Anda di halaman 1dari 87

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT tuhan yang

maha esa, karena berkat rahmat dan karuniaNya maka tugas ini dapat dikerjakan tepat waktu.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbingBapakDrs.Ir.A.H.Butar-
butar,MT atas dukungan dan arahan-arahannya, kami mendapat pengetahuan tentang tugas
iniyang berjudul “TEKNOLOGI MENAMBAH KEYAKINAN BERAGAMA”.
Tujuan dibuatnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas yang diberikan juga untuk
menambah pengetahuan tentang matakuliah TEKNIK TEGANGAN TINGGI. kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran positif dari rekan mahasiswa maupun dosen demi perbaikan dihari mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam upaya pengembangan karakter pribadi kita
khususnya bagi para pembaca.

Medan, Mei 2012

Penulis
i

DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
Bab I
Pendahuluan
1.      Latar belakang 1
2.      Tujuan 1
3.      Manfaat 1
Bab II
Pembahasan 2
Bab III
Penutup 13
Daftar Pustaka 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Al-Quran Al-Karim, yang merupakan sumber utama ajaran Islam, berfungsi sebagai "Petunjuk
ke jalan yang sebaik-baiknya" (QS 17:9) demi kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat.
Petunjuk-petunjuk tersebut banyak yang bersifat umum dan global, sehingga penjelasan dan
penjabarannya dibebankan kepada Nabi Muhammad saw. (QS 16:44; 4:105, dan sebagainya).

Di samping itu, Al-Quran juga memerintahkan umat manusia untuk memperhatikan ayat-ayat
Al-Quran (QS 39:18; 47:24), dengan perhatian yang, di samping dapat mengantar mereka kepada
keyakinan dan kebenaran Ilahi, juga untuk menemukan alternatif-alternatif baru melalui
pengintegrasian ayat-ayat tersebut dengan perkembangan situasi masyarakat tanpa
mengorbankan prinsip-prinsip pokok ajarannya (Al-Ushul Al-Ammah) atau mengabaikan
perincian-perincian yang tidak termasuk dalam wewenang ijtihad. Dengan demikian, akan
ditemukan kebenaran-kebenaran penegasan Al-Quran, bahwa:
a. Allah akan memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya di seluruh ufuk dan pada diri manusia,
sehingga terbukti bahwa ia (Al-Quran) adalah benar (QS 41:53).

b. Fungsi diturunkannya Kitab Suci kepada para Nabi (tentunya terutama Al-Quran), adalah
untuk memberikan jawaban atau jalan keluar bagi perselisihan dan problem-problem yang
dihadapi masyarakat (baca QS 2:213).
2.      Tujuan
a)        Mahasiswa mampu mengetahui kebenaran agamanya melalui teknologi
b)        Mahasiswa mampu mengetahui korelasi antara kitab sucinya dengan perkembangan ilmu
teknologi

3.      Manfaat
a)        Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisis peranan agamanya terhadap ilmu teknologi
b)        Mahasiswa mampu menambah keyakina beragama

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Korelasi antara Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan

hubungan antara Al-Quran dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari banyak atau tidaknya
cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya, tetapi yang lebih utama adalah melihat:
adakah Al-Quran atau jiwa ayat-ayatnya menghalangi ilmu pengetahuan atau mendorongnya,
karena kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan yang diberikan
kepada masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada
sekumpulan syarat-syarat psikologis dan sosial yang diwujudkan, sehingga mempunyai pengaruh
(positif ataupun negatif) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

Sejarah membuktikan bahwa Galileo --ketika mengungkapkan penemuan ilmiahnya--


tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah, kecuali dari masyarakat di mana ia hidup.
Mereka memberikan tantangan kepadanya atas dasar kepercayaan agama. Akibatnya, Galileo
pada akhirnya menjadi korban penemuannya sendiri.

Dalam Al-Quran ditemukan kata-kata "ilmu" --dalam berbagai bentuknya-- yang terulang
sebanyak 854 kali. Di samping itu, banyak pula ayat-ayat Al-Quran yang menganjurkan untuk
menggunakan akal pikiran, penalaran, dan sebagainya, sebagaimana dikemukakan oleh ayat-ayat
yang menjelaskan hambatan kemajuan ilmu pengetahuan, antara lain:
Subjektivitas: (a) Suka dan tidak suka ( QS 43:78; 7:79);
(b) Taqlid atau mengikuti tanpa alasan (QS 33:67; 2:170).
(c) Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (QS 10:36).
(d) Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan atau kesimpulan (QS 21:37).
(e) Sikap angkuh (enggan untuk mencari atau menerima kebenaran) (QS 7:146).
Di samping itu, terdapat tuntutan-tuntutan antara lain:
Jangan bersikap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (QS 17:36), dalam arti tidak
menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah mengetahui duduk persoalan (baca, antara lain,
QS 36:17), atau menolaknya sebelum ada pengetahuan (baca, antara lain, QS 10:39).
Jangan menilai sesuatu karena faktor eksternal apa pun --walaupun dalam pribadi tokoh
yang paling diagungkan seperti Muhammad saw.

Ayat-ayat semacam inilah yang mewujudkan iklim ilmu pengetahuan dan yang telah
melahirkan pemikir-pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam berbagai disiplin ilmu. "Tiada
yang lebih baik dituntun dari suatu kitab akidah (agama) menyangkut bidang ilmu kecuali
anjuran untuk berpikir, ... serta tidak menetapkan suatu ketetapan yang menghalangi umatnya
untuk menggunakan akalnya atau membatasinya menambah pengetahuan selama dan di mana
saja ia kehendaki."87 Inilah korelasi pertama dan utama antara Al-Quran dan ilmu pengetahuan.

Korelasi kedua dapat ditemukan pada isyarat-isyarat ilmiah yang tersebar dalam sekian
banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya. Isyarat-isyarat
tersebut sebagiannya telah diketahui oleh masyarakat Arab ketika itu.88 Namun, apa yang
mereka ketahui itu masih sangat terbatas dalam perinciannya.

Di lain segi, paling sedikit ada tiga hal yang dapat disimpulkan dari pembicaraan Al-
Quran tentang alam raya dan fenomenanya:
Al-Quran memerintahkan atau menganjurkan manusia untuk memperhatikan dan
mempelajarinya dalam rangka meyakini ke-Esa-an dan kekuasaan Tuhan. Dari perintah ini,
tersirat pengertian bahwa manusia memiliki potensi untuk mengetahui dan memanfaatkan
hukum-hukum yang mengatur fenomena alam tersebut, namun pengetahuan dan pemanfaatan ini
bukan merupakan tujuan puncak (ultimate goal).
Alam raya beserta hukum-hukum yang diisyaratkannya itu diciptakan, dimiliki, dan
diatur oleh ketetapan-ketetapan Tuhan yang sangat teliti. Ia tidak dapat melepaskan diri dari
ketetapan-ketetapan tersebut kecuali bila Tuhan menghendakinya. Dari sini, tersirat bahwa: (a)
alam raya atau elemen-elemennya tidak boleh disembah;
(b) manusia dapat menarik kesimpulan tentang adanya ketepatan-ketepatan yang bersifat umum
dan mengikat yang mengatur alam raya ini (hukum-hukum alam).
Redaksi yang digunakan oleh Al-Quran dalam uraiannya tentang alam raya dan
fenomenanya itu, bersifat singkat, teliti dan padat, sehingga pemahaman atau penafsiran tentang
maksud redaksi-redaksi tersebut sangat bervariasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
pengetahuan masing-masing.

Dalam kaitannya dengan butir ketiga ini, kita perlu menggarisbawahi beberapa prinsip
pokok:
a. Setiap Muslim, bahkan setiap orang, berkewajiban untuk mempelajari dan memahami kitab
suci yang dipercayainya. Namun, walaupun demikian, hal tersebut bukan berarti bahwa setiap
orang bebas untuk menafsirkan atau menyebarluaskan pendapatnya tanpa memenuhi syarat-
syarat yang dibutuhkan guna mencapai maksud tersebut.

b. Al-Quran diturunkan bukan hanya khusus untuk orang-orang Arab ummiyin yang hidup pada
masa Rasul saw., tidak pula untuk generasi abad keduapuluh ini, tetapi juga untuk seluruh
manusia hingga akhir zaman. Mereka semua diajak berdialog oleh Al-Quran dan dituntut untuk
menggunakan akalnya.

c. Berpikir secara modern, sesuai dengan keadaan zaman dan tingkat pengetahuan seseorang;
tidak berarti menafsirkan Al-Quran secara spekulatif90 atau terlepas dari kaidah-kaidah
penafsiran yang telah disepakati oleh para ahli di bidang ini.

2.2 Sifat Penemuan Ilmiah


Seperti telah dikemukakan di atas bahwa hasil pemikiran seseorang dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalamannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan sudah sedemikian pesatnya, sehingga dari faktor ini saja
pemahaman terhadap redaksi Al-Quran dapat berbeda-beda.
Namun perlu kiranya digarisbawahi bahwa apa yang dipersembahkan oleh para ahli dari
berbagai disiplin ilmu, sangat bervariasi dari segi kebenarannya. Nah, bertitik tolak dari prinsip
"larangan menafsirkan Al-Quran secara spekulatif", maka penemuan-penemuan ilmiah yang
belum mapan tidak dapat dijadikan dasar dalam menafsirkan Al-Quran.
Seseorang bahkan tidak dapat mengatasnamakan Al-Quran terhadap perincian penemuan
ilmiah yang tidak dikandung oleh redaksi ayat-ayatnya, karena Al-Quran --seperti yang telah
dikemukakan dalam pembahasan semula-- tidak memerinci seluruh ilmu pengetahuan, walaupun
ada yang berpendapat bahwa Al-Quran mengandung pokok-pokok segala macam ilmu
pengetahuan.

Ayat 30 surat Al-Anbiya', yang menjelaskan bahwa langit dan bumi pada suatu ketika
merupakan suatu gumpalan kemudian dipisahkan Tuhan, merupakan suatu hakikat ilmiah yang
tidak diketahui pada masa turunnya Al-Quran oleh masyarakatnya. Tetapi ayat ini tidak
memerinci kapan dan bagaimana terjadinya hal tersebut.
Setiap orang bebas dan berhak untuk menyatakan pendapatnya tentang "kapan dan
bagaimana", tetapi ia tidak berhak untuk mengatasnamakan Al-Quran dalam kaitannya dengan
pendapatnya jika pendapat tadi melebihi kandungan redaksi ayat-ayat tersebut. Tetapi, hal ini
bukan berarti bahwa seseorang dihalangi untuk memahami arti suatu ayat sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Hanya selama pemahaman tersebut sejalan dengan prinsip
ilmu tafsir yang telah disepakati, maka tak ada persoalan.
Dahulu, misalnya, ada ulama yang memahami arti sab' samawat (tujuh langit) dengan
tujuh planet yang mengedari tata surya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan ketika
itu. Pemahaman semacam ini, ketika itu, dapat diterima. "Ini adalah suatu ijtihad yang baik yang
merupakan pendapat seseorang, selama dia tidak mewajibkan dirinya mempercayai hal tersebut
sebagai suatu i'tiqad (kepercayaan) dan tidak pula mewajibkan kepercayaan tersebut kepada
orang lain.
2.3 Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan ilmu teknologi
         Gejala Fisis
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (Al Imran :190)
Dalam ayat diatas kita diberi petunjuk, setidaknya tersirat beberapa makna antara lain
adalah: alam semesta yang senantiasa berproses tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala
dalam seluruh dimensi ruang dan waktu yang terus berkembang.
” Hanya kepada Allah lah tunduk/patuh segala apa yang ada dilangit dan di bumi baik
atas kesadarannya sendiri ataupun karena terpaksa, (dan sujud pula) bayang-bayangnya diwaktu
pagi dan petang” (ar Raad :15)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan kita bahwa apapun nama dan bentuk gejala
yang ditunjukan-Nya selalu mengikutisuatu sistem dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan-
Nya.
” Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah diwaktu senja, dan dengan
malam dan apa yang diselubunginya. Dan dengan bulan apabila jadi purnama, sesungguhnya
kamu melalui tingkat-demi tingkat”. (Al Insyiqaaq 16-19)
Allah SWT menampilkan gejala fisis untuk diartikan sebagai perumpamaan antara lain
behwa terdapat 3 tahap yang harus dilalui manusia yaitu : pertama, adanya ketidaktahuan kita
seperti kita melihat dalam kegelapan malam. Kedua, adanya keragu-raguan kita seperti halnya
kepekaan kita melihat cahaya merah di waktu senja dan ketiga, ditunjukan-Nya gejala fisis serta
penjelasan secara nyata dan membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.
         Usaha dan Energi
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdekatan …(ar Rad : 4)
Secara harfiah diartikan sebagai berdekatan dalam dimendi tempat, sebagi daerah,
wilayah, negara dsb. Yang mempunyai potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusianya yang mengolah, mengembangkan dan meningkatkan.. Berikutnya potensi tersebut
saling dipertukarkan baik dari sisi keunggulan komparatif maupun kompetitif.
         Magnet dan Logam
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”
(Al Qur’an, 36:36)
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan dan hubungan
ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan
berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
         Elastisitas
” Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca.” (ar Rahman: 7)
Dalam ayat ini tersirat yang berhubungan dengan kenyataan yang telah diketahui manusia
dari berbagai gejala yang terlihat atau telah dilakukan percobaan dan pengukurannya. Dalam
kaitan masalah yang akan di bahas di sini, bukan peristiwa pemuaiannya atau keseimbangannya ,
namun ada suatu sifat yang menertai dalam peristiwa itu yaitu sifat kelenturan atau elastis.
         Gelombang
” Dan diantara tanda -tanda kekuasaanNya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmatNya dan supaya
kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, mudah-
mudahan kamu bersyukur.” (Ar Ruum : 46)

Secara umum “angin” disini sebagai angin yang bertiup membawa awan untuk
menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat berlayar dilautan. Kita
merasakan kedekatan makna “angin” dalam ayat ini adalah gelombang, bukan saja gelombang
bunyi yang membawa berita tetapi juga gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang
mampu dipancarkan kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.

