Anda di halaman 1dari 7

Latar Belakang

Ilmu Perbandingan Agama adalah ilmu yang membahas tentang asal-usul, sejarah,
perkembangan, kepercayaan dan lain-lain dari agama-agama. Di dalam sejarah
perkembangannya di dunia akademisi, ilmu ini telah berdiri menjadi sebuah Program Studi
yang bergerak di bidangnya. Program Studi ini berada dibawah Fakultas Ushuluddin selain
Ilmu Tafsir, Ilmu Hadist, Aqidah, Ilmu Filsafat, Manejemen Dakwah dan lain-lain. Setiap
Universitas memiliki perbedaan dalam banyak dan jumlah Program Studi pada Fakultas
Ushuluddinnya. Namun ditinjau dari perkembanganya yang dilihat dari jumlah peminatnya,
Program Studi Ilmu Perbandingan Agama menempati angka yang paling sedikit. Bahkan
dampaknya, di beberapa univesitas Program ini memiliki jumlah mahasiswa yang sangat
sedikit dan tidak jarang ada yang sampai gulung tikar di akibatkan hal tersebut.
Hal demikian terjadi, karena masih banyaknya dikalangan masyarakat awam,
akademisi dan beberapa ilmuwan yang kurang memahami tentang ilmu ini. Kebanyakan dari
orang yang kurang memahami, mereka hanya menilai sesuatu dari kulit luarnya saja tanpa
berupaya untuk memahami. Bila usaha telah dilakukan dalam memahami ilmu ini, maka akan
sampailah ia kepada manfaat dan tujuan dari ilmu ini.
Kebanyakan dari mereka menganggap ilmu ini hanya membanding-bandingkan
agama satu dengan agama yang lain. Padahal tugas membandingkan kebenaran dan kesalahan
suatu agama adalah tugas Ilmu Teologi atau Aqidah. Lalu ada juga yang berpendapat Ilmu
Perbandingan dapat mendangkalkan aqidah seseorang.1 Padahal bila kita berusaha sedikit
membuka mata untuk melihat pada kenyataan. Maka akan sampailah kita bahwa pemahaman
tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan. Sebagai contohnya adalah tokoh
Perbandingan Agama, Dr, Zakir Naik. Beliau adalah ulama islam yang konsen dalam Studi
Perbandingan Agama. Dalam perjalan dakwahnya, beliau sudah banyak mengislamkan orang.
Mulai dari umat Islam sendiri, lalu Hindu, Kristen, dan Budha menjadi mu’allaf karena
mendengar ceramah beliau. Ini merupakan suatu bukti yang nyata dan merupakan suatu
terobosan dan kontribusi besar di bidang dakwah islam. Selain itu merupakan sanggahan bagi
orang yang masih berpikiran negatif terhadap ilmu ini.
Rumusan Masalah
Oleh karena itu, pemakalah merumuskan beberapa rumusan masalah dengan harapan
dapat meghilangkan keraguan kepada siapa saja yang masih ragu dengan ilmu ini. Lalu
khususnya kepada para akademisi yang bergerak di bidang ini. Rumusan masalahnya yaitu:
1) Pengertian Ilmu Perbandingan Agama
2) Manfaat Ilmu Perbandingan Agama
3) Tujuan Ilmu Perbandingan Agama
4) Tokoh Ilmu Perbandingan Agama
5) Buku-buku Ilmu Perbandingan Agama

1
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama”. Spirit for Education and Development, Yogyakarta:
2012. Hal: 3-4
1. Pengertian
Menurut Prof. Dr Mukti Ali, beliau adalah salah satu pakar perbandingan agama.
