Anda di halaman 1dari 13

WAHANA INOVASI VOLUME 10 No.

1 JAN-JUNI 2021 ISSN : 2089-8592

KAPITA SELEKTA ISLAM DAN SAINS TEKNOLOGI


Nur Asyiah Siregar
Dosen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Al-Washliyah (UNIVA) Medan Jalan
Sisingamangaraja KM 5,5 No.10 Medan
nurasyiahs2503@gmail.com

ABSTRAK penemuan dan pengembangan teknologi,


karena hubungan diantara keduanya
Teknologi sebagai penerapan dan menjamin keselamatan manusia dan alam
penggunaan ilmu pengetahuan dalam semesta, juga keselamatan manusia
memenuhi kebutuhan hidup manusia, setelah kehidupan dunia ini?
merupakan suatu keniscayaan daripada B. Rumusan Masalah
teknologi hanya memberikan manfaat 1. Adakah hubungan antara Islam
bagi manusia. Menghidupkan dan dan sains teknologi?
menyejahterakan manusia. Bukan 2. Bagaimanakah bentuk hubungan
sebaliknya. Untuk menjamin hal tersebut, antara Islam dan sains teknologi?
Islam harus berfungsi sebagai basis, 3. Bagaimana saintis dan teknokrat
Sebagai proses (Materi atau Metode), menerapkan hubungan antara
sebagai motivasi, sebagai tujuan, dan, Islam dan sains teknologi?
Islam sebagai kontrol bagi perkembangan C. Tujuan Penelitian
ilmu pengetahuan dan Teknologi. 1. Menemukan adanya hubungan
Teknologi sebagai penerapan dan antara Islam dan sains teknologi.
pemanfaatan ilmu pengetahuan/sains, 2. Mengungkap bentuk-bentuk
dalam memenuhi kebutuhan hidup hubungan antara Islam dan sains
manusia, adalah keniscayaan bahwa teknologi.
teknologi hanya memberi manfaat 3. Menemukan langkah-langkah
kebaikan bagi manusia. Menghidupkan penerapan hubungan antara
dan mensejahterakan manusia. Bukan Islam dan sains teknologi, bagi
sebaliknya. saintis dan teknokrat.
Untuk keterjaminan akan hal D. Manfaat Penelitian
tersebut, Islam hendaknya difungsikan 1. Segi Ilmiah.
sebagai landasan, sebagai proses (materi Untuk pengembangan penelitian
dan metode),sebagai motivasi,sebagai tentang hubungan Islam dan
tujuan, dan, Islam sebagai kontrol teknologi,guna penguatan
pengembangan sains teknologi pemastian hubungan tersebut
dalam penerapannya.
Key Word : Kapita Selekta, Islam, 2. Segi Praktis.
Teknologi Menerapkan hubungan Islam dan
teknologi, dalam penemuan dan
PENDAHULUAN pengembangannya.

A. Latar belakang METODE PENELITIAN


Beberapa pertanyaan sering muncul
di benak,setelah melihat adanya efek 1. Penelitian ini menggunakan metode
teknologi yang menimbulkan penderitaan penelitian kualitatif deskriptif.
bagi manusia. Adakah hubungan antara 2. Sumber data yang digunakan, ada dua
Islam dan sains-teknologi? Atau tidak? kategori, data primer dan data
Jika ada hubungan, hubungan seperti skunder. Data primer terdiri dari Al-
apa? Apakah hanya sebatas sama-sama Qur’an dan Hadits. Data skunder
dibutuhkan oleh manusia meski keduanya ,yakni sumber data pendukung yang
(Islam dan sains-teknologi) tidak punya teridir dari buku-buku terkait, seperti
hubungan? Atau keduanya tidak bisa tafsir, juga yang lainnya.
tidak harus berhubungan, dan yang ber-
kewajiban pro-aktif menghubungkannya
adalah kita manusia yang melakukan
9
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

PEMBAHASAN Hal ini sesuai dengan arti lughowi


dari aqidah, yakni simpul. Jadi aqidah
A. Pengertian atau idiologi apapun memiliki sifat
Kapita selekta adalah bunga rampai mengikat terhadap orang yang
karya ilmiah yang dianggap penting menyakininya. Seorang muslim hanya
(KBBI). akan berbuat di area kebebasan
Islam adalah agama yang diturunkan sepanjang dan seluas ruas tali yang
oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada diberikan oleh aqidahnya. Ia tidak akan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai mampu berbuat di luar area tersebut.
penutup akan syariat-syariat para Nabi Karena berbuat di luar area tersebut,
dan Rasul terdahulu.(Abu Bakar Ak- berarti adalah area terlarang, dan itu
Jazairi,2001 M). berarti melakukan pelanggaran, yang
Teknologi adalah 1. metode ilmiah diharamkan oleh aqidahnya. Dan, oleh
untuk mencapai tujuan praktis; ilmu sebab ia telah memilih perbuatan yang
pengetahuan terapan; 2. keseluruhan diharamkan tersebut,maka ini bermakna
sarana untuk menyediakan barang- ia akan mendapatkan konsekwensinya,
barang yang diperlukan bagi hukuman di dunia, atau neraka di
kelangsungan dan kenyamanan hidup eskatologisnya. Umpamanya ia sudah
manisia (KBBI). melihat ada anak terlantar yang susah
hidupnya. Ia tidak hanya melihatnya ,
B. Kapita Selekta Islam dan Sains bahkan anak itu sudah datang mengemis
Teknologi untuk sesuap nasi kepadanya. Ia tidak
I. Islam sebagai landasan memberi juga. Allah SWT. akan
pengembangan sains dan menyempitkan hidupnya di dunia. Meski
teknologi secara kasad mata terlihat seolah
Setiap individu berbuat berdasarkan hartanya bertambah, tetapi sungguh itu
aqidah/idiologinya. Baik individunya hanya nikmat yang menipu (istidraj).
berbuat dengan kesadarannya ataupun Karena kondisi itu akan membuatnya
tanpa kesadarannya akan hubungan merasa tidak bersalah. Sehingga ia akan
antara perbuatannya dengan aqidah yang semakin berjalan panjang dan lama
diyakininya. Oleh karenanya,tidak dalam kesalahannya. Hingga kematian
satupun perbuatan manusia yang terlepas tiba.
dari aqidahnya. Tidak ada perbuatan Secara syar'i aqidah adalah
tanpa didahului oleh pemikiran. pemikiran yang mendasar dan
Seseorang yang membaca buku, pasti menyeluruh tentang alam, manusia, dan
sebelumnya ia punya pemikiran bahwa hidup (hewan dan tumbuhan),tentang
buku tersebut boleh/perlu ia baca. apa-apa sebelum kehidupan, apa-apa
Seseorang meneliti , pasti karena ketika kehidupan, dan tentang apa-apa
sebelumnya ia berpikiran bahwa meneliti sesudah kehidupan, serta hubungan
itu, boleh/perlu. antara ketiganyA (Iskandar Arief B, 2010
Di dalam Islam, aqidahnya M). Hubungan antara sebelum kehidupan,
menuntutnya untuk berbuat dengan ketika kehidupan dan sesudah kehidupan.
penuh kesadaran akan hubungan antara Pemikiran inilah yang menjadi landasan
aqidahnya dengan perbuatan yang akan dalam seluruh aktivitas setiap muslim.
diwujudkannya. Karena di dalam aqidah Termasuk dalam mengarungi lautan ilmu,
Islam diyakini bahwa setiap pilihan akan juga sains dan teknologi.
perbuatan ada konsekwensi hukumnya, Oleh karenanya Islam menjadi
berupa konsekwensi hukum dunia dan landasan bagi pengembangan sains dan
bahkan konsekwensi eskatologis yang teknologi. Islam menjadi titik untuk
menyertai secara inherent. Hadits berikut bertolaknya start aktifitas keilmuan dalam
mengisyaratkannya penelitian dan pengembangannya. Islam
‫ و كل راء مسءول عن رءيثه‬، ‫كلكم راء‬ menjadi tempat berpijak dan berdirinya
Artinya :”Setiap kamu adalah pemimpin, bangunan mercusuar sains dan teknologi.
dan setiap pemimpin akan dimintai Ini berarti bahwa setiap rukun iman
pertanggungjawabannya akan menjadi landasan bagi penemuan sains
kepemimpinannya” (HR.Muslim). dan teknologi.
10
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