         RELATIVITAS WAKTU


Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia
menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak
seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Tapi ada perkecualian; Al Qur’an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat
relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali
tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu
menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 22:47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam
satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Al Qur’an, 32:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang
kadarnya limapuluh ribu tahun.” (Al Qur’an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan
bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab:
‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang
menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui’.” (Al Qur’an, 23:122-114)

2.3 Keutamaan Mukmin yang berilmu

Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam
ayat-ayat berikut:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’
Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-
Zumar [39] : 9).
“Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja
yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah
dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah saw pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan
sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman
yang sama sekali lain dari zamanmu kini.” (Al-Hadits Nabi saw). “Menuntut ilmu itu diwajibkan
bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Hadis Nabi saw).
Mengapa kita harus menguasai IPTEK? Terdapat tiga alasan pokok, yakni:
1. Ilmu pengetahuan yg berasal dari dunia Islam sudah diboyong oleh negara-negara barat. Ini
fakta, tdk bisa dipungkiri.
2. Negara-negara barat berupaya mencegah terjadinya pengembangan IPTEK di negara-negara
Islam. Ini fakta yang tak dapat dipungkiri.
3. Adanya upaya-upaya untuk melemahkan umat Islam dari memikirkan kemajuan IPTEK-nya,
misalnya umat Islam disodori persoalan-persoalan klasik agar umat Islam sibuk sendiri, ramai
sendiri dan akhirnya bertengkar sendiri.
Selama 20 tahun terakhir, jumlah kaum Muslim di dunia telah meningkat secara perlahan.
Angka statistik tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Muslim dunia adalah 500 juta;
sekarang, angka ini telah mencapai 1,5 miliar. Kini, setiap empat orang salah satunya adalah
Muslim. Bukanlah mustahil bahwa jumlah penduduk Muslim akan terus bertambah dan Islam
akan menjadi agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya
dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara Muslim, tapi juga jumlah
orang-orang mualaf yang baru memeluk Islam yang terus meningkat, suatu fenomena yang
menonjol, terutama setelah serangan terhadap World Trade Center pada tanggal 11 September
2001. Serangan ini, yang dikutuk oleh setiap orang, terutama umat Muslim, tiba-tiba saja telah
mengarahkan perhatian orang (khususnya warga Amerika) kepada Islam. Orang di Barat
berbicara banyak tentang agama macam apakah Islam itu, apa yang dikatakan Al Quran,
kewajiban apakah yang harus dilaksanakan sebagai seorang Muslim, dan bagaimana kaum
Muslim dituntut melaksanakan urusan dalam kehidupannya. Ketertarikan ini secara alamiah
telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam. Demikianlah,
perkiraan yang umum terdengar pasca peristiwa 11 September 2001 bahwa “serangan ini akan
mengubah alur sejarah dunia”, dalam beberapa hal, telah mulai nampak kebenarannya. Proses
kembali kepada nilai-nilai agama dan spiritual, yang dialami dunia sejak lama, telah menjadi
keberpalingan kepada Islam.
Hal luar biasa yang sesungguhnya sedang terjadi dapat diamati ketika kita mempelajari
perkembangan tentang kecenderungan ini, yang mulai kita ketahui melalui surat-surat kabar
maupun berita-berita di televisi. Perkembangan ini, yang umumnya dilaporkan sekedar sebagai
sebuah bagian dari pokok bahasan hari itu, sebenarnya adalah petunjuk sangat penting bahwa
nilai-nilai ajaran Islam telah mulai tersebar sangat pesat di seantero dunia. Di belahan dunia
Islam lainnya, Islam berada pada titik perkembangan pesat di Eropa. Perkembangan ini telah
menarik perhatian yang lebih besar di tahun-tahun belakangan, sebagaimana ditunjukkan oleh
banyak tesis, laporan, dan tulisan seputar “kedudukan kaum Muslim di Eropa” dan “dialog
antara masyarakat Eropa dan umat Muslim.”

2.4 Dampak Kemajuan Islam di bidang IPTEK

1) Gereja Katolik dan Perkembangan Islam


Gereja Katolik Roma, yang berpusat di kota Vatican, adalah salah satu lembaga yang
mengikuti fenomena tentang kecenderungan perpindahan agama. Salah satu pokok bahasan
dalam pertemuan bulan Oktober 1999 muktamar Gereja Eropa, yang dihadiri oleh hampir
seluruh pendeta Katolik, adalah kedudukan Gereja di milenium baru. Tema utama konferensi
tersebut adalah tentang pertumbuhan pesat agama Islam di Eropa. The National Catholic
Reporter melaporkan sejumlah orang garis keras menyatakan bahwa satu-satunya cara mencegah
kaum Muslim mendapatkan kekuatan di Eropa adalah dengan berhenti bertoleransi terhadap
Islam dan umat Islam; kalangan lain yang lebih objektif dan rasional menekankan kenyataan
bahwa oleh karena kedua agama percaya pada satu Tuhan, sepatutnya tidak ada celah bagi
perselisihan ataupun persengketaan di antara keduanya.
Dalam satu sesi, Uskup Besar Karl Lehmann dari Jerman menegaskan bahwa terdapat
lebih banyak kemajemukan internal dalam Islam daripada yang diketahui oleh banyak umat
Nasrani, dan pernyataan-pernyataan radikal seputar Islam sesungguhnya tidak memiliki dasar.
(1) Mempertimbangkan kedudukan kaum Muslim di saat menjelaskan kedudukan Gereja di
milenium baru sangatlah tepat, mengingat pendataan tahun 1999 oleh PBB menunjukkan bahwa
antara tahun 1989 dan 1998, jumlah penduduk Muslim Eropa meningkat lebih dari 100 persen.
Dilaporkan bahwa terdapat sekitar 13 juta umat Muslim tinggal di Eropa saat ini: 3,2 juta di
Jerman, 2 juta di Inggris, 4-5 juta di Prancis, dan selebihnya tersebar di bagian Eropa lainnya,
terutama di Balkan. Angka ini mewakili lebih dari 2% dari keseluruhan jumlah penduduk Eropa.
(2) Kesadaran Beragama di Kalangan Muslim Meningkat di Eropa. Penelitian terkait juga
mengungkap bahwa seiring dengan terus meningkatnya jumlah Muslim di Eropa, terdapat
kesadaran yang semakin besar dalam menjalankan agama di kalangan para mahasiswa. Menurut
survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Monde di bulan Oktober 2001, dibandingkan
data yang dikumpulkan di tahun 1994, banyak kaum Muslims terus melaksanakan sholat, pergi
ke mesjid, dan berpuasa. Kesadaran ini terlihat lebih menonjol di kalangan mahasiswa
universitas.
(3) Dalam sebuah laporan yang didasarkan pada media masa asing di tahun 1999, majalah Turki
Aktüel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50 tahun ke depan Eropa akan
menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam.
         Islam adalah Bagian Tak Terpisahkan dari Eropa
Bersamaan dengan kajian sosiologis dan demografis ini, kita juga tidak boleh melupakan
bahwa Eropa tidak bersentuhan dengan Islam hanya baru-baru ini saja, akan tetapi Islam
sesungguhnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Eropa.
Eropa dan dunia Islam telah saling berhubungan dekat selama berabad-abad. Pertama,
negara Andalusia (756-1492) di Semenanjung Iberia, dan kemudian selama masa Perang Salib
(1095-1291), serta penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389)
memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik antara kedua masyarakat itu. Kini banyak
pakar sejarah dan sosiologi menegaskan bahwa Islam adalah pemicu utama perpindahan Eropa
dari gelapnya Abad Pertengahan menuju terang-benderangnya Masa Renaisans. Di masa ketika
Eropa terbelakang di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan di banyak bidang lain,
kaum Muslim memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sangat luas dan kemampuan
hebat dalam membangun.

2.5 Keselarasan IMTAQ dan IPTEK

“Barang siapa ingin menguasai dunia dengan ilmu, barang siapa ingin menguasai akhirat dengan
ilmu, dan barang siapa ingin menguasai kedua-duanya juga harus dengan ilmu” (Al-Hadist).
Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak globalisasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), harus diakui telah memberikan
kemudahan terhadap berbagai aktifitas dan kebutuhan hidup manusia.
Di sisi lain, memunculkan kekhawatiran terhadap perkembangan perilaku khususnya para
pelajar dan generasi muda kita, dengan tumbuhnya budaya kehidupan baru yang cenderung
menjauh dari nilai-nilai spiritualitas. Semuanya ini menuntut perhatian ekstra orang tua serta
pendidik khususnya guru, yang kerap bersentuhan langsung dengan siswa.
Dari sisi positif, perkembangan iptek telah memunculkan kesadaran yang kuat pada
sebagian pelajar kita akan pentingnya memiliki keahlian dan keterampilan. Utamanya untuk
menyongsong kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam rangka mengisi era milenium ketiga
yang disebut sebagai era informasi dan era bio-teknologi. Ini sekurang-kurangnya telah
memunculkan sikap optimis, generasi pelajar kita umumya telah memiliki kesiapan dalam
menghadapi perubahan itu.
Don Tapscott, dalam bukunya Growing up Digital (1999), telah melakukan survei
terhadap para remaja di berbagai negara. Ia menyimpulkan, ada sepuluh ciri dari generasi 0
(zero), yang akan mengisi masa tersebut. Ciri-ciri itu, para remaja umumnya memiliki
pengetahuan memadai dan akses yang tak terbatas. Bergaul sangat intensif lewat internet,
cenderung inklusif, bebas berekspresi, hidup didasarkan pada perkembangan teknologi, sehingga
inovatif, bersikap lebih dewasa, investigative arahnya pada how use something as good as
possible bukan how does it work. Mereka pemikir cepat (fast thinker), peka dan kritis terutama
pada informasi palsu, serta cek ricek menjadi keharusan bagi mereka.
Sikap optimis terhadap keadaan sebagian pelajar ini tentu harus diimbangi dengan
memberikan pemahaman, arti penting mengembangkan aspek spiritual keagamaan dan aspek
pengendalian emosional. Sehingga tercapai keselarasan pemenuhan kebutuhan otak dan hati
(kolbu). Penanaman kesadaran pentingnya nilai-nilai agama memberi jaminan kepada siswa akan
kebahagiaan dan keselamatan hidup, bukan saja selama di dunia tapi juga kelak di akhirat.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh peradaban
Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan banyak orang di pelbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek
modern tersebut membuat banyak orang lalu mengagumi dan meniru-niru gaya hidup peradaban
Barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif dan krisis multidimensional
yang diakibatkannya.
Peradaban Barat moderen dan postmodern saat ini memang memperlihatkan kemajuan
dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagian hidup bagi umat
manusia. Namun karena kemajuan tersebut tidak seimbang, pincang, lebih mementingkan
kesejahteraan material bagi sebagian individu dan sekelompok tertentu negara-negara maju
(kelompok G-8) saja dengan mengabaikan, bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan
alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi dan militernya, maka
kemajuan di Barat melahirkan penderitaan kolonialisme-imperialisme (penjajahan) di Dunia
Timur & Selatan.
Kemajuan Iptek di Barat, yang didominasi oleh pandangan dunia dan paradigma sains
(Iptek) yang positivistik-empirik sebagai anak kandung filsafat-ideologi materialisme-sekuler,
pada akhirnya juga telah melahirkan penderitaan dan ketidakbahagiaan psikologis/ruhaniah pada
banyak manusia baik di Barat maupun di Timur.
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-
nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami,
gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya
polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk
pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga,
seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang.
Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang
terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan
’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia
dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

