Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LOGISTIK DAKWAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dakwah Ismaliyah


Dosen pembimbing : Ahmad sidiq S.Hi,MH

Disusun oleh :
1. Wida Yanti Kurnia
2. Rini Nur’aeni
3. M. Junjun Ahyadin
4. Cecep Nurbayan
Kelas : PAI 3 B

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG (IAIC)


SINGAPARNA TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT atas karunianya sehingga
mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kepada dosen pembimbing juga
kami ucapkan terima kasih karena telah membantu memberikan bimbingan dalam
pembuatan karya tulis ini yang berjudul “ Logistik dakwah“.
Makalah ini berisi tentang manusia dengan sang pencipta yaitu allah SWT,
yang mana di dalam makalah ini di bahas di pokok pembahasan Ijtihad dalam
islam. saya sebagai penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
dengan baik bagi pembacanya.
Kami juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam
pemnbuatan makalah ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun
senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Tasikmalaya, 14 Oktober 2018


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan masalah ...........................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................2
PEMBAHASAN ......................................................................................................2
A. PENGERTIAN LOGISTIK DAKWAH ...................................................2
B. SUMBER LOGISTIK DAKWAH .............................................................2
C. MACAM LOGISTIK DAKWAH ..............................................................7
D. MANFAAT LOGISTIK DAKWAH .........................................................7
BAB III ....................................................................................................................9
PENUTUP ................................................................................................................9
A. KESIMPULAN ............................................................................................9
B. KRITIK DAN SARAN ...............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan
garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Dalam berdakwah tentunya
kita harus mempersiapkan materi, metode, dan tentunya adalah kelancaran saat
kegiatan dakwah berlangsung. Kelancaran saat kegiatan dakwah berlangsung
tentunya tak lepas dari persiapan yang matang dan semua aspek
pedukungnya yaitu berupa logistik dakwah.
Logistik dakwah adalah segala sesuatu hal yang mendukung jalannya dakwah,
berupa uang dan barang yang dapat digunakan dalam dakwah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logistik dakwah?
2. Apa sajakah sumber dari logistik dakwah itu?
3. Apa saja macam-macam logistic dakwah?
4. Apa manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian logistik dakwah
2. Untuk mengetahui sumber logistik dakwah
3. Untuk mengetahui macam-macam logistic dakwah
4. Untuk mengetahui manfaat logistik dakwah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LOGISTIK DAKWAH


Kata logistik menurut bahasa (wikipedia) adalah “ Kata logistik berasal
dari bahasa Yunani logos yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan,
orasi”. Kata logistik memiliki asal kata dari Bahasa Perancis loger yaitu untuk
menginapkan atau menyediakan.”
Sedangkan menurut istilah, logistik berarti merupakan suatu ilmu pengetahuan
atau seni serta proses mengenai perencaanaan dan penentuan kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan,penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan
material-material atau alat-alat.
Jadi pengertian logistik dakwah adalah segala sesuatu yang menyangkut
pembiayaan dan peralatan dakwah yang digunakan untuk mencapai tujuan
dakwah baik berupa uang atau barang serta segala sesuatu yang digunakan untuk
kelangsungan dan kelancaran dakwah itu sendiri.1

B. SUMBER LOGISTIK DAKWAH


1. Infaq
a. Pengertian Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk
kepentingan sesuatu.
Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari
harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan
ajaran Islam.
Ada pula pendapat yang mengatakan, secara bahasa Infaq bermakna :
keterputusan dan kelenyapan, dari sisi leksikal infaq bermakna : mengorbankan
harta dan semacamnya dalam hal kebaikan. Dengan demikian, kalau kedua makna
ini di gabungkan maka dapat dipahami bahwa harta yang dikorbankan atau

1
http://anggatrihandanu02.blogspot.com/2011/05/makalah-logistik-
dakwah.html?spref=bl&m=1