1. Keimanan kepada Allah SWT. Sungguh proposal yang ditolak


sebagai Al-Khaliq (Pencipta) Al- tersebut telah memberi nilai yang
Mudabbir (Pengatur). baik di sisi Allah swt.karena
Al-Qur’an dan alam semesta Malaikat telah mencatatnya
sebagai objek kajian manusia sebagai sebuah kebaikan. Apatah
dalam mencari dan menemukan lagi jika sampai ke tahap
ilmu pengetahuan/sains, serta terlaksananya penelitian, lalu
membuat teknologi sebagai menghasilkan satu temuan ilmiah,
aktifitas mewujudkan alat untuk selanjutnya terwujudnya teknologi
memenuhi kebutuhan hidupnya, yang bermanfaat bagi kehidupan
hendaknya tetaplah manusia manusia. Bukankah derjat dan
menyadarai bahwa manusia kemuliaan yang hakiki bagi
berada dalam aktivitas untuk seorang saintis? Bukankah derjat
membuka tabir akan rahasia dan kemuliaan yang hakiki bagi
Sang Pencipta Al-Qur’an dan seorang Teknokrat?
alam semesta tentang aturan dari 3. Keimanan kepada Kitab-Kitab
Sang Pengatur (Al-Mudabbir) yang Allah SWT. turunkan dan
yang ada di dalamnya. Sehingga mengamalkan Al-Qur’an secara
ketika sesudah melakukan dan kaffah (menyeluruh).
melaksanakan proses dan Kesempurnaan Al-Qur’an terlihat
langkah dalam peneltian, yang dari kesempurnaan kandungan
berarti sudah sampai kepada Al-Qur’an tentang seluruh aspek
kesimpulan atau hipotesa, kehidupan, termasuk aspek
hendaknya menyadari bahwa ilmiah. Oleh karenanya Al-Qur’an
hipotesa yang benar hanyalah menjadi landasan bagi
apabila sesuai dengan aturan penemuan, dan pengembangan
yang ada pada Al-Qur’an dan sains dan teknologi. Tentang
alam semesta yakni aturan dari penciptaan manusia pertama;
Sang Pengatur (Al-MudNKabbir), Adam AS. penciptaan Isa Al
sebagai fakta aturan yang dibuat Masih tanpa ayah, dan reproduksi
oleh Sang Pencipta (Al-Khaliq). manusia dengan pecampuran
2. Keimanan kepada Malaikat, ovum dan sperma (yang
sebagai makhluk yang tunduk dan merupakan sinyal kedokteran).
patuh atas seluruh perintah Allah Enam priode penciptaan langit
SWT. menjadi landasan dalam dan bumi berserta isinya. Laut
pengembangan sains dan (kemaritiman dan perhiasan),
teknologi bagi seorang mukmin. sebagai sinyal pertambangan.
Keyakinan akan berbagai tugas Daratan sebagai sinyal geografi.
yang dibebankan kepada Listrik dan sumbernya. Arsitek
Malaikat. Setiap waktu, setiap (disain gedung). Bagaimana
aktivitas bahkan setiap niat saintis dan teknokrat sebagai
kebaikan, tidak akan pernah Khalifah fiy al-ardhi, terhadap
terlewatkan oleh persaksian dan masa depan kehidupan
catatan Malaikat. Ini akan menjadi manusia,sebagai wujud keimanan
investasi terbesar dan terindah kepada Kitabullah, Al-Qur’an.
bagi saintis dan teknokrat, yang 4. Keimanan kepada Nabi dan
akan mengangkat derjatnya jauh Rasul, dan meneladani Nabi
melambung tinggi dari yang Muhammad SAW. sebagai
lainnya. Malaikat sesungguhnya khatamun nabiyyin (penutup para
adalah makhluk ghaib yang serba Nabi). Nabi Muhammad SAW.
tahu, dan menjadi saksi akan adalah teladan dalam penerapan
setiap aktivitas keilmuan bahkan Al-Qur’an pada seluruh aspeknya.
walau masih hanya dalam hati. Termasuk untuk penemuan dan
Walau hanya masih niat. Maka pengambangan ilmu
seandainya sebuah proposal pengetahuan/ sains dan
penelitian sudah dibuat,lalu teknologinya. Dalam
diajukan,eh.. ternyata ditolak, lalu menyebarkan Islam ke seluruh
penelitian tidak terjadi? Batal? penjuru dunia, untuk melepaskan
11
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