DAFTAR PUSTAKA
         http://www.zhuldyn's blog/g0j478m710468r27
         listverse.com / dailycognition.com/wikipedia.org
Teknologi dan Agama
Kehidupan manusia meliputi dua golongan yaitu yang erat hubungannya dengan: (1)kebutuhan
hidup fisiologis, jadi padat energi dan materi dan (2) kebutuhan hidup psikologis, jadi padat
informasi dan nilai. Kehidupan beragama adalah contoh utama yang termasuk golongan kedua.
Kehidupan beragama menyangkut pengetahuan, kesadaran, keyakinan, sikap, niat dan amal
perbuatan manusia yang sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. Pengetahuan, kesadaran,
keyakinan, sikap, niat dan perbuatan itu diperlukan pengetahuan, yaitu informasi. Sumber
informasi ada bermacam-macam, misalnya: Teladan, Sikap dan Perbuatan yang ditunjukkan
orang dalam masyarakat, Komunikasi berupa petunjuk dan nasehat yang diberikan orang yang
lebih mengetahui, rekaman dan buku, tulisan dan sebagainya tentang pengetahuan yang
bersangkutan. Semua sumber informasi ini merupakan sumber turunan kesekian. Oleh karena itu
keaslian dan ketepatan atau kebenaran informasi yang bersangkutan itu telah banyak berkurang.
Untuk mencegah penurunan informasi ini perlu selalu diusahakan memperoleh informasi
langsung dari sumber induk informasi yang bersangkutan.
Jalan utama untuk meningkatkan kehidupan beragama dalam masyarakat yaitu mengangkat
peran agama kembali sebagai pengatur kehidupan sehari-hari pribadi dan masyarakat, ialah
dengan meningkatkan arus dan pemanfaatan informasi yang berakar nilai agama langsung dari
sumber induk informasi agama yang bersangkutan. Teknologi yang ada diperkembangkan
pemakaiannya untuk menunjang peningkatan arus dan pemanfaatan informasi itu, atau dirancang
dan diperkembangkan teknologi baru khusus untuk maksud itu.
Bagaimana peran teknologi dalam memajukan kehidupan beragama Islam di masyarakat untuk
mendatang? Secara ringkas agama Islam dapat diartikan sebagai berikut:
Agama Islam adalah: Tata keyakinan, tata peribadatan dan tata kehidupan atas dasar
keyakinan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, menurut Al
Qur’an selaku sumber induk “informasi” tentang nilai, ajaran dan hukum yang berlaku bagi
ummat manusia.
Sumber Informasi dalam Islam adalah: (1) Firma Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad saw, yang terhimpun dalam Kitab Suci Al Qur’an (sumber Primer), (2) Sunnah
Rasulullah sebagai pelengkap, Tafsiran dan Pengamalan Al Qur’an yang diajarkan dan
diteladankan kepada ummat manusia dan tercatat dalam hadits sahih (sumber sekunder), (3)
Ijtihad oleh para Ulama (Mujtahidin) yang kompeten, tersedia dalam berbagai buku tafsir Al
Qur’an, Fiqih, fatwa dan sebagainya (sumber tersier).
Masyarakat dewasa ini, pada umumnya lebih banyak memperoleh informasi tentang agama
Islam melalui buku tafsir Al Qur’an , buku Fiqih, tulisan-tulisan tentang agama Islam dalam
Koran dan majalah, khutbah Jum’at, kuliah agama, ceramah agama dan sebagainya, semua yang
tergolong sumber informasi tersier. Lebih sedikit informasi yang diperoleh langsung dari kitab
Suci Al Qur’an sebagai sumber informasi primer, inipun kebanyakan berupa kutipan-kutipan
yang diproleh melalui sumber tersier. Satu dari beberapa pemanfaatan teknologi untuk
menunjang kehidupan beragama Islam ialah untuk: (1) Meningkatkan laju dan mutu arus
informasi dari sumber-sumber informasi agama Islam kepada Masyarakat. (2) Mengubah
perimbangan arus informasi menjadi lebih wajar, yaitu lebih kuat yang langsung dari sumber
primer, yaitu al qur’an, menyusul yang langsung dari sumber sekunder, yaitu As Sunnnah, baru
terakhir yang bersumber dari tersier, yaitu ijtihad dan (3) Meningkatkan daya serap, pengolahan
dan pemakaian informasi agama Islam dalam kehidupan sehari-hari pribadi dan masyarakat.
Rangkaian proses Informasi yang berlangsung dalam kehidupan beragama Islam, antara lain:
(1) Menyerap informasi dari sumbernya (“membaca, memahami”), mengenai membaca sebagai
bahan tambahan baca juga Ayo ….. Ca – Lis – Tung, Belajar dan Meneliti,
https://lizenhs.wordpress.com/2008/12/23/ayo-ca-lis-tung-belajar-dan-meneliti/   (2). Merubah
bentuk informasi (mengaji, mentranskipsi, menterjemahkan), (3) Mengolah informasi menjadi
lebih praktis (menafsirkan, berijtihat), (4) Membangkitkan informasi baru (tercetusnya ilham,
pemikiran kreatif), (5) Menyimpan dan menyusun informasi sebanyak-banyaknya (Qur’an,
Hadits, Tafsir, Fiqih, Riwayat, Kamus, Kepustakaan dll), (6) Menyiarkan informasi secara luas
(Khutbah, Tabligh, Kuliah, Dakwah dll), (7) Menilai dan menyaring informasi (menera terhadap
Al Qur’an, membanding terhadap Hadits Sahih) dan (8) Memakai informasi secara praktis
(menambah pengetahuan, membentuk kesadaran-keyakinan-sikap-niat-perbuatan,
mengendalikan sikap-niat-perbuatan)
Berbagai hambatan terdapat dalam masyarakat dewasa ini, yang menyangkut peningkatan laju
dan mutu arus informasi agama Islam dalam rangka usaha memajukan kehidupan beragama
Islam. Tiga diantaranya hambatan utama, ialah: (1) Terdapat jurang bahasa, karena bahasa Al
Qur’an (berbahasa Arab): a) Tidak berlaku sebagai bahasa kehidupan sehari-hari di rumah dan di
masyarakat dan (b) Tidak pula diajarkan sebagai bagian kurikulum sistem pendidikan formal di
sekolah, (2) Banyaknya tersembunyi sumber dan bahan informasi pokok (agama) maupun
pelengkap (ilmu pengetahuan) yang bersangkutan, dan (3) Banyaknya, tersebarnya dan aneka-
ragam bahasa, kebudayaan, pengetahuan dan tingkat keyakinan beragam masyarakat.
Tetapi pada umumnya telah tersedia prasarana berupa alat peralatan sistem teknologi yang
diperlukan untuk mengatasi “hambatan” tersebut, yaitu: (1) Teknologi Pendidikan audiovisual
pada laboratorium bahasa untuk mengatasi jurang bahasa, (2) Teknologi komputer pada pusat
informasi berkomputer untuk mengatasi masalah pengumpulan dan pengolahan informasi yang
banyak itu dan (3) Teknologi telekomunikasi bersatelit dengan jaringan televisi, radio, teleks,
telpon dan Internet untuk mengatasi masalah penyebaran dan keaneka-ragaman masyarakat.

Menuju Budaya Teknologi yang Islam


Dalam tulisan yang singkat ini telah dicoba mengemukakan beberapa pokok pikiran yang
mendasari usaha penyusunan kerangka pemikiran dasar pengembangan budaya teknologi yang
menunjang kehidupan beragama Islam. Dalam tulisan yang terlalu singkat ini tidak mungkin
untuk menguraikan secara lebih jelas sejumlah pokok pikiran, wawasan dan pandangan yang
melandasi penyusunan kerangka pemikiran tentang Budaya Teknologi, khususnya Budaya
Teknologi Yang Islami.
Mudah-mudahan tulisan pendahuluan ini dapat mengajak para pembaca (kita bersama) untuk
membuka pikiran dan mengkaji secara lebih mendalam masalah hubungan timbal-balik antara
teknologi, masyarakat dan agama Islam dalam kenyataannya dewasa ini dan menurut harapan
kita untuk masa kedepan. Semoga dengan ikhtiar kita bersama yang diridhai Allah swt dapat
dikembangkan dan manfaatkan teknologi untuk mengangkat kembali agama Islam sebagai
pengatur kehidupan sehari-hari masyarakat dan mengambil agama Islam untuk mengendalikan,
seterusnya teknologi sebagai penunjang kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga terciptalah
hubungan timbal-balik yang wajar antara teknologi, masyarakat dan agama Islam di masa ke
depan ini. Insya Allah
Baca juga: https://lizenhs.wordpress.com/2012/07/14/1053/ Beberapa Pemikiran Tentang
Perkembangan Teknologi dan Masyarakat Terhadap Agama (1)
Pustaka
Al Hassan, Ahmad Y. dan Donald R. Hill (1993). “Teknologi Dalam Sejarah Islam”. Mizan hal
(82 – 83).
Anwar, Aldy (1977). Beberapa Pemikiran Tentang perkembangan teknologi, Masysrakat dan
Agama Islam”. Gelora Pustaka no 4 Mei 1977, hal (24 -32).
Buchholz, Hans and Wolfgang Gmelin (editor) (1979). “Science and Technology and the Future”
Proceeding and Joint Report of World Future Studies Conference and DSE- Preconference held
in Berlin (West). May 1979.
Dhillon, B.S. (1987). “Engineering Management: Concepts, Procedures and Models”.
Technomic Publishing Company, Lancaster, Pennsyilvania USA
Piel. E. J. and J. G. Truxal, 1918, “Man and His Technology: Problem and Issues”. Mc Graw-
Hill Book Company. New York
Mahzar, Armahedi (1977). “Menuju Suatu Falsafah Teknologi Islam”. Gelora Pustaka no 4 Mei
1977, hal (2 -7).
Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang mengandung berbagai aspek kehidupan, baik aspek
hukum, sejarah, aqidah( keimanan), eskatologi,maupun isyarat tentang pengetahuan. Semua itu
diperuntukan bagi manusia agar dijadikan pedoman hidup sehingga kehidupannya lebih baik dan
mendapat rahmat dari Allah SWT.

Di dalam Al Qr’an ada isyarat ilmu pengetahuan yang perlu digali oleh manusia. Isyarat ilmu
pengetahuan itu masih bersifat global sehingga memerlukan kesungguhan manusia untuk meneliti atau
melakukan eksperimen untuk dapat menyingkap isi kandungannya.

 Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk
bagi umatnya. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas bagi manusia yang mau menggunakan akalnya.
Al-Qur’an tidak meninggalkan sesuatu yang kecil apalagi yang besar kecuali mencatatnya. Tiada satupun
perkara baru yang diperbuat manusia, demikian pula ilmu pengetahuan manusia kecuali pasti ada
dalilnya di dalam Al-Qur’an. (Jamaluddin, Mubasyir, 2006:35)

‫ك َش ِهي ًدا َع َل ٰى‬ َ ‫ث فِي ُك ِّل أ ُ َّم ٍة َش ِهي ًدا َع َلي ِْه ْم ِمنْ أَ ْنفُ ِس ِه ْم ۖ َو ِج ْئ َنا ِب‬ ُ ‫َو َي ْو َم َنب َْع‬
َ ‫اب ِت ْب َيا ًنا لِ ُك ِّل َشيْ ٍء َو ُه ًدى َو َرحْ َم ًة َو ُب ْش َر ٰى ل ِْلمُسْ لِم‬
‫ِين‬ َ ‫ْك ْال ِك َت‬َ ‫ٰ َهؤُ اَل ِء ۚ َو َن َّز ْل َنا َع َلي‬
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta
rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (Q.S. An-Nahl: 89)

Terkait denganapa saja yang berhubungan atau yang dbutuhkan manusia pada saat ini seperti
kesehatan teknologi dan sejarah , Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang
semua itu . Misalnya, Al-Qur’an tidak menjelaskan bahan-bahan apa saja atau apa saja untuk
mengembangkan semua kebutuhan yang ada dalam kehidupan manusia. Al-Qur’an juga tidak
menjelaskan tentang metode-metode pengobatan, teknologi  atau cara membuat obat dan teknologi
tersebut serta cara menggunakannya. Hal itu bisa dimaklumi karena Al-Qur’an memang bukan buku
farmasi atau buku kesehatan . Al-Qur’an bukan buku IT atau farmakologi. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah
Kitab Suci yang memberikan panduan bagi umat Islam supaya mereka selamat dan bahagia di dunia dan
akhirat. Tentang obat dan kesehatanpun Al-Qur’an memberikan panduan global, arah-arahan sebagai
penuntun bagi manusia dalam berinteraksi di bidang tersebut supaya mereka tidak merugi di dunia
maupun di akhirat kelak .

