Anda di halaman 1dari 12

EKSISTENSI BINATANG

DISUSUN OLEH :

LINDAWATI

PUTRI BALQIS

FIRLI GUNAWAN

DOSEN PEMBIMBING : ANIZAR M.A

PRODI

FAKULTAS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI COT KALA

LANGSA

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Eksistensi Binatang”

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan
banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami
tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.

Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Langsa, 26 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

2.1 Eksistensi Hewan ....................................................................................... 2

2.2 Hewan Dalam al-Qur’an ............................................................................ 4

2.3Macam-macam Hewan dalam al-Qur’an ................................................... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan merupakan mahluk Allah SWT yang diciptakan selain manusia.


Manusia diberikan akal dan fikiran oleh Allah SWT, karena Allah SWT
mempunyai maksud dan tujuan untuk apa manusia diciptakan.

Keberadaan hewan sebenarnya sudah tercantum dalam ayat-ayat Al-Quran, seperti


manusia dalam al-qur’an berita mengenai manusia, proses penciptaan manusia
sampai tatanan kehidupan manusia pun sudah diatur di dalam Al-Quran. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai Eksistensi hewan menurut Al Qur’an, kajian
ini diharapkan akan menghantarkan kepada kita untuk menjadi manusia yang
berkepribadian muslim yang bertaqwa kepada Allah dengan pengamalan dari
aplikasi kehidupan kita sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Eksistensi Hewan ?


2. Hewan apa saja dalam al-quran ?
3. Apa saja macam-cam hewan dalam alquran ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Eksistensi Hewan


Hewan bukan makhluk yang asing lagi bagi manusia, dalam kehidupan
sehari-hari manusia senantiasa berinteraksi dengan hewan. Semua hewan yang
terdapat di muka bumi adalah bagian dari kelengkapan kehidupan bersama dengan
manusia. Hewan menjadi teman sehari-hari bagi manusia, baik itu sebagai
peliharaan dan sebagai hiburan. Dilihat dari jenis habitatnya hewan terbagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Hewan Darat
Hewan darat yaitu hewan yang hanya dapat hidup di daratan dan tidak
bisa hidup di dalam air. Hewan yang hidup di darat meliputi mamalia.
Hewan Mamalia adalah hewan yang menyusui termasuk dalam hewan
vetebrata yang memilki tulang belakang. Meskipun kebanyakan hewan ini
terdapat di darat tetapi ada juga yang hidup di air seperti ikan paus dan
lumba-lumba. Hewan mamalia terbagi lagi menjadi beberapa ordo. jenis
hewan reptil atau hewan melata, jenis aves atau jenis burung yang meliputi
beberapa jenis burung baik yang bisa terbang ataupun yang tidak bisa
terbang, jenis burung adalah hewan berdarah panas yang memiliki bulu
dan sisik di kaki, burung memiliki sayap yang kuat dan tulang yang ringan
tapi kokoh. Umumnya tulang burung tidak memiliki sumsum penyokong
yang disebut trabekula yang fungsinya memperkuat tulang sehingga tidak
patah. Pada beberapa tulang, rongga kosong berisikan kantong udara
sehingga burung dapat memperoleh oksigen dengan mudah saat terbang.1
Dan lainya adalah jenis insekta atau jenis serangga. Serangga pada
umumnya jenis serangga lebih banyak dari pada hewan lainnya terdapat
satu juta spesies serangga yang telah diidentifikasi, kesemuanya hidup di
darat dapat terbang dan beberapa dapat jalan di air. Tubuh serangga
terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, pada dada (toraks) dan perut