manusia dari kebodohan dan dan perancang teknologi, atas


pembodohan zamannya, tidak seluruh korbanan; waktu,
jarang berdiri penghalang di pikiran,tenaga,juga harta. Serta
depan dakwah Sayyiduna korbanan orang-orang
Muhammad Rasulullah SAW. terdekatnya (orang tua,
Kondisi ini disikapi sesuai pasangan, anak). Jika ini
petunjuk Allah SWT, maka dijadikan landasan
pasukan perang Rasulullah sudah pengembangan sains dan
memiliki alat perang tercanggih teknologi, sungguh para pencari
saat itu yakni dababah dan kebenaran tidak akan pernah
manjanik, di sampaing setrategi mengeluh, karena ada ganjaran
yang brilian, yang selalu berusaha yang pasti akan diraih nanti.
agar meraih kemenangan 6. Keimanan kepada Qadha dan
(menghilangkan kebodohan, Qadar, ada ketentuan dari Sang
penghalang dakwah) tanpa Penentu dan pemberi potensi
pertarungan fisik. Menang tanpa atas seluruh benda. Potensi suatu
harus perang. Musuh menyerah benda dan hubungan antar
sebelum terjadi peperangan. (QS. potensi inilah wilayah galian dari
Al-Anfal 60)” takut-takutilah ilmu pengetahuan/sains dan
musuhmu” dengan teknologi teknologi. Ada ruang untuk saintis
persenjataan terhebat dan dan teknokrat untuk berbuat.
setrategi terjitu. Uswatun hasanah Melakukan sesuatu terhadap
pada diri Rasulullah yang potensi dari yang sedang di
berdakwah menyebarkan Islam selidiki, tetapi harus tetap di
dengan senantiasa menghindari sadari bahwa ada yang sudah
pertumpahan darah, untuk merupakan ketentuan dari Sang
menyebarkan Islam sebagai Penentu, yang tidak bisa dirobah
rahmatan lil’alamiin, oleh siapapun. Ini menjadi
mewujudkaan peradaban landasan yang akan membentuk
memanusiakan manusia. karakter pencari kebenaran untuk
5. Keimanan kepada Hari Akhir, tidak gampang menyerah di satu
sebagai hari pemberian ganjaran sisi. Dan, tidak sombong, pada
yang pasti, atas seluruh aktivitas sisi lainnya. Jika masih gagal,
tidak terkacuali aktivits dalam ingatlah bahwa ada qadha Allah
penemuan dan pengembangan SWT.di dalam ojek kajian anda,
ilmu pengetahuan/ sains dan juga ada qadha di dalam
teknologi di dunia fana ini. perjalanan hidup anda. Jika anda
Temuan ilmiah memperlihatkan berhasil menemukan dan
kepada kita bahwa segala yang membuat sesuatu, ingatlah
ada ini, yang merupakan objek bahwa kemampauan anda
kajian ilmu pengetahuan; tersebut tidak lain karena
manusia, alam (termasuk seluruh anugerah Allah SWT.yang telah
planet) dan makhluk hidup membuat dan memberi potensi
(hewan dan tumbuhan) adalah kepada anda, dan potensi itu
fana (terbatas umur, lemah dan terbatas, dibatasi oleh Yang
bergantung kepada yang lain). Maha.
Maka adalah keniscayaan, bahwa
jika sampai waktunya, semua II. Islam sebagai proses (materi dan
akan tiada. Dan, itu berarti Hari methode) pengembangan sains dan
Qiamat. Hari Akhir. Di mana teknologi
semua yang pernah hidup akan Bertolak dari Islam sebagai
dimintai pertanggungjawaban landasan, maka, pada setiap proses, di
oleh Allah SWT. Yang Maha Adil. setiap tahapan atau fasenya,sejak awal
Dan akan memberikan ganjaran sampai akhir proses, Islam tetaplah
sekecil apapun kebaikan dan menjadi penentu. Islam menjadi penentu
sekecil apapun keburukan dari tentang cara (methode) apa yang akan
setiap diri. Beruntunglah bagi ditempuh, fasilitas apa yang akan dipakai
pencari ilmu pengetahuan/sains dan bahan apa yang akan digunakan
12
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

dalam menuntut ilmu, melaksanakan SWT. Tidak ada motivasi lain di


penelitian dan pengadaan teknologi. dalamnya. Tidak ada tendensi
Fadhail bin 'Iyadh, guru dari ulama yang lain yang menjadi penyebab
yang dimuliakan Allah, Imam Syafi’i kita melakukannya,kecuali
menyatakan, bahwa amal/perbuatan semata-mata mengharapakan
ditentukan oleh dua hal,yakni ‫اخلصها و‬ mendapat keridhaan Allah.
‫( آصوبها‬keikhlashan niatnya dan cara Karakteristik ikhlas seorang
dalam prosesnya). (Muhammad Husein pencari kebenaran :
Abdullah,2002) Niatnya disyaratkan a) Sabar . Salah satu tanda orang
ikhlash. Melakukan setiap aktivitas ikhlas akan terlihat dalam
semata-mata berharap akan keridhaan kesabarannya dalam mencari dan
Allah. dan caranya/di syaratkan dengan memperjuangkan kebenaran.
cara yang benar yakni sesuai dengan Tidak gampang menyerah.
ketentuan syari’at (al-Qur'an dan hadits). Istiqomah dalam meraih tujuan,
Ketidakadaan salah satunya, misalnya meski mengorbankan harta
niatnya ikhlash tetapi caranya salah, atau bahkan nyawanya. Untuk sebuah
niatnya tidak iklash tetapi caranya benar penelitian seorang yang ikhlash
sesuai menurut Al-Qur'an dan hadits, maka ia akan sabar
dapat menjadi penyebab tertolaknya atau melakukannya meski berbagai
tidak diterimanya perbuatan/ aktivitas cobaan dan penghalang didalam
tersebut oleh Allah SWT. Akibatnya tak prosesnya. Ia siap mengorbankan
dapat dipungkiri akan berefek kepada hartanya untuk ilmu, meskipun
kerugian di dunia juga kerugian pada seluruhnya. Bahkan ia siap
skala eskatologis individunya. mengorbankan satu-satunya yang
Sebut saja sebuah contoh, dalam tidak bisa dinilai dengan materi,
pemilihan bahan eksperimen pada yang tak dapat dicari
methodologi penelitian ilmiah penggantintya, yaitu nafasnya,
umpamanya, penemuan virus, yang di nyawanya. jiwanya, hidupnya
tempuh dengan melakukan hubungan untuk ilmu,untuk memperoleh
biologis antara manusia dengan kera, bukti/fakta di lapangan yang akan
adalah cara yang tidak dibenarkan oleh mengungkap kebenaran lewat
Islam. Oleh karenanya di sepanjang eksperimen, observasi,
penelitian, dalam proses penemuan sains laboratorium dalam aktifitas
dan pembuatan teknologi, Islam menjadi penelitian yang ia lakukan untuk
petunjuk pelaksanaan, dan menjadi mendapatkan kebenaran.
standard. Jika halal menurut syar'i, yuo Perhatikan bagaimana Imam
can do it, please. Jika haram menurut Al- Syafi’i, melakukan berbagai
Qur'an dan hadits, yuo must stop it, penelitian dalil naqli (Al-Qur’an
please. dan Hadits) dan dalil aqli
1. Niat ikhlash merupakan motivasi (sunnatullah fil ‘alam, hukum
dan alasan mengapa seseorang Allah yang ada pada alam) untuk
melakukan aktivitaas menghasilkan berbagai hukum
penjelajahan mencari ilmu, fiqh, yang mencakup seluruh
melakukan eksperimen, aspek kehidupan. Contoh , ketika
mengamati dan menganalisa QS. Ath-Thalaq ayat 4,’Iddah
perjalanan panjang penelitian, seorang wanita yang diceraikan
dan merancang/mendesain oleh suami adalah 3 bulan,(dalil
merekayasa serta membuat/ aqli) maka beliaupun melakukan
merakit teknologi. Semakin benar penelitian, observasi di lapangan,
dan kokoh niat seorang pencari untuk melihat bagaimana
ilmu, maka akan semakin sunnatullah fil ‘alam (hukum Allah
istiqamah (konsisten) dalam pada alam), Ternyata Imam
perjuangannya, dan inherent Syafi’i menemukan bahwa rahim
dengan itu semakin besar seorang wanita akan bersih dari
keberhasilannya. faktor jima’ bekas suaminya
Niat ikhlas berarti melakukan setelah 3 bulan. Demikianlah
perbuatan hanya semata-mata yang dilakukan oleh Imam syafi’i
mengharapkan keridhaan Allah atas seluruh hukum Fiqh nya ,
13
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