1.2       Rumusan Masalah

    Ayat – ayat Al -Qur’an tentang  ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia

    Al- Qur’an sebagai sejarah

1.3       Tujuan Penulisan

    Mengetahui penjelasan ayat – ayat Al -Qur’an tentang  ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan
manusia

    Mengetahui penjelasan Al-Qur’an sebagai sejarah

1.4       Manfaat Penulisan

Manfaat penelitian terbagi menjadi dua yakni bagi para penulis dan para pembaca

Bagi penulis :

  Penulis dapat memperoleh pembahasan tentang penjelasan ayat – ayat

 Al -Qur’an tentang  ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia

  Mendapatkan penjelasan Al-Qur’an sebagai sejarah

Bagi pembaca :

  Pembaca dapat memperoleh pembahasan tentang penjelasan Al-Qur’an yang berkaitan dengan ilmu
pegetahuan sepanjang masa.
  Mendapatkan penjelasan Al-Qur’an sebagai sejarah .
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1   Ayat – ayat  Al -Qur’an tentang  ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia

2.1.1        Al - Qur’an dan ilmu pengetahuan modern.

A.        Angin Membantu Penyerbukan.

Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan

hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali .

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpannya. [Al Hijr (15):22].

Ilmu biologi modern mengemukakan bahwa sarana pernyerbukan/perkawinan tanaman ada


beberapa macam. Ada penyerbukan dengan bantuan serangga semisal lebah dan kupu-kupu, ada juga
yang menggunakan bantuan angin. Angin meniupkan spora-spora tanaman dan membawanya pada
tanaman lain. 1400 tahun yang lalu Al Qur’an mengemukakan fakta ilmiah tersebut yang mana ilmu
Biologi tentang hal ini baru diketemukan beberapa tahun yang lalu.

B.        Di laut yang dalam tidak ada cahaya.

Artinya:
 Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula),
di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah
dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikit pun. [An Nuur(24):40]

Lingkungan di laut dalam digambarkan dalam buku yang berjudul oceans:

            Kegelapan di laut dalam ditemukan sekitar kedalaman 200 meter dan di bawahnya. Pada
kedalaman ini, hampir tidak ada cahaya. Dibawah kedalaman 1000 meter tidak ada cahaya sama sekali

Sekarang, kita mengetahui mengenai struktur umum dari laut, ciri-ciri makhluk hidup
didalamnya, salinitasnya, maupun jumlah air yang terdapat didalamnya, luas permukaan dan
kedalamannya. Kapal selam dan peralatan khusus, yang dikembangkan dengan tekhnologi modern,
memungkinkan ilmuwan untuk mendapatkan informasi ini.
      Manusia tidak dapat menyelam lebih dari 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tidak
dapat hidup dikedalaman tanpa bantuan, dalam bagian gelap lautan, seperti pada kedalaman 200
meter. Oleh karena itu, ilmuwan hanya baru-baru ini saja menemukan potongan informasi rinci
mengenai laut. Tetapi, pernyataan "kedalaman didalam lautan" digunakan dalam Surat An-Nur 1400
tahun yang lalu. Jelas ini merupakan salah satu mukjizat Al-Qur'an bahwa informasi tersebut diberikan
ketika tidak ada peralatan yang tersedia guna memungkinkan manusia menyelam ke kedalaman laut.

Disamping itu, pernyataan didalam ayat 40 surat An-Nur "...." memperlihatkan

kepada kita mukjizat yang lain dari Al-Qur'an.

    Ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa terdapat gelombang internal, yang "terjadinya pada batas
densitas atau kerapatan antara lapisan-lapizsan yang berbeda". Gelombang internal ini menutup
perairan yang dalam dari laut dan samudera karena air dalam mempunyai kerapatan yang lebih tinggi
daripada air di atasnya. Gelombang internal berperilaku seperti gelombang permukaan. Mereka pecah,
seperti gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi dapat
dideteksi dengan mempelajari suhu atau perubahan salinitas pada lokasi tertentu.

    Pernyataan dalam Al-Quran persis sama seperti penjelasan diatas. Tanpa riset, kita hanya dapat
melihat gelombang pada permukaan laut. Adalah tidak mungkin bagi seseorang untuk mengetahui
mengenai gelombang internal di bawah laut. Tetapi, dalam surat An-Nur, Allah memberitahukan kepada
kita mengenai jenis gelombang yang terjadi pada kedalaman lautan. Jelas, fakta ini, yang baru-baru ini
saja ditemukan ilmuwan, sekali lagi menunjukkan bahwa Al-Qur'an merupakan firman Allah.

C.        Semakin naik kelangit semakin sedikit kadar oksigen sehingga kita sesak bernafas.
Artinya:

"Barangsiapa dikehendaki Allah diberi petunjuk, niscaya Allah akan melapangkan dadanya untuk
berserah diri (kepada Allah). dan barangsiapa yang dikehendaki sesat, maka Allah menjadikan dadanya
sempit dan sesak seolah-olah ia naik kelangit" [Al An'am 125].

            Dari siapakah Muhammad saw tahu kalau kita naik kelangit akan sesak nafas kita karena
kekurangan oksigen? Ayat ini turun 14 abad yang lalu yang belum ada penelitian tentang langit.

D.        Tiga kegelapan yang dilalui bayi dalam kandungan.

Artinya:
"Allah menciptakan kamu didalam perut Ibu mu tahap kejadian demi tahap kejadian didalam gelap yang
tiga". [Az Zumar(39):6].

Dalam pameran Islam di London terpampang kaligrafi dengan tulisan ayat Al Quran tersebut,
berserta terjemahannya dalam bahasa Inggris. Lalu masuklah dokter ahli bedah kandungan bangsa
inggris, yang jelas tak beragama Islam. setelah melihat benda yang dipajang akhirnya ia melihat kaligrafi
tersebut. Tentu ia tidak tahu huruf kaligrafi tersebut, tapi setelah membaca terjemahannya ia sungguh
kagum dan heran. Sebagai ahli kandungan dia mengetahui bahwa bayi yang terdapat dalam rahim
ibunya di lindungi oleh tiga lapisan selaput halus tapi kuat. selaput itu adalah Amnion membrane,
Decudea membrane, dan Chorion membrane. Dokter itu terpesona karena mengetahui ayat itu turun 14
abad yang lalu, disaat bangsa Eropa dan amerika tenggelam dalam kebodohan. Dari mana Muhammad
saw tahu bahwa dalam rahim ada tiga kegelapan yang harus di lewati si bayi, yaitu tiga selaput
membrane tersebut?

E.        Ubun-ubun di kepala (otak) kita yang mengendalikan gerakan kita.

Artinya: Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-
ubunnya,(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.[Al ‘Alaq(96):15-16]

         

   Ungkapan "(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" pada ayat diatas adalah paling
menarik. Riset yang dilakukan pada tahun-tahun belakangan ini mengungkapkan bahwa bagian
prefrontal, yang bertanggung jawab atas manajemen fungsi-fungsi tertentu dari otak, terletak pada
bagian depan tengkorak. Ilmuwan baru menemukan fungsi bagian ini, yang ditunjukkan Al-Qur'an 1400
tahun yang lalu, dalam waktu 60 tahun terakhir. Jika kita melihat pada bagian dalam tengkorak di bagian
depan kepala, kita akan menemukan bagian depan dari cerebrum. Sebuah buku yang berjudul
"Essentials of Anatomy and Physiology", yang mencakup hasil-hasil riset paling akhir.

mengenai fungsi-fungsi bagian ini, mengatakan:

"Motivasi dan pemikiran untuk merencanakan melakukan gerakan terdapat pada bagian anterior dari
frontal lobes, bagian prefrontal. Ini merupakan bagian dari cortex asosiasi....."

Buku tersebut juga mengatakan :

Dalam hubungan dengan keterlibatannya dalam gerakan, bagian prefrontal juga dianggap merupakan
pusat fungsional bagi penyerangan...

Jadi, bagian cerebrum ini bertanggung jawab atas perencanaan, motivasi, dan menimbulkan perilaku
baik dan berdosa, dan bertanggung jawab atas orang berbohong atau mengatakan yang benar.

Jelas bahwa pernyataan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar berhubungan
dengan penjelasan diatas. Fakta ini, yang baru ditemukan ilmuwan dalam waktu 60 tahun terakhir,
dinyatakan Allah dalam Al-Qur'an sejak lama.

F.         Jari jemari itu telah disusun dengan sedemikian rupa sehingga sidik jari setiap orang itu
berbeda-beda.

Artinya: Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna. [Al Qiyaamah(75):4]
Penekanan pada sidik jari mempunyai arti khusus. Ini karena sidik jari setiap orang unik hanya
untuknya sendiri. setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini mempunyai sejumlah sidik
jari. Itulah sebabnya mengapa sidik jari diterima sebagai bukti identitas yang sangat penting, khusus
hanya untuk pemiliknya, dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh dunia.

Tetapi yang terpenting adalah bahwa sidik jari ini baru ditemukan pada akhir abad ke-19. sebelum itu,
orang-orang menganggap sidik jari hanya sebagai lekukan biasa tanpa arti khusus. Tetapi dalam Al-
Qur'an, Allah menunjukkan ujung jari, yang tidak menarik perhatian siapapun pada waktu itu, dan
menunjukkan kepada kita arti pentingnya - yang pada akhirnya dipahami di zaman kita.

G.        Matahari dan bulan itu bergerak sesuai dengan orbitnya.

Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. [Al Anbiyaa’(21):33]

Disebutkan juga pada ayat yang lain, bahwa matahari tidak statis tapi bergerak dalam orbit tertentu:

Artinya : dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui. [Yaasiin (36):38]
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al-Qur'an ini telah ditemukan pada pengamatan astronomi
di zaman kita. Menurut perhitungan para astronom, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa
7200 km/jam ke arah bintang Vega pada orbit tertentu yang disebut dengan Solar Apex. Ini berarti
bahwa matahari bergerak kira-kira 17.280.000 km/hari. Bersama dengan matahari, semua planet-planet
dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga menempuh jarak yang sama. Di samping itu, semua
bintang di alam jagad raya mempunyai gerak yang sama yang terencana.

H.        Jagad raya ini penuh dengan jalur-jalur dan orbit-orbit.

Artinya : Demi langit YANG MEMPUNYAI JALAN-JALAN, [Adz


Dzaariyaat (51):7]

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam raya dengan hampir 200 milyar bintang didalam
masing-masing galaksi. Kebanyakan dari bintang-bintang ini mempunyai planet, dan kebanyakan planet
mempunyai satelit. Semua benda-benda langit ini bergerak dalam suatu orbit yang dihitung secara
akurat. Selama jutaan tahun masing-masing telah "berenang" sepanjang orbitnya sendiri dalam suatu
harmoni dan keteraturan yang sempurna satu sama lain. Disamping itu, banyak komet juga bergerak,
pada orbit-orbit yang ditentukan untuknya. Orbit di jagad raya tidak hanya terbatas pada benda-benda
langit. Galaksi juga bergerak dalam suatu kecepatan yang luar biasa dalam suatu orbit yang terhitung
dan terencana. Selama gerakan ini, tidak satupun dari benda-benda langit ini, yang melintasi satu sama
lain atau berbenturan satu sama lain. Tentu saja ketika Al-Qur'an diwahyukan, manusia tidak memiliki
teleskop atau tekhnologi pengamatan yang canggih untuk mengamati jutaan kilometer ruang angkasa,
juga tidak mempunyai pengetahuan modern, fisika atau astronomi. Oleh karenanya, pada waktu itu
tidak mungkin untuk menentukan secara ilmiah bahwa ruang angkasa penuh dengan "jalur dan orbit"
sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini. Tetapi, ini dinyatakan secara terbuka di Al-Qur'an yang
diwahyukan pada waktu itu, karena Al-Qur'an merupakan firman Allah.
I.          Jagad raya itu terus mengembang.

