Anda di halaman 1dari 10

Fenomenologi Dalam Arti

Reduksi
Menurut Edmund Husserl
Tahapan Reduksi menurut Husserl
Reduksi Fenomenologis

Reduksi Eiditis

Reduksi Transendental
Arti Reduksi
1. Pemotongan dan pengurungan.
2. Tindakan yang membuat suatu salinan pada skala
yang paling kecil.
3. Kerangka metodologi dengan cara membawa data
dan persoalan pada bentuk yang cocok buat analisis
data atau pemecahan persoalan tersebut dengan
kata lain melalui penyederhanaan hal yang rumit
atau komplek. Metode ini diterapkan dalam logika,
matematika, biologi filsafat, bahasa dan seterusnya
Menurut Edmund Husserl :

Reduksi merupakan upaya untuk mencapai hakikat


eidos dari segala sesuatu.

1. Reduksi fenomenologis
2. Reduksi Eiditis
3. Reduksi Transidental
Reduksi fenomenologis
Reduksi fenomenologis, yaitu penyaringan terhadap setiap
pengalaman sehari-hari tentang dunia, guna memandang kembali
dunia dalam arti aslinya. Atau dengan kata lain, reduksi ini adalah
“pembersihan diri” dari segal subyektivitas yang dapat menggangu
perjalan mencapai realitas itu.
Yaitu menyisihkan segala keputusan tentang realitas atau idealitas
objek dan subjek. Tidak mau diperhatikan apakah memang ada atau
tidak; eksistensi dikesampingkan.Walaupun demikian, fenomen itu
memang merupakan data, sebab sama sekali tidak disangkal
eksistensinya; hanya tidak diperhatikan. Namun obyek yang diteliti
hanya yang sejauh saya sadari. Dalam suasana kesadaran itu dengan
tenang saya pandang objek menurut relasinya dengan kesadaran.
Tidak diberikan refleksi mengenai fakta-fakta; tidak pula diberi
statement tentang yang factual.
Implikasi reduksi fenomenologis
Dalam mencari hakikat rumah, kita jangan tergesa
gesa berkata “ada rumah” keputusan ini harus
ditangguhkan dulu atau ditempatkan di antara tanda
kurung. Setelah itu harus memandang atau menilik
apa yang kita alami didalam kesadaran kita. Apa yang
ditempatkan untuk sementara diantara tanda kurung
tadi ialah pandangan adat atau agama , pandangan
umum, pandangan ilmu pengetahuan, bahkan
pandangan kita sendiri yang sudah kita miliki
sebelumnya, kemudian akan nampak hakikat dari
rumah iru dengan sendirinya.
Reduksi eidetis
Maksud reduksi ini ingin menemukan eidos, intisari;
atau sampai kepada wesen-nya (hakikat).
Tujuan sebenarnya dari reduksi adalah untuk
mengungkap struktur dasar (esensi, eidos, atau hakikat)
dari suatu fenomena (gejala) murni atau yang telah
dimurnikan.
Caranya adalah dengan “menunda dalam tanda kurung”.
Dengan reduksi eidetis ini dimana dalam khayalan
semua perbedaan-perbedaan dari sejumlah item
dihilangkan sehingga tinggal saja suatu esensi.
Implikasi reduksi Eiditis
Hakikat Rumah, banyak ditemukan pandangan
tentang rumah, segala dalil dan pandangan traditional
bahkan pandangan ilmiah tentang rumah, sisanya
mewujudkan gejala “rumah” yang tampak ( besarnya
kokohnya, bahan-bahannya dsb) semua gejala itu kita
tinjau lagi mana yang termasukl inti sari “rumah” dan
mana yang tidak, segala gejala atau fenomen yang
termasuk inti sari “rumah” kita pahami sebagai gejala-
gejala yang boleh lain dari pada “rumah” akan tetapi
rumah tetap “rumah”. Demikianlah akhirnya kita akan
tiba pada “intisari rumah” hakikat rumah.
Reduksi fenomenologis transendental
Dalam reduksi yang ketiga ini bukan lagi mengenai
objek atau fenomen, tetapi khusus pengarahan
(intensionalitas) ke subjek (wende zum subjekt)
mengenai akar-akar kesadaran, kita harus
menempatkan diantara dua tanda kurung eksistensi
dan segala sesuatu yang tidak mempunyai hubungan
timbal balik dengan kesadaran murni agar kita
mencapai apa yangad pada subyek sendiri melalui
objek yang tampak dihadapan kita.
Good luck in our study
Thanks for your Attention

Anda mungkin juga menyukai