yang hukum Fiqh tersebut pendapat tanpa dilandaskan


mencakup seluruh aspek kepada Al-Qur’an dan hasil
kehidupan, menjadikan beliau temuan penelitian di lapangan.
sebagai Mujtahid Mutlaq Orang ikhlas akan terjaga dari
(penggali hukum untuk seluruh kebohongan dan kecurangan
aspek khidupan). intlektual.
b) Tunduk kepada kebenaran. d) Tidak malu mengatakan “saya
Orang yang ikhlash,akan tunduk tidak tahu”. Orang ikhlas akan
kepada kebenaran. Seorang memiliki mental pemberani untuk
peneliti, ia harus menerima hasil mengakui bahwa dia tidak tahu
temuannya di lapangan. Ia tidak tentang hal yang memang ia tidak
dapat menolak kebenaran fakta ketahui. Islam memerintahkan
temuan tersebut. Berbeda halnya menuntut ilmu kepada seluruh
jika pernyataan dari kebenaran individu sejak terlahir ke dunia
yang sesungguhnya (Al-Qur’an sampai ia kembali kepada Allah
dan Hadits) tentang hal yang SWT. Tidak tahu tentang
diteliti sudah ada dan sudah jelas. sesuatu, bukanlah kehinaan atau
Jika hasil temuan dan penjelasan hal yang menghinakan, selama
Al-Qur’an berbeda, maka peneliti orangnya masih terus melakukan
yang ikhlas akan melakukan proses mencari ilmu. Karena
penelitian ulang akan hal memang Allah sudah
tersebut. Karena apa yang mengisyaratkan dengan lafazh
dinyatakan oleh Al-Qur’an dan yang jelas di dalam Al-Qur’an,
Hadits adalah kebenran yang bahwa Ilmu Allah Maha Luas,
mutlak benar,.karena bersumber seandainya 2 kali jumlah air laut
dari Yang Maha Benar. (QS. Al-Kahfi 109.) , bahkan 8 kali
Sedangkan hasil penelitian, air laut (QS. Luqman 27),
mempunyai ruang untuk salah. dijadikan tinta untuk menulisnya,
Bisa terjadi kesalahan pada habis air lautnya tetapi Ilmu Allah
bahan, pada proses, atau pada belum juga habis tertulis
penarikan hipotesa. Peneliti dengannya. Jadi adalah sesuatu
adalah manusia, yang yang wajar atau kewajaran, jika
mempunyai sifat lupa dan salah. manusia tidak mengetahui segala
Jika terjadi hal yang seperti ini, sesuatu, karena sunnatullah
maka peneliti yang ikhlas akan (hukum Allah) keterbatasan yang
sabar dan tunduk kepada ada padanya. Sebaliknya,
kebenaran dengan melakukan sesungguhnya, pengakuan akan
penelitian ulang. Tidak akan ketidak tahuan tentang satu atau
berhenti sampai ia mengurai fakta banyak hal adalah pemastian
kebenaran yang sesungguhnya. terlewatinya satu tahap untuk
c) Tidak gampang berfatwa. Pencari pengetahuan , tersisa satu tahap
kebenaran, akan terus memburu lagi,melangkah maju masuk ke
kebenaran sampai ia menemukan tahap lanjutannya yaitu mencari
kebenaran tersebut, atau ia mati tahu. Mencari pengetahuan.
dalam proses pencariannya. Jika Keikhlasan dalam melakukan
kebenaran pada Al-Qur’an atau pengembangan ilmu akan
pada alam belum ia temukan tertempa pada keperibadian
maka, ia akan menyatakan sehingga secara garis besar hal
bahwa ia belum menemukannya. diatas akan menjadi karakternya.
Ia tidak akan mengada-ada Yakni berkarakter ; sabar, tunduk
(berfatwa) atau tidak akan kepada kebenaran, tidak
menjiplak pendapat orang lain, gampang berfatwa
lalu mengatakan bahwa apa yang (mengeluarkan pendapat tanpa
dijiplaknya itu adalah temuannya dalil naqli/Al-Qur’an dan
sendiri. Orang ikhlas akan aqli/ilmiah), dan tidak malu
terhindar dari manipulasi data, mengatakan “saya tidak tahu”
fakta dan hasil penelitian, dan Pencari kebenaran dan
tidak akan mengeluarkan pengembang sains dan teknologi
14
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