Artinya:Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya KAMI BENAR-BENAR
MELUASKANNYA. [Adz Dzaariyaat (51):47]\

            Kata "langit" sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di berbagai tempat dalam Al-
Qur'an dengan arti ruang dan jagad raya. Sekali lagi disini, kata tersebut digunakan dalam arti ini.
Dengan kata lain, didalam Al-Qur'an diwahyukan bahwa jagad raya ini "berkembang". Dan ini
merupakan kesimpulan sebenarnya yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan sekarang. Sampai awal
abad 20, satu-satunya pandangan yang berlaku di dunia Ilmu Pengetahuan adalah bahwa "jagad raya
mempunyai sifat yang konstan dan telah ada sejak waktu yang tidak terbatas". Tetapi riset, pengamatan,
dan perhitungan yang dilakukan dengan tekhnologi modern, telah mengungkapkan bahwa jagad raya
sebenarnya telah dimulai diciptakan, dan terus "berkembang". Pada awal abad ke-20, ahli fisika Rusia
yang bernama Alexander Friedman dan ahli kosmologi Belgia yang bernama Georges Lemaitre secara
teoritis menghitung bahwa jagad raya ini selalu dalam keadaan bergerak dan berkembang. Fakta ini
dibuktikan juga oleh data observasi pada tahun 1929. ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin
Hubble, ahli astronomi Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus menerus
bergerak menjauh satu sama lain. Sebuah jagad raya dimana ia bergerak menjauh dari yang lainnya
menunjukkan suatu jagad raya yang terus menerus berkembang. Fakta ini dijelaskan dalam Al-Qur'an
ketika masih belum ada orang yang mengetahuinya. Ini karena Al-Qur'an merupakan firman Allah,
Pencipta, dan Penguasa seluruh alam. Stephen Hawking (pengarang 'A Brief History of Time')
menyatakan: 'The universe is not static, as had previously been thought, it is expanding'.

J.         Langit mempunyai fungsi yang penting bagi kelangsungan hidup di bumi
Artinya : Dan Kami menjadikan langit itu sebagai ATAP YANG TERPELIHARA, sedang mereka berpaling
dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. [Al Anbiyaa’ (21):32]

Ciri langit ini telah dibuktikan oleh riset ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20.

            Atmosfer yang mengelilingi bumi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup. Sambil menghancurkan banyak meteor-meteor besar dan kecil ketika mencapai bumi, atmosfer
ini mencegahnya jatuh ke bumi dan merusak makhluk hidup. Disamping itu, atmosfer menyaring berkas
sinar yang datang dari ruang angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Yang menarik, atmosfer
hanya membiarkan sinar-sinar dekat ultra violet, dan gelombang radio. Semua radiasi ini penting bagi
kehidupan. Berkas sinar dekat ultra violet, yang hanya sebagian masuk kedalam atmosfer sangat penting
bagi fotosintesis tumbuhan dan kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sebagian besar berkas ultra
violet yang intens yang dipancarkan dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya
sebagian kecil saja dari spektrum ultra violet yang sampai ke bumi. Fungsi perlindungan atmosfer tidak
hanya sampai disini. Atmosfer juga

melindungi bumi dari dinginnya luar angkasa yang membekukan yaitu sekitar minus 270 derajat
celcius..Bukan hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek yang berbahaya ini. Disamping atmosfer,
Sabuk Van Allen, sebuah lapisan yang disebabkan oleh medan megnaetik bumi, juga berfungsi sebagai
pelindung terhadap radiasi yang berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus
menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain, sangat mematikan terhadap makhluk
hidup. Apabila tidak ada Sabuk Van Allen, ledakan yang hebat dari energi yang disebut dengan solar
flares yang sering kali terjadi pada matahari akan menghancurkan semua kehidupan di muka bumi.

Doktor Hugh Ross mengatakan sesuatu yang penting mengenai Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:

            Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan yang paling tinggi diantara planet didalam sistem solar
kita. Inti besar yang terdiri dari nikel dan besi bertanggung jawab atas medan magnet kita yang besar.
Medan magnet ini menghasilkan pelindung radiasi Van Allen, yang melindungi bumi dari bombardir
radiasi. Apabila pelindung ini tidak ada, kehidupan tidak akan mungkin ada diatas bumi. Satu-satunya
planet lain yang berbatu yang mempunyai medan magnet adalah Mercurius -tetapi kekuatan medannya
100 kali lebih lemah dari dari kekuatan medan magnet bumi. Bahkan Venus, saudara planet kita, tidak
mempunyai medan magnet sama sekali. Pelindung radiasi Van Allen merupakan suatu rancangan yang
unik pada bumi.

            Energi yang dipancarkan dalam salah satu ledakan saja yang terdeteksi pada tahun-tahun terakhir
dihitung ekuivalen dengan deteksi 100 juta bom atom yang sama yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima
puluh delapan jam setelah ledakan, diamati bahwa jarum magnetik kompas menunjukkan gerakan yang
luar biasa dan 250 km diatas atmosfer bumi, suhu meningkat diatas 2500 derajat celcius.

            Singkatnya, suatu sistem yang sempurna bekerja diatas bumi kita. Dia mengelilingi bumi dan
melindungi bumi kita dari ancaman eksternal. Para ilmuwan baru-baru ini saja mengetahui, tetapi di
abad-abad yang lalu, Allah memberitahukan kepada kita dalam Al-Qur'an tentang fungsi atmosfer bumi
sebagai suatu lapisan pelindung.

K.        Proses pembentukan hujan itu.

            Bagaimana hujan terbentuk tetap masih merupakan misteri besar untuk beberapa tahun yang
lalu. Hanya setelah radar cuaca ditemukan menjadi mungkin untuk menemukan tahap-tahapan
bagaimana hujan terbentuk. Menurut temuan ini, pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahapan.
Pertama, bahan baku hujan naik ke udara dengan angin. Kemudian, awan-awan terbentuk, dan akhirnya
muncul titik-titik hujan. Penjelasan mengenai pembentukan hujan menyebutkan dengan pasti proses ini.
Dalam salah satu ayat, pembentukan ini digambarkan sebagai berikut:

 Artinya:
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di
langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke
luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-
Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira. [Ar Ruum (30):48]

Sekarang mari kita selidiki tiga tahapan yang dijelaskan dalam ayat tersebut secara lebih teknis.

1.         TAHAP PERTAMA , "Allahlah yang mengirimkan angin..."

Tidak terhitung gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus dan
menyebabkan partikel-partikel air terangkat ke langit. Partikel-partikel ini, yang kaya dengan garam
kemudian terbawa oleh angin dan naik ke Atmosfer. Partikel-partikel ini, yang disebut dengan Aerosol,
berfungsi sebagai perangkap air dan membentuk titik-titik awan dan mengumpulkan air di setiap uap air
sendiri, yang naik dari laut sebagai titik-titik kecil.

2.         TAHAPAN KEDUA "...yang menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut
yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..."

Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengalami kondensasi kristal garam atau partikel debu di udara
karena titik-titik air pada awan ini sangat kecil (diameternya antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan
tersebut mengalami suspensi di udara, dan menyebar di langit. Jadi, langit tertutup dengan awan

3.         TAHAP KETIGA "...lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya"

            Partikel air yang mengelilingi kristal garam dan partikel debu menebal dan membentuk titik
hujan, sehingga titik-titik tersebut menjadi lebih berat dari udara dan meninggalkan awan dan mulai
jatuh ke tanah sebagai hujan. Sebagaimana telah kita lihat, setiap tahapan dalam pembentukan hujan
diceritakan dalam ayat Al-Qur'an. Disamping itu, tahapan-tahapan ini dijelaskan secara akurat dengan
urutan yang benar. Sebagaimana pada fenomena alam lainnya di Bumi, Allah memberikan penjelasan
yang paling benar mengenai fenomena ini juga, dan memberitahukannya kepada orang-orang melalui
Al-Qur'an sebelum ditemukannya. Dalam ayat yang lain, ada informasi yang diberikan mengenai
pembentukan hujan:
Artinya:

Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)
nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-
celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan
awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-
hampir menghilangkan penglihatan. [An Nuur (24):43]

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan menemukan hasil yang mengagetkan
mengenai pembentukan awan-awan hujan. Awan hujan terbentuk dan berbentuk sesuai dengan sistem
dan tahapan tertentu. Tahapan pembentukan cumulonimbus, sejenis awan hujan adalah sebagai
berikut:

TAHAP PENGARAKAN:

Awan-awan terbawa, artinya mereka digerakkan oleh angin.

TAHAP PENGGABUNGAN:

Kemudian, awan-awan kecil (awan-awan cumulus) digerakkan oleh angin bersama,

yang membentuk awan yang lebih besar.

TAHAP PENUMPUKAN:
Ketika awan-awan kecil bergabung, dorongan ke atas didalam awan yang lebih besar meningkat.
Dorongan ke atas dekat pusat awan lebih kuat daripada bagian pinggirnya. Dorongan ke atas ini
menyebabkan badan awan bergerak secara vertikal, sehingga awan itu bertumpuk-tumpuk.
Pertambahan vertikal ini menyebabkan tubuh awan masuk ke daerah yang lebih dingin di atmosfer,
dimana titik-titik air dan salju terbentuk dan membesar. Ketika titik-titik air dan salju terbentuk dan
membesar. Ketika titik-titik air dan salju ini menjadi terlalu berat untuk didukung dorongan ke atas,
mereka mulai jatuh

dari awan sebagai hujan, salju dan lain-lain. Kita harus ingat bahwa ahli meteorologi baru-baru ini saja
mengetahui rincian pembentukan awan, struktur dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan
canggih seperti pesawat, satelit, komputer dan lain-lain. Ini

jelas bahwa Allah memberikan sepotong informasi yang tidak mungkin diketahui

1400 tahun yang lalu.

L.        Madu sebagai obat yang menyembuhkan.

Artinya :

kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya,
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [An Nahl (16) : 69].
Terang sekali bahwa Al Qur’an 14 abad yang lalu mengatakan bahwa didalam madu terdapat obat yang
dapat menyembuhkan manusia. Hal ini ternyata sangat sesuai dengan penenlitian modern tentang
madu. 

M.       Dari air dijadikan segela sesuatu yang hidup.

Artinya:
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ( Al-
Anbiyaa 30)"

 
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang
berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (An-Nur:45)"

Protoplasma merupakan zat utama pembentuk tubuh makluk hidup. Dan 80 sampai 85%
protoplasma terdiri dari air. Tepat sama dengan apa yang dikatakan Al Qur’an 1400 tahun yang lalu di
daerah gurun yang jarang air.

N.        Gunung sebagai pasak.

dan gunung-gunung sebagai pasak [An Naba’ (7 : 7].

Al Qur’an menyatakan bahwa gunung-gunung sebagai pasak bagi bumi. Hal ini sangat bersesuaian
dengan penemuan Geologi terbaru.

Professor Emeritus Frank adalah penasehat Ilmu Pengetahuan Jimmy Carter (mantan presiden AS), dan
12 tahun menjadi President of the National Academy of Sciences, Washington, DC. Dalam bukunya yakni
Earth mengatakan bahwa gunung mempunyai akar-akar didasarnya. Akar-akar ini jauh menghujam di
bumi jadi gunung bagi bumi seperti pasak.
M.       Al Qur’an mengisyaratkan bahwa Manusia dapat melintasi penjuru langit.

Artinya:

"Hai jama'ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan". [Ar Rahmaan (55):33].

Isyarat Al Qur’an bahwa manusia dapat melintasi penjuru langit itu dikemukakan 1400 tahun yang lalu.
Dimana tidak seorang pun manusia yang berpikir dapat menembus langit. Keinginan manusia agar dapat
terbang menembus langit itu baru ada di abad ke 19. Dan pada abad 20 manusia benar-benar dapat
terbang menembus langit. Tapi Al Qur’an 14 abad yang lalu sesungguhnya sudah mengisyaratkan bahwa
manusia dapat terbang menembus langit dan hal itu tidak mungkin kecuali dengan kekuatan.

N.        Al Qur’an menerangkan bahwa langit dan bumi itu dulunya satu lalu dipisahkan. Teori Big bang.

Artinya:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [Al Anbiyaa’  : 30].

Tepat seperti penemuan para Ilmuwan.


