Disusun oleh :
Nama
: Veri Fitriyaningsih
NIM
: 59461180
Kelas
: Biologi-A
Semester
: VII (Tujuh)
Judul Buku
Pengarang
Penerbit
Tahun
: 2006
Tebal Buku
: 336 halaman
Buku ini berisi Sentuhan Islam terhadap Berbagai Disiplin Ilmu tentang
kaitannya dengan persoalan hidup yang kini banyak dihadapi bangsa Indonesia.
Dalam kajiannya, buku ini merujuk pada Al-Quran, hadis, dan ijtihad para ulama
terdahulu.
Sebagai sumber utama, Al-Quran memuat undang-undang universal dan
internal. Pada kenyataannya, kitab undang-undang tersebut tidak seperti kitab
undang-undang pada umumnya yang mengandung perincian hukum bagi setiap
kasus, Al-Qurn memberikan dasar-dasar dan prinsip-prinsip global dan abadi
yang dapat diterapkan pada setiap tempat dan masa. Rasulullah SAW diutus untuk
memberikan penjelasan rinci tentang ayat-ayat Al-Quran yang masih global.
Selanjutnya, penjelasan itu dipribumisasikan oleh para sahabatnya dan para ulama
berikutnya, melalui proses ijtihad. Kenyataan itulah yang menjadi fokus kajian
buku ini.
Di antara fokus kajian buku ini adalah tentang ilmu sosial, politik,
administrasi negara, administrasi niaga, hubungan internasional, dan ilmu
komunikasi. Selain itu, tentang pendidikan, ekonomi, hukum, bahasa dan seni,
dan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Dari sekian banyak kajian dalam buku ini, saya tertarik untuk membahas
sebuah judul yaitu Sentuhan Islam Tentang Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi.
ekonomi,
politik,
dan
kebudayaan
serta
dapat
perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh a.s. dijadikan ukuran atau standar
untuk pembuatan alat-alat transportasi sekarang. Namun, Nabi Nuh a.s.
tiak mengembangkan dan mentransfer teknologi ini atau bentuk
lainnya kepada generasi selanjutnya.
Selain itu, salah satu bentuk teknologi dalam Al-Quran yang
dianggap spektakuler adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menjadi bagian dari kisah kenabian Nabi Sulaiman a.s. Pada waktu itu
teknologi satelit mata-mata sudah ada yang disebut dengan Hud-Hud.
Dia bisa mengirim berita dari/ ke daerah wilayah kekuasaannya (Q.S.
An-Naml: 22); teknolog angkutan yang canggih yang mampu
membawa peralatan material dari jarak ribuan kilometer hanya dalam
waktu kurang dari satu detik (Q.S. An-Naml: 40); pengendalian angin
(Q.S. Al-Anbiya: 81, Q.S. Shad: 36); sehinga dapat digunakan sebagai
alat angkutan dalam wilayah kekuasaannya (Q.S. Al-Anbiya: 80 dan
Q.S. Saba: 12); dia menguasai teknologi logam berat dalam bentuk
besi dan tembaga (Q.S. Al-Anbiya: 80 dan Q.S. Saba: 12), teknologi
konstruksi dan arsitektur (Q.S. Saba: 13, Q.S. Shad: 37, dan Q.S. AnNaml: 44); teknologi komunikasi yang baik antarmanusia dan makhluk
lain, yaitu hewan dan jin (Q.S. An-Naml: 17); dan sebagainya.
Penjelasan di atas mengisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang pada masa para nabi ternyata lebih maju
dan berkembang daripada teknologi zaman sekarang, kendatipun
sekarang sudah dikategorikan canggih. Mestinya ilmu pengetahuan dan
teknlogi sekarang harus lebih maju karena sudah bergerak beberapa
abad ke depan dari masa para nabi terdahulu.
Di samping menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi seperti di atas, Al-Quran juga banyak mengemukakan
ramalan-ramalan ilmiah. Suatu ramalan berabad-abad sebelum
ditemukannya penelitian-penelitian yang menggunakan teleskop, sinarX, mikroskop, alat-alat elektronik, dan lain-lain.
kalangan
hamba-Nya
ialah
Alim
Ulama
(ilmuwan/intelektual).
(Q.S. Fathir: 28)
Dan perumpamaan itulah Kami berikan kepada seluruh umat
manusia, tetapi tidaklah dapat memahami, melainkan orangorang yang berilmu pengetahuan.
(Q.S. Al-Ankabut: 43)
Dalam ayat terakhir ini, Allah menegaskan bahwa hamba yang
mampu membuka rahasia alam semesta ini hanyak alim al-ulama atau
ilmuwan Muslim. Selain mereka, tidaklah akan dapat memahami
semua itu secara utuh dan tuntas. Memahami sevara utuh dan tuntas di
sini, bahwa penemuan-penemuan dari hasil renungan, penyelidikan,
dan pengamatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah berupa realitas
2.
3.
Ibnu Sina
4.
Umar Al-Khayyam
5.
Al-Biruni
6.
7.
yang hiup