yang ikhlas, melakukan rangkaian langkah/prosedur yang di


aktivitasnya bukan karena benarkan oleh syar’I,akan halnya
mengharap pujian dari manusia, tentang waktu, hanya waktu yang
juga bukan menghindari pujian diperbolehkan oleh syar’i,
dari manusia, karena kedua hal demikian seluruhnya.
ini adalah riya yang akan Islam sebagai proses dalam
berujung kepada takabbur mengembangkan sains dan
(merasa diri besar/sombong). teknonlogi (menuntut ilmu) berarti
Mereka yang ikhlas juga tidak menjadikan aktifitas tersebut
berbuat dengan alasan selain sejak start proses sampai akhir
Allah SWT. karena selain hal ini proses tidak terlepas dari syari’at
adalah syirik. Terhindar dari Islam. Harus sesuai dengan
kesombongan intelektual. syari’at Islam.
2. Syarat yang ke dua adalah cara
yang benar sesuai dengan Al- III. Islam sebagai motivasi
Qur’an dan Hadits. Cara yang pengembangan sains dan
dipakai dalam pengembangan teknologi.
ilmu, (setelah niat) juga menjadi 1. Manusia makhluk berakal
penentu dalam pengembangan (anugerah Allah akan akal,
ilmu tersebut. Apakah aktivitas penyebab keistimewaan
pengembangan yang dilakukan manusia).
akan diterima oleh Allah SWT. Islam, sejak ayat pertama
atau tidak. Sesungguhnya,adalah diturunkan telah memberikan motivasi
keniscayaan jika niat sudah agar manusia memeluknya
benar-benar ikhlas, maka cara (berislam),tidak dengan kebodohan,tidak
yang ditempuh hanyalah cara dengan tidak mengfungsikan akal, tidak
yang benar. Karena cara, dengan menafikan (meniadakan) akal.
mengikut kepada niatnya. Seperti Atau tidak berislam karena mengikuti
dalam perkara shalat, jika niatnya waritsan nenek moyang semata. Tetapi
ikhlas karena Allah SWT.maka sejak awal,Islam mengajak agar setiap
caranya juga niscayanya diri memegang/memeluk Islam, karena
mengikuti cara yang sudah Allah kecerdasan akalnya telah membuktikan,
SWT.tentukan seperti yang sudah dan melihat bahwa Islam adalah benar.
Rasulullah Muhammad SAW . Islam adalah kebenaran. Islam
contohkan. Dimulai dengan adalah agama yang memuliakan akal.
takbiratul ihram, membaca Al- Potensi yang membedakan dan
Fatihah dan surat dari Al-Qur’an, mengistimewakan manusia dari makluk
rukuk, sujud sampai kepada yang lainnya adalah karena manusia
tahiyyatul akhir dan disudahi dianugerahi oleh Allah dengan pemberian
dengan salam. akal. Akal adalah alat untuk mencari
Cara, di dalam kebenaran. Belajar dan memfungsikan
pengembangan ilmu mencakup akal adalah kewajiban bagi setiap pemilik
beberapa hal, yakni bahan, akal (fardhu ‘ain-kewajiban individu),
fasilitas, langkah/prosedur,waktu sebagai alat untuk mendapatkan
dan segala sesuatu yang kebenaran. Sehingga dimana ada akal di
digunakan pada proses menuntut situ ada kewajiban. Dimana ada akal di
ilmu, mencari kebenaran melalui situ pula ada taklif hukum (beban
Al-Qur’an atau penelitian hukum).Sebaliknya dimana tidak ada
sunnatullah fil ‘alam (hukum Allah akal, di situ tidak ada kewajiban belajar
yang ada pada alam).Cara yang (mencari kebenaran),dan,tidak ada pula
benar berarti apabila di dalam kewajiban memeluk kebenaran, serta,
proses pengembangan sains dan tidak ada taklif hukum (beban hukum).
teknologi tersebut , hanya Hadits Rasulullah SAW.tentang
menggunakan hal-hal yang ketiadaan akal, yang artinya : ‘diangkat
dibenarkan oleh syar’i. Bahan pena (tidak dibebani hukum) atas tiga
yang dihalalkan oleh syar’i, golongan,anak-anak hingga baligh, orang
fasilitas juga adalah fasilitas yang tidur hingga ia terbangun, dan orang gila
dihalalkan oleh Syar’i, hingga ia sembuh’ (HR.Abu Daud )
15
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

Islam memotivasi manusia menggunakan menuntut ilmu diatas dasar keimanan


akalnya sejak ayat pertama dari Al-Qur'an kepada Allah SWT.
diturunkan. ‫خلق‬. ‫اقرأ باسم ربك الذي خلق‬ Allah SWT.juga menjanjikan
‫اقرأ و ربك االكرم الذي علم‬. ‫االنسان من علق‬ berbagai ragam keutamaan yang Allah
‫بالقلم علم االنسان ما لم يعلم‬. SWT. berikan bagi orang-orang yang
Artinya : Bacalah dengan nama Tuhanmu mengeluarkan pengorbanan dalam
yang telah menciptakan. (Q.S Al-‘Alaq menuntu ilmu. Korbanan harta, waktu,
ayat 1-5) tenaga, dan,nafas (jiwa,umur) yang
1. Allah SWT.mengangkat derajat dihabiskan dan dikerahkan untuk
orang yang memfungsikan pengembangan ilmu pengetahuan /sains
akalnya, diatas orang yang tidak dan teknologi.
melakukannya. Diangkat derajatnya dalam posisi
Al-Qur’an sering menjelaskan yang mulia adalah fithrah manusia.
bahwa orang yang menggunakan Kemuliaan bagi yang mencari ilmu, tidak
akalnya untuk mencari dijanjikan oleh Sang Pembuat Janji (yang
kebenaran, menuntut ilmu, tak pernah ingkar janji )untuk kemuliaan di
sehingga menjadi orang kehidupan akhirat saja. Tidak perlu
berilmu,orang yang memiliki ilmu menunggu sampai ke rentang waktu
tidak akan sama dengan orang kematian dan akhirat, di duniapun sudah
yang tidak mempergunakan ditepati oleh Allah SWT. janjinya,
akalnya untuk mendapatkan mengangkat derjat orang yang mencari
kebenaran ,tidak akan sama ilmu.
dengan orang yang tidak memiliki Mari kita perhatikan di kehidupan
ilmu. ini bagaiman orang-orang yang berilmu
‫هل يستوآلذين يعلمون والذين ال‬ ditinggikan oleh Allah derjatnya di
‫يعلمون‬. lingkungan tempat tinggal kita. Tidak ada
Artinya : ‘Adakah sama orang orang berilmu yang terhina. Orang
yang berilmu dengan orang yang berilmu selalu dihormati dan disegani. Dia
tidak berilmu? Sebenarnya hanya tempat bertanya bagi masyarakat, karena
orang yang berakal sehat yang dia pemberi solusi akan permasalahan
dapat menerima pelajaran’(QS hidup masyarakat. Desa kecil yang
Az-Zumar ayat 9) tertinggal, ketika membutuhkan
Istilah yang digunakan oleh Al- penerangan karena masih jauhnya lokasi
Qur’an dengan istilah adakah sama? dari jangkauan PLN, dia dapat
Atau, samakah?, bukanlah menghadirkan penerangan dengan
penggambaran sebatas perbedaan menggunakan arus air sungai desa
dengan posisi horizontal. Tetapi sebagai tenaga pembangkit listrik. Desa
pertanyaan “adakah sama atau samakah? yang sebelumnya diselimuti gelap-
di sini mengandung makna variasi yang gulitanya malam, dengan solusi dari
menunjukkan tingkat/level vertikal. Atas seorang pemilik ilmu, kini menjadi terang
dan bawah. Tinggi dan rendah. benderang.
Sebagaimana penjelasan pada Al-Qur’an, Bahkan Allah SWT.sudah
Surat Al-Mujadalah ayat 11 menjanjikan bagi manusia yang berilmu
‫يرفع هللا الذين آ منوا منكم والذين أوتوا العلم‬ bahwa dengan ilmunya di dunia, mereka
‫درجة‬ akan mampu menembus dari bumi ke
Artinya: “Allah akan meninggikan langit.
(mengangkat) derjat orang-orang yang ‫يا معشر الجن واالنس ان استطعتم ان تنفذوا‬
beriman dan menuntut ilmu beberapa ‫من اقطار السموت واالرض فانفذوا ال تنفذون اال‬
derjat” (QS. Al-Mujadalah 11) ‫بسلطان‬
Ada perbedaan tingkat nilai yang Artinya: “ Wahai golongan jin dan
tidak bisa dinominalkan. Ini yang Allah manusia, jika kamu ingin menembus
SWT.jelaskan secara tekstual dengan penjuru langit dan bumi, maka tembuslah,
istilah derjat. Allah SWT.mengangkat (namun) kamu tidak akan mampu
derjat orang yang beriman dan menuntut menembusnya kecuali dengan kekuatan
ilmu beberapa derjat lebih tinggi dari yang (ilmu)” (QS. Ar- Rahman 33 )
lainnya. Ini sesungguhnya janji Allah Ayat ini semakin menjelaskan
SWT. bagi orang yang beraktivitas kepada kita bahwa derjat dan kemuliaan
16
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

