Anda di halaman 1dari 8

Urgensi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan mutu kualitas hidup. Melalui
pendidikan, manusia mampu mengembangkan diri dan mengetahui banyak hal. Pendidikan tidak
hanya menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan terampilan saja, tetapi juga
menyangkut akhlak dan nilai moral.
Pendidikan idaman adalah pendidikan yang diharapkan menciptakan generasi yang
beritelektual dan berakhlak. Melalui pendidikan yang benar, manusia mampu mengembangkan
keadaan diri dan juga meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhannya.

Sumber pendidikan yang paling sempurna berasal dari Al-Qur’an. Banyak ayat Al-
Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia, selain itu, Al-Qur’an
juga menerangkan berbagai konsep pendidikan yang sesungguhnya bagi manusia. Selain itu,
melalui Al-Quran dan proses aktualisasi yang terus berkembanglah pula pendidikan mampu
eksis dan berkembang sesuai kondisi zaman.

1.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang diatas, penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dan memahami urgensi pendidikan


2. Menganalisis dan memahami nilai ayat Al-Qur’an yang terkait dengan urgensi
pendidikan
3. Memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an tentang pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Urgensi Pendidikan
Al-Qur’an telah berkali-kali menjelaskan akan pentingnya pengetahuan. Tanpa
pengetahuan niscaya kehidupan manusia akan menjadi sengsara. Tidak hanya itu, Al-Quran
bahkan memposisikan manusia yang memiliki pengetahuan pada derajat yang tinggi.1[1]
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mujadalah: 11.
‫ش ُز ْوا يَ ْرفَعِ هللاُ الَّذِينَ أَ َمنُوا‬ ُ ‫ َواِذَا قِي َل ا ْن‬،‫سحِ هللا ُ لَ ُك ْم‬
ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْن‬ َ ‫س ُح ْوا فِى ْال َم َجا ِل ِس فَا ْف‬
َ ‫س ُح ْوا يَ ْف‬ َّ َ‫يَأَيُّ َها الَّذِينَ أ َ َمنُوا اِذَا قِي َل لَ ُك ْم تَف‬
)11(‫َبير‬ ٌ ‫ َوهللا بماتعملونَ خ‬،‫العلم دَر َجات‬ َ ‫ِم ْن ُك ْم َوالَّذِينَ أ ُ ْوتُوا‬
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Al-Quran juga telah memperingatkan manusia agar mencari ilmu pengetahuan
sebagaimana dalam al-Quran surat At-Taubah: 122
‫الدين َو ِليُنذ ُِروا قَوم ُهم اِذَا َر َجعُوا اِلَي ِهم لَعَلَّ ُهم‬
ِ ‫طائِفَةٌ ِليَتَفَ َّق ُهوا فِى‬ ِ ‫ فَلَوالَ نَفَ َر ِم ْن‬،ً‫َوما كانَ المؤمنونَ ِليَن ِف ُرواكَافَّة‬
َ ‫كل فِرقَ ٍة ِمن ُهم‬
)122( َ‫يَحذَ ُرون‬
“tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada qaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
Dari sinilah dapat dipahami bahwa betapa pentingnya pendidikan bagi kelangsungan
hidup manusia. Karena dengan pendidikan manusia akan mengetahui apa yang baik dan yang
buruk, yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa mudlorot.2[2]
Dalam sebuah Hadits Nabi SAW dijelaskan:
‫طلب العلم فريضة على كل مسلمين والمسلمات‬
“Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan. (H.R.
Bukhari)
Hadits tersebut menunjukan bahwa dalam islam pendidikan merupakan sebuah kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan merupakan
harga mati bagi manusia untuk kehidupannya.
Islam menekankan akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan manusia, karena tanpa
adanya pendidikan niscaya manusia akan berjalan mengarungi kehidupan ini bagaikan orang
yang tersesat, yang implikasinya akan membuat manusia sengsara baik di dunia dan di
akhirat.3[3]
Selain merupakan kewajiban, kegiatan didik dan mendidik adalah suatu usaha agar dapat
memiliki ma’dzirah (alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban di sisi
Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki diri dan mengajak orang
lain pada kebenaran sesuai manhaj yang diajarkan Rasulullah SAW.

Untuk menghasilkan Pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan


beberapa sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik,4[4] yaitu:

1. Istiqomah
2. Disiplin dalam tanggung jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari
kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos sekolah,
apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal dengan teman-teman
kita, demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu anak didiknya tidak akan
maju karena pelajaran tidak bertambah.
3. Menyuruh memainkan peran dalam pendidikan
Setiap kita dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu,
memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua
peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan.
‫اطلب العلم من المهد الى اللحد‬
“Carilah ilmu dari buwaiyan hingga akhir hayat.”
Dari sini, sudah seharusnya bagi manusia untuk selalu berusaha menambah kualitas ilmu
pengetahuan dengan terus berusaha mencarinya hingga akhir hayat, tentunya semua itu akan
dapat diperoleh dengan adanya pendidikan baik pendidikan di keluarga, sekolah ataupun di
masyarakat..
Pendidikan merupakan sebuah bimbingan dan pertolongan secara sadar yang diberikan
oleh pendidik kepada anak didik sesuai dengan perkembangan jasmaniah dan rohaniah ke arah
kedewasaan. Anak didik dalam mencari nilai-nilai harus mendapatkan bimbingan sepenuhnya
dari pendidik, sebagaimana ajaran islam, bahwa saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan
suci sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan
anak.5[5] Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:
)‫ او يمجسانه (رواه مسلم‬،‫ او ينصرانه‬،‫ فأبواه يهودانه‬،‫ما من مولود أال يولد على الفطرة‬
“Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah (kecenderungan untuk
percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anaknya beragama
Yahudi, Nasrani, Majusi. (H.R Muslim).
Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua perbuatan atau usaha dari
generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta keterampilan
kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi
hidupnya.6[6]