Ilmu perbandingan agama adalah ilmu yang mempelajari tentang agama dan gejala-gejala
agama dari agama tersebut dengan hubungannya dengan agama lain. 2 Ilmu ini tidak hanya
membahas perbandingan antara agama-agama. Selain itu juga melakukan kajian historis,
fenomenologis, atau secara umum melakukan kajian yang bersifat ilmiah atau scienitific.3
Pendapat lain tentang Ilmu Perbandingan Agama yang disampaikan oleh seorang
ilmuwan yang bernama Louis H. Jordan, bahwa ilmu yang didalamnya berisi perbandingan
asal-usul, struktur dan ciri-ciri dari semua agama-agama yang ada didunia dengan tujuan
mencari persamaan-persamaan dan perbedaan yang sebenarnya, sejauh mana hubungan
antara suatu agama dengan agama yang lain, dan superioritas dan inverioritas yang relatif
apabila dianggapkan sebagai tipe-tipe.4
Menurut friedrich Max Muller dalam Introduction to the Science of Religion (1873)
yang merupakan sebuah dokumen besar ilmu perbandingan agama yang berasal dari kalimat
kalimat yang diucapakan olehnya pada tanggal 19 februari 1870 di Royal Institution di
london. Menurutnya ilmu perbandingan agama adalah suatu ilmu yang membahas tentang
agama agama yang didasarkan kepada perbandingan yang tidak berat sebelah dan benar-
benar ilmiah.5
Jika dilihat dari istilah pernamaan tentang ilmu ini, terdapat banyak istilah
diantaranya; Science of Religions, Religions Wissenschaft, Sejarah Agama, Ilmu
Perbandingan Agama selain itu ada juga yang menamakan Fenomenoli Agama6.
Dalam buku yang berjudul the History of Religion in America yang ditulis oleh
Joseph M. Kitagawa istilah History of Religion mempunyai banyak arti. Ada yang
mengartikan sebagai semacam perjalanan cooke dalam dunia agama agama, sebagian lain
berpendapat penggambaran atau pelukisan aneka macam aspek agama dengan menggunakan
metode perbandingan, bagi sementara lainnya istilah itu pada dasarnya merupakan disipin
yang historis, beranalogi kepada sejarah gereja, yang menggarap tidak hanya satu agama saja
tetapi menggarap sejumlah agama agama.7
2. Manfaat
Sebagian dari orang masih ada yang memiliki pandangan yang salah terhadap Ilmu
Perbandaingan Agama. Kebanyakan dari mereka menganggap Ilmu Perbandingan Agama
merupakan ilmu yang hanya membandingkan agama satu dengan agama yang lain. Kemudian
sebagaian yang lain ada yang menganggap ilmu perbandingan agama adalah ilmu yang dapat
mendangkalkan aqidah seseorang. Hal demikian terjadi karena persepsi mereka yang mengira
bahwa dengan mempelajari ilmu tersebut seseorang akan semakin jauh dari keimanannya.8

2
Ibid. Hal: 9
3
Ibid. Hal: 11
4
Ali, Mukti “ilmu perbandingan agama di indonesia”. IAIN Sunan kalijaga press, yogyakata ;1988 hal :2
5
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama”...hal :12
6
Romdhon ”Metodologi Ilmu Perbandingan Agama”. PT raja grafindo persada, jakarta, 1996. Hal: 23
7
Ibid. Hal 24
8
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama...hal: 4
Padahal manfaat Ilmu Perbandingan Agama adalah untuk menambah keyakinan
seseorang kepada agamanya. Hal demikian terjadi karena, dengan membandingkan agamanya
dengan agama yang lain, dirinya mengetahui letak keunggulan agamanya dari agama lain.
Dampaknya, selain menjelaskan kemulian agamanya dari agama lain, dapat meningkatkan
keimanan dan keyakinan seseorang kepada agamanya. Lalu sebaliknya, secara tidak langsung
akan timbul dalam dirinya rasa simpatik terhadap orang-orang selain agamanya untuk
mendakwahkannya.9
Dari segi keilmuaan, ilmu perbandingan agama membantu meningkatkan dan
mengembangkan kajian di bidang Oksidentalisme. Sehingga kajian barat yang secara garis
besar agama kristen dapat terbantu dari sisi ilmu perbandingan agama. Selain hal itu, ilmu ini
dapat membantu proses berdakwah menjadi lebih efektif dan lebih efisien. Sama halnya
seperti ilmu filsafat dan logika yang biasa digunakan oleh mutakalimun.10
Timbulnya ilmu perbandingan agama menimbulkan sifat kritis yang tampak jelas
pada seorang tokoh yang bernama Xenophanes dari Colophon (l.k. 570-475 S.M). Ia
berpendapat tidak seorang pun tahu atau dapat tahu tentang sesuatu yang menyangkut hakikat
para dewa, karena semua yang dikatakan tentang dewa dewa tersebut hanya pendapat para
doxsa. Sifat rasionalisme kuat didedikasikan pada abad ke 19 zaman pencerahan untuk
kebebasan, memandang, perasaan, imajinasi, intuisi, dan integritas pribadi sebagai viral-viral
utama kehidupan. Sifat sifat tersebut ditempatkan pada fase-fase sejarah manusia yang di
perkenalkan oleh Harder.11
3. Tujuan
Adapun tujuan dari ilmu perbandingan agama adalah untuk mengumpulkan dan
mencatat hal hal berkaitan dengan agama, seperti; sejarah kelahirannya, perkembanganya,
bagaimana ajaranya, dimana agama tersebut menyebar, siapa pendirinya dan lain lain. Ilmu
ini juga merupakan sebuah langkah awal dari terciptanya toleransi antara umat beragama.
