Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Mahasiswa Mampu Memahami IPTEKS Dalam Islam

DISUSUN OLEH :

1. SRI MAYANG SARI

2. RIMA ARTIKA PRATIWI

3. NURJANA SALMIN

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Pengembangan IPTEKS dalam Islam ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan MAKALAH PAI yang berjudul Makalah Pengembangan IPTEKS dalam
Islam ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pengembangan
IPTEKS dalam Islam ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..

A. Pengertian IPTEKS Dalam Islam………………………………………………..

B. Hubungan IPTEKS Terhadap peradaban islam…………………………………

C. Menguraikan IPTEKS Dalam Pandangan Islam………………………………..

D. Mengintegrasikan Ilmu, Iman dan Amal………………………………………..

E. Tokoh tokoh cendekia muslim yang berpengaruh pada peradaban………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangatlah


berpengaruh pada cara serta pola hidup masyarakat sekarang ini, dimana hampir
semua aspek dalam kehidupan sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK.
Hal itu terbukti dari semakin banyaknya orang yang dalam kehidupannya sehari-hari
sangat bergantung pada

teknologi, contoh produk dari kemajuan IPTEK yang tidak bisa lepas dari setiap
orang salah satunya televisi, handphone, ditambah lagi internet yang sedang marak di
setiap penjuru dunia termasuk pelosok negeri. Pada dasarnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat untuk
mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari, namun besarnya
manfaat kemajuan IPTEK tersebut.seiringan juga dengan pengaruh negatifnya dalam
semua bidang bahkan berpengaruh pada

akhlak (perilaku), pola pikir/keyakinan(aqidah), dan cara hidup manusia itu


sendiri. Sehingga pada kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahan dan
ketakutan dikarenakan kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan teknologi oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Melihat problematika tersebut maka kita
harus mengingat kembali pada agama atau kenyakinan yang berfungsi sebagai
pondasi dimana didalamnya sudah terdapat aturan dan batasan-batasan dalam
menjalankan kehidupan, agama yang terbaik tersebut adalah agama islam.

2. Rumusan Masalah
1. Pengertian IPTEKS dalam Islam
2. Mengintegrasikan ilmu, iman dan amal
3. Hubungan IPTEKS terhadap peradaban Islam
4. Tokoh-tokoh cendekia Muslim yang berpengaruh pada peradaban

3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui penjelasan dan pengertian IPTEKS dalam Islam


2. Untuk mengetahui penjelasan ilmu, iman dan amal
3. Untuk mengetahui hubungan IPTEKS terhadap peradaban Islam
4. Untuk mengetahui fungsi IPTEKS dalam perkembangan Islam
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian IPTEKS dalam islam

menurut Muhammad Ijazul Haq dari Universitas Damaskus , ia


menemukan sebanyak 750 ayat Alquran yang membahas tentang ilmu
pengetahuan. “Jadi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya
menjadi ilmu yang wajib dipelajari dan dimanfaatkan untuk kehidupan
beragama. ," dia berkata.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan pengetahuan seseorang


yang tinggi dan mampu menjadi alat untuk memecahkan permasalahan. “Itu
adalah sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan oleh seseorang, karena ini sangat
penting, hal ini sering disebutkan dalam Al-Qur'an artinya Islam sangat
menganjurkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” imbuhnya.

Al-Qur’an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik


yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar
manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan
metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam
perstiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingungan keadaan
masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam islam di arahkan untuk


meningkatkan kualitas kemanusiaan. IPTEK merupakan alat atau media bukan
tujuan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi jangan sampai
mengatur manusia sebagai penciptannya. Untuk itu diperlukan upaya-upaya
untuk menyertakan nilai-nilai islam dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ilmu tidak berdiri sendiri tempat netral, namun menjadi dasar
pemikiran ilmiah saat ini.
2. Mengintegrasikan Ilmu, Iman, Amal

Amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap
perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT
Iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh tidak dapat
dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah
pohon yang menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu bagaikan batang pohon
yang mengeluarkan dahan-dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan.
Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
Iptek yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan
amal salih, bukan kerusakan alam.

Iman berfungsi untuk memberikan arah bagi seorang ilmuwan untuk


mengamalkan Ilmunya. Dengan didasari oleh keimanan yang kuat,
pengembangan ilmu akan selalu dapat dikontrol berada pada jalur yang benar.
Sebaliknya, tanpa dasar keimanan ilmu dapat disalahgunakan sehingga
mengakibatkan kehancuran orang lain dan lingkungan.
Ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan
memahami alam raya ciptaan-Nya.

QS. Al-Isra:36 menjelaskan bahwa ilmu merupakan dasar dari segala


tindakan manusia. Karena tanpa ilmu segala tindakan manusia menjadi tidak
terarah, tidak benar dan tidak bertujuan.