1
Frans Baines (ed), Ensiklopedia Sains Jakarta: Erlangga 2008, hlm, 303

2
(abnomen). Pada kepala terdapat mata, antena, dan perangkat mulut,
sedangkan pada dada terdapat tiga pasang kaki beruas dan dua pasang
sayap dan pada perut terdapat sistem pencernaan dan organ kelamin.
Semut termasuk dalam bangsa hemenoptera yang di dalamnya termasuk
lebah, semut tawon.2
b. Hewan Laut
hewan yang hanya dapat hidup di air, baik itu air tawar ataupun air asin.
Pisces atau hewan air adakalanya berbentuk ikan dan adakalanya
bentuknya tidak mirip dengan ikan. Dan ada juga yang menyerupai hewan
yang hidup di darat.
c. Hewan darat dan laut
Hewan yang dapat hidup di darat dan juga di air, kelompok ini sering
disebut jenis hewan amfibi, seperti katak, buaya, ular, penyu, kepiting dan
lain-lain.3
Pengetahuan dan keinginan hewan hanya melalui indra (alat untuk merasa,
mencium bau, mendengar, melihat meraba,dan merasakan sesuatu secara naluriah)
hal itulah yang dimiliki oleh hewan untuk mengetahui lingkungan disekitarnya
oleh sebab itulah:
1) Pengetahuan hewan dangkal, yaitu pengetahuannya tidak sampai pada
pengetahuan yang detail dengan sesuatu, dan tidak memiliki akses untuk
mengetahui hubungan-hubungan internal yang terjadi.
2) Pengetahuannya parsial dan khusus, tidak universal dan tidak umum.
3) Pengetahuan regional, pengetauan ini terbatas pada wilayah tertentu.
4) Pengetahuannya terbatas hanya masa sekarang tidak berkenaan dengan
masa lalu dan masa akan datang. Hewan tidak mengetahui sejarahnya
sendiri atau sejarah dunia. Karena itulah hewan tidak berfikir tentang
masa depan, atau bahkan tidak merencanakan masa depannya.

2
Frans Baines (ed), Ensiklopedia Sains Jakarta: Erlangga 2008 hlm. 297
3
M. Masykur Khoir, Risalah Hayawan, Kediri : Duta Karya Mandiri, 2006, hlm. 11-12

3
2.2 Hewan Dalam al-Qur’an
Beberapa ayat dalam al-Qur’an menyebutkan hewan-hewan. Di antaranya
hewan berkaki empat, burung-burung yang dapat terbang jauh. Dan ada juga yang
disebutkan secara khusus hewan-hewan yang dapat menyebarkan penyakit bagi
manusia seperti ba’udah (nyamuk), zubab (lalat).
a. Penciptaan Hewan
Hewan merupakan salah satu ciptaan Allah yang memiliki kesama’an
unsure dalam diri manusia yaitu air, dalam surat an-Nur ayat 45 menjelaskan
penciptaan hewan berasal dari air. Karena berasal dari unsur yang sama dengan
manusia di dalam al-Qur’an tidak menjelaskan secara terperinci tahap-tahap
penciptaannya seperti yang terpadat pada penciptaan manusia.4
b. Istilah hewan dalam al-Qur’an
Hewan dalam al-Qur’an menggunakan dua istilah yaitu an-‘am dan
dabbah. An’am merupakan bebtuk jamak dari kata na’m yang memiliki makna
dasar “keadaan yang baik atau enak”. Yang seakar dengan kata ni’mah. Yaitu
berupa karunia dari Allah yang sangat luar biasa. Al-ashfani menjelaskan kata
na’m kemudian digunakan untuk menujuk arti ‘unta’ karena binatang ini dianggap
masyarakat Arab sebagai makanan paling enak.5
Sedangkan kata dabbah berasal dari kata dabba yang menurut Ibnu Faris
berasal dari kata yang berakar dari huruf dal dan ba’ yang memiliki makna dasar
“memiliki gerakan lebih ringan (halus) dari berjalan”. 27 Sedangkan ungkapan
yang lainnya terdapat dalam beberapa kisah yang diabadikan dalam al-Qur’an
misalnya menjadi nama surat an-Naml, an-Nahl, al-Baqarah dan lain sebagainya.
AlQur’an menyebutkan nama-nama dari jenis aneka hewan. Dan
mengelompokkan mereka berdasarkan cara mereka bergerak dan berjalan. Dalam
hal ini dijelaskan dalam surat an-Nur ayat 45:

4
Muhammad Mahmud Hijazi,, Fenomena Keajaiban AL-Qur’an Kesatuan Tema dalam
al-Qur’an. terj. Abdul Hayyie , Jakarta: Gema Insani 2010, hlm. 179-180
5
Departemen Agama Republik Indonesia, Pelestarian Lingkungan Hidup (Tafsir alQur’an
Tematik) Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf
al-Qur’an, 2009, hlm, 213

4
‫علَ ٰى‬ َ ‫َّللاُ َخ َلقَ ُك هل دَابه ٍة ِم ْن َماءٍ ۖ فَ ِم ْن ُه ْم َم ْن يَ ْمشِي‬
َ ‫ع َل ٰى بَ ْطنِ ِه َو ِم ْن ُه ْم َم ْن َي ْمشِي‬ ‫َو ه‬
ٍ‫ع َل ٰى ك ُِل ش َْيء‬ ‫َّللاُ َما َيشَا ُء ۚ ِإ هن ه‬
َ َ‫َّللا‬ ‫ق ه‬ُ ُ‫ع َل ٰى أ َ ْر َب ٍع ۚ َي ْخل‬
َ ‫ِرجْ لَ ْي ِن َو ِم ْن ُه ْم َم ْن َي ْمشِي‬
‫قَدِير‬
Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian
dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan
dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segalasesuatu.

2.3 Macam-macam Hewan dalam al-Qur’an


Dalam al-Qur’an tidak kurang menyebut 21 jenis binatang di antaranya:
Semut, lebah, laba-laba, lalat, nyamuk, unta, belalang, laron, rayap, katak, sejenis
burung puyuh, kuda, keledai, himar, binatang ternak, anjing, babi, dan lain
sebagainya.
1. Sapi
Dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat yang membicarakan tentang
sapi, kemudian diabadikan menjadi nama salah satu surah dalam al-Qur’an
yaitu al-Baqarah. Kisah tersebut berawal dari terbunuhnya seorang dari
bangsa israil yang tidak diketahui siapa pembunuhnya. Mereka saling
curiga. Akhirnya, mereka memohaon kepada nabi Musa agar memohon
kepada Allah untuk menunjukkan siapa pembunuhnya. Saat itu Allah
memerintahkan kepada nabi Musa untuk menyembelih seekor sapi. Tetapi
kaum nabi Musa sangat cerewet menanyakan bagaimana ciri-ciri sapi
tersebut. Akhirnya mereka menyembelih juga kemudian Allah
memerintahkan nabi Musa kepada kaumnya untuk memukul mayat dengan
bagian dari anggota tubuh sapi yang mereka sembelih tersebut. Kemudian
mayat tersebut bangun dan menceritakan siapa pembunuh yang
sesungguhnya.

5
2. Anjing
Kisah ini ceritakan tentang sekelompok pemuda yang dikenal
sebagai ashabul-Kahfi. Dala surat al-Kahfi diceritakan bagaimana kisah
sesekor anjing yang sangat setia pada tuannya, bahkan mati bersama
tuannya.
3. Babi
Dalam Al-Qur’an khinzir yaitu jamak dari khanazir disebut
sebanyak lima kali, empat kali dengan bentuk tunggal yang berkaitan
dengan daging dan sekali dalam bentuk jamak. Dan al- Qur’an
mengharamkan bagi umat manusia untuk memakan daging babi. Tidak
terdapat alasan mengapa al-Qur’an mengharamkan daging babi tersebut.
4. Lalat
Lalat merupakan serangga kecil yang dapat terbang, ia sangat menyukai
tempat-tempat yang kotor dan berbau busuk. Dalam al-Qur’an terdapat satu
ayat yang menjelaskan tentang makhluk tersebut yaitu pada surat al-Haj ayat
73-74.
‫َّللاِ لَ ْن َي ْخلُقُوا ذ ُ َبابا َولَ ِو اجْ تَ َمعُوا لَهُ ۖ َو ِإ ْن‬ ِ ‫ب َمث َ ٌل َفا ْست َِمعُوا َلهُ ۚ إِ َّن الَّذِينَ تَدْعُونَ ِم ْن د‬
َّ ‫ُون‬ َ ‫اس ض ُِر‬ُ َّ‫َيا أَيُّ َها الن‬
ْ ‫طالِبُ َو ْال َم‬
ُ‫طلُوب‬ َّ ‫ف ال‬
َ ُ‫ضع‬ َ ۚ ُ‫شيْئا ََل يَ ْستَ ْن ِقذُوهُ ِم ْنه‬َ ُ‫يَ ْسلُ ْب ُه ُم الذُّبَاب‬
‫يز‬ ٌّ ‫َّللاَ لَقَ ِو‬
ٌ ‫ي َع ِز‬ َّ ‫َّللاَ َح َّق قَد ِْر ِه ۗ إِ َّن‬
َّ ‫َما قَدَ ُروا‬

