LOGISTIK DAKWAH
Disusun oleh :
1. Wida Yanti Kurnia
2. Rini Nur’aeni
3. M. Junjun Ahyadin
4. Cecep Nurbayan
Kelas : PAI 3 B
Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT atas karunianya sehingga
mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kepada dosen pembimbing juga
kami ucapkan terima kasih karena telah membantu memberikan bimbingan dalam
pembuatan karya tulis ini yang berjudul “ Logistik dakwah“.
Makalah ini berisi tentang manusia dengan sang pencipta yaitu allah SWT,
yang mana di dalam makalah ini di bahas di pokok pembahasan Ijtihad dalam
islam. saya sebagai penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
dengan baik bagi pembacanya.
Kami juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam
pemnbuatan makalah ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun
senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan
garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Dalam berdakwah tentunya
kita harus mempersiapkan materi, metode, dan tentunya adalah kelancaran saat
kegiatan dakwah berlangsung. Kelancaran saat kegiatan dakwah berlangsung
tentunya tak lepas dari persiapan yang matang dan semua aspek
pedukungnya yaitu berupa logistik dakwah.
Logistik dakwah adalah segala sesuatu hal yang mendukung jalannya dakwah,
berupa uang dan barang yang dapat digunakan dalam dakwah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logistik dakwah?
2. Apa sajakah sumber dari logistik dakwah itu?
3. Apa saja macam-macam logistic dakwah?
4. Apa manfaat logistik dakwah dalam kegiatan dakwah?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian logistik dakwah
2. Untuk mengetahui sumber logistik dakwah
3. Untuk mengetahui macam-macam logistic dakwah
4. Untuk mengetahui manfaat logistik dakwah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
http://anggatrihandanu02.blogspot.com/2011/05/makalah-logistik-
dakwah.html?spref=bl&m=1
2
didermakan pada kebaikan itulah yang mengalami keterputusan atau lenyap dari
kepemilikan orang yang mengorbankannya.
Berdasarkan pengertian di atas, maka setiap pengorbanan (pembelanjaan)
harta dan semacamnya pada kebaikan disebut al-infaq. Dalam infaq tidak di
tetapkan bentuk dan waktunya, demikian pula dengan besar atau kecil
jumlahnya. Tetapi infaq biasanya identik dengan harta atau sesuatu yang
memiliki nilai barang yang di korbankan. Infaq adalah jenis kebaikan yang
bersifat umum, berbeda dengan zakat. Jika seseorang ber-infaq, maka kebaikan
akan kembali pada dirinya, tetapi jika ia tidak melakukan hal itu, maka tidak akan
jatuh kepada dosa, sebagaimana orang yang telah memenuhi syarat untuk
berzakat, tetapi ia tidak melaksanakannya.2
b. Dasar Hukum Infaq
Islam telah memberikan panduan kepada kita dalam berinfaq atau
membelanjakan harta. Allah dalam firman-Nya begitupula Rasul SAW dalam
Sabdanya mmerintahkan agar menginfakkan (membelanjakan) harta yang di
miliki. Begitu pula membelanjakan harta untuk dirinya sendiri seperti dalam Al-
Qur’an Surat At-Taghabun : 16.
Adapun dasar hukum infaq telah banyak dijelasakan dalam Al-Qur’an, seprti
dalam Al-Qur’an Surat Adz-Dzariyat (51): 19
2
http://makalah-ugi.blogspot.com/2014/05/zakat-infaq-dan-shadaqah.html?m=1
3
berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia disaat lapang maupun sempit.
Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infaq boleh
diberikan kepada siapapun juga, misalkan untuk kedua orang tua, anak yatim,
anak asuh dan sebagainya. Dalam QS. Al-Baqaah(2): 215 dijelaskan sebagai
berikut
َِ ن
للا َِّ ن َخيْرِ فَإ ِْ سبيلِ َو َما ت َ ْف َعلُوا م َّ ساكينِ َوابْنِ ل َ َواأل َ ْق َربِينَِ َو ْال َيتَا َمى َِو ْال َم
ِن َخيْرِ فَل ْل َوالدَيْنِْ ل َما أَ ْنفَ ْقت ُ ِْم م َِ عليمِ يَسْأَلُون
ِْ َُك َِماذَا يُ ْنفقُونَِ ق َ ِبه
“ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah
Maha mengetahuinya.”3
2. Hibah
a. Pengertian Hibah
Secara bahasa hibah adalah pemberian (athiyah), sedangkan menurut istilah
hibah yaitu akad yang menjadikan kepemilikan tanpa adanya pengganti ketika
masih hidup dan dilakukan secara sukarela.
