BAB I
PENDAHULUAN
Sumber pendidikan yang paling sempurna berasal dari Al-Qur’an. Banyak ayat Al-
Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan bagi manusia, selain itu, Al-Qur’an
juga menerangkan berbagai konsep pendidikan yang sesungguhnya bagi manusia. Selain itu,
melalui Al-Quran dan proses aktualisasi yang terus berkembanglah pula pendidikan mampu
eksis dan berkembang sesuai kondisi zaman.
1. Istiqomah
2. Disiplin dalam tanggung jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari
kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos sekolah,
apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal dengan teman-teman
kita, demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu anak didiknya tidak akan
maju karena pelajaran tidak bertambah.
3. Menyuruh memainkan peran dalam pendidikan
Setiap kita dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu,
memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua
peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan.
اطلب العلم من المهد الى اللحد
“Carilah ilmu dari buwaiyan hingga akhir hayat.”
Dari sini, sudah seharusnya bagi manusia untuk selalu berusaha menambah kualitas ilmu
pengetahuan dengan terus berusaha mencarinya hingga akhir hayat, tentunya semua itu akan
dapat diperoleh dengan adanya pendidikan baik pendidikan di keluarga, sekolah ataupun di
masyarakat..
Pendidikan merupakan sebuah bimbingan dan pertolongan secara sadar yang diberikan
oleh pendidik kepada anak didik sesuai dengan perkembangan jasmaniah dan rohaniah ke arah
kedewasaan. Anak didik dalam mencari nilai-nilai harus mendapatkan bimbingan sepenuhnya
dari pendidik, sebagaimana ajaran islam, bahwa saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan
suci sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan
anak.5[5] Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:
) او يمجسانه (رواه مسلم، او ينصرانه، فأبواه يهودانه،ما من مولود أال يولد على الفطرة
“Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah (kecenderungan untuk
percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anaknya beragama
Yahudi, Nasrani, Majusi. (H.R Muslim).
Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua perbuatan atau usaha dari
generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta keterampilan
kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi
hidupnya.6[6]
) علم االءنسان ما لم4() الذى علم با القلم3() اقرأ وربك األكرم2() خلق االءنسان من علق1(اقرأ باسم ربك الذي خلق
)5(يعلم
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (1), Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah (2). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah (3), Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4), Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya (5)”.
Dalam pandangan Quraish Shihab kata Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti
menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks tertulis maupun tidak. Ayat ini
telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan pengikut beliau untuk membaca, menulis,
memahami, berbagi dan menyebarkan dengan segala kemampuan yang dimiliki.8[8]
Kata Iqra diulang-ulang pada wahyu pertama ini untuk menekankan bobot pentingnya.
Adalah mengagumkan bahwa tujuan untuk mengajar dan proses pelajaran diucapkan sebagai
‘qalam’ atau pena. Sesungguhnya pena adalah suatu hadiah yang mulia dari Allah SWT kepada
umat manusia. Hanya manusia yang mendapat perlakuan khusus, kemampuan dan kehormatan
untuk menulis atau merekam pemikiran dan gagasan mereka.9[9]
Dan Allah juga berfirman dalam surat Ar-Rum:7
.يعلمون ظاهرا من الحياتي الدنيا وهم عن االخرة هم غافلون
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai."
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas sangatlah nampak bahwa manusia dalam menjalani kehidupannya,
baik posisinya sebagai hamba allah atau sebagai khalifah dimuka bumi ini manusia tidak akan
pernah terlepas akan kebutuhannya terhadap pendidikan. Dengan demikian, semakin jelas bukti-
bukti yang telah dijelaskan dalam al-quran khususnya yang berkenaan dengan posisi pendidikan
bagi manusia.
Pendidikan diartikan sebagai proses penyaluran ilmu pengetahuan dan penanaman nilai
moral yang dilakukan seseorang dengan orang lain. Pendidkan yang diharapkan dalam islam
tidak hnaya menyangkut pengetahuan saja, tetapi juga pengembangan dan pemerolehan perilaku
dengan akhlak yang baik.
Al-Quran sebagai sumber agama yang juga banyak menjelaskan tentang pendidikan dapat
dijadika acuan sebagai bahan ajar dan konsep terhadap pengembangan pendidikan yang ideal
melalui proses aktualisasi yanag disesuaikan dengan keadaan zaman dengan tidak
menghilangkan nilai dari kandungan ayat Al-Quran tersebut.
Bentuk aktualisasi yang bisa diterapkan diantaranya melaui proses pembelajaran dan
pengembangan metode pembelajaan yang efisien dan berbanding lurus dengan tujuan pendidikan
itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Afifudin. 1988. Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.
Azizy, Qodri. 2003. Pendidikan untuk Membangun Etika Sosial. Semarang: Aneka Ilmu.
Brown, Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Peorson
Education.
Rohman, Arif. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Jogjakarta: Laks Bang Mediatama.