Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

Nama : Gebrina Sephira


NIM : 031073655
Program Studi : 310 / Ilmu Perpustakaan

Pertanyaan!

1) Jelaskan pengertian budaya akademik!


2) Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap orang-
orang yang berilmu (berbudaya akademik)?
3) Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?
4) Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara
meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan!
5) Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

Jawaban :

1) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “budaya” paling tidak mengandung empat
arti: (1) pikiran, akal budi; (2) adat istiadat; (3) sesuatu mengenai kebudayaan yang
sudah berkembang (beradab atau maju); (4) sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
sehingga sukar diubah. Sementara kata “akademik” yang berasal dari kata akademi
dalam kamus tersebut diberi beberapa arti: (1) lembaga pendidikan tinggi, kurang
lebih tiga tahun lamanya yang mendidik tenaga profesional; (2) perkumpulan orang
terkenal yang dianggap arif bijaksana untuk memajukan ilmu, kesusastraan, atau
bahasa. Dari pengertian kebahasaan tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan budaya akademik adalah suatu kebiasaan yang berhubungan dengan dunia
akademis yaitu dunia keilmuan.
2) Apresiasi atau perhatian Al-Qur’an terhadap orang-orang yang berilmu (berbudaya
akademik), khususnya dan agama Islam pada umumnya memberikan perhatian
terhadap ilmu pengetahuan, diantanya ialah:
a. Wahyu Al-Qur’an yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu pengetahuan

1
Mayoritas ulama khususnya ulama Al-Qur’an sepakat bahwa wahyu Al-Qur’an
yang turun pertama kali adalah lima ayat di surat Al-‘Alaq (QS. 68:1-5),
kemudian disusul awal ayat di surat Al-Qalam (QS. 68:1-5). Di mana ayat-ayat
dalam surat Al-Qur’an tersebut memerintahkan manusia untuk membaca dan
menulis. Dari hal tersebut sudah dapat tergambar dengan jelas betapa kitab suci
Al-Qur’an memberi perhatian yang sangat serius kepada perkembangan ilmu
pengetahuan.
b. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses kalau memiliki ilmu
pengetahuan.
Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah/2: 30-31 yang menjelaskan
bahwa untuk suksesnya tugas kekhalifahan manusia di muka bumi maka Allah
SWT menganugerahkan kepada manusia potensi untuk dapat mengetahui dan
memahami segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya.
c. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu
Dalam surat Thaha/20: 114; dapat dipetik pelajaran bahwa Islam mengajarkan
menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang bernilai tinggi dan harus
dilakukan oleh setiap muslim sepanjang hidupnya. Maka kalau pada masa modern
dikenal dengan istilah pendidikan seumur hidup (long live education), maka Islam
sejak awal menakankan kepada umatnya untuk terus menambah ilmu
pengetahuan.
d. Orang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT
Hal tersebut diisyaratkan dalam surat Al-Mujaadilah/58:11 yang berbunyi “Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” Dari ayat tersebut jelas bahwa
kemuliaan dan kesuksesan hidup hanya milik orang-orang yang berilmu dan
beriman.
3) Etos kerja yang dimaksud disini ialah semangat seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan. Untuk dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim harus terlebih dahulu
memahami tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai khalifah Allah SWT di muka dan
juga sebagai hamba yang berkewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT.
Beberapa petunjuk Al-quran agar dapat meningkatkan etos kerja antara lain;
a. Mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

2
b. Bekerja harus sesuai dengan bidangnya dan ini harus diberi catatan bahwa etos
kerja yang tinggi tidak boleh menjadikan orang tersebut lupa kepada Allah
SWT.
4) Berhubungan dengan budaya akademik, sikap terbuka dan berlaku adil merupakan
salah satu sikap positif yang harus dimiliki demi terwujudnya budaya akademik.
Seseorang tidak akan mungkin memiliki sikap terbuka kalau tidak bersikap jujur
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Islam sangat menekankan supaya
manusia bersikap jujur. Sikap terbuka yang dimiliki seseorang akan menjadikan
hidupnya merasa nyaman, karena tidak ada yang perlu ditutupi, sehingga etos kerja
dan kinerjanya akan menjadi maksimal. Beberapa hasil penelitian menyeburkan
bahwa salah satu yang menyita dan mencuri tenaga, stamina dan energi kita adalah
sikap tidak terbuka dan tidak jujur baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Sehingga apabila kita dapat selalu bersikap jujur dan terbuka maka akan menjadikan
semangat dan stamina kita dalam menjalani hidup, khususnya dalam pekerjaan akan
menjadi berlipat ganda dan optimal.
5) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “adil” diartikan: (1) tidak berat
sebelah/tidak memihak; (2) berpihak kepada kebenaran; dan (3) sepatutnya/tidak
sewenang-wenang. Bersikap adil yang dibicarakan Al-Qur’an, khususnya dan Islam
pada umumnya mengandung berbagai spektrum makna, tidak hanya pada proses
penetapan hukum atau terhadap pihak yang berselisih melainkan menyangkut segala
aspek kehidupan beragam. Diantaranya adalah:
a. Adil dalam aspek aqidah; adalah bahwa Allah SWT. mengutus para Rasul dengan
membawa wahyu untuk dapat menegakkan sistem kemanusiaan yang adil.
b. Adil dalam aspek syari’ah; adalah adil dalam menetapkan hukum, yang nanti akan
diberikan penjelasan dalam pembahasan khusus hal tersebut.
c. Adil dalam aspek akhlak keadilan dituntut bukan hanya kepada orang lain namun
juga kepada diri sendiri.

3
DAFTAR PUSTAKA

- Buku Materi Pokok Pendidikan Agama Islam (MKDU 4221)

- Materi Inisiasi 7

Anda mungkin juga menyukai