itu bukan hanya di bumi semata, tetapi Sungguh betapa luasnya Ilmu
juga di planet-panet lain. Kemuliaan yang Allah. Islam memotivasi manusia untuk
bukan hanya di kehidupan dunia saja, mencari Ilmu Allah yang demikian
tetapi kemuliaan yang akan menembus luasnya. Ilmu yang tertulis di dalam al-
sampai kepada kehidupan qur'an, dan yang ada pada alam baik
eskatologisnya yang hakiki dan abadi. bumi dan di luar angkasa dengan
Adakah harapan akan status jabatan menembus langit. Ada banyak planet di
tertinggi dan terindah, selain hal ini? galaxi bima sakti, dan mungkin masih ada
Al-Qur'an memotivasi manusia (banyak) galaxi lainnya. Semua itu adalah
untuk menggunakan akalnya dalam sumber pencarian ilmu.
menuntut ilmu dalam menelisik Meski seluruh manusia
kebenaran, membaca dan memahami Al- menghabiskan hidupnya untuk mencari
Qur'an serta meneliti fenomena alam ilmu , sungguh ilmu tersebut tidak akan di
sebagai empirik. Dengan ilmu tersebut ia dapat seluruhnya. Seberapa banyakpun
dimotivasi pula untuk tidak hanya sarjana S3 (Doktor) dengan seluruh
mengarungi bumi, tetapi juga menembus deretan gelar yang ada di dunia ini
langit, meneliti berbagai planet , karena sepanjang zaman, manusia tidak akan
Ilmu Allah SWT. Maha Luas. sanggup mengungkap dan mengetahui
2. Ilmu Allah Maha Luas Ilmu Allah SWT. Berapapun luasnya ilmu
Allah SWT. menginformasikan di manusia,(menggali ilmu yang ada pada
dalam AL-Qur’an tentang betapa alam), masih jauh lebih banyak yang
luasnya Ilmu Allah SWT. yang masih ghaib (rahasia) yang belum mampu
terkandung di dalam Al-Qur’an dibuka tabirnya oleh manusia.
dan yang tersembunyi pada 3. Rentang waktu untuk pencarian
seluruh alam. Pada QS. Al-Kahfi ilmu.
109 Allah Subhanahu Wa Ta'ala Sejak manusia dilahirkan ke
berfirman, dengan dunia, sampai kematian tiba
mengilustrasikan keluasan merupakan rentang waktu untuk
ilmuNya belajar. Kita tidak menemukan
‫ت َر ِبى لَنَ ِف َد ْٱل َبحْ ُر‬ ِ ‫قُل لَّ ْو كَانَ ْٱل َبحْ ُر مِ دَادًا ِل َك ِل َٰ َم‬ satu dalilpun yang menyatakan
‫قَ ْب َل أَن تَنفَ َد َك ِل َٰ َمتُ َر ِبى َولَ ْو ِجئْنَا ِبمِثْ ِلهِۦ َم َددًا‬ bahwa ada batas waktu untuk
"Katakanlah (Muhammad), berhenti belajar bagi manusia,
Seandainya lautan menjadi tinta selain kematian. Meski
untuk (menulis) kalimat-kalimat manusianya sudah
Tuhanku, maka pasti habislah mendapatakan gelar doctor
lautan itu sebelum selesai dalam seluruh disiplin ilmu yang
(penulisan) kalimat-kalimat ada hari ini, dan di masa depan,
Tuhanku, meskipun Kami manusia tidak dibenarkan
datangkan tambahan sebanyak berhenti belajar. Karena ilmu
itu (pula)."(QS. Al-Kahf 18: Ayat orang tersebut (walaupun dengan
109) sederetan titel yang sudah
QS. Luqman 27. Allah Subhanahu Wa diperolehnya bahkan dengan titel
Ta'ala berfirman,memberikan gambaran sarjana yang mungkin dapat
Kemahaluasan IlmuNya diperolehnya di depan) baru
ۢ ‫ض مِن ش ََج َر ٍة أَ ْق َٰلَ ٌم َو ْٱل َبحْ ُر َي ُم ُّد ُهۥ‬
‫مِن َب ْع ِدهِۦ‬ ِ ْ‫َولَ ْو أَنَّ َما فِى ْٱْلَر‬ seperberapalah dari ilmu Allah
‫يز َحكِي ٌم‬ ٌ ‫ع ِز‬
َ َ ‫ٱَّلل‬
َّ َّ‫ن‬‫إ‬
ِ ۗ ِ ‫ٱَّلل‬
َّ ُ‫ت‬ ‫م‬َ َٰ ‫ل‬
ِ َ
‫ك‬ ْ‫ت‬ ‫د‬
َ ‫ف‬
ِ ‫ن‬
َ ‫ا‬ َّ ٍ ُ ‫س ْب َعةُ أَ ْب‬
‫م‬ ‫ر‬ ‫ح‬ َ yang sudah didapatkannya yang
Artinya: banyaknya 8 kali air lautpun habis
"Dan seandainya pohon-pohon di menjadi tinta untuk menulisnya,
bumi menjadi pena dan lautan Ilmu Allah belum juga habis.
(menjadi tinta), ditambahkan Rentang waktu dengan
kepadanya tujuh lautan (lagi) menembus batas jenjang
setelah (kering)nya, niscaya tidak pendidikan formal ini, bisa kita
akan habis-habisnya (dituliskan) saksikan dalam sejarah ilmuan
kalimat-kalimat Allah. muslim, yang mereka adalah para
Sesungguhnya Allah Maha penghafal Al-Qur’an, memahami
Perkasa, Maha Bijaksana."(QS. kandungan ayatnya, lalu
Luqman 31: Ayat 27) menjadikannya sebagai landasan
dan inspirasi untuk melakukan
17
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