2.2 Nilai Ayat Al-Qur’an tentang Pendidikan


Pendidikan adalah proses untuk memperbaiki peradaban, melaui pendidikan manusia
akan mampu mengembangkan diri dengan tidak terbatas oleh hanya dengan satu kesimpulan
saja. Al-Qur’an adalah konsep penndidikan yang menekankan pada pendidikan seumur hidup
(life long education).7[7] Begitu banyak ayat dan hadish yang menjelaskan wajibnya menuntut
ilmu bagi semua muslim dari lahir hingga menuju liang lahat. Berdasarkan hal tersebut, dapat
dijelaskan pentingnya pendidikan begitu kompleks dan penting bagi kehidupa dan peradaban
manusia.
Konsep mengenai pendidikan telah banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an
sebagai sumber insprirasi mempunyai rujukan-rujukan terkait dengan pngembangkan berbagai
macam Pendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Alaq,

‫) علم االءنسان ما لم‬4(‫) الذى علم با القلم‬3(‫) اقرأ وربك األكرم‬2(‫) خلق االءنسان من علق‬1(‫اقرأ باسم ربك الذي خلق‬
)5(‫يعلم‬
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1), Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah (3), Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4), Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya (5)”.

Dalam pandangan Quraish Shihab kata Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti
menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks tertulis maupun tidak. Ayat ini
telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau untuk membaca, menulis,
memahami, berbagi dan menyebarkan dengan segala kemampuan yang dimiliki.8[8]
Kata Iqra diulang-ulang pada wahyu pertama ini untuk menekankan bobot pentingnya.
Adalah mengagumkan bahwa tujuan untuk mengajar dan proses pelajaran diucapkan sebagai
‘qalam’ atau pena. Sesungguhnya pena adalah suatu hadiah yang mulia dari Allah SWT kepada
umat manusia. Hanya manusia yang mendapat perlakuan khusus, kemampuan dan kehormatan
untuk menulis atau merekam pemikiran dan gagasan mereka.9[9]
Dan Allah juga berfirman dalam surat Ar-Rum:7
.‫يعلمون ظاهرا من الحياتي الدنيا وهم عن االخرة هم غافلون‬
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai."

2.3 Aktualisasi Nilai Ayat Al-Qur’an tentang Pendidikan


Perkembanngan dunia pendidikan selama ini begitu signifikan terkait dengan
perkembangan zaman yang selalu mengikuti arus globalisasi. Banyak system dan ide-ide baru
dalam pengembangan dunia pendidikan yang secara tidak sengaja harus diikuti oleh setiap
elemen yang aada dalam pendiidkan tersebut.
Al-Quran sebagai landasan mengenai konsep pendidikan mempunyai banayak nilai yang
bisa diterapkan dalam system pendidikan. Misalnya, dari surat Al-Alaq, Al-Quran menjelaskan
mengenai konsep membaca. Di era sekarang ini, di sekolah kitaa tidak bisa hanya dengan
membaca saja, Membaca bisa dilakukan dengna cara yang lain, seperti halnya meneliti,
memahami, berproses dan bersosialisasi.10[10]
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas sangatlah nampak bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya,
baik posisinya sebagai hamba allah atau sebagai khalifah dimuka bumi ini manusia tidak akan
pernah terlepas akan kebutuhannya terhadap pendidikan. Dengan demikian, semakin jelas bukti-
bukti yang telah dijelaskan dalam al-quran khususnya yang berkenaan dengan posisi pendidikan
bagi manusia.

Pendidikan diartikan sebagai proses penyaluran ilmu pengetahuan dan penanaman nilai
moral yang dilakukan seseorang dengan orang lain. Pendidkan yang diharapkan dalam islam
tidak hnaya menyangkut pengetahuan saja, tetapi juga pengembangan dan pemerolehan perilaku
dengan akhlak yang baik.

Al-Quran sebagai sumber agama yang juga banyak menjelaskan tentang pendidikan dapat
dijadika acuan sebagai bahan ajar dan konsep terhadap pengembangan pendidikan yang ideal
melalui proses aktualisasi yanag disesuaikan dengan keadaan zaman dengan tidak
menghilangkan nilai dari kandungan ayat Al-Quran tersebut.
Bentuk aktualisasi yang bisa diterapkan diantaranya melaui proses pembelajaran dan
pengembangan metode pembelajaan yang efisien dan berbanding lurus dengan tujuan pendidikan
itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin. 1988. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

Azizy, Qodri. 2003. Pendidikan untuk Membangun Etika Sosial. Semarang: Aneka Ilmu.

Brown, Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Peorson
Education.

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kurniawan, Syamsul. 2009. Pendidikan di Mata Soekarno. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

Rohman, Arif. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Jogjakarta: Laks Bang Mediatama.

Anda mungkin juga menyukai