2
didermakan pada kebaikan itulah yang mengalami keterputusan atau lenyap dari
kepemilikan orang yang mengorbankannya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka setiap pengorbanan (pembelanjaan)
harta dan semacamnya pada kebaikan disebut al-infaq. Dalam infaq tidak di
tetapkan bentuk dan waktunya, demikian pula dengan besar atau kecil
jumlahnya. Tetapi infaq biasanya identik dengan harta atau sesuatu yang
memiliki nilai barang yang di korbankan. Infaq adalah jenis kebaikan yang
bersifat umum, berbeda dengan zakat. Jika seseorang ber-infaq, maka kebaikan
akan kembali pada dirinya, tetapi jika ia tidak melakukan hal itu, maka tidak akan
jatuh kepada dosa, sebagaimana orang yang telah memenuhi syarat untuk
berzakat, tetapi ia tidak melaksanakannya.2
b. Dasar Hukum Infaq
Islam telah memberikan panduan kepada kita dalam berinfaq atau
membelanjakan harta. Allah dalam firman-Nya begitupula Rasul SAW dalam
Sabdanya mmerintahkan agar menginfakkan (membelanjakan) harta yang di
miliki. Begitu pula membelanjakan harta untuk dirinya sendiri seperti dalam Al-
Qur’an Surat At-Taghabun : 16.
Adapun dasar hukum infaq telah banyak dijelasakan dalam Al-Qur’an, seprti
dalam Al-Qur’an Surat Adz-Dzariyat (51): 19

ِ‫سائلِ َو ْال َم ْح ُروم‬


َّ ‫َوفي أ َ ْم َواله ِْم َحقِ ل‬
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian.
Selain itu dalam QS. Ali Imran(3): 134

َ َِِ‫ظِ َو ْٱل َعافين‬


َِّ ‫عنِِٱلنَّاسِِِۗ َو‬
ُِ‫ٱَلل‬ َِ ‫ِو ْٱل َِكظمينَِِ ْٱل َغ ْي‬
َ ‫ِوٱلض ََّّرآء‬ َّ ‫ٱلَّذينَ ِيُنفقُونَ ِفىِٱل‬
َ ‫س َّرآء‬
ْ ُّ‫يُحب‬
َِ‫ِٱل ُم ْحسنين‬
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Berdasarkan firman Allah di atas bahwa Infaq tidak mengenal nishab
seperti zakat. Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang

2
http://makalah-ugi.blogspot.com/2014/05/zakat-infaq-dan-shadaqah.html?m=1

3
berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia disaat lapang maupun sempit.
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infaq boleh
diberikan kepada siapapun juga, misalkan untuk kedua orang tua, anak yatim,
anak asuh dan sebagainya. Dalam QS. Al-Baqaah(2): 215 dijelaskan sebagai
berikut

َِ ‫ن‬
‫للا‬ َِّ ‫ن َخيْرِ فَإ‬ ِْ ‫سبيلِ َو َما ت َ ْف َعلُوا م‬ َّ ‫ساكينِ َوابْنِ ل‬ َ ‫َواأل َ ْق َربِينَِ َو ْال َيتَا َمى َِو ْال َم‬
ِ‫ن َخيْرِ فَل ْل َوالدَيْن‬ِْ ‫ل َما أَ ْنفَ ْقت ُ ِْم م‬ َِ ‫عليمِ يَسْأَلُون‬
ِْ ُ‫َك َِماذَا يُ ْنفقُونَِ ق‬ َ ِ‫به‬
“ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah
Maha mengetahuinya.”3
2. Hibah
a. Pengertian Hibah
Secara bahasa hibah adalah pemberian (athiyah), sedangkan menurut istilah
hibah yaitu akad yang menjadikan kepemilikan tanpa adanya pengganti ketika
masih hidup dan dilakukan secara sukarela.
Didalam syara' sendiri menyebutkan hibah mempunyai arti akad yang pokok
persoalannya pemberian harta milik seseorang kepada orang lain diwaktu dia
hidup, tanpa adanya imbalan. Apabila seseorang memberikan hartanya kepada
orang lain untuk dimanfaatkan tetapi tidak diberikan kepadanya hak kepemilikan
maka harta tersebut disebuti’aarah (pinjaman).4

b. Dasar Hukum Hibah

3
http://dinulislami.blogspot.com/2016/02/dasar-hukum-zakat-infaq-dan-
shadaqah.html?m=1

