Anda di halaman 1dari 18

ILMU

PENGETAHUAN &
TEKNOLOGI
3 unsur pokok dalam Agama
Islam
Syari’a
Aqidah akhlak
h
Amal
iman ilmu
sholeh

iman islam ihsan


 Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan
mengandung ilmu bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan
pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan
mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan
segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala
larangan.

 ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu
(science) saja, melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam lauhil
mahfudz yang disampaikan kepada kita melalui Alquran dan As-
Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam
semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka
dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber
pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

 Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi


pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar
menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan
AKHLAK
Akhlak yang baik muncul dari
keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah swt Sumber
segala Kebaikan, Keindahan
dan Kemuliaan. Keimanan
dan ketaqwaan kepada
Allah SWT hanya akan
muncul bila diawali
dengan pemahaman ilmu
pengetahuan dan
pengenalan terhadap
Tuhan Allah SWT dan
terhadap alam semesta
sebagai tajaliyat
(manifestasi) sifat-sifat
KeMahaMuliaan,
Kekuasaan dan
Keagungan-Nya.
Peran Islam dalam Ipteks
 Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai
paradigma (cara pandang) ilmu pengetahuan dan
seni. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat
Islam karena   Aqidah Islam ini wajib dijadikan
landasan pemikiran  bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Bukan berarti menjadikan Aqidah
Islam sebagai sumber segala macam ilmu
pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi
segala ilmu pengetahuan. Jadi  ilmu pengetahuan
yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan
diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya,
wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
 Kedua, menjadikan Syariah Islam sebagai standar
bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-
hari. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh
tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada
ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah
Ayat yang menjadi landasan
Qs. Ibrahim:24-25

Artinya:
24.tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik[786] seperti pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
25.pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia supaya mereka selalu ingat.
[786] Termasuk dalam kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala
Ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari
kemungkaran serta perbuatan yang baik. kalimat tauhid seperti laa ilaa
ha illallaah.
Perumpamaan iman, ipteks & amal
Akarnya menghunjam ke bumi,
batangnya menjulang tinggi ke langit,
cabangnya atau dahannya rindang dan
buahnya amat lebat. Ini merupakan
gambaran bahwa antara iman,
ilmu dan amal merupakan satu
kesatuan yang utuh tidak dapat
dipisahkan antara satu sama lain.
Iman diidentikkan dengan akar dari
sebuah pohon yang menopang
tegaknya ajaran Islam. Ilmu bagaikan
batang pohon yang mengeluarkan
dahan-dahan dan cabang-cabang ilmu
pengetahuan. Sedangkan amal ibarat
buah dan pohon itu identik dengan
teknologi dan seni. Iptek yang
dikembangkan di atas nilai-nilai iman
dan ilmu akan menghasilkan amal
salih, bukan kerusakan alam.
Perbedaan Pandangan Islam & Barat
ttg Ipteks
 Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi
kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan
umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan
merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan
kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi
pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan
duniawi yang ’matre’ dan sekular,
 maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan
Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim
kepada Allah swt dan mengembang amanat Khalifatullah
(wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat
kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi
seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Dalam QS. Ali-Imran:
190-191,
QS. Ali Imran: 190-191

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih


bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal,
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.
Kewajiban menuntut & mengamalkan ilmu
 Kata “ilmu” di dalam Al Qur’an dengan
berbagai bentuknya terulang sebanyak
854 kali. Artinya agama Islam memberi
perhatian besar kepada manusia untuk
membekali diri dengan ilmu, dalam
rangka menjalankan tugasnya sebagai
hamba Allah untuk beribadah kepadaNya
dan sebagai khalifatullah di muka bumi
ini.
 Oleh karenanya, menuntut dan
mengembangkan ilmu pengetahuan
dalam Islam merupakan kewajiban bagi
setiap muslim, dan muslim yang beriman
akan menjalankan kewajiban yang
diperintahkan Allah SWT dengan sebaik-
baiknya. Rasulullah saw bersabda:
 Dengan demikian antara iman dan ilmu
tidak dapat dipisahkan dalam Islam.
Ayat al-Qur’an & hadis yg mnjadi lndasan
 Perintah pertama Allah SWT Harus kita sadari bahwa
kepada umat Islam melalui agama adalah merupakan
rasul-Nya adalah perintah pedoman bagi kebahagiaan
untuk menuntut ilmu. dunia akhirat, sehingga ilmu
Firman-Nya dalam Al-Quran yang tersimpul dalam agama
surat al-Alaq: 1-5, tidak semata2 ilmu yang
menjurus kepada urusan
ukhrawi, tetapi juga ilmu
yang mengarah kepada
duniawi.
Keutamaan orang yang mncari ilmu
 Menuntut ilmu itu adalah bagian dari ibadah. Menuntut ilmu itu
adalah suatu kemulyaan. Allah SWT akan mengangkat derajat dan
kedudukan orang yang menuntut ilmu. Dan Allah akan mudahkan
jalan menuju surga bagi orang yang menuntut ilmu. Allah berfirman
dalam surah Al Mujadilah : 11