Didalam syara' sendiri menyebutkan hibah mempunyai arti akad yang pokok
persoalannya pemberian harta milik seseorang kepada orang lain diwaktu dia
hidup, tanpa adanya imbalan. Apabila seseorang memberikan hartanya kepada
orang lain untuk dimanfaatkan tetapi tidak diberikan kepadanya hak kepemilikan
maka harta tersebut disebuti’aarah (pinjaman).4
3
http://dinulislami.blogspot.com/2016/02/dasar-hukum-zakat-infaq-dan-
shadaqah.html?m=1
4
http://serbamakalah.blogspot.com/2013/05/hibah-hukum-dan-
syaratnya.html?m=1
4
Al-Quran
5
https://perpuskampus.com/pengertian-dasar-hukum-syarat-rukun-macam-macam-etika-dan-
hukum-meminta-kembali-harta-yang-dihibahkan/
5
Hadiah dibolehkan oleh agama. Rasulullah saw sendiri pernah menerima
hadiah semasa hidupnya, sebagai tanda rasa hormat dan bersahabat dari pihak
lain. Dalam suatu riwayat dari Abu Hurairah dikatana bahwa: “Rasullah saw
mengatakan: saling memberilah kamu. Niscaya kamu akan saling mengasihi.
Dalam perjalanan sejarah, Umar bin Abdul Aziz pernah mengharamkan
“Hadiah” kenapa demikian? Karena pada masa itu Umar melihat bahwa gejala
yang terjadi dalam masyarakat dalam pemberian dan penerimaan hadiah bukan
lagi murni hadiah, tetapi sudah mengarah kepada risywah.
Rukun dan syarat hadiah sama dengan hibah untuk terwujudnya suatu hadiah
maka mesti memenuhi rukun dan syaratnya sebagai tanda adanya transaksi.6
b. Dasar Hukum Hadiah
Al- Qur’an
Ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits banyak yang menganjurkan penganutnya
untuk berbuat baik dengan cara tolong menolong dan salah satunya dengan bentuk
tolong menolong adalah memberikan harta kepada orang lain yang membutuhkan,
kaitannya dalam hal ini adalah pemberian hadiah yang dimaknai sebagai
pemberian sukarela, Firman Allah :
6
http://ockym.blogspot.com/2012/12/makalah-fiqih-bab-hadiah.html?m=1
6
ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al- Maidah[5]: 2)
As-Sunnah
Artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda : “ Saling memberi
hadiahlah kamu sekalian, niscaya kalian akan saling mencintai. “ (Diriwayatkan
oleh al- Bukhari dalam Al- Adabul Mufrad dan Abu Ya’la dengan sanad yang
hasan).Rasulullah saw biasa menerima hadiah dan membalasnya beliau
menyerukan supaya menerima hadiah dan mendorong supaya membalasnya. Dari
ayat di atas, ulama’ berpendapat bahwa makruh hukumnya menolak hadiah jika
tidak ada penghalang yang bersifat syar’i.7
C. MACAM LOGISTIK DAKWAH
1. Uang
Dalam berdakwah, uang diperlukan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
dakwah. Sebagai contoh dalam pengajian rutin, dibutuhkan konsumsi, uang
transport da’i, uang sewa alat, tenda dll, serta dana cadangan tak terduga. Semua
itu dibutuhkan (wajib) untuk kelancaran dakwah tersebut.
2. Barang-Barang yang diperlukan sebagai sarana, alat dan segala sesuatu
yang mendukung jalanya dakwah. Contoh : tikar, pengeras suara, lampu, dll.
7
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.waliso
ngo.ac.id/3783/3/102311042_Bab2.pdf&ved=2ahUKEwi7kKzI_JffAhWIPo8KHc
45Cj4QFjAEegQIBRAB&usg=AOvVaw1aLCqbGq88du7zthGqwfmQ
7
Beberapa manfaat yang didapat dengan adanya logistic yang digunakan
dalam berdakwah adalah :
1. Sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam
berdakwah
2. Dapat mendukung kegiatan dakwah yang dilakukan
3. Memperlancar tercapainya tujuan dakwah
4. Melatih berorganisasi, tanggung jawab, dan mengelola keuangan8
8
http://anggatrihandanu02.blogspot.com/2011/05/makalah-logistik-
dakwah.html?spref=bl&m=1
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. pengertian logistik dakwah adalah segala sesuatu yang menyangkut
pembiayaan dan peralatan dakwah yang digunakan untuk mencapai tujuan
dakwah baik berupa uang atau barang serta segala sesuatu yang digunakan untuk
kelangsungan dan kelancaran dakwah itu sendiri.
2. Sumber logistic dakwah
Infaq
Hibah
Hadiah
3. Macam-macam logistic dakwah
Uang
Barang
4. Manfaat logistic dakwah
1. Sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam
berdakwah
2 Dapat mendukung kegiatan dakwah yang dilakukan
3. Memperlancar tercapainya tujuan dakwah
4. Melatih berorganisasi, tanggung jawab, dan mengelola keuangan
9
DAFTAR PUSTAKA
http://anggatrihandanu02.blogspot.com/2011/05/makalah-logistik-
dakwah.html?spref=bl&m=1
https://www.slideshare.net/mobile/alunalienz/sarana-dan-prasarana-dakwah
10