1. Prof. DR. Joe Leigh Simson

Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Professor bidang Moleculer dan Genetika Manusia,
Baylor College Medicine, Houston Amerika

Pernyataannya :
"Agama dapat menjadi petunjuk yang berhasil untuk pencarian ilmu pengetahuan. Dan agama ISLAM
dapat mencapai sukses dalam hal ini. Tidak ada pertentangan antara ilmu GENETIKA dan AGAMA.
Kenyataan di dalam ALQURAN yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid. Al-Quran yang
berasal dari ALLAH mendukung Ilmu Pengetahuan"

2. Prof. Marshall Johson

Guru besar Ilmu Anatomi dan Perkembangan Biologi, Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia,
Pennsylvania, AS

" Nabi Muhammad SAW sebagai buku ilmu pengetahuan dari ALLAH"

3. Prof. TVN Persaud

Ahli Anatomi, Ahli Kesehatan Anak-anak dan Ahli Ginekologi kebidanan dan Ilmu Reproduksi di
Universitas Menitoba, Winnipeg, Menitoba, Kanada.
" Al-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai
akhir zaman"

4. Prof. Tejatat Tejasen

Ketua Jurusan Anatomi Universitas Thailand, Chiang Mai


" Semua yang tertulis didalam Al-Quran pasti sebuah kebenaran yang dapat dibuktikan"

5. Prof. Alfred Kroner

Ketua Jurusan Geologi Institute Geosciences, Universitas Johannes Guttenburg, Maintz, Jerman

" .... Metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun
yang lalu. Al-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simple dan sederhana untuk orang yang
sederhana ( ketika zaman rasulullah ilmu pengetahuan masih minim alias belum ada tapi sekarang
dibuktikan )"
6. Prof. Palmer

Ahli Geologi ternama Amerika Serikat." Al-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang menggambarkan
masa lalu, sekarang, dan masa depan."

7. Prof. Shroeder

Ilmuwan Kelautan dari Jerman.

" Ilmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang tertulis di dalam Al-Quran beberapa tahun yang
lalu. Para Ilmuwan sekarang hanya menemukan apa yang tekah tersebut di dalam Al-Quran sejak 1400
tahun yang lalu."

8. Prof. Yoshihide Kozai

Guru Besar Universitas Tokyo Direktur The National Astronomical Observatory,


Mikata, Tokyo, Jepang

" Dengan membaca Al-Quran, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam
semesta"

Artinya :

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajad" (QS Al-Mujaadilah : 11)

Artinya :
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang yang berilmu"

 ( QS Al-Faathir : 28 )

Artinya:

"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran" (QS Az-Zumar : 9)

"Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran" (QS Ar-Ra'd:19)
2.1.2    Ayat – ayat Al -Qur’an Tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sebagai contoh ayat Al Qur’an yang berisi isyarat ilmu pengetahuan adalah ayat-ayat berikut:

A. Surat Al-‘Alaq Ayat 1 – 5


    

 Artinya:

 “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”


(ayat 1). Dari suku kata pertama saja yaitu “bacalah”, telah terbuka kepentingan pertama dalam
perkembangan agama ini selanjutnya. Nabi Muhammad disuruh untuk membaca wahyu yang akan
diturunkan kepada beliau atas nama allah, tuhan yang telah menciptakan. Yaitu “Menciptakan manusia
dari segumpal darah” (ayat 2). Yaitu peringkat yang kedua sesudah nuthfah. Yaitu segumpal air yang
telah berpadu dari mani si laki-laki dengan mani si perempuan yang setelah 40 hari lamanya, air itu akan
menjelma menjadi segumpal darah dan dari segumpal darah itu kelak setelah 40 hari akan menjadi
segumpal daging. “Bacalah, dan tuhanmu itu adalah maha mulia” (ayat 3). Setelah pada ayat pertama
beliau menyuruh membaca dengan nama allah yang menciptakan manusia dari segumpal darah,
diteruskan lagi menyuruh membaca diatas nama tuhan. Sedang nama tuhan yang selalu akan diambil
jadi sandaran hidup itu ialah allah yang maha mulia, maha dermawan, maha kasih dan saying kepada
mahluknya. “Dia yang mengajarkan dengan kalam” (ayat 4). Itulah istimewanya tuhan itu lagi. Itulah
kemulianya yang tertinggi.Yaitu diajarkanya kepada manusia berbagai ilmu, dibukanya berbagai rahasia,
diserahkanya berbagai kunci untuk pembuka perbendaharaan allah yaitu dengan qalam. Dengan pena
disamping lidah untuk membaca, tuhanpun mentaksirkan pula bahwa dengan pena ilmu dapat dicatat.
Pena itu kaku dan beku serta tidak hidup namun yang dituliskan oleh pena itu adalah berbagai hal yang
dapat difahami oleh manusia “Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak tahu” (Ayat 5). Terlebih dahulu
allah ta’ala mengajar manusia mempergunakan qalam. Sesudah dia pandai mempergunakan qalam itu
banyaklah ilmu pengetahuan diberikan oleh allah kepadanya, sehingga dapat pula dicatat ilmu yang
baru didapatnya itu dengan qalam yang sudah ada dalam tanganya.
                                          Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu yang pertama kali diterima oleh Nabi
Muhammad dari Allah melalui perantara Malaikat Jibril ketika sedang berkhalwat di Gua Hira. dalam
belajar kita harus senantiasa memohon petunjuk kepada Allah, karena pada dasarnya segala ilmu
pengetahuan berasal dari Allah semata. tanpa karunia Nya mustahil manusia dapat memperoleh ilmu
pengetahuan yang dikehendaki. Oleh karena itu, selain berusaha dengan belajar yang sungguh-sungguh
dan tidak mudah menyerah, hendaknya manusia senantiasa berdo’a kepada Allah agar ilmu yang
dipelajari mudah diserap dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

                Dari ayat – ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu Pengetahuan dapat diperoleh
dengan dua cara, yaitu dengan belajar sungguh menggunakan potensi-potensi yang diberikan oleh
Allah. kepada kita dan ilmu yang diperoleh tanpa usaha manusia, seperti yang diperoleh melalui ilham,
intuisi, dan wahyu Ilahi. Ilmu yang diperoleh dengan cara kedua ini hanya diberikan kepada hamba Allah
yang benar-benar dekat dengan-Nya serta kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

B. Surat  Yunus Ayat 101

Artinya:

“Katakanlah   “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
(kekuasaan Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman . ” (QS
Yunus : 101)
Isi kandungan

            Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah-Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh kaumnya
untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada di
langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan
bintang-bintang, matahari dan bulan yang menyinari bumi, keindahan pergantian malam dan siang, air
hujan yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-
pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna
yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia.
Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataran yang
luas, samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan
kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya. Semua ciptaan Allah
tersebut, apabila dipelajari dan diteliti akan melahirkan pengetahuan bagi manusia.

            Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-tanda
keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya meskipun telah diperingatkan
oleh para nabi dan para rasul. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada umat-umat terdahulu, yang tidak
percaya akan adanya Allah. Bahkan, mereka menyembah ciptaan-ciptaan Allah, seperti bulan dan
bintang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa syarat utama untuk memperoleh ilmu pengetahuan
tentang ciptaan – ciptaan Allah yang berada di seluruh alam semesta ini adalah beriman kepada
Allah swt. 

C. Surat Al Baqarah Ayat 164

    
 Artinya :

 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al
Baqarah : 164)

Isi Kandungan

            Dalam ayat ini, Allah menjelaskan perintah-Nya kepada Rasul-Nya agar dia menyeru kaumnya
untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala kejadian di
langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan
bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun ke
bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan
buah-buahan yang beraneka warna rasanya. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-
macam hidup di atas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula
keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang luas, dataran yang subur, samudra
yang penuh dengan ikan berbagai jenis, pada kesemuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan
kekuasaan Allah swt. bagi orang-orang yang berpikir dan yang yakin kepada Penciptanya.
Akan tetapi bagi mereka yang tidak percaya akan adanya Pencipta alam ini karena jiwa insaniahnya tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, maka kesemua tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah dalam alam
ini tidak bermanfaat baginya.
            Demikian pula peringatan Nabi-nabi kepada mereka tidak memberi bekas ke dalam jiwa mereka.
Pandangan mereka tidak sampai kepada pengambilan pelajaran dari ayat Allah itu dan tidak sampai
kepada kesimpulan-kesimpulan adanya Allah Yang Maha Esa. Mereka tidak memperoleh pelajaran dari
sunah Allah pada umat manusia di masa lampau. Sekiranya mereka memperoleh pelajaran daripada
ayat-ayat Allah itu dan dari sunah Allah pada umat manusia, tentulah jiwa mereka bersih dan terpelihara
dari kotoran dan najis yang mendorong mereka kepada kekafiran dan kesesatan.

Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia. Sudah seharusnyalah
manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu. Karena dengan begitu,
akan bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan bertmabha luas pulalah ilmu
pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu
sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan
diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu :

1. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik
didarat maupun dilaut
2. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib
dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu
3. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri
karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar
bagi manusia
4. Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang lain dan
untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian
5. Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang telah mati
atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan dapat pula
melangsungkan hidupnya
6. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain adalah tanda dan
bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusia
7. Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia
dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya, semua rahmat yang
diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut dipikirkan dan
direnungkan bahkan dibahas dan diteliti untuk meresapkan keimanan yang mendalam dalam
kalbu, dan untuk memajukan ilmu pengetahuan yang juga membawa kepada pengakuan akan
keesaan dan kebesaran Allah .

2.2        Mengetahui penjelasan Al-Qur’an sebagai sejarah

A.        Fungsi sejarah menurut Al -Qur’an

“wal tandzur nafsun maa qaddamat lighad”

(Perhatikanlah sejarahmu, untuk masa depanmu)(Q.S 59:18).

Secara terminologis, kata ‘sejarah’ diambil dari bahasa Arab, ‘syajaratun’ yang berarti pohon.
Secara istilah, kata ini memberikan gambaran sebuah pertumbuhan peradaban manusia dengan
perlambang ‘pohon’. Yang tumbuh bermula dari biji yang kecil menjadi pohon yang lebat rindang dan
berkesinambungan.

            Maka sesungguhnya, dari petunjuk Al Qur’an, pengertian “syajarah” berkaitan erat dengan
“perubahan”. Perubahan yang bermakna “gerak” kehidupan manusia dalam menerima dan menjalankan
fungsinya sebagai “khalifah”
Maka tugas hidup manusia dimuka bumi adalah :” menciptakan  perubahan sejarah” (khalifah).

Oleh karena itu, untuk dapat menangkap pelajaran dari pesan-pesan sejarah di dalamnya,
memerlukan kemampuan menangkap yang tersirat sebagai ibarat atau ibrah di dalamnya. Seperti yang
tersurat dalam Q.S. 12: 111, “laqad kana fi qashasihim ‘ibratun li ulil albab”. Sesungguhnya dalam
sejarah itu terdapat pesan-pesan sejarah yang penuh perlambang, bagi orang-orang yang
memahaminya.

Dua pertiga Al-Qur’an disajikan dalam bentuk kisah. Al-Qur’an dan Al-Hadits ini merupakan pedoman
hidup bagi manusia. Dengan demikian, betapa berkepentingannya kita terhadap kajian-kajian
kesejarahan dalam kedua sumber tersebut. Menangkap pesan-pesan sejarah untuk menciptakan
sejarah, untuk mengetahui “pohon sejarah” apa yang sedang dibuat. “Kasyajaratin  thayyibah” pohon
sejarah yang sukses dengan fondasi akar yang kuat, batang yang menjulang dan ranting yang
merindang serta buah sejarah yang bisa dinikmati sepanjang musim. “Kasyajaratin  khabisyah” pohon
sejarah yang rapuh, akar yang tercabut dari  bumi, tidak ajeg dalam hidup yang akhirnya mudah runtuh
dan rubuh.

Ketika petunjuk Allah digunakan sebagai pedoman, ia diibaratkan sebagai “pelita kaca” yang bercahaya
seperti mutiara dan dinyalakan dengan bahan bakar  min syajaratin mubarakah (Q.S. 24: 35).

 Lihatlah sejarah Nabi Musa yang diibaratkan sebagai pohon yang tinggi dan tumbuh di tempat yang
tinggi (Q.S. 28: 30). Sebaliknya, Al-Qur’an juga memberikan gambaran kegagalan Nabi Yunus yang
dilukiskan sebagai “pohon labu” yang rendah dan lemah (Q.S. 37: 146). Sementara bagi yang mencoba
menciptakan sejarah dengan menjauhkan dirinya dari petunjuk Allah, hasilnya hanyalah akan
menumbuhkan sebatang “pohon pahit” (Q.S. 37: 62, 64 dan Q.S. 44: 43).

Mengapa Allah memberikan rumusan, untuk memperoleh masa depan, harus menoleh kemasa lalu?
Ada apa kisah dalam sejarah dalam Al-Quran dapat digunakan sebagai pedoman “Mengubah Sejarah”
ditempat berbeda, dan waktu yang tidak sama? Sejarah memberikan Mau’idzah (pelajaran) yang
membuat umat Islam dzikra (sadar) sebagai actor sejarah, untuk menciptakan sejarah yang benar.

Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Q.S 11: 120)
Pohon kehidupan di muka bumi ini telah Allah tanam sejak Allah menciptakan Adam a.s dan Ibnu Adam
(keturunannya) untuk mengemban amanah penegakan kekuasaan Allah di bumi sebagai Khalifah Allah,
wakil atau mandataris Allah. Inilah pohon kehidupan yang dikehendaki oleh Sang Maha Pencipta Raja
seluruh Alam semesta. Pohon “Kasyajaratin  thayyibah”.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs. Al-Baqarah (2) : 30)

Menurut Al-Qur’an paling tidak ada empat fungsi sejarah yang terangkum dalam QS 11: 120

Artinya :

Dan semua kisah rasul-rasul, kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu
Kami  teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu  (segala) kebenaran,  nasihat
(pelajaran)    danperingatan bagi orang yang beriman. (QS Hûd : 120)

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1       Kesimpulan
Islam agama yang syamil, kamil dan mutakamil (menyeluruh, sempurna dan menyempurnakan).
Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah vertikal saja, namun seluruh aspek kehidupan, termasuk
diantaranya mempelajari Iptek.  

Al-Qur`an diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah tidak hanya memerintahkan untuk sekedar
dibaca namun juga menghendaki seluruh umatnya membaca, menggali, mendalami, meneliti apa saja
yang ada di alam semesta ini serta mengambil manfaat untuk kehidupan manusia dengan mengetahui
ciri-ciri sesuatu seperti: bencana alam, tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun
yang tidak tertulis sehingga dapat menghadapi tantangan dan menjawab permasalahan-permasalahan
dunia modern yang diterapkan dalam segala aspek kehidupan.

Proses kehidupan manusia itu selalu mengalami perkembangan yang pesat dari awal
terbentuknya manusia, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai tua dan alam semesta ini dibuat Allah
tidak sia-sia, tetapi ada hikmah didalamnya agar manusia dapat mempelajari iptek

Oleh karena itu Al –Qur’an diturunkan , tidak hanya sebagai bacaan .  Naumun juga sebagai
tuntunan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang terus ada sampai Allah mengakhiri
semuanya .

3.2       Saran

            Dari seluruh pembahasan yang ada dalam makalah ini , maka diperuntukkan bagi setiap umat
manusia untuk tidak sampai berpuas diri dalam meraih atau mendapatkan ilmu yang diperuntukkan
dalam menjalani kehidupan . Al – Quran sebagai tuntunan utama manusia telah memberikan bukti nyata
dan benar – benar ada . Sikap ingin tahu menuntut manusia untuk mengembangkan potensi diri yang
ada . Dari dalam ataupun dari luar kemampuan yang ada , jika kita sudah berniat pasti kita akan bisa
melakukannya dan jika kita berusaha maka kita akan mendapatkannya

Daftar Pustaka
Indah Khairunnisa . Ayat-ayat al - quran tentang ilmu pengetahuan . Diambil dari :                      
http://khairunnisaindah17.wordpress.com/2014/02/10/ayat-ayat-al-quran-tentang-ilmu-pengetahuan-  
dan-teknologi/ ( Di unduh tanggal : 7 Maret 2015 )

https://www.facebook.com/JadikanQuranSebagaiHujjah/posts/283789555053940 ( Di unduh tanggal : 3


Maret 2015 )

http://serbasejarah.wordpress.com/2008/11/30/fungsi-sejarah-menurut-al-quran/ ( Di unduh Tanggal 3


Maret 2015 )

Dinarmagzzz.Mei 2013. Ayat - ayat al- quran yang telah terbukti . Diambil
darihttp://dinarmagzz.blogspot.com/2013/05/ayat-ayat-al-quran-yang-telah-terbukti.html ( Di unduh
Tanggal 3 Maret 2015 ) 

http://www.ahadees.com/arabic.html 
Beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang teknologi:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS.
Al-‘Alaq: 1-5)

Menurut seorang pakar tafsir kontemmporer asal Indonesia, Prof. Dr. Quraisy Syihab, ‘iqra’
terambil dari kata menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan,
menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun
tidak. Dalam ayat yang lain, Allah SWT memuji kepada hambanya yang memikirkan penciptaan
langit dan bumi. Bahkan banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang menyuruh manusia untuk
meneliti dan memperhatikan alam semesta.

‫قل ا نظروا ما ذا في السموا ت واال رض وما تغني ال يت والنذر^ عن قوم ال يؤ‬


‫منون‬
Katakanlah: “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman. ” (QS Yunus : 101)
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh kaumnya
untuk memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada
di langit dan di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh
dengan bintang-bintang, matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan
yang turun ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-
pohonan dengan buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan bentuk dan
warna yang bermacam-macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada
manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang
terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat
tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang berfikir dan yakin kepada
penciptanya.

Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-tanda
keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya.

Penundukan tersebut secara  potensial terlaksana  melalui hukum-hukum  alam  yang  ditetapkan 
Allah  dan kemampuan yang dianugerahkan-Nya kepada manusia. Al-Quran menjelaskan
sebagian dari ciri tersebut, antara lain:

(a)  Segala  sesuatu  di  alam  raya  ini  memiliki  ciri  dan hukum-hukumnya.

‫هللا يعلم ما تحمل كل انثي وما تغيض االرحام وما تزداد^ وكل شيء عنده بمقدار‬
Segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ukuran (QS Al-Ra’d [13]: 8)

Matahari dan bulan yang beredar dan memancarkan sinar,  hingga rumput  yang  hijau subur atau
layu dan kering, semuanya telah ditetapkan  oleh  Allah  sesuai  ukuran  dan   hukum-hukumnya.
Demikian  antara  lain  dijelaskan  oleh Al-Quran surat Ya Sin ayat 38 dan Sabihisma ayat 2-3

(b) Semua yang berada di alam raya ini tunduk kepada-Nya:

‫وهلل يسجد من في السموات واالرض طوعا وكرها وظللهم بالغدو^ واالصال‬


Hanya kepada Allah-lah tunduk segala yang di 1angit dan di bumi secara sukarela atau terpaksa
(QS Al-Ra’d[13]: 15).

(c) Benda-benda alam apalagi  yang  tidak  bernyawa  tidak diberi  kemampuan  memilih,  tetapi 
sepenuhnya  tunduk kepada
Allah melalui hukum-hukum-Nya.

‫ثم استوي الي السماء وهي دخان فقال لها و لالرض ائتيا طوعا او كرها قا لتا اتينا‬
‫طائعين‬
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit yang ketika itu masih merupakan
asap, lalu Dia (Allah) berkata kepada-Nya, “Datanglah (Tunduklah) kamu berdua (langit dan
bumi) menurut perintah-Ku suka atau tidak suka!” Mereka berdua berkata, “Kami datang dengan
suka hati” (QS Fushshilat: ll).

Di sisi lain, manusia diberi kemampuan untuk  mengetahui  ciri dan  hukum-hukum  yang
berkaitan dengan alam raya, sebagaimana terdapat dalam firman-Nya dalam Al-Quran surat Al-
Baqarah ayat 31 “Allah mengajarkan Adam nama-nama semuanya”
Yang dimaksud nama-nama pada ayat tersebut adalah sifat, ciri,dan  hukum  sesuatu. Ini berarti
manusia berpotensi mengetahui rahasia alam raya.

Adanya potensi itu,  dan  tersedianya  lahan  yang  diciptakan Allah,  serta  ketidakmampuan 
alam  raya membangkang terhadap perintah  dan  hukum-hukum  Tuhan,  menjadikan  ilmuwan 
dapat memperoleh  kepastian  mengenai  hukum-hukum  alam. Karenanya, semua itu
mengantarkan manusia berpotensi  untuk  memanfaatkan alam  yang  telah  ditundukkan Tuhan.
Keberhasilan memanfatkan alam itu merupakan buah teknologi.

Al-Quran memuji sekelompok manusia yang dinamainya ulil albab. Ciri  mereka antara lain
disebutkan dalam surat Ali-’Imran (3) 190-191:

^‫ الذين‬. ‫ان في خلق السموت واال رض والختالف الليل والنهار اليت اللي االلباب‬
‫يذكرون هللا قياما وقعودا و علي جنوبهم و يتفكرون في خلق السموات‬
‫…واالرض‬..
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau
duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang kejadian langit dan bumi …[11]

Dalam ayat-ayat di atas tergambar dua ciri pokok  ulil  albab, yaitu  tafakkur  dan  dzikir. 
Kemudian  keduanya menghasilkan natijah yang diuraikan pada ayat 195:

‫…… فاستجاب لهم ربهم اني ال اضيع عمل عامل منكم من ذكر او انثي‬.
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonan mereka dengan berfirman, “Sesungguhnya
Aku tidak menyia-nyiakan amal yang beramal di antara kamu, baik lelaki maupun perempuan
…”

Natijah bukanlah sekadar ide-ide yang  tersusun  dalam  benak, melainkan    melampauinya  
sampai   kepada   pengamalan   danpemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Muhammad
Quthb dalam bukunya Manhaj  At-Tarbiyah  Al-Islamiyah mengomentari ayat Ali ‘Imran tadi
sebagai berikut:

Maksudnya adalah bahwa  ayat-ayat  tersebut  merupakan  metode yang  sempurna  bagi 
penalaran  dan pengamatan Islam terhadap alam. Ayat-ayat itu mengarahkan  akal  manusia 
kepada  fungsi pertama  di  antara sekian banyak fungsinya, yakni mempelajari ayat-ayat Tuhan
yang  tersaji  di  alam  raya  ini.  Ayat-ayat tersebut bermula dengan tafakur dan berakhir dengan
amal

Lebih jauh dapat ditambahkan bahwa “Khalq As-samawat wal Ardh” di samping berarti
membuka tabir sejarah penciptaan langit dan bumi, juga bermakna “memikirkan tentang sistem
tata kerja alam semesta”. Karena kata khalq selain berarti “penciptaan”,  juga berarti 
“pengaturan  dan pengukuran yang cermat”. Pengetahuan tentang  hal  terakhir   ini  
mengantarkan   ilmuwan   kepada rahasia-rahasia  alam, dan pada gilirannya mengantarkan
kepada penciptaan teknologi yang menghasilkan kemudahan  dan  manfaat bagi umat manusia.

Jadi,  dapatkah  dikatakan  bahwa  teknologi merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al-Quran?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada dua  catatan  yang  perlu diperhatikan.

Pertama,  ketika  Al-Quran  berbicara  tentang  alam  raya dan fenomenanya, terlihat secara jelas
bahwa pembicaraannya selalu dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.

Perhatikan misalnya uraian Al-Quran tentang kejadian alam: (QS Al-Anbiya’: 30).

‫اولم ير الذين^ كفروا ان السموت واالرض كا نتا رتقا ففتقناهما^ وجعانا من الماء^ كل‬
‫شئ حي افال يؤمنون‬
Ayat  ini  dipahami  oleh  banyak  ulama  kontemporer  sebagai isyarat tentang teori Big Bang
(Ledakan Besar), yang mengawali terciptanya langit dan bumi. Para  pakar  boleh  saja  berbeda
pendapat  tentang  makna  ayat  tersebut, atau mengenai proses terjadinya pemisahan  langit  dan 
bumi.  Yang  pasti,  ketika Al-Quran   berbicara  tentang  hal  itu,  dikaitkannya  dengan
kekuasaan  dan  kebesaran  Allah;  serta   keharusan   beriman pada-Nya. Pada   saat  
mengisyaratkan   pergeseran  gunung-gunung  dari posisinya,  sebagaimana  kemudian 
dibuktikan   para   ilmuwan  informasi itu dikaitkan dengan Kemahahebatan Allah Swt. (QS Al-
Naml [27]: 88).

‫و تري الجبا^ ل تحسبها جامدة وهي تمر مر السحاب صنع هللا الذي^ اتقن كل شئ‬
‫انه خبير بما تفعلون‬
Ini  berarti  bahwa  sains  dan  hasil-hasilnya  harus  selalu mengingatkan  manusia  terhadap 
Kehadiran  dan  Kemahakuasaan Allah  Swt.,  selain   juga   harus   memberi   manfaat   bagi
kemanusiaan, sesuai dengan prinsip bismi Rabbik.

Kedua,  Al-Quran  sejak  dini memperkenalkan istilah sakhkhara yang maknanya bermuara
kepada “kemampuan meraih dengan mudah dan  sebanyak  yang  dibutuhkan  segala  sesuatu 
yang dapat dimanfaatkan  dari  alam  raya  melalui  keahlian  di   bidang teknik”.
Baca Juga:  4 Tips Menghindari Baterai Ponsel Meledak

Ketika  Al-Quran  memilih  kata  sakhhara yang arti harfiahnya menundukkan atau
merendahkan, maksudnya adalah agar alam  raya dengan  segala  manfaat yang dapat diraih
darinya harus tunduk dan dianggap sebagai sesuatu yang posisinya  berada  di  bawah manusia. 
Bukankah  manusia  diciptakcan  oleh  Allah  sebagai khalifah?  Tidaklah  wajar   seorang  
khalifah   tunduk   dan merendahkan  diri  kepada sesuatu yang telah ditundukkan Allah
kepadanya. Jika khalifah tunduk atau  ditundukkan  oleh  alam. maka ketundukan itu tidak
sejalan dengan maksud Allah Swt.

