Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Riduan

NIM : 020546046

UPBJJ : Pangkalpinang

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

1) Jelaskan pengertian budaya akademik


2) Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap
orang-orang yang berilmu (berbudaya akademik)?
3) Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?
4) Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara
meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan!
5) Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

Jawab :

1) Pengertian Budaya Akademik.


Cara hidup masyarakat ilmiah yang majemuk, multikultural yang bernaung
dalam sebuah institusi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai kebenaran ilmiah
dan objektifitas.
Budaya Akademik (Academic Culture) dapat dipahami sebagai suatu totalitas
dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan
oleh warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga
penelitian.
Kehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang, bergerak
maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai tuntutan zaman.
Perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan dan kegiatan akademik menuju
kondisi yang ideal senantiasa menjadi harapan dan dambaan setiap insan yang
mengabdikan dan mengaktualisasikan diri melalui dunia pendidikan tinggi dan
penelitian, terutama mereka yang menggenggam idealisme dan gagasan
tentang kemajuan. Perubahan dan pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila
digerakkan dan didukung oleh pihak-pihak yang saling terkait, memiliki
komitmen dan rasa tanggung-jawab yang tinggi terhadap perkembangan dan
kemajuan budaya akademik.
Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh
setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun
budaya akademik bukan perkara yang mudah. Diperlukan upaya sosialisasi
terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi kebiasaan di kalangan akademisi
untuk melakukan norma-norma kegiatan akademik tersebut.

2) Berikut
ini apresiasi atau penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang yang berilmu
(berbudaya akademik:
a. Alloh meninggikan derajat orang yang berilmu seperti dalam firmannya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. al-Mujâdilah:
11)
Jadi, ilmu yang disertai iman adalah ukuran derajat manusia.
b. Manusia diberi kesempatan menjadi pemimpin/ khalifah serta lebih
tingginya kedudukan manusia dari makhluk lain disebabkan karena ilmu
yang dimiliki.
c. Untuk memperoleh petunjuk al-Qur’an bukan saja diperlukan ketaqwaan
dan keimanan, melainkan juga ilmu pengetahuan.
d. Allah melarang manusia untuk mengikuti
sesuatu yang tidak ada ilmu tentangnya sebagaimana Dia menegur Nabi
Nuh ketia ia memohon sesuatu yang tidak ia ketahui.
e. Syaithan bahkan lebih takut kepada orang yang berilmu dibandingkan
orang yang hanya ahli ibadah.

3) Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang atau suatu kelompok. Ada banyak ayat dalam Al-Quran yang
memotivasi kita untuk memiliki etos kerja. Berikut ini contoh ayat dalam Al-
Quran yang menjadi petunjuk untuk meningkatkan etos kerja:
a. Al-Mujadilah ayat 11 berisi perintah untuk memberikan kelapangan
kepada orang lain dalam majelis ilmu dan juga anjuran agar setiap
muslim senantiasa bekerja keras, baik saat menuntut ilmu maupun
mencari nafkah.
b. Al-Jumu'ah ayat 10 Berisi perintah untuk menghentikan kegiatan seperti
jual beli dan pekerjaan lain saat shalat Jumat. Kemudian setelah solat
selesai, manusia diperintahkan untuk kembali menuju aktivitasnya dalam
rangka mencari karunia Allah berupa ilmu pengetahuan, harta benda,
dan kesejahteraan.
4) sikap terbuka dan jujur, seseorang tidak mungkin meraih keberhasilan dengan
cara mempunyai etos kerja yang tinggi kalu tidak memiliki sikap terbuka dan
jujur. Karena orang yang tidak terbuka maka akan cenderung menutup diri
sehingga tidak dapat bekerjasama dengan orang lain. Apalagi kalau tidak jujur
maka energinya akan tersita untuk menutupi ketidakjujuran yang dilakukan.
Maka Al-qur’an dan Hadis memberi apresiasi yang tinggi terhadap orang yang
terbuka dan jujur.
Buah dari keterbukaan seseorang maka akan melahirkan sikap adil. Makna
yang diperkenalkan Al-qur’an bukan hanya dalam aspek hukum melainkan
dalam spektrum yang luas. Dari segi kepada siapa sikap adil itu harus ditujukan
Al-qur’an memberi petunjuk bahwa sikap adil disamping kepada Allah SWT dan
orang lain atau sesama makhluk juga kepada diri sendiri.

5) Adil, menurut bahasa Arab disebut dengan kata ‘adilun, yang berarti sama
dengan seimbang. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah diartikan
tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar, berpegang pada
kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dan menurut ilmu akhlak
ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu
sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan
menghukumyang jahat sesuai dan kesalahan dan pelanggaranya.

Anda mungkin juga menyukai