Toleransi akan tercipta apabila satu agama memahami agama yang lain. Pemahaman tersebut
akan terwujud bila ia mengenali agama lain. Contoh, umat Kristen akan toleran terhadap
sholat bila ia memahami dan mengetahui bahwa sholat merupakan ibadah wajib bagi setiap
kaum muslim. Kelalaian dalam sholat oleh seorang muslim merupakan suatu dosa besar.12
Tujuan lain dari ilmu perbandingan agama adalah mencari asal usul agama,
pembahasannya biasanya berkisar tentang dari manakah agama itu berasal apakah benar ia
berasal dari wahyu ilahi? Kalau tidak apakah ia berasal dari magi penyembahan nenek
moyang atau lainnya?13
Tujuan lain yang di ungkapkan oleh Benyamin Konstan di Prancis dan Cristoph
Meiner dari sisi fenomenologi bahwa tujuan ilmu ini adalah untuk menemukan esensi dari
agama. Hasil dari pemahaman tujuan tersebut, ditemukannya persamaan-persamaan antara
agama-agama dari beberapa segi. Pendapat lain yang di kemukakan oleh Joachim Wach
bahwa tujuan ilmu perbandingan agama “to understand the meaning of other religions”.
Senada dengan itu Kitagawa mengungkapkan tujuan dari ilmu perbandingan agama adalah
9
Ibid hal: 57
10
Ibid hal:58-59
11
Djam’annuri “Studi Agama-Agama”. Pustaka Rihlah, Yogyakarta: 2003. Hal: 2-11
12
Ibid, Hal: 59-61
13
Romdhon ”Metodologi Ilmu Perbandingan Agama...Hal: 7
“The task of the historian of religion is to try to feel and understand adhesiveness of various
aspects of historic religion”14
4. Tokoh-Tokoh Dunia
Hal penting yang perlu kita ketahui, ilmu ini sudah lama menjadi bagian dari Studi
Islam. Ilmu ini dikaji dan dipelajari oleh tokoh-tokoh muslim terkemuka, seperti : Ibnu Hazm
Alandalusy (wafat 1013 M), As-Shahrastani (wafat 1153 M), Abu Royhan Al-Birruni (wafat
1048 M), Abu Hamid Al-Ghazali (wafat 1111 M).15
kajian Ilmu Perbandingan Agama pertama kali dipelopori oleh Max Muller, yang
menerbitkan buku Comparative Mythology pada tahun 1870 M. Kemudian beliau
menerbitkan buku yang berjudul Introduction to the Science of Religions. Pada tahun antara
1896-1898 di terbitkan sebuah buku yang berjudul Elements of the Science of Relegions oleh
sarjana Belanda yang bernama Tiele. Ini merupakan masa transisi perkembangan ilmu
perbandingan agama ke tahap kedua.16 Kemudian seperti; Saymour Cain yang menulis dalam
artikelnya berjudul Study of Religion; History of Study17, Spencer, Darwin, Huxley.18
Selanjutnya tokoh-tokoh yang membahas tentang ilmu perbandingan agama, diantaranya;
Edward Burnett Tylor yang menulis buku berjudul The Origin of Civilization and the
Primitive Culture, Andrew Lang yang menerbitkan buku yang berjudul The Evolution of the
Idea of God, Robert Ranulph Marrett dengan tulisannya yang berjudul Preanismitic
Religion.19
Selain itu tokoh-tokoh kontemporer diantanya;
1. Ahmad Deedat
Nama lengkap beliau adalah Ahmad Husein Deedat, beliau adalah seorang