4
http://serbamakalah.blogspot.com/2013/05/hibah-hukum-dan-
syaratnya.html?m=1

4
 Al-Quran

ۗ ِ‫علَى ْاْلثْمِ َو ْالعُد َْوان‬ ِ َ ‫علَى َوالت َّ ْق َوىِ ْالبرِ ۗ َو‬


َ ‫ل تَ َع َاونُوا‬ َ ‫َوتَ َع َاونُوا‬
“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”
“memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-
orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya”
 Al-Hadits
“diriwayatkan dari Abu Hurarirah r.a bahwa Nabi SAW bersabda: sekiranya saya
diundang untuk makan sepotong kaki binatang, pasti saya kabulkan undangan
tersebut; begitu juga kalau sepotong kaki binatang dihadiahkan kepada saya, tentu
akan saya terima”(HR. Bukhori)5
3. Hadiah
a. Pengertian Hadiah
Hadiah adalah pemberian oleh orang berakal sempurna sebuah barang yang
dimilikinya dengan tidak ada tukarnya serta dibawa ketempat yang diberi karena
hendak memuliakannya.
Pada dasarnya Hibah dengan hadiah sama. Hanya saja, kebiasaannya, hadiah
itu lebih dimotivasikan oleh rasa terimakasih dan kekaguman seseorang.
Seseorang pemimpin, misalnya, biasa memberikan hadiah kepada bawahannya
sebagai tanda penghargaan atas prestasinya dan untuk memacunya lebih
berprestasi demikian pula, bisa terjadi, seorang bawahan memberi hadiah kepada
atasan sebagai tanda ucapan terimakasih pemberian hadiah bisa pula terjadi antara
orang yang setaraf, dan bahkan antara seorang muslim dan non muslim atau
sebaliknya. Dalam persoalan ini, hadiah haruslah dibedakan dengan risywah
(sogok). Perbedaannya amat halus, yakni terletak pada motivasi yang melatar
belakanginya.

5
https://perpuskampus.com/pengertian-dasar-hukum-syarat-rukun-macam-macam-etika-dan-
hukum-meminta-kembali-harta-yang-dihibahkan/

5
Hadiah dibolehkan oleh agama. Rasulullah saw sendiri pernah menerima
hadiah semasa hidupnya, sebagai tanda rasa hormat dan bersahabat dari pihak
lain. Dalam suatu riwayat dari Abu Hurairah dikatana bahwa: “Rasullah saw
mengatakan: saling memberilah kamu. Niscaya kamu akan saling mengasihi.
Dalam perjalanan sejarah, Umar bin Abdul Aziz pernah mengharamkan
“Hadiah” kenapa demikian? Karena pada masa itu Umar melihat bahwa gejala
yang terjadi dalam masyarakat dalam pemberian dan penerimaan hadiah bukan
lagi murni hadiah, tetapi sudah mengarah kepada risywah.
Rukun dan syarat hadiah sama dengan hibah untuk terwujudnya suatu hadiah
maka mesti memenuhi rukun dan syaratnya sebagai tanda adanya transaksi.6
b. Dasar Hukum Hadiah
 Al- Qur’an
Ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits banyak yang menganjurkan penganutnya
untuk berbuat baik dengan cara tolong menolong dan salah satunya dengan bentuk
tolong menolong adalah memberikan harta kepada orang lain yang membutuhkan,
kaitannya dalam hal ini adalah pemberian hadiah yang dimaknai sebagai
pemberian sukarela, Firman Allah :

