Anda di halaman 1dari 8

Kewajiban, Materi, dan Tujuan Pendidikan

Oleh :

Lela Nur’azizah, Alifa Mitsni T, Reza Hafizhurrahman

A. Pendahuluan

Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang penting dalam hidup manusia, selain
itu belajar dan mengajar merupakan suatu kewajiban di dalam agama Islam. Bahkan dalam
suatu hadis di katakan Nabi Saw bersabda : “Jadilah engkau orang berilmu atau orang yang
menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu.
Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka”. Dari hadis
tersebut bisa di pahami bahwa di dalam agama Islam menjadi seorang yang ber ilmu atau
memiliki ilmu adalah hal yang penting.

Di Indonesia sendiri ada program pemerintah yang mewajibkan masyarakatnya wajib


belajar 12 tahun. Ini, di maksudkan agar generasi bangsa sekurang-kurangnya tamatan
sekolah menengah atas. Program ini juga di maksudkan untuk menjaga keberhasilan dan
kesinambungan dari program sebelumnya sekaligus untuk menyiapkan generasi emas
Indonesia tahun 2045.1 Dalam pembukaan UUD 1945 pun jelas di katakan bahwa Tujuan
negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu artinya di Indonesia sendiri belajar
merupakan satu hal yang sangat penting.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tentunya harus ada Langkah-langkah atau tahap-
tahap yang di tempuh agar tujuan itu bisa tercapai. Salah satunya dalam materi pendidikan,
tentu materi Pendidikan harus bisa menjadi jembatan agar tujuan pendidikan tersebut
terwujud.

B. Pembahasan
1. Kewajiban belajar mengajar
a. Kewajiban belajar

Islam menekankan akan pentingnya pengetahuan dalam kehidupan manusia. Al-


Qur’an telah berkali-kali menjelaskan akan pentingnya pengetahuan. Karena tanpa
pengetahuan niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Tidak hanya itu, al-Qur’an
bahkan memposisikan manusia yang memiliki pengetahuan pada derajat yang tinggi. al-
Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11 menyebutkan:

1
Iis Margiyanti dan Siti Tiara, Kebijakan Pendidikan Implementasi Program Wajib Belajar 12 Tahun, Vol 3 No 1,
2023
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ْا ِإَذ ا ِقيَل َلُك ۡم َتَفَّسُحوْا ِفي ٱۡل َم َٰج ِلِس َفٱۡف َس ُحوْا َيۡف َس ِح ٱُهَّلل َلُك ۖۡم َوِإَذ ا ِقيَل ٱنُشُز وْا َفٱنُش ُز وْا َيۡر َف ِع ٱُهَّلل ٱَّل ِذ يَن َء اَم ُن وْا ِم نُك ۡم َو ٱَّل ِذ يَن‬
‫ر‬ٞ‫ُأوُتوْا ٱۡل ِع ۡل َم َدَر َٰج ٖۚت َو ٱُهَّلل ِبَم ا َتۡع َم ُلوَن َخ ِبي‬

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam


majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs.Al-Mujadalah ayat 11)

Al-Qur’an juga telah memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan,


sebagaimana dalam al-Qur’an surat atTaubah ayat 122 disebutkan:
‫ۚٗة‬
‫ة ِّلَيَتَفَّقُهوْا ِفي ٱلِّديِن َوِلُينِذ ُروْا َقۡو َم ُهۡم ِإَذ ا َرَج ُع ٓو ْا ِإَلۡي ِهۡم َلَع َّلُهۡم َيۡح َذ ُروَن‬ٞ‫۞َوَم ا َك اَن ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُروْا َك ٓاَّف َفَلۡو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفۡر َقٖة ِّم ۡن ُهۡم َطٓاِئَف‬

” Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

Selain dalam al-qur’an,dalam hadis juga disebutkan tentang kewajiban mencari


ilmu.Sebagaimana Hadis dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Mencari
ilmu adalah kewajiban setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah) Hadis tersebut menunjukkan bahwa
Islam mewajibkan kepada seluruh pemeluknya untuk mendapatkan pengetahuan. Yaitu,
menganjurkan agar umatnya mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan, baik yang
bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah maupun pada akal.

