OLEH :
AGUS WAHYUDI
226010002
History Edmund Husserl
• Lahir di Prosnitz- Moravia Wilayah Cekoslovakia
• Pendidikan di Universitas Leipzig, Berlin dan Wina
• Bidang yang di pelajari Matematika, Fisika, Astronomi dan Filsafat
• Dalam bidang Matematika sebagai asisten Matematika Weierstrass (ahli
matematika di Berlin)
• Dalam bidang Filsafat diilhami dari hasil kuliah Franz Brentano (Filsuf di
Universitas Wina)
• Meraih gelar Doktor filsafat dengan disertasi tentang filsafat Matematika yang
berjudul “Beitrage Zur Variationsrechnung” atau “ Variasi Kontribusi dalam
Kalkulus”(1883)
• Membuat Habilitationschrift dengan judul “Ueber den begrif der zahl” atau Konsep
Bilangan (1887)
• Menjadi Dosen di Universitas Halle (1887 – 1901)
• Diangkat sebagai profesor di Universitas Gottingen (1901-1916)
• Mengajar di Universitas Freiburg (1916)
Hasil Karya (1)
• Penelitian tentang filsafat matematika
• Filsafat berhitung, Psikologi dan logika (1891)
• Logische Untersichungen (2 Jilid, 1900-1901)
Permulaan fenomenologi
Jilid 1, kritik dan tolak psikologisme dalam
filsafat
logika
• Filsafat sebagai ilmu rigorus (1911)
Hasil Karya (2)
• Gagasan mengenai fenomenologi Murni dan Filsafat
Fenomenologis (1913)
• Kuliah mengenai fenomenologi tentang kesadaran
waktu (1928)
• Logika Formal dan Transendental (1929)
• Meditasi-meditasi gaya Descartes (1931)
• Pengalaman dan Putusan, diterbitkan oleh Langrebe
(1939)
Fenomenologi Husserl
• Kata fenomenologi berasal dari bahasa Yunani,
phainestai artinya menunjukkan dan menampakkan
diri sendiri
• Fenomenologi juga berarti ilmu pengetahuan (logos)
tentang apa yang tampak (phainomenon).
• Jadi, fenomenologi itu mempelajari apa yang tampak
atau apa yang menampakkan diri atau fenomen.
Fenomenologi Husserl
• Tugas utama fenomenologi menjalin keterkaitan manusia
dengan realitas.
• Realitas bukan sesuatu yang berbeda pada dirinya lepas
dari manusia yang mengamati.
• Realitas itu mewujudkan diri atau menurut ungkapan
Martin Heideger juga seorang fenomenolog: “sifat
realitas itu membutuhkan keberadaan manusia”.
• Noumena membutuhkan tempat tinggal (unter kunft)
ruang yang berbeda, ruang itu adalah manusia.
Fenomenologi Husserl
• Husserl menggunakan istilah fenomelogi untuk
menunjukkan apa yang Nampak dalam kesadaran kita
dengan membiarkannya termanifestasi apa adanya tanpa
memasukkan kategori pikiran kita padanya atau menurut
ungkapan Husserl: “zuruck zu den sachen selbt”
(kembalilah kepada realitas itu sendiri)
• Fenomena adalah realitas itu sendiri yang nampak setelah
kesadaran kita cair dengan realitas.
• Fenomenologi Husserl justru bertujuan mencari yang
esesensial atau eidos (esensi) dari apa yang disebut
fenomena.
• Metode yang digunakan untuk mencari yang esensial
adalah dengan membiarkan fenomena itu berbicara
sendiri tanpa dibarengi dengan prasangka
(presoppositionlessness).
Konsep Fenomenologi Husserl
Epoche
Intension Fenomenologi
Reduksi
Husserl
alitas
Lebenswelt
EPOCHE