ۗ ‫ن َربه ِْم َورض َْوانًا‬ ِ ً ‫ْت يَ ْبتَغُونَِ َفض‬


ِْ ‫ْل م‬ َِ ‫ل آمينَِ ْالبَي‬ ِ َ ‫ل ْالقَ َلئ ِدَ َو‬ َِ ‫ل ْال َهد‬
ِ َ ‫ْي َو‬ ِ َ ‫َو‬
َِ ‫ش ْه َِر ْال َح َر‬
‫ام‬ ِ َ ‫ّللا َو‬
َّ ‫ل ال‬ َِّ ‫ش َعائ َِر‬ َ ‫ل تُحلُّوا‬ ِ َ ‫أَيُّ َها الَّذينَِ آ َمنُوا‬
ِ َ ‫ع َلى ْالبرِ َوالت َّ ْق َوىِ ۗ َو‬
‫ل‬ َ ‫ن تَ ْعتَد ُوا َوتَ َع َاونُوا‬ ِْ َ ‫عنِ ْال َمسْجدِ ْال َح َرامِ ِۗأ‬ َ ‫صدُّو ُِك ِْم‬ َ ‫ن‬ ِْ َ ‫أ‬
ِ‫َآن قَ ْوم‬
ُِ ‫شن‬ َ ‫ل َي ْجر َمنَّ ُك ِْم‬ ِ َ ‫طاد ُوا ۗ َو‬ َ ‫ص‬ ْ ‫َِوإذَا َحلَ ْلت ُ ِْم فَا‬
ِ‫ّللاَ شَدي ِد ُ ْالعقَاب‬ َِّ ‫ن‬ َِّ ‫ّللاَ ۗ إ‬
َِّ
‫علَى ْاْلثْمِ َو ْالعُد َْوانِ ۗ َواتَّقُوا‬ َِ ‫تَ َع َاونُوا‬
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah,
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)
binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)
mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan

6
http://ockym.blogspot.com/2012/12/makalah-fiqih-bab-hadiah.html?m=1

6
ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al- Maidah[5]: 2)
 As-Sunnah
Artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda : “ Saling memberi
hadiahlah kamu sekalian, niscaya kalian akan saling mencintai. “ (Diriwayatkan
oleh al- Bukhari dalam Al- Adabul Mufrad dan Abu Ya’la dengan sanad yang
hasan).Rasulullah saw biasa menerima hadiah dan membalasnya beliau
menyerukan supaya menerima hadiah dan mendorong supaya membalasnya. Dari
ayat di atas, ulama’ berpendapat bahwa makruh hukumnya menolak hadiah jika
tidak ada penghalang yang bersifat syar’i.7
C. MACAM LOGISTIK DAKWAH
1. Uang
Dalam berdakwah, uang diperlukan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
dakwah. Sebagai contoh dalam pengajian rutin, dibutuhkan konsumsi, uang
transport da’i, uang sewa alat, tenda dll, serta dana cadangan tak terduga. Semua
itu dibutuhkan (wajib) untuk kelancaran dakwah tersebut.
2. Barang-Barang yang diperlukan sebagai sarana, alat dan segala sesuatu
yang mendukung jalanya dakwah. Contoh : tikar, pengeras suara, lampu, dll.

D. MANFAAT LOGISTIK DAKWAH

7
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.waliso
ngo.ac.id/3783/3/102311042_Bab2.pdf&ved=2ahUKEwi7kKzI_JffAhWIPo8KHc
45Cj4QFjAEegQIBRAB&usg=AOvVaw1aLCqbGq88du7zthGqwfmQ

7
Beberapa manfaat yang didapat dengan adanya logistic yang digunakan
dalam berdakwah adalah :
1. Sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam
berdakwah
2. Dapat mendukung kegiatan dakwah yang dilakukan
3. Memperlancar tercapainya tujuan dakwah
4. Melatih berorganisasi, tanggung jawab, dan mengelola keuangan8

8
http://anggatrihandanu02.blogspot.com/2011/05/makalah-logistik-
dakwah.html?spref=bl&m=1

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. pengertian logistik dakwah adalah segala sesuatu yang menyangkut
pembiayaan dan peralatan dakwah yang digunakan untuk mencapai tujuan
dakwah baik berupa uang atau barang serta segala sesuatu yang digunakan untuk
kelangsungan dan kelancaran dakwah itu sendiri.
2. Sumber logistic dakwah
 Infaq
 Hibah
 Hadiah
3. Macam-macam logistic dakwah
 Uang
 Barang
4. Manfaat logistic dakwah
1. Sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam
berdakwah
2 Dapat mendukung kegiatan dakwah yang dilakukan
3. Memperlancar tercapainya tujuan dakwah
4. Melatih berorganisasi, tanggung jawab, dan mengelola keuangan

B. KRITIK DAN SARAN


Kritik dan saran yang membangun sangat di butuhkan untuk penulis angar
kelak penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://anggatrihandanu02.blogspot.com/2011/05/makalah-logistik-
dakwah.html?spref=bl&m=1
https://www.slideshare.net/mobile/alunalienz/sarana-dan-prasarana-dakwah

10

Anda mungkin juga menyukai