Dan juga Hadis dari Shahih Bukhari yang artinya: Sebaik-baik kalian adalah orang
yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya. Ibn Hajar menyatakan bahwa Hadis di atas
tidak boleh hanya difahami untuk ahli qira’ ah (baca al-Qur’an) saja, sebab kandungan
pelajaran al-Qur’an tidak sebatas menuntun untuk membacanya saja, melainkan juga
mempelajari semua ilmu yang dikandungnya.

Pengetahuan begitu penting dalam kehidupan manusia,karena tanpa pengetahuan


niscaya manusia akan berjalan mengarungi kehidupan ini bagaikan orang tersesat, yang
implikasinya akan membuat manusia semakin terlunta-lunta kelak di hari akhirat. Imam
Syafi’i pernah menyatakan: “Barangsiapa menginginkan dunia, maka harus dengan ilmu.
Barangsiapa menginginkan akhirat, maka harus dengan ilmu. Dan barangsiapa menginginkan
keduanya, maka harus dengan ilmu”.

b. Kewajiban Mengajar
Selain dari pada adanya kewajiban untuk mencari ilmu,ada juga keterangan yang
menyebutkan kewajiban menyampaikan ilmu. Merupakan suatu keharusan bagi orangyang
berilmu untuk memberikan ilmu pengetahuannya kepada orang lain.Orang yang tidak mau
memberikan ilmu kepada orang lain itu adalah suatu kesalahan. Sebagaimana disebutkan
dalam hadis Abu Hurairah bahwaNabi saw bersabda Barangsiapa ditanya mengenai suatu
ilmu dan ia menyembunyikannya maka ia akan dicambukdengan cambuk dari api neraka pada
harikiamat. Kemudian disebutkan bahwa Sampaikanlah walaupun satu ayat.

Pendidikan menurut Islam bukan hanya sebatas kegiatan menstransfer informasi atau
ilmu pengetahuan, melainkan lebih dari itu ialah meliputi kegiatan menstransfer kepribadian.
Dalam proses pembelajaran pendidik bertugas mengajar dan juga mendidik. Pendidik harus
mampu memberikan pengetahuan, melatih keterampilan kepada peserta didik dan juga
membina kepribadian dan karakter peserta didik.

Pendidik dalam Islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik. Dalam Islam, orang yang paling bertanggung jawab adalah orang
tua. Sebab merekalah pihak yang paling dekat dengan anak,juga bertanggung jawab penuh
atas kemajuan perkembangan anak kandungnya, karena sukses tidaknya anak sangat
tergantung kepada pengasuhan, perhatian, dan pendidikannya. Namun pada perkembangan
zaman,tugas sebagai pendidik diserahkan kepada guru.

Tugas seorang guru untuk mendidik anak itu dikarenakan perkembangan


pengetahuan sehingga mengharuskan orang tua meminta bantuan terhadap guru unuk
mendidik anaknya. Hal ini secara psikologis mendidik anak orang lain berbeda dengan
mendidik anak sendiri. Maka dari itu tingginya kedudukan seorang pendidik itu,sebab ia
sangat berjasa dalam mendidik anak didiknya, ia menjalankan tugas mulia yang diembannya.
Tugas guru (pendidik) sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan
profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanggung jawab
pendidik seperti guru dan Kyai harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.
Tanggung jawab ini bukan hanya sebatas tanggung jawab moral seorang pendidik terhadap
anak didik, akan tetapi lebih jauh dari itu. Pendidik akan mempertanggung jawabkan atas
segala tugas yang dilaksanakannya kepada Allah.

2. Materi Pendidikan

Arti Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif

a. Kognitif (Pengetahuan)
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah
kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:

1) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2) Pemahaman (comprehension)
3) Penerapan (application)
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (syntesis)
6) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada

kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan

menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk

memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi

yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat

pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

2. Psikomotorik (Ketrampilan)

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar
psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan
dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku).
Ranah psikomotor adalah berhubunga dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis,
menari, memukul, dan sebagainya.

Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui:

1) Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses
pembelajaran praktik berlangsung.
2) Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan teskepada peserta
didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu
sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.
3. Afektif (Sikap)

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa
sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah
laku.

Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:

1) Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)


2) Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3) Valuing (menilai atau menghargai)
4) Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5) Characterization by evalue (karakterisasi dg suatu nilai atau komplek nilai.

3. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan menjadi satu hal yang sangat penting. Karena tujuan pendidikan adalah
arah yang akan atau hendak di tuju oleh pendidikan. Di Indonesia tujuan pendidikan mengalami
beberapa kali perubahan sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan
masyarakat dan negara Indonesia.2 Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 dapat di simpulkan bahwa
tujuan Pendidikan Indonesia yaitu untuk mengembangkan potensi para pelajar, agar siswa menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Siswa juga di harapkan dapat
mempunyai kepribadian yang berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri dan membentuk pelajar
menjadi warga negara yang Memiliki tanggung jawab.

Adapun tujuan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah memenuhi kebutuhan dalam
tumbuh kembang anak. Pendapat tersebut di maknai sebagai usaha untuk membingbing peserta didik
sesuai dengan kemampuan alamiahnya. Ki Hajar Dewantara merupakan Menteri Pendidikan pertama
di Indonesia. Maunah (2009: 1) menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah perubahan yang di
harapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan, baik tingkah laku individu dan
kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dari alam sekitarnya dimana individu hidup.

Tujuan Pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan


manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

2
Dr.Candra Wijaya dkk. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya, LPPPI, Medan, hlm 25
berbudi perketi luhur, Memiliki pengetahuan dan keterampilan, Kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidian menurut UNESCO, dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak
ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu Pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu,
Perserikatan Bangsa-Bngsa (PBB) melalui Lembaga UNESCO mencadangkan empat pilar, yaitu (1)
Learning to Know (belajar mengetahui) (2) learning to fo (belajar melakukan sesuatu) (3) learning to
be (belajar menjadi sesuatu) (4) learning to live together (belajar hidup Bersama). Keempat pilar
tersebut menggabungkan tujuan IQ,EQ, dan SQ.3

Tujuan pendidikan dalam Al Quran adalah untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya,
mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun spiritual,
menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah dan menjalin komunikasi yang
baik dengan sesama manusia dan dengan alam semesta. 4

4. Hasil Penelitian
Untuk penelitian ini kebetulan kami mewawancarai seorang guru, beliau mengajar di MTs
dan juga MA beliau juga menjadi guru qiro’ati. Kami memberikan beberapa pertanyaan yang
terkait dengan materi kami dan ini merupakan jawaban yang beliau berikan.
1. Tentang pandangan beliau sebagai guru mengenai kewajiban dalam mengajar. Beliau
mengatakan dalam setiap proses pembelajaran guru tentu pernah mengalami
permasalahan yang ditimbulkan baik itu dari siswa maupun dari gurunya. Permasalahan
ini bisa menyebabkan proses pembelajaran tidak berjalan maksimal. Di zaman sekarang
ini,ada beberapa guru yang kurang maksimal dalam mengemban amanahnya dan
menjalankan tugasnya
Sebagai seorang guru yang baik,guru mestinya memahami terlebih dulu akan kewajiban
belajar mengajar. Sehingga ketika permasalahan muncul pada saat proses pembelajaran,
sebagai guru tentu dapat menyikapi permasalahan tersebut dengan cara yang profesional
sebagai pengajar. Sebab guru yang salah memahami profesinya atau kewajibannya, maka
bergeserlah fungsi guru secara perlahan-lahan. Untuk menghidari konflik tersebut, maka
guru sebagai pendidik harus menggali kembali nilai-nilai Islam sebagai pijakan dalam
menjalankan amanah.
Dari hasil wawancara dengan seorang guru,bahwa 1. Kewajiban belajar mengajar
merupakan hal yang pasti harus di laksanakan oleh manusia terutama ummat islam
berkaitan dengan adanya perintah dari Alloh dan Rosulnya.. manusia tidak akan terlepas
dari akhlak dan juga ilmu yang mana hal tersebut didapat dari proses belajar mengajar.