Di atas telah dikemukakan bahwa penundukan Allah terhadap alam raya bersama potensi yang
dimiliki  manusia  bila  digunakan secara baik akan membuahkan teknologi.

Dari  kedua catatan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa  teknologi   dan   hasil-
hasilnya  disamping harus mengingatkan  manusia kepada  Allah,  juga harus mengingatkan
bahwa manusia adalah khalifah  yang  kepadanya  tunduk  segala yang berada di alam raya ini.

Kalaulah  alat atau  mesin dijadikan sebagai gambaran konkret teknologi,  dapat  dikatakan 
bahwa  pada  mulanya teknologi merupakan   perpanjangan   organ   manusia.   Ketika   manusia
menciptakan pisau sebagai  alat  pemotong,  alat  ini  menjadi perpanjangan   tangannya.  Alat 
tersebut  disesuaikan  dengan kebutuhan dan organ manusia. Alat itu sepenuhnya tunduk kepada
si   Pemakai,   melebihi   tunduknya  budak  belian.  Kemudian teknologi berkembang,  dengan 
memadukan  sekian  banyak  alat sehingga  menjadi mesin. Kereta, mesin giling, dan sebagainya,
semuanya  berkembang,  khususnya  ketika  mesin   tidak   lagi menggunakan  sumber  energi 
manusia  atau binatang, melainkan air, uap, api, angin, dan sebagainya. Pesawat udara, misalnya,
adalah   mesin.

Kini,   pesawat  udara  tidak  lagi  menjadi Perpanjangan organ manusia, tetapi perluasan  atau 
penciptaan organ  dan manusia. Bukankah manusia tidak memiliki sayap yang
memungkinkannya  mampu  terbang?  Tetapi  dengan  pesawat,  ia bagaikan  memiliki  sayap. 
Alat atau mesin tidak lagi menjadi budak, tetapi telah menjadi kawan manusia.

Dari hari  ke hari tercipta  mesin-mesin  semakin  canggih. Mesin-mesin tersebut melalui    daya 
akal manusia digabung-gabungkan dengan  yang  lainnya,  sehingga  semakin kompleks, serta
tidak  bisa lagi dikendalikan oleh seorang. Tetapi akhirnya mesin dapat mengerjakan tugas yang
dulu  mesti dilakukan  oleh  banyak  orang.  Pada  tahap  ini, mesin telah menjadi  semacam 
“seteru”  manusia,  atau  lawan  yang  harus disiasati agar mau mengikuti kehendak manusia.

Dewasa ini telah  lahir teknologi  khususnya dibidang rekayasa genetika yang dikhawatirkan
dapat  menjadikan  alat sebagai   majikan.  Bahkan   mampu   menciptakan  bakal-bakal
“majikan” yang akan diperbudak dan ditundukkan oleh alat. Jika begitu, ini  jelas  bertentangan 
dengan  kedua  catatan yang disebutkan di terdahulu. Berdasarkan  petunjuk  kitab sucinya, 
seorang  Muslim  dapat menerima  hasil-hasil  teknologi  yang  sumbernya  netral, dan tidak
menyebabkan maksiat, serta bermanfaat bagi manusia, baik mengenai  hal-hal  yang  berkaitan 
dengan  unsur “debu tanah” manusia maupun unsur “ruh Ilahi” manusia.

Seandainya penggunaan satu hasil  teknologi  telah  melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur,
serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai  kemanusiaan,  maka  ketika  itu  bukan
hasil  teknologinya  yang  mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan  dan 
mengarahkan  manusia   yang   menggunakan teknologi  itu. Jika hasil teknologi sejak semula
diduga dapat mengalihkan manusia darl jati diri dari tujuan  penciptaan, sejak  dini  pula
kehadirannya ditolak oleh Islam. Karena itu, menjadi suatu persoalan besar bagi martabat 
manusia  mengenai cara  memadukan  kemampuan  mekanik demi penciptaan teknologi,
dengan   pemeliharaan   nilai-nilai    fitrahnya.   Bagaimana mengarahkan  teknologi  yang 
dapat  berjalan  seiring  dengan nilai-nilai Rabbani, atau dengan kata lain bagaimana memadukan
pikir dan zikir, ilmu dan iman?

Al-Quran    memerintahkan   manusia   untuk   terus   berupaya meningkatkan kemampuan 


ilmiahnya.  Jangankan  manusia  biasa, Rasul  Allah Muhammad Saw. pun diperintahkan agar
berusaha dan berdoa agar selalu ditambah  pengetahuannya  Qul  Rabbi  zidni ‘ilma  (Berdoalah 
[hai  Muhammad],  “Wahai Tuhanku, tambahlah untukmu ilmu”) (QS Thaha [20]: 114),  karena 
fauqa  kullu  zi ‘ilm  (in)  ‘alim (Di atas setiap pemilik pengethuan, ada yang amat mengetahui
(QS Yusuf [12]: 72).

“Manusia  memiliki  naluri  selalu   haus   akan   pengetahuan.”

Rasulullah Saw. bersabda:

Dua keinginan yang tidak pernah puas, keinginan  menuntut ilmu dan keinginan menuntut harta.
Hal ini dapat menjadi pemicu manusia untuk terus mengembangkan teknologi  dengan
memanfaatkan anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya. Karena  itu,  laju  teknologi 
memang  tidak  dapat dibendung.  Hanya saja manusia dapat berusaha mengarahkan diri agar
tidak memperturutkan nafsunya  untuk  mengumpulkan  harta dan  ilmu/teknologi  yang  dapat 
membahayakan dinnya. Agar ia tidak menjadi  seperti  kepompong  yang  membahayakan 
dirinya sendiri karena kepandaiannya.

Al-Quran menegaskan:

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti (hujan) yang Kami turunkan
dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada
yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna
keindahannya dan memakai (pula) perhiasannya dan penghuni-penghuninya telah menduga
bahwa mereka mampu menguasainya (melakukan segala sesuatu), tiba-tiba datanglah kepadanya
azab kami di waktu malam atau siang, maka kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana
tanaman-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh  kemarin. Demikianlah
kami menjelaskan tanda-tanda  kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir (QS Yunus
[10]: 24).
Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada hambanya untuk terus
menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam semesta ini. Makanya seorang ahli sains
Barat, Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap al-Qur’an dan Bibel dari sudut
pandang sains modern. Ia mengatakan:

Jika sains dan teknologi ini ditelusuri kembali ke masa-masa pertumbuhannya, hal itu tidak lepas
dari sumbangsih para ilmuwan muslim. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa asal-usul sains
modern atau revolusi ilmiah berasal dari peradaban Islam. Memang sebuah fakta, umat Islam
adalah pionir sains modern. Jikalau mereka tidak berperang di antara sesama mereka, dan jika
tentara kristen tidak mengusirnya dari Spanyol, dan jika orang-orang Mongol tidak menyerang
dan merusak bagian-bagian dari negeri-negeri Islam pada abad ke-13, mereka akan mampu
menciptakan seorang Descartes, seorang Gassendi, seorang Hume, seorang Cupernicus, dan
seorang Tycho Brahe, karena kita telah menemukan bibit-bibit filsafat mekanika, emperisisme,
elemen-elemen utama dalam heliosentrisme dan instrumen-instrumen Tycho Brahe dalam karya-
karya al-Ghazali, Ibn al-Shatir, para astronom pada observatorium margha dan karya-karya
Takiyudin.

Peradaban Islam pernah memiliki khazanah ilmu yang sangat luas dan menghasilkan para
ilmuwan yang begitu luar biasa. Ilmuwan-ilmuwan ini ternyata jika kita baca, mempunyai
keahlian dalam berbagai bidang. Sebut saja Ibnu Sina. Dalam umurnya yang sangat muda, dia
telah berhasil menguasai berbagai ilmu kedokteran. Mognum opusnya al-Qanun fi al-
Thib menjadi sumber rujukan primer di berbagai universitas Barat.

Selain Ibnu Sina, al-Ghazali juga bisa dibilang ilmuwan yang refresentatif untuk kita sebut
disini. Dia teolog, filosof, dan sufi. Selain itu, dia juga terkenal sebagai orang yang
menganjurkan ijtihad kepada orang yang mampu melakukan itu. Dia juga ahli fiqih. Al-
Mushtasfa adalah bukti keahliannya dalam bidang ushul fiqih. Tidak hanya itu, al-Ghazali juga
ternyata mempunyai paradigma yang begitu modern. Dia pernah mempunyai proyek untuk
menggabungkan, tidak mendikotomi ilmu agama dan ilmu umum. Baginya, kedua jenis ilmu
tersebut sama-sama wajib dipelajari oleh umat Islam.

Selain para ilmuwan di atas, Ibnu Rusyd layak kita sebut di sini. Dia filosof ulung, teolog dan
menguasai kedokteran. Bahkan dia juga bisa disebut sebagai faqih. Kapabalitasnya dalam bidang
fiqih dibuktikan dengan karya tulisnya Bidayah al-Mujtahid. Filosof ini juga menjadi inspirasi
gerakan-gerakan di Barat. Tidak sedikit ideologinya yang diadopsi oleh orang Barat sehingga
bisa maju seperti sekarang.

Ilmuwan lainnya seperti Fakhruddin al-Razi, selain seorang teolog, filosof, ahli tafsir, dia juga
seorang yang menguasai kedokteran. Al-Khawarizmi, Matematikawan dan seorang ulama. Dan
masih banyak lagi para ulama sekaligus ilmuwan yang dihasilkan dari Peradaban Islam. Semua
itu menunjukkan, bahwa suatu peradaban bisa maju dan unggul, meskipun tetap dilandasi oleh
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan (Allah SWT).

Adapun kondisi umat Islam sekarang yang mengalami kemunduran dalam bidang teknologi
adalah disebabkan oleh berbagai hal. Teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak
hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat
dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan
ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.

Pernyataan Al Quran sebagai sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan tampaknya
sudah tidak asing lagi di telinga kita. Tapi kalau membaca sendiri mana ayatnya lalu
mana ilmu pengetahuan yang didapatkan dari ayat tersebut mungkin itu yang akan
lebih menggetarkan hati. Di bawah ini adalah beberapa ayat yang saya peroleh dari
beberapa sumber beserta ilmu terapannya yang masih berlaku hingga saat ini dan
seterusnya. Anda bisa pikirkan bahwa ayat-ayat tersebut diturunkan sangat jauh sekali
sebelum ilmu pengetahuan itu ditemukan. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran
memang mukjizat sepanjang masa.

1.         QS AL ANBIYA ayat 30 tentang penciptaan alam semesta

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup berasal dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS AL
ANBIYA ayat 30)

Ayat tersebut berkaitan dengan “Big bang theory” yaitu teori terbentuknya alam
semesta yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu
kesatuan, kemudian terjadi ledakan besar yang menghasilkan pecahan-pecahan dan
meluas.

2.       QS AS SAJDAH ayat 5 dan QS AL MA’AARIJ ayat 4 tentang relativitas waktu


“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-
Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu” (QS AS SAJDAH ayat 5)

“Para malaikat dan jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan
lima puluh ribu tahun” (QS AL MA’AARIJ ayat 4)

Kedua ayat di atas berkaitan dengan temuan bahwa waktu akan berjalan lebih lambat
seiring dengan kecepatan cahaya. Semakin kita bergerak dengan kecepatan mendekati
kecepatan cahaya maka semakin lambat pergerakan waktu kita.

Teori ini dikemukakan oleh Einstein dimana telah dilakukan penelitian menggunakan
dua buah jam atom: jam A dan jam B. Jam A disimpan di bumi, sedangkan jam B
dibawa keliling dunia via pesawat jet. Hasilnya? Setelah sampai di bumi lagi, Jam B
menunjukkan keterlambatan waktu sepersekian juta detik terhadap jam A.

3.       QS AR RA’D ayat 2 tentang keberadaan atmosfer

“Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian
Dia bersemayam di atas ‘Arsy...” (QS AR RA’D ayat 2)

Kata-kata “langit tanpa tiang” merujuk kepada keberadaan atmosfer yang selalu
mengelilingi lapisan bumi dan menjaga agar bumi selamat dari berbagai macam
serangan komponen alam dari luar.

4.       QS ATH THARIQ