Anda di halaman 1dari 4

KEUTAMAAN MENCARI ILMU

Isa Hotaman Nurjaman


Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan ilmu sangat penting dalam kehidupan kita. Oleh
karena itu, dalam ajaran Islam, kita diperintahkan untuk menuntut ilmu, baik itu ilmu yang
bersifat ukhrawi (spiritual) maupun duniawi (material). Tidak ada alasan bagi umat Islam untuk
tidak aktif mencari dan mengembangkan ilmu, sebagaimana ditegaskan dalam sabda
Rasulullah SAW:
"Tolabul ilma faridatur 'ala kulli muslimin wa muslimah."
Artinya: Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
Dengan memiliki ilmu, kita memiliki kemampuan untuk menguasai dan mengelola segala
makhluk ciptaan Allah yang ada di bumi ini. Ilmu juga memberikan kita kemampuan untuk
memimpin dunia dan menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas segala amanah yang
diberikan Allah kepada kita. Dengan kata lain, ilmu memberikan kekuatan untuk menjalani
kehidupan dengan bijak, serta memberikan landasan untuk membawa perubahan positif bagi
diri sendiri, masyarakat, dan dunia. Oleh karena itu, upaya menuntut ilmu tidak hanya menjadi
kewajiban agama tetapi juga merupakan pondasi yang kokoh untuk meraih keberhasilan dan
keberkahan dalam kehidupan ini.
Bahkan, dengan memiliki ilmu, kita dapat menjadi makhluk terbaik di antara ciptaan
Allah. Ilmu memberikan kemampuan untuk memahami dunia ini dan menjalani kehidupan
dengan bijak. Sebaliknya, tanpa ilmu, kita berisiko menjadi bodoh dan tidak memiliki
pengetahuan apa pun dalam dunia ini. Allah SWT menegaskan dalam surat At-Tin ayat 5,
"Asfala Safilin," yang berarti "yang paling rendah di antara yang rendah." Tentu saja, kita tidak
ingin menjadi makhluk yang paling rendah.
Namun, Allah SWT memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman, seperti
yang disampaikan dalam surah Al-Mujadalah ayat 11:
"ُ‫ّللا الَذِينَُ آ َمنوا مِ نك ُْم َوالَذِينَُ أوتوا ْالع ِْل َُم دَ َر َجات‬
َُ ُ‫ت َْرفَع‬..."
Artinya: "Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..."
Oleh karena itu, marilah kita terus menuntut ilmu, karena dengan ilmu, kita bukan hanya
mendapatkan kebahagiaan di dunia ini, tetapi juga di akhirat. Allah memberikan janji bahwa
orang beriman dan berilmu akan ditinggikan derajatnya. Dengan demikian, mengejar ilmu
bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana untuk mencapai derajat yang lebih tinggi di mata
Allah SWT.
Sungguh benar, selama hayat masih dikandung badan, marilah kita terus-menerus
menuntut ilmu tanpa mengenal lelah. Ilmu adalah kunci penting dalam kehidupan dan menjadi
fondasi bagi perkembangan diri kita. Tanpa ilmu pengetahuan, kita tidak dapat mencapai
derajat insan kamil, yaitu individu yang mencapai kesempurnaan dalam kehidupan spiritual
dan moral.
Dalam konteks ini, ungkapan "Unzur ma qila wala tanzur man Qola" menjadi sangat
relevan. Artinya, kita seharusnya tidak hanya memperhatikan siapa yang mengatakan suatu hal,
1
tetapi lebih kepada isi dan substansi dari pembicaraan tersebut. Oleh karena itu, kita harus
memandang pembicaraan dengan kebijaksanaan, tanpa terpengaruh oleh identitas atau status
sosial pembicara.
Hal ini menunjukkan pentingnya membuka pikiran dan menyaring informasi dengan bijak,
sehingga kita dapat memahami dan menilai berdasarkan kebenaran dan manfaatnya. Dengan
demikian, kebijaksanaan dan pemahaman yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan akan
membantu kita mengembangkan diri secara holistik dan menjadi individu yang lebih bermakna
dalam masyarakat.
Pentingnya menuntut ilmu memang menjadi pokok ajaran dalam banyak tradisi dan
agama. Pernyataan Imam Ahmad Bin Hambal menggambarkan kebutuhan manusia yang tak
terbatas terhadap ilmu pengetahuan. Berikut beberapa alasan mengapa menuntut ilmu begitu
penting:
1. Pandangan Agama:
Dalam banyak agama, termasuk Islam, menuntut ilmu dianggap sebagai kewajiban. Ayat-
ayat dalam Al-Qur'an juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai cara untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan.
2. Pembentukan Karakter:
Ilmu membentuk karakter seseorang. Dengan mengetahui hal-hal yang benar, baik, dan
berguna, seseorang dapat mengembangkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat.
3. Peningkatan Kualitas Hidup:
Ilmu membuka pintu peluang dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan pengetahuan,
seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijak, mengatasi tantangan, dan mencapai
kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Pemecahan Masalah:
Ilmu memberikan kemampuan untuk memahami dan memecahkan masalah. Dengan
pengetahuan, seseorang dapat menghadapi tantangan sehari-hari dan menemukan solusi yang
inovatif.
5. Pengembangan Masyarakat:
Masyarakat yang didukung oleh ilmu pengetahuan cenderung berkembang lebih baik.
Ilmu pengetahuan mendorong inovasi, pembangunan ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
6. Masa Depan yang Lebih Baik:
Ilmu pengetahuan mempersiapkan individu untuk masa depan yang lebih baik. Dengan
pemahaman yang mendalam tentang dunia, seseorang dapat berkontribusi secara positif kepada
masyarakat dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Memahami keutamaan ilmu dalam Islam sangatlah penting, dan Ibnu Qayyim al-Jauziyah
dengan jelas menguraikan sejumlah keutamaan ilmu dalam kitabnya "Buah Ilmu". Diantara
keutamaan-keutamaan tersebut, beberapa yang dicontohkan di atas adalah:

2
1. Wajib Menuntut Ilmu:
Rasulullah SAW menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim
yang sudah baligh. Ilmu yang dimaksud melibatkan pemahaman tentang aqidah (keyakinan),
ibadah, hukum halal dan haram, akhlak, serta aspek-aspek lainnya yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Doa untuk Ilmu yang Bermanfaat:
Rasulullah SAW dalam doanya memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan
perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Ini menekankan bahwa kualitas ilmu yang
diperoleh juga sangat penting, tidak hanya sebatas kuantitas.
Keutamaan-keutamaan ilmu ini menjadi dasar bagi pengembangan diri dalam ajaran
Islam. Menuntut ilmu bukan hanya sebagai kewajiban formal, tetapi juga sebagai cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan memahami tata cara hidup yang Islami. Selain itu, doa
untuk ilmu yang bermanfaat menggarisbawahi pentingnya mengarahkan upaya pembelajaran
ke arah yang positif dan memberikan manfaat nyata.
Syekhul Islam Ibnu Taimiyah memberikan pandangan yang sangat mendalam mengenai
risalah Nabi Muhammad SAW. Ia menggambarkan bahwa risalah Nabi melibatkan dua aspek
utama, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Ilmu yang bermanfaat dijelaskan sebagai
al Huda, sedangkan amal shalih disebut sebagai Dienul Haq. Dengan kombinasi ilmu yang
bermanfaat dan amal shalih, din Islam dapat tegak secara keseluruhan, termasuk dalam
keyakinan, perkataan, dan perbuatan.
Poin-poin utama dari pandangan Ibnu Taimiyah adalah:
1. Ilmu yang Bermanfaat dan Amal Shalih:
Ilmu yang bermanfaat dan amal shalih merupakan inti dari risalah Nabi Muhammad SAW,
sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an. Ilmu yang bermanfaat membawa petunjuk,
sementara amal shalih melibatkan ikhlas kepada Allah dan mengikuti ajaran Rasulullah.
2. Menuntut Ilmu sebagai Ibadah:
Menuntut ilmu dianggap sebagai ibadah yang agung dan utama. Allah menjadikannya
sebagai bagian dari jihad fisabilillah, seperti yang diungkapkan dalam surat At Taubah ayat
122. Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah juga menekankan bahwa orang yang keluar
untuk mencari ilmu berada dalam sabilillah hingga kembali.
3. Ilmu sebagai Bekal:
Penuntut ilmu harus memiliki bekal/modal untuk mencapai keberhasilan dalam menuntut
ilmu. Imam Asy-Syafi'i menyatakan bahwa bekal tersebut melibatkan kecerdasan, semangat,
usaha sungguh-sungguh, biaya, petunjuk dari guru, dan waktu yang cukup. Ibnu Taimiyah
menekankan bahwa ilmu bagaikan cahaya yang menerangi, dan persiapannya harus serius
sebagaimana halnya cahaya matahari yang menyinari seluruh alam.

3
Pandangan ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya ilmu dalam Islam dan
betapa ilmu bukan hanya menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan, tetapi juga sebagai
bekal untuk mengarungi kehidupan dengan penuh makna dan tujuan yang baik.
Sebagai penutup, marilah kita merangkum esensi dari materi di atas dengan mengambil
inspirasi dari pandangan Syekhul Islam Ibnu Taimiyah, kita memahami bahwa menuntut ilmu
bukan sekadar kewajiban, melainkan suatu bentuk jihad untuk meningkatkan pemahaman
tentang agama dan menciptakan amal shalih. Ilmu menjadi penerang dalam kehidupan, dan
dengan bekal yang cukup, kita dapat mencapai keberhasilan dan berkontribusi positif kepada
masyarakat, semoga kita senantiasa merajut perjalanan menuju ilmu dengan semangat yang
penuh keikhlasan, cerdas dalam penelusuran, dan sungguh-sungguh dalam usaha. Ilmu bukan
hanya sekadar pengetahuan, tetapi menjadi panduan hidup yang membawa kita mendekat
kepada Allah dan menciptakan dampak positif dalam masyarakat.
Terima kasih atas perhatian dan semangat untuk terus menuntut ilmu. Semoga setiap
langkah yang diambil dalam perjalanan ilmu menjadi langkah yang mendekatkan diri kepada
kebijaksanaan-Nya dan membawa manfaat bagi diri sendiri serta sekitar. Wassalamu'alaikum
wa rahmatullahi wa barakatuh.

Anda mungkin juga menyukai