cendekiawan muslim yang terkenal dalam bidang perbandingan agama, penulis buku, dosen
dan orator. Beliau adalah orator pendebat handal, beliau selalu berhasil mematahkan argumen
argumen yang dikeluarkan oleh para lawan pendebatnya. Salah satu pendebatnya yang sangat
fenomenal ialah Anis shorrosh, beliau ialah seorang pastur evangelist keturunan arab
palestina20. Ulama terkenal ini lahir di daerah surat, india, pada tahun 1918, dan beliau wafat
pada tanggal 8 agustus 1998, setelah mengalami sakit stroke selama 9 tahun.21
2. Zakir Naik
Nama lengkap beliau ialah Zakir Abdul Karim Naik. Beliau ialah seorang penuis hal
hal tentang islam serta menulis tentang perbandingan agama dan beliau juga seorang
pendebat handal seperti halnya ahmad deedat, dan profesi asli beliau adalah soerang dokter
medis yang memperoeh gelar dokter di Bachelor of Medicine and Surgery(MBBS) dari
maharashtra . Beliau memulai awal karirnya menjadi seorang pendebat dengan berguru

14
Ibid. Hal: 8
15
Ibid, pengantar penulis
16
Wach, Joachim “Ilmu perbandingan agama inti dan bentul pengalaman keagamaan” Cv Rajawali, Jakarta.
Cetakan ke 3 : 1992. Hal : 3-4.
17
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama...Hal: 27
18
Djam’annuri “Studi Agama-Agama...Hal: 18-19
19
Ibid. Hal: 31-42
20
1700 fakta fakta islam, islam on the spot. Wahyu qalbu, jak-sel 2015. Hal:118
21
Deedat, Ahmed. “the choice, dialog islam-kristen”. Pustaka al-kautsar, jak-tim 1995 hal :IX
dengan gurunya yaitu Ahmad Deedat, zakir naik berguru saat ahmad deedat sudah kelilng
benua amerika, eropa dan australia. Zakir naik menjadi seorang ulama dan aktivis dakwah
islam dalam perbandingan agama pada tahun 1991.22
3. Yusuf Estes
Yusuf Estes adalah nama yang beliau gunakan setelah beliau memeluk islam. Nama
aslinya adalah Joseph Estes. Sebelumnya, beliau adalah seorang misionaris Kristen dan
termasuk orang yang paling membenci islam. Namun, hidayah membawanya hingga dapat
masuk agama islam. Hingga sampai saat ini, beliau telah banyak mengislamkan ribuan orang
di Amerika dan di belahan dunia lain.
4. Ibn Hazm al-Andalusy
Nama lengkap Ibn Hazm adalah Ali bin Ahmad bin Said bin Hazm bin Ghaib bin
Sholeh bin Khalaf bin Ma’ad bin Sufyan bin Yazid al-Farisi. Lahir di Cordoba, Andalusia
pada bulan Ramadhan tahun 384 H. Tumbuh sebagai orang yang terhormat dan dihormati,
Ayahnya Ahmad adalah seorang yang terkenal Alim dan menjadi Menteri pada masa al-
Mansur Muhammad bin Abi Amir dan anaknya al-Mudaffir. Ibn Hazm pernah menjabat
sebagai menteri pada masa khalifah al-Mustadhir Billah Abdurrahman bin Hisyam pada
tahun 414 H. Namun tidak lama, Abdurrahman bin Hisyam terbunuh dan Ibn Hazm
dijebloskan ke dalam penjara. Pada masa Khalifah Hisyam al-Mu’tamad Billah bin
