Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

Tentang

Iman, Ipteks, dan Amal sebagai Kesatuan

Disusun Oleh :

Muhamad Yusrif
Nim.18.53.420812

Dosen Pembimbing
Bpk. Supriadi

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati


dengan mengandung ilmu bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan
pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan
mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan
segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala
larangan. Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut
ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan
ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dituliskan dalam
lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan
As-Sunnah (segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad
berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuannya). Ilmu Allah itu
melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan manusia sendiri.
Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami,
bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia (knowledge and science).  Dalam pandangan
Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke
dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya
terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak
dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.
Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan
seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada
keruntuhan nilai-nilai keagamaan maka ketika itu bukan hasil
teknologinya yang mesti disalahkan, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi
itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan
manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula
kehadirannya ditolak oleh islam.
Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena
kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti
ajarannya. sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an
S.Ibrahim/14:24-25 didalamnya disebutkan   “Ayat di atas
mengibaratkan  bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang pohon
yang baik, iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon
yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan
batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan/cabang-cabang yang
berupa ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon
itu identik dengan teknologi dan seni. ”.
Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan
antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dengan dinul
Islam (perumpamaan yang baik)  bagaikan sebatang pohon yang baik.
Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan
suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama
lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang
menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang
mengeluarkan dahan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu
ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di
atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh
bukan kerusakan alam.

BAB II
1. Pengertian Iman
Pengertian iman secara umum adalah mempercayai dan meyakini
semua hal yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hal
ini berarti termasuk mengenai ketuhanan Allah SWT dan juga
kebenaran Al-Quran. Iman secara bahasa sendiri artinya adalah
percaya. Namun secara istilah, iman bukan sekedar kepercayaan
yang ada dalam hati namun juga harus diwujudkan lewat lisan
dan perbuatan.

- Pembahasan
Dalam islam, iman adalah pokok keisalaman. Dengan beriman
maka manusia bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT
yang patut untuk disembah dan Muhammad SAW adalah sebenar-
benarnya utusan dari Allah SWT bagi segenap alam semesta.
Dalam islam sendiri dikenal 5 pilar keimanan (rukun iman)
antara lain adalah sebagai berikut:
Iman kepada Allah SWT
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT
Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT
Iman kepada rasul-rasul Allah SWT
Iman kepada hari akhir
Iman kepada Qada dan Qadar

2. Pengertian Iptek

Pengertian IPTEK adalah suatu sumber atau wadah informasi yang


akan meningkatkan dan menambah ilmu juga wawasan seseorang
dalam bidang teknologi. IPTEK yang merupakan singkatan dari
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.  
Pembahasan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau biasa disingkat menjadi IPTEK
adalah sumber dimana masyarakat mendapatkan informasi mengenai
ilmu pengetahuan di dalam bidang teknologi maupun bidang lainnya.
IPTEK selalu hadir dalm tiap-tiap keseharian hidup manusia yang
berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan manusia, contohnya seperti
penemuan smartphone dan jaringan internet. Penemuan ini di
hasilkan dari penelitian para ilmuan atau ahli.

Manfaat IPTEK

1. Mempermudah kehidupan manusia

Dapat kita lihat, bahwa IPTEK sangat membantu dalam kemajuan


kehidupan manusia. Sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dilakukan
sekarang menjadi mudah dengan adanya IPTEK.

2. Komunikasi menjadi mudah

Saat dulu ketika ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang


penting seperti keluarga dan kolega haruslah dengan melakukan
janji temu. Namun, dengan adanya perkembangan IPTEK yang
menghadirkan teknologi canggih komunikasi dapat dilakukan tanpa
adanya batas dan jarak.

3. Mengoptimalkan bisnis’
Dengan adanya teknologi menjadikan sector lahan perdagangan akan
menjadi luas. Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada dapat
meningkatkan jumlah dan efisiensi waktu produksi.

3. Pengertian Amal

Secara bahasa “amal” mempunyai arti sebagai perbuatan atau


tindakan. Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap
amal saleh, atau setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh
Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya
terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya
terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu menurut
Islam adalah mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia
seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-
lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik
maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia
Dalam bahasa Arab kata amal dipakai untuk semua bentuk
pekerjaan. Tidak seperti anggapan sebagian masyarakat Muslim,
yang mengembalikan kata amal dengan kata ibadah dan
memahaminya sebatas kegiatan ritual seperti pergi ke masjid,
membaca Alquran, shalat, puasa, haji, zakat, sedekah, dan
sebagainya.
Dalam Alquran, kata amal terbagi kepada 'amalus-
shalih (pekerjaan baik) dan 'amalun ghairus-shalih (pekerjaan
yang tidak baik). 'Amalun ghairus-shalih disebut pula dengan
'amalus-sayyi-ah (amal salah), termasuk pula ke dalam kategori
ini 'amalus-syaithan (pekerjaan setan) dan 'amalus-
mufsidin (pekerjaan pelaku kebinasaan). Umat Islam diperintah
melakukan 'amalus-shalih dan wajib menjauhi 'amalus-sayyi-ah.
Firman Allah SWT,
‘‘Siapa yang mengerjakan kebaikan dia mendapat pahala dari
perbuatannya itu dan siapa yang mengerjakan kejahatan maka
orang yang melakukan kejahatan itu tidak dibalas kecuali
menurut apa yang dikerjakannya.’’ (Al-Qasas: 84).
Beberapa kriteria terkait dengan amal saleh antara lain ;
 Ikhlas dan sesuai dengan Ajaran Islam.
 Dikerjakan berkesinambungan dan terus-menerus.
 Dilakukan sebaik-baiknya.
 Beramal dengan Ilmu Pengetahuan.
 Mempunyai manfaat sosial.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurnaan.
kesempurnaan ini  membuat manusia diberikan potensi untuk
mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang
telah diciptakan Allah swt untuk kita dengan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni yang kita miliki. Oleh sebab itu marilah kita
menjaga dan melestarikan alam ini agar tidak punah dan tetap
berpedoman pada al-Qur’an dan as sunnah sebagai rasa syukur kita
kepada Allah swt.
B.   Saran
Untuk mengembangkan IPTEKS harus kita didasair dengan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah swt agar dapat memberikan  bagi
kehidupan serta lingkungan sekitar kita.
Daftar Pustaka

 http://modul6.html
 http://iptek-dan-seni-menurut-pandangan-islam.html
 http://Iptek dan Seni dalam Islam _ MasBied.com.html
 M. Quraish Shihab. (1999). Yang Tersembunyi: Jin, Iblis,
Setan & Malaikat dalam Alquran dan Sunah. Jakarta: Lentera
Hati.
 ___. (1992). Membumikan Alquran. Cetakan Pertama. Bandung:
Mizan.
 Muhammad Isa Daud. (1995). Dialog dengan Jin Muslim:
Pengalaman Spiritual. Cetakan Pertama. Bandung: Pustaka
Hidayah.
 M. Ali Usman, dkk. (1993). Hadits Qudsi: Firman Allah yang
Tidak Dicantumkan dalam Alquran. Cetakan Kesepuluh. Bandung:
Diponegoro.
 https://brainly.co.id/tugas/18971911

 https://brainly.co.id/tugas/9623688

 https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-
amal/57988/Gamal Hadi

Anda mungkin juga menyukai