Jadi, ada 3 unsur utama yang harus ada di dalam sikap kita terhadap
agama, yaitu iman, ilmu, dan amal. Maka, tidak akan ada artinya keyakinan
kalau tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya ilmu yang kita punya kalau
tidak melahirkan amal-amal sholeh dalam kehidupan kita, bahkan ilmu yang
tidak bermanfaat. Itu bahkan akan menjadi bumerang yang menghancurkan
diri kita dan orang-orang lain di sekitar kita.
3. Hubungan IPTEKS terhadap peradapan islam

Islam sangat mendukung umatnya untuk menemukan dan mengembangkan


ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Dalam hal pengembangan Iptek, umat Islam
dapat mempelajarinya dari orang-orang no-Islam, disamping juga dapat
mengembangkan Iptek dari spirit ajaran Islam sendiri.
Oleh karena itu produk keilmuan yang datang dari orang orang non islam
secara umum bersifat sekulerlistrik maka setelah di pelajari sebelum di adopsi dan di
terapkan di dunia islam penting untuk terlebih dahulu di berikan nilai nilai keislaman,
agar tidak bertentangan dengan ajaran ajaran hukum islam.
Ajaran hukum islam secara normative dan empirik sangat memulyakan orang
orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat dalam ajaran hukum islam
di tegaskan bahwa tidak sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak
berilmu

4. Tokoh-tokoh cendekia Muslim yang berpengaruh pada peradaban

1. Jabir bin Hayyan

Nama lengkap: Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan Al-Azdi

Lahir: 100 H/721 M, meninggal: 815 M

Karya populer: Al-Rahma al-Kabir, Al-Sabe'en, dan Al-Khams Mi'a.

2. Al Asma'i

Nama lengkap: Abdul Malik bin Quraib Al Asma'i

Lahir: 122H/740 M, meninggal: 213 H/828 M

Karya populer: Berbagai kitab bidang zoologi misal Al Ibil, Al Farq, Al Khail.

3. Al Kindi

Nama lengkap: Abu Yusuf Ya'qub ibn Ishaq Al-Kindi

Lahir: 188 H/804 M, meninggal: 260 H/874 M

Karya populer: Risalah dar Tanjim, Ikhtiyarat al-Ayyam, dan Ilahyat-e-Aristu.

4. Al Khawarizmi

Nama lengkap: Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi

Lahir: 194 H/780 M, meninggal: 262 H/845 M


Karya populer: Al-Kitab al-Jabr wa al-Muqabalat.

5. Ibnu Firnas

Nama lengkap: Abbas Abu Al Qasim bin Firnas bin Wirdas Al Takurini

Lahir: 194 H/810 M, meninggal: 274 H/888 M

Karya populer: Pelopor di bidang penerbangan.

6. Tsabit bin Qurra

Nama lengkap: Abu al Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al Sabi al Harrani

Lahir: 218 H/833 M, meninggal: 288 H/901 M

Karya populer: Mukhtasar fi Ilmin Nujum, Kitab fi Thaba'il Kawakib wa Ta'tsiriha.

7. Al Dinawari

Nama lengkap: Ahmad bin Daud Al Dinawari Al HAnafi Abu Hanifah

Lahir: 204 H/820 M, meninggal: 283 H/896 M

Karya populer: Kitab Al Nabat.

8. At Tabari

Nama lengkap: Abu al-Hasan Ali bin Sahl Rabban at-Tabari

Lahir: 233H/838 M, meninggal: 256 H/870 M

Karya populer: Firdous al-Hikmah, Kitab fi al-hijamah, Kitab fi Tartib al-'Ardhiyah.

9. Al Farabi

Nama lengkap: Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Al-Uzalagh
Al-Farabi

Lahir: 257 H/827 M, meninggal: 339 H/950 M

Karya populer: Al-Madinah Al-Fadhilah dan Syarh Kitab al Sama' al Tabi'I li


Aristutalis.

10. Ibnu Sina

Nama lengkap: Abu Ali al-Hussain Ibn Abdullah Ibn Sina

Lahir: 370 H/980 M, meninggal: 428 H/1037 M

Karya populer: Qanun fi Thib dan Asy Syifa.


BAB III
Penutupan

A. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dalam Al’Qur’an adalah proses pencapaian segala sesuatu yang
diketahui manusia melalui ungkapan pancaindra sehingga memperoleh
kejelasan,teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari ilmu pengetahuan yang obyektif. Pengembangan IPTEKS yang lepas dari
keaamanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadan serta tidak akan menghasilkan
manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya, allah memberikan petunjuk
berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya kepada
keamanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu dan
amarah karena pada dasarnya manusia mendapatkan Amanah dari allah sehingga
khalifa untuk memelihara alam terjaga kelestariaannya dan potensinya untuk
kepentingan bukan hanya menghasilkan keuntungan satu sisi saja.

Anda mungkin juga menyukai