 “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
Next… • Ayat di samping memberikan makna
pembagian tugas dalam masyarakat. Sbg
orang mukmin sebagian berangkat ke medan
perang, dan sebagian lagi tekun menuntut
ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam
supaya ajaran-ajaran agama itu dapat
diajarkan secara merata, dan dakwah dapat
dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan
bermanfaat serta kecerdasan umat Islam
dapat ditingkatkan. 
• Orang-orang yang berjuang di bidang
pengetahuan, oleh agama Islam disamakan
nilainya dengan orang-orang yang berjuang
di medan perang. Dalam hal ini Rasulullah
saw. telah bersabda:
‫ة مداد العلماء بدم الشهداء‬P‫يوزن يوم القيام‬  
“” Di hari kiamat kelak tinta yang digunakan
untuk menulis oleh para ulama akan
ditimbang dengan darah para syuhada (yang
gugur di medan perang).
Mengamalkan ilmu
 Abdullah bin Mubarak berkata,  Para ulama memandang,
“Orang yang berakal adalah, seseorang tidak dikatakan
seseorang yang tidak melulu berpikir alim (orang yang berilmu)
untuk menambah ilmu, sebelum dia
kecuali setelah mengamalkan
berusaha mengamalkan apa yang
telah dia miliki, Maka dia menuntut
ilmu yang dimilikinya “Innamal
ilmu untuk diamalkan, karena ilmu ‘aalim, man ‘amila bimaa
dicari untuk diamalkan. ‘alim.”(sungguh orang yang
 Orang berilmu tanpa diamalkan yang alim itu adalah orang
ibarat pohon yang tak berbuah. Ibarat yang mengamalkan ilmunya)
bekerja mencari uang tapi tidak Imam asy-Sya’bi juga
dibelanjakan. berpendapat bahwa orang
 Sebagaimana yang dikatakan oleh yang faqih adalah orang yang
Abdul Wahid bin Zaid, “Barangsiapa benar-benar menjauhi segala
yang mengamalkan ilmunya, maka yang diharamkan Allah SWT
Allah akan membuka baginya ilmu dan alim adalah orang yang
yang belum diketahui sebelumnya.”
takut kepada Allah SWT.
Tanggung jawab ilmuan & seniman
1. nilai ibadah, a) Dalam dimensi religius tidak melanggar
kepatutan yang dituntut darinya
2. berdasarkan kebenaran ilmiah,
berdasarkan etika umum dan etika
3. ilmu amaliah, keilmuan yang ditekuninya
4. Menyampaikan ilmunya. b) Dalam dimensi sosial pengembangan
Rasulullah bersabda: ilmu mewajibkan ilmuwan berlaku jujur,
‫آي ة‬ ‫عن ي ول و‬ ‫بلغوا‬  mengakui keterbatasannya bahkan
“Sampaikanlah olehmu (apa-apa kegagalannya, mengakui temuan orang
yang telah kamu peroleh) lain, menjalani prosedur ilmiah tertentu
daripadaku walaupun hanya satu yang sudah disepakati dalam dunia
ayat Al-quran saja. keilmuan atau mengkomunikasikan hal
baru dengan para sejawatnya atau kajian
5. Mengembangkan ilmunya. pustaka yang sudah ada untuk
Dalam pengembangan ilmu mendapatkan konfirmasi, menjelaskan
sekurang-kurangnya berdimensi hasil-hasil temuannya secara terbuka dan
religius atau etis dan sosial. sebenar-benarnya sehingga dapat
dimengerti orang lain sebagaimana ia
juga memperoleh bahan-bahan dari orang
lain guna mendukung teori-teori yang
dikembangkannya.

Anda mungkin juga menyukai