Muhammad bin Abdul Malik bin Abdurrahman an-Nashir, Ibnu Hazm kembali diangkat
menjadi menteri, namun ditengah masa jabatannya, Ibnu Hazm mengundurkan diri, dan lebih
menfokuskan dirinya didunia keilmuan.23
Ibnu Hazm mencurahkan perhatian yang begitu besar untuk mengkaji agama agama
besar dunia dan menyusun perpektif dan metode studi agama (al-qawaid al-manhajiyah li
dirasat al-milal wa al-nihal). Dewasa ini, karya karyanya tersebut menjadi rujukan cukup
penting bagi sarjana dan teolog Muslim dalam bidang sejrah agama. Fokus perhatiannya
adalah perbandingan antara islam dan kristen. Hal ini terbukti karena dalam kitab al-Fasl fii
al-Milal wa al-Ahwa wa al-Nihal, Ibnu Hazm melontarkan kristiknya yang sangat pedas
terhadap penganut Kristen dan kitab sucinya. Sebagaimana Dr. Zakiah Darajat menjelaskan:24
Dalam salah satu kitabnya yang berjudul al-Fasl fii al-Milal wa al-Ahwa wa al-
Nihal ia membagi penganut Kristen menjadi dua bagian, Yakni orang Kristen yang
tergolong politeistis dan sebagainya lagi disebut orang kristen yang memiliki kitab suci yang
diwahyukan. Orang kristen yang Politeistis adalah mereka yang memiliki kitab suci yang
dipalsukan oleh orang-orang kristen dan Yahudi. Ibnu Hazm mengemukakan ayat sejumlah
78 buah yang menunjukkan adanya pertentangan antara satu pasal dengan pasal yang lain,
yang memungkinkan kemustahilan kitab suci orang Kristen sebagai kitab suci yang
diwahyukan oleh Allah. Pengetahuannya tentang p dan analisisnya yang kritis serta
pengetahuannya yang luas tentang agama Kristen mengangkat dirinya sebagai seorang
sarjana pertama dalam Ilmu Perbandingan Agama yang karyanya bersifat apologis.25
5. As-Shahrastani
22
1700 fakta fakta islam, islam on the spot..Hal: 119
23
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama...Hal: 163
24
Ibid. Hal: 165
25
Ibid. Hal: 165
As-Shahrastani lahir pada 479 H. Ia seorang sejarawan, filsuf, ulama dan teolog
terkemuka. Nama lengkap beliau adalah Muhammad Ibn Abu al-Fatah as-Syafi’i. Beliau
termasuk salah satu pakar teologi dan penulis produktif di masanya. Karyanya yang berjudul
al-Milal wa an-Nihal mendapat apresiasi besar di timur maupun di barat. buku ini berbentuk
ensiklopedia ringkas tentang agama, kepercayaan, sekte dan pandangan para filosof, yang
erat kaitannya dengan metafisika yang dikenal pada zamannya.26
Kajian as-Shahrastani banyak diarahkan pada tema-tema besar kemanusiaan yang
berhubungan dengan ruh, emosi, akal, libido, ego, malaikat, dan tuhan yang menjadi kajian
teologi, filsafat, psikologi dan spiritual. Hal ini tergambar dalam pokok-pokok bahasan beliau
dalam kitab al-Milal wa an-Nihal, yakni:27
1. Pruralitas agama dan kepercayaan umat manusia
2. Faktor pendorong lahirnya berbagai sekte di kalangan ummat Islam
3. Kesamaran pemikiran yang terjadi dikalangan ummat manusia, baik sumber maupun
akibatnya.
