Serang,30-Oktober-2020
Hormat kami,
Ketika kita memiliki semua yang disebutkan diatas maka konflik atau
perpecahan yang terjadi dalam perbedaan agama akan minim sekali terjadi
sebab hakekatnya manusia adalah untuk berdamai akan tetapi biasanya
karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut yang biasanya akan
menimbulkan sedikiit konflik bilamana tidak disikapi dengan baik.
Tidak ada paksaan dalam memeluk agama islam, Islam harus
menghormati toleransi dan mau mengakui adanya berbagai macam
perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat,
budaya, bahasa, serta agama. merupakan fitrah dan sunnatullah yang
sudah menjadi ketetapan Tuhan. Dalam terminologi Islam, istilah yang
dekat dengan kerukunan umat beragama adalah “tasamuh”. Keduanya
menunjukkan pengertian yang hampir sama, yaitu saling memahami, saling
menghormati, dan saling menghargai sebagai sesama manusia.Tasamuh
memuat tindakan penerimaan dan tuntutan dalam batas-batas tertentu.
Dengan kata lain, perilaku tasamuh dalam beragama memiliki pengertian
untuk tidak saling melanggar batasan, terutama yang berkaitan dengan
batasan keimanan (aqidah).
Al-Quran yang menegaskan bahwa memeluk agama islam tidak ada
paksaan sedikitpun seperti dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah
ayat 256:
Jika islam tidak ada paksaan untuk memeluk agama lalu bagaimana
jika ada seorang pria non muslim yang mencintai dan ingin menikahi
wanita muslim, bagaimana pandangan islam mengenai hal ini dan apakah
boleh? Namun jika boleh nanti setelah menikah ternyata ia kembali murtad
bagaimana?
Yah,benar sekali memang dalam agama islam tidak ada paksaan
sedikitpun dalam memeluk agama.Sebenarnya pria non muslim menikah
dengan wanita muslim begitupun sebaliknya wanita non muslim menikah
dengan pria muslim itu boleh hanya saja sebelum menikah memang
seharusnya sicalon yang bukan pemeluk agama islam diharuskan menjadi
mualaf sebab syarat menikah dalam agama islam adalah:
1.Islam
2.Baligh