Penutup
Mengenal Sosok Johann Baptist Metz
Johann Baptist Metz (5 Agustus 1928—2
Desember 2019) adalah seorang imam
diosesan Katolik Jerman dari Bavaria
(Auerbach), sebuah kota kecil yang
konservatif Katolik.
Dia adalah professor luar biasa Teologi
Fundamental, Emeritus, di Universitas
Westphalian Wilhelmus di Münster, kota
Jerman Utara. Dia menjadi dosen tamu
dalam bidang politik dan agama di Institut
untuk filsafat di Universitas Vienna.
Karya-karya terbarunya adalah Faith and
Future: Essays on Theology, Solidarity, and
Modernity dan A Passion for God: The
Mystical-Political Dimension of
Christianity.
Mengenal Sosok Johann Baptist Metz
Di samping itu, Metz juga
menjalankan tugasnya sebagai
editor Jurnal Concilium dan
direktur teologi dogmatik selama
beberapa tahun.
Dia bekerja sebagai anggota pendiri
Biconfessional Research Institute
untuk Universitas Bielefeld.
Dia juga bekerja sebagai konsultan
untuk Sekretariat Kepausan untuk
orang ateis (1968—1973), dan
sebagai konsultan untuk Sinode
Uskup Jerman Barat (1971—1975)
Gambaran Umum Teologi Politik Metz
Istilah teologi politik sebenarnya bukan sebuah istilah
yang baru (Sudah ada sejak stoisisme).
Metz juga menggunakan istilah yang sama, tetapi
dengan arti yang berbeda.
Istilah “politik” dalam teologi politik sebagaimana
yang digunakan oleh Metz sama sekali tidak ada
hubungannya dengan (ilmu) politik, atau merujuk
pada praktik politik seperti memilih pejabat atau
partai yang menjalankan pemerintahan.
Apa yang dimaksudkan dengan teologi politik yang
baru?
pertama, koreksi kritis teologi masa kini yang
menunjukkan kecenderungan privatisasi yang ekstrim,
yaitu kecenderungan berpusatkan pada diri (privat) dan
bukan masyarakat umum, masyarakat politis
Kedua, teologi politik merupakan usaha untuk
merumuskan amanat eskatologis sesuai dengan kondisi
masyarakat (kontekstual).
Ada dua fase.
Fase pertama (1966—1969), ditandai dengan kritik
terhadap perkembangan teologi sampai saat ini
sekaligus memperbarui teologi.
Apa maksudnya?
Di mana kekristenan menjadi nyaman, lebih mudah bertahan, maka
masa depan mesianik itu lemah.