penelitian dan observasi sudah memenuhi kebutuhan dan


alam,guna pelaksanaan isi Al- sudah terlepas (gugur kewajiban)
Qur’an sehingga mereka menjadi setiap anggota masyarakat
intelektual dengan kapasitas lainnya. Demikian juga halnya
penguasaan atas berbagai Ilmu Desain Gedung, Elektro,
disiplin ilmu sesuai arahan Al- Mesin, dll. Wajib ada pada setiap
Qur’an.. Sebut saja, Imam Syafi’i, generasi. Haram hukumnya ada
Jabir Ibnu Hayyan, Al- kekosongan dokter, arsitek,
Khawarizmi, Ibnu Sina, Ibnu umpamanya di dalam satu
Rusyd, dan yang lainnya. Tidak generasi. Jika terjadi kekosongan
ada yang berhenti menuntut ilmu, ,maka semua kaum muslimin di
sebelum kematian datang. masa itu mendapat dosa. Inilah
Mereka masih sedang dalam yang disebut Ilmu Fardhu
proses mencari ilmu. Kifayah.
Oleh karena rentangan Nilai ibadah seorang muslim
waktu menuntut ilmu, masih berkait erat dengan ilmu pelaku
berbatas yakni dibatasi antara ibadah tersebut akan ibadah yang
kelahiran dengan kematian yang dilakukannya. Seorang yang
merupakan qadha Allah, berangkat ke masjid untuk
sedangkan luasnya ilmu tak melaksanakan shalat berjama’ah,
berbatas, maka imam Al-Ghazali karena dia memiliki ilmu tentang
membagi ilmu berdasarkan keutamaan dan ganjaran shalat
hukum perbuatan manusia berjama’ah ke masjid, maka ia
kepada 2. Ilmu fardhu ‘ain dan berhak mendapat ganjaran
ilmu fardhu kifayah. Ilmu fardhu seperti yang ada dalam
‘ain yaitu segala ilmu yang ilmunya.yakni mendapat ganjaran
dibutuhkan oleh setiap individu 27 kali shalat sendiri dan
untuk menunaikan kewajibannya ganjaran memakmurkan masjid.
selama kehidupannya. Seperti Sedangkan yang tidak
Ilmu Tauhid(untuk mengetahui mengetahui tentang keutamaan
dan memahami sifat-sifat Tuhan dan ganjaran yang diperoleh jika
yang pantas disembah) , Ilmu shalat berjama’ah ke masjid ,
Fiqh (untuk mengetahui syarat maka iapun tidak berhak
dan rukun dalam beribadah mendapatkannya. Sesorang yang
menyembah Allah SWT.), Ilmu memilih profesi menjadi dokter,
Syari’at (untuk mengetahui karena mengetahui besarnya
bagaimana ketentuan hukum ganjaran bagi orang yang
tentang perbuatan dan benda), menunaikan fardhu kifayah, maka
dll. Sedangkan Ilmu Fardhu iapun akan mendapatkan apa
Kifayah, adalah ilmu yang yang dijanjikan oleh Allah SWT.
dibutuhkan oleh masyarakat, tersebut. Jika sang dokter tidak
tetapi satu atau beberapa mengetahui hal ini , maka iapun
anggota masyarakat sajapun tidak akan mendapatkannya.
yang menguasainya, sudah
terpenuhi kebutuhan seluruh IV. Islam sebagai tujuan
anggota masyarakat. pengembangan sains dan
Oleh karenanya di setiap teknologi
generasi wajib ada yang Setiap aktivitas, tidak bisa terlepas
menguasai ilmu fardhu Kifayah dari qimah (tujuan/target). Qimah ada
ini. Satu orang sajapun yang dua, yaitu: qimah madaniyah dan qimah
menguasai ilmu tersebut, maka ruhiyah. Jika aktivitas dilakukan untuk
kewajiban manusia lainnyapun mendapatkan nilai materi, berarti pada
sudah tergugurkan. Contoh : Ilmu saat itu qimah madaniyah merupakan
Kedokteran, tidak semestinya taget. Contohnya, ketika seseorang
setiap individu menjadi dokter membaca buku untuk menambah ilmu,
untuk terwujudnya kesehatan memperluas wawasan, mencerdaskan
masyarakat. Satu atau beberapa pemikiran, membentuk konklusi,
orangpun yang menjadi dokter, membuat sebuah alat yang berfungsi
18
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

untuk memenuhi kebutuhan hidup. menahan) dan waktu ifthar


Semua point target ini adalah qimah (berbuka). Kedokteran dan
madaniyah (nilai materi). geografi, juga dibutuhkan untuk
Lalu qimah ruhiyah itu yang mana? penentuan siapa yang mendapat
Pada saat, qimah madaniyah berada rukhshah karena sakit dan
dalam kesadaran akan hubungan dengan rukhshah karena musyafir.
Allah SWT., sejak berniat, dan disetiap 4. Zakat, membutuhkan Matematika
proses pencapaian fase, serta disaat ingin untuk penentuan nisab (jumlah
meraih term berikutnya selalu dalam yang dizakatkan),juga
kesadaran hubungan dengan Allah membutuhkan Astronomi untuk
(idraksillaah billaah) di situlah qimah mengetahui haulnya (penetapan
ruhiyah hadir. Meraih ridha Allah, waktu wajib zakat), serta
disetiap waktu dan proses aktivitas. kedokteran hewan dan ahli
Qimah ruhiyah mengawal dan pertanian untuk perawatan hewan
mengawasi sepanjang proses aktivitas, dan tumbuhan agar hasilnya
dalam kesadaran akan hubungan dengan melampaui batas (nisab) zakat.
Allah, sehingga semua sesuai ketentuan 5. Demikian juga halnya dalam
Allah, dan tidak ada yang bertentangan rukun Islam yang terakhir, ‘Umrah
dengan aturan Nya. Dimulai dari dan Hajji, yang pelaksanaannya
menuntut ilmu, lalu tertarik melakukan wajib ke tampat tertentu dan
penelitian di satu objek ilmu, kemudian dalam waktu tertentu. Seluruh
diperolehnya satu hipotesa penelitian kaum muslimin yang ingin berhaji
ilmiah, selanjutnya dihasilkan satu alat harus ke Tanah Haram yakni
teknologi, sampai kepada efek Baitullah dan wajib di bulan hajji.
penerapan/penggunaan tetap dalam Untuk sampai ke Baitullah dari
koridor keterhubungan dengan Allah, dan berbagai sudut bumi kaum
harap dengan keridhaanNya. muslimin membutuhkan alat
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin transportasi dan butuh
dan manusia,melainkan agar mereka perhitungan agar tepat waktu. Hal
beribadah kepada-Ku.”(QS.Azd-Zdariyat ini menuntut mereka untuk
56). melakukan penemuan dan
Pengembangan sains dan teknologi pengembangan sains-teknologi
tidak lain tujuannya hanya untuk Islam, alat transportasi darat, laut, dan
karena seluruh ibadah di dalam islam udara (pesawat udara). Juga, ilmu
menuntut kita memiliki sains dan falak (Astronomi).
teknologi. Rukun Islam yang lima, mulai Demikian, pelaksanaan ibadah
dari Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat serta dan perintah Allah SWT. menjadi tujuan
Berhajji dan ‘umrah, menuntut umat Islam pengembangan sains dan teknologi di
untuk menguasai sains dan teknologi. dalam Islam.
1. Syahadat, menuntut kita untuk
menguasai bahasa ‘Arab. Ini V. Islam sebagai kontrol
adalah ilmu linguistic, serta sains pengembangan sains, dan
dan teknologi informasi. teknologi
2. Shalat, menuntut umat Islam Jika secara paralel ilmu, sains, dan
untuk menguasai bakteriologi, teknologi, oleh aktivisnya senantiasa
hidrologi pada segi syaratnya, terkoneksi dengan Allah (idraksillaah
yakni berwudluk. Suci tubuh, billah), kesadaran full akan hubungan
pakaian dan tempat. Tekstil, dengan Allah, disitulah eksistensi Islam
pada sisi menutup ‘aurat dan sebagai kontrol.
sajadahnya. Elektro magnetic, Ilmu apa yang akan di pelajari, objek
Fisika pada penentuan arah apa yang akan diteliti, lalu teknologi apa
kiblatnya. yang akan dibuat, dan bagaimana
3. Puasa membutuhkan ilmu yang pemanfaatan/penggunaanya untuk
mumpuni dari umat Islam tentang keberlangsungan kehidupan manusia dan
Astronomi, untuk penentuan pengaruhnya terhadap alam, selalu dan
waktu awal dan akhir Ramadhan senantiasa dengan penuh kesadaran
serta awal Syawal. Juga terhubung dan dihubungkan dengan
penentuan waktu imsak (mulai seluruh aturan dan ketentuan dari
19
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