3
Dr.Rahmat Hidayat, MA. Ilmu Pendidikan “Konsep,Teori dan Aplikasinya”, LPPPI, 2019
4
Hidayatullah, (2016). Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Al Qur’an. Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan
Pengembangan Budaya Al Qur’an
2. Kami bertanya terkait apa saja yang menjadi materi Pendidikan. Materi pendidikan ilmu
yang mencakup pengetahuan, keterampilan, karakter/akhlak.
Guru juga mestinya menguasa materi pendidikan dengan baik. Kinerja guru tidak terbatas
pada penyampaian materi pelajaran yang bersifat kognitif saja tetapi harus di prioritaskan
juga dalam afektif dan psikomotorikGuru juga mesti mengetahui akan tujuan pendidikan.
Supaya dalam proses belajar mengajarnya,ia dapat melaksanakan tugasnya secara
maksimal dan sampai pada tujuan pendidikan yang sebagaimana mestinya.
3. Apa saja tujuan Pendidikan? Dan bagaimana agar tujuan tersebut tercapai? Untuk
mencapai tujuan pendidikan,guru mesti Menyiapkan diri untuk menata kehidupan
dilingkungan masyarakat
4. Tanggapan beliau terkait ketiga hal tersebut di zaman sekarang. Beliau mengatakan saat
ini pendidikan memiliki berbagai versi, sekalipun dihimpun dalam satu kurikulum namun
pada implementasi nya cenderung berbeda dikarenakan faktor lingkungan pendidikan
yang tidak sama. Sehingga tidak ada jaminan hasil yg di capai akan sama.

C. Kesimpulan

Sebagai manusia yang Memiliki akal sempurna maka belajar dan mengajar merupakan
suatu hal yang penting di lakukan. Allah Swt menciptakan akal kita tentu bukan untuk hal yang
sia-sia. Maka baiknya kita sebagai manusia yang bersyukur harus menggunakan kelebihan itu
untuk hal yang baik. Belajar dan mengajar juga merupakan hal yang baik. Belajar menjadi suatu
hal yang penting karena merujuk pada sebuah hadist yang mengatakan “Tuntutlah ilmu darii
engkau lahir sampai aku masuk liang lahat”. Dan masih banyak lagi hadist yang menjelaskan
tentang pentingnya belajar. Begitu pun dalam mengajar, jika seseorang mempunyai ilmu (dalam
artian banyak ataupun sedikit) maka orang itu harus menyampaikan Kembali ilmunya kepada
orang lain.

Pendidikan mempunyai tujuan utama yaitu agar dapat mencerdaskan kehidupan dan
menjadi pegangan kita dalam hidup, baik di lingkungan masyarakat, keluarga, dan bahkan dalam
beribadah kepada Allah jika tanpa ilmu maka ibadahnya di anggap tidak sah. Maka belajar
menjadi sedemikian penting karena ada banyak manfaat yang di rasakan dalam belajar.

Daftar Pustaka

Dra Alfiah M.Ag. ( Tahun 2015, ). Hadis Tarbawi Pendidikan Islam dalam TinjauanHadis Nabi.
Kreasi Edukasi.
Dra Suryani M.Ag. (2012,). Tafsir hadis Tarbawi analisis pedagogishadis hadis nab, . penerbit teras..

Arti Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap. Scribd. Published 2019. Accessed October 28, 2023.
https://www.scribd.com/document/420315990/Arti-Pengetahuan-Ketrampilan-Sikap

Iis Margiyanti dan Siti Tiara, Kebijakan Pendidikan Implementasi Program Wajib Belajar 12 Tahun,
Vol 3 No 1, 2023

Dr.Rahmat Hidayat dan dr. Abdillah, S.Ag.M.Pd, Ilmi Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya,
LPPPI, Medan, 2019

M. Yemmardotillah, Tujuan Pendidikan Menurut Al Qur’an

Pengertian dan Tujuan Pendidikan, https://id,scribd.com/document/323814314/Pengertian-Dan-


Tujuan-Pendidikan

Hidayatullah, (2016). Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Al Qur’an. Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu
dan Pengembangan Budaya Al Qur’an

Anda mungkin juga menyukai