampai pada orang

yang ingin mengubah alat kelaminnya dengan bantuan medis. Di dalam Ulangan 23:1

dikatakan “Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya,

jangan masuk jemaah Tuhan.” Tidak mau ciptaan yang takut akan Dia, mempunyai

identitas yang tidak jelas, tidak serupa dengan gambaranNya.

9
Adapun anggapan bahwa di Perjanjian Baru sudah banyak perombakan aturan.

Namun untuk hal ini, surat Paulus di Korintus, Paulus menyatakan dosa-dosa yang

menghalangi seseorang masuk dalam Kerajaan Allah. Banyak pribadi menuruti ajaran

agama namun melupakan hidup dalam kekudusan. 1 Korintus 6:9-10 menjelaskan

berbagai dosa yang menghalangi seseorang masuk dalam kerajaan Sorga termasuk

banci. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan

mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah

berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk,

pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”

1 Korintus 11:14 “Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah

kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,” dari penampilan, Alkitab sudah

memberi peringatan, bagaimana seharusnya orang hidup menjaga penampilannya.

Tidak wajar bila seorang pria berambut panjang artinya menyamai dengan penampilan

wanita. Ada sosok yang bisa disebut dengan istilah guru yang baru yaitu “alam”.

Dalam bahasa Yunani, Alam mempunyai arti zat, tabiat kodrati, dan keadaan kodrati.

Paulus mempunyai maksud ingin menjelaskan kodrat seorang pria atau wanita. Wanita

dengan rambut yang panjang menandakan bahwa ia rendah hati dan tenang. Bagi

wanita, rambut ialah perhiasan pada kepalanya.

H. Pemulihan orang transgender

Pemulihan dapat dilakukan secara medis. Untuk anak kecil, misalnya laki-laki dengan

penis kecil dengan penis kecil dapat dikuatirkan akan menjadi gay, bisa dibawa ke

dokter dibidangnya dan akan diberi obat atau disuntik hormon testosteron, dan akan

10
tumbuh kelaki-lakiannya termasuk penisnya. Untuk orang dewasa bisa melalui

konseling medis dengan dokter atau genekolog.(Ir Jarot Wijanarko, 2012: 40)

Selain itu, lewat bimbingan konseling dapat memulihkan jiwa transgender. Persepsi

dan pandangan mereka tentang jiwa laki-laki untuk para laki-laki lebih dikuatkan.

Begitupun terhadap kaum wanita.dan nilai-nilai moral lebih ditekankan. Konseling

rohani juga harus dilakukan untuk menajamkan pandangannya bahwa dari semula

Allah menciptakan dua jenis manusia yang akan saling melengkapi satu sama lain.

11
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Transgender merupakan masalah kejiwaan atau psikologis dimana identitas

dan ekspresinya bertentangan dengan keadaan jiwa dan kelamin yang

sesungguhnya. Ada sedikit pengaruh keturunan, sisanya dalam pembiasaan hidup

sehari-hari.

Dalam pandangan medis, Transgender tidak baik untuk kesehatan, banyak

resiko yang akan dialami. Dalam hukum khususnya di negara Indonesia, hanya

mengakui adanya laki-laki dan perempuan. Meskipun atas dasar hak, kaum

transgender menuntut untuk diakui namun pemerintah tidak menyetujui.

Jika dilihat dalam sudut pandang kebenaran Firman Tuhan, Allah menciptakan

dua jenis kelamin manusia, laki-laki dan perempuan. Pilihan manusia sendiri untuk

menjadi transgender, bukan karena ciptaan Allah. Transgender tidak sesuai dengan

nilai-nilai dalam Kebenaran Firman Tuhan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bergant, Dianne, and Robbert J Karris. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogya, 2002

Borrong, Robert P. Etika Seksual Kontemporer. Bandung: Ink Media, Cet 2: 2006

Brill, J. Wesley. Tafsiran Surat Korintus Pertama. Bandung: Yayasan Kalam Hidup,

2003

Geisler, Norman I. Etika Kristen: Pilihan dan Isu Kontemporer. Malang, 2001

Ibrahim, David. Pelajaran Surat 1 Korintus. Jakarta Barat: Mimery Press, 1999

Spittler, Russel P. Pertama dan Kedua Korntus. 1988

Verkuyl, J. Etika Kristen. Jakarta: PT. Bpk Gunung Mulia, 1992

Wijanarko, Ir Jarot. Cinta Sex Pacaran. Jakarta: Suara Pemulihan, 2012

http://www.kompasiana.com/juliechou/transgender-penyimpangan-gen-atau-

perilaku_54f42131745513a12b6c868e

https://www.sobatask.net/2016/09/apa-bedanya-transgender-transeksual-dan-transvestit/

https://id.wikipedia.org/wiki/Transgender

13

Anda mungkin juga menyukai