Pencipta sekaligus Pengatur alam, Islam agama yang sempurna, dalam


manusia dan hidup (hewan dan pengaturannya terhadap sains teknologi
tumbuhan). Islam juga telah menunjukkan
QS. Al-Mulk ayat 2: kesempurnaannya. Saintis dan teknokrat
‫ع َم ًًل ۚ َوه َُو‬ َ ْ‫ٱلَّذِى خَ لَقَ ْٱل َم ْوتَ َو ْٱل َحيَ َٰوةَ ِليَ ْبلُ َوكُ ْم أَيُّكُ ْم أَح‬
َ ُ‫سن‬ sejati,yang ingin melahirkan inovasi
ُ ُ‫يز ْٱلغَف‬
‫ور‬ ُ ‫ْٱل َع ِز‬ teknologi untuk kesejahteraan kehidupan
Artinya: “(Dia) yang telah menciptakan manusia, akan selalu beraktivitas di
kematian dan kehidupan,untuk menguji dalam aturan Islam.
kamu,siapa diaantara kamu yang terbaik
amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi DAFTAR PUSTAKA
Maha Pengampun”
Ayat ini menyebut bahwa pemenang dari Al-Kutb, Shahib, Warisan Peradaban
ujian kehidupan ini adalah yang "terbaik Islam dan Saintis Muslim (edisi
amalnya". Indonesia),Pustaka Thariqul ‘Izzah,
Fadhail bin ‘Iyadh, guru dari Imam Bogor :1996 M.
Syafi’i mengartikan ahsanu ‘amala
(ihsanul ‘amal) sebagai amalan yang Amir, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam,
terbaik, yang mesti mmenuhi dua syarat Amzah, Jakarta:2010 M.
dalam aktivitas /amal tersebut : pertama,
niatnya ikhlash,melakukannya semata Az-Zein DR.Samih Athif, Thariqul Iman,
mengharap Ridha Allah. Kedua, cara atau Dar Al-Kitab Lubnani,Beirut : 1983
methode yang digunakan dalam M.
pelaksanaan aktivitas tersebut mestilah
sesuai dengan hukum Allah (Syari’at). Asari, Hasan, Menyingkap Zaman
Berarti ilmuwan yang terbaik Keemasan Islam, Cipta Pustaka
karya sains dan teknologinya adalah yang Media, Bandung: 2007 M.
niatnya ikhlash, dan dengan cara yang
benar, untuk memberikan efek Rahmat Asy-Syafi’I, Imam, Al-Umm Jilid 1,
bagi seluruh alam. Rahmat bagi manusia, (Terjemah), Pustaka Azzam,
Rahmat bagi flora, Rahmat bagi fauna, Jakarta : 2014 M.
Rahmat bagi lingkungan, Rahmat bagi
alam (laut,gunung dan hutan), dan Asy-Syafi’I, Imam, Al-Umm Jilid 6,
Rahmat bagi masa depan kehidupan (Terjemah), Pustaka Azzam,
dunia dan akhirat. Jakarta : 2014 M.

KONKLUSI DAN IMPLIKASI Asy-Syafi’I, Imam, Al-Umm Jilid 8,


(Terjemah), Pustaka Azzam,
A. Konklusi Jakarta : 2014 M.
1. Islam mempunyai hubungan
mengatur terhadap sains Abu Bakar Al Jazairi, Ensiklopedi Muslim,
teknologi. Minhajul Muslim, Darul Falah,
2. Islam berfungsi sebagai Jakarta :2001 M.
landasan,sebagai proses (materi
dan metode),sebagai motivasi, Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
sebagai tujuan dan sebagai Terjemahnya, CV.Diponegoro:
kontrol terhadap pengembangan 2003 M.
sains teknologi.
3. Saintis dan teknokrat dalam Hakim, Andi Nasoetion, Pengantar ke
aktivitasnya hendaknya selalu Filsafata Sains, Litera AntarNusa,
menghadirkan idraksillaah billaah Bogor : 1988 M.
(kesadaran penuh akan
hubungan dengan Allah),sebagai Hakim, Andi Nasoetion, Daun-Daun
wujud penerapan hubungan Islam Berserakan, Inti Sarana Aksara,
dengan sains teknologi. Bogor : 1985 M.

B. Implikasi Husain, Muhammad Abdullah, Mafahim


Islamiyah Menajamkan
20
Nur Asyiah Siregar : Kapita Selekta Islam dan Sains Teknologi ………………………………….

Pemahaman Islam, Al-Izzah, Bangil


:2002 M.

Ibnu Katsir, Imam, Tafsir Ibnu Katsir, Juz


15, Terjemahan, Insan Kamil, Solo :
2016 M.

Ibnu Katsir, Imam, Tafsir Ibnu Katsir, Juz


21, Terjemahan, Insan Kamil, Solo :
2016 M.

Ibnu Katsir,Imam,Tafsir Ibnu Katsir, Juz


29, Terjemahan, Insan Kamil,Solo:
2016 M.

Madjid, Nurcholish, (Ed), Khazanah


Intelektual Islam, Bulan Bintang,
Jakarata :1984 M.

Dimyati, S.A, Kiamat Besar Kapankah


Akan Terjadi?, Amal Bakti: 1988 M.

Root, Beernstein, R. On Difindinga


Scientific Theory Creationism
Considered, 1989 M.;P

Anda mungkin juga menyukai