Artinya: “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengar


kan lah olehmu perumpamaan itu. Sesungguh nya segala yang kamu seru
selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun
mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah.
mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Haj :73-74)
Lalat menjadi perumpamaan yang menjadi pelajaran bagi manusia,
makhluk yang kecil yang dianggap remeh, lemah, kotor dan banyak. Ayat

6
tersebut sebagai perumpamaan bagi sesembahan orang-orang musyrik, betapa
tidak bedayanya apa yang mereka sembah.6
5. Keledai
Binatang ini secara umum digunakan untuk menunjukkan hal- hal yang
buruk. Dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak lima kali, dua kali dengan
ungkapan himar, dua kali hamir dan satu kali humor.
6. Lebah
Lebah merupakan serangga yang berbulu dan bersayap empat.
Terdapat bermacam-macam lebah namun yang paling terkenal adalah
lebah madu, lebah yang menghasilkan madu yang dapat dimanfaatkan
manusia.
Lebah memilki koloni yang jumlahnya dapat mencapai 30.000
samapi 80.000 ekor. Kebanyakan mereka adalah pekerja mereka dipimpin
oleh seekor lebah betina. Keseluruhan anggota koloni tinggal dalam satu
sarang yang terdapat pada pohon-pohon berlubang atau gua-gua di
pengunungan.7

6
Departemen Agama Republik Indonesia, .Pelestarian lingkungan Hidup (Tafsir al- Qur’an
Tematik) op. Cit, hlm, 239
7
M. Quuraish Shihab Dia Dimana-mana Tangan Tuhan Dibalik Setiap Fenomena
Jakarta: Lentera Hati 2005 cet.,3 hlm. 299-300

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hewan bukan makhluk yang asing lagi bagi manusia, dalam kehidupan
sehari-hari manusia senantiasa berinteraksi dengan hewan. Semua hewan yang
terdapat di muka bumi adalah bagian dari kelengkapan kehidupan bersama dengan
manusia.
Jenis Habitas Hewan terbagi atas :
1. Hewan Darat
2. Hewan Laut
3. Hewan darat dan laut
Macam-macam Hewan dalam al-Qur’an
1. Anjing
2. Babi
3. Lalat
4. Keledai
5. Lebah

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Kenapa Orang Jepang Lebih Memilih Hewan


Peliharaan?.Diunduh dari http://www.jepang.net/2012/06/kena pa-orang-
jepang-lebih-memilihhewan.html pada tanggal 5 April 2018.

Dradjat, Anita Sawitri. 2010. Kaitan Antara Loneliness Pada Lansia diHari Tua
Dengan Pet Boom diJepang. Skripsi.Universitas Indonesia.

Kyodo Staff. 2017. Japan’s Population Falls for Eighth Straight Year,
ButNumber of Foreign Residents Rises. D i u n d u h d a r i h t t p s : / / w w
w . j a p a n t i m e s . c o . j p / n e w s / 2 0 1 7 / 0 7 / 0 5 / national/social-
issues/japanspopulation-falls-eighth-straight-yearnumber-foreign-resid ents-
rises/#.WsUAQtRubMx pada tanggal 4 April 2018.

Meehan, Michael, et.al. 2017. Using Attachment Theory and Social to Examine
and Measure Pets as Sources ofSocial Support and Attachment Figures.
Anthrozoös, Vol. 30 (2), 273-289.

Nigel P. Field, et al. 2009. Role of Attachment in Response to Pet Loss.


California: Pasific Graduate School of Psychology.

Anda mungkin juga menyukai