4. Perbedaan pendapat dikalangan Ummat Islam latar Belakang sebab dan akibatnya.
6. Abu Rahyan al-Biruni
Abu Rahyan al-Biruni dilahirkan di Khwarizm, sebuah wilayah berdampingan dengan
Laut Aral sekarang dikenal sebagai Karakalpakstan. 28 Jumlah total karya yang dihasilkan
oleh al-Biruni selam hidupnya sangat mengesankan. Diperkirakan al-Biruni telah menulis
sekitar 146 karya dengan total sekitar 13.000 folio. 29 Dalam studi perbandingan agama, al-
Biruni melakukan kajian Filologi, Antroplogi, sosiologi terhadap masyarakat india yang
mayoritas beragama Hindu, Brahmana. Dalam hal ini al-Biruni melakukan kajian langsung
dan berada di India, Bahkan hidup bersama mereka untuk melihat dari dekat fenomena
keagamaan yang ada baik sosiologis, psikologis, antropologis.30
Dalam bukunya Thaqiq Maa Lil Hind Min Maqulatin Maqbulah Fil Aql Mardhulah,
melakukan perbadingan antara pemikiran Hindu dengan Yunani dan menyimpulkan bahwa
pemikiran yunani lebih tinggi dibanding pemikiran Hindu karena pemikiran Hindu
merupakan pencampuran antara konsep akal dan khurafat. Sebagaimana al-Biruni
mempelajari konsep kepercayaan Hindu terhadap Tuhan, al-Biruni membagi bahwa
kepercayaan mereka terbagi menjadi dua, kepercayaan khusus dan umum. Kepercayaan
khusus adalah bahwa orang orang hindu mempercayai adanya Tuhan yang satu yang tidak
berawal dan tidak berakhir, yang maha sempurna dan pencipta langit dan bumi dan
kepercayaan ini sama dengan kepercayaan umat islam.31
7. Buku-Buku
Salah satu buku Perbandingan Agama yang di tulis oleh E.O. James dengan judul
Comparative Religion. Buku ini menjelaskan tentang segala hal yang fundamental dari setiap
agama, seperti; asal-usul agama, soal magic dan lain-lain.32
26
Ibid. Hal: 166
27
Ibid. Hal: 167
28
Ibid. Hal: 172
29
Ibid. Hal: 178
30
Ibid. Hal: 182
31
Ibid. Hal: 184
32
Romdhon ”Metodologi Ilmu Perbandingan Agama...Hal: 38
Introduction to the Science of Religions dan Chips from a German Workshop yang
ditulis oleh Max Muller merupakan buku fenomenal yang mengantarkannya sebagai seorang
sarjana pembela Ilmu Perbandingan Agama. Bahkan Max Muller berkat jasa-jasanya di
bidang ini, dinobatkan sebagai “bapak” Ilmu Perbandingan Agama.33 Max Muller dalam buku
nya membagi Ilmu Perbandingan Agama menjadi dua macam. adalah Comparative
Theologi, yaitu bagian dari Ilmu Perbandingan Agama yang menjelaskan agama secara
historical. Kedua adalah Theoretic Theology, yaitu bagian dari Ilmu Perbandingan Agama
yang berusaha menjelaskan agama dari sisi ajaran dan Dogmatis.34
Abu Royhan Al-Birruni merupakan ulama muslim terkemukan di bidang Ilmu
Perbandingan Agama. Bukunya yang terkenal adalah Tahqiq Ma lil Hindi min Maqulah
Maqbulah fi al-aql aw Mardhulah yang didalamnya menjelaskan tetang Agama Hindu. Buku
lainnya yaitu Al-rad ‘ala Tsalatsi Firaq min al- Nashra yang menjelaskan tentang studi
agama kirsten. Buku ini ditulis oleh Abu Isa Al-waraq. Lalu Abu Hasan Al-‘Amry menulis
buku Al-i’lam bu Manaqibil Islam dan Al-Fasl fi Milal wa al-Ahwa wa An-nihal yang ditulis
oleh Al-Qurtuby.35

8. Reverensi
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama”. Spirit for Education and Development,
Yogyakarta: 2012.
Ali, Mukti “ilmu perbandingan agama di indonesia”. IAIN Sunan kalijaga press, yogyakata ;1988
Romdhon ”Metodologi Ilmu Perbandingan Agama”. PT raja grafindo persada, jakarta, 1996.
Djam’annuri “Studi Agama-Agama”. Pustaka Rihlah, Yogyakarta: 2003.
Wach, Joachim “Ilmu perbandingan agama inti dan bentul pengalaman keagamaan” Cv Rajawali,
Jakarta. Cetakan ke 3 : 1992.
1700 fakta fakta islam, islam on the spot. Wahyu qalbu, jak-sel 2015.
Deedat, Ahmed. “the choice, dialog islam-kristen”. Pustaka al-kautsar, jak-tim 1995

33
Djam’annuri “Studi Agama-Agama...Hal: 19-20
34
Ibid. Hal: 25
35
Adib Fuadi, Muhammad “Ilmu Perbadingan Agama...Hal: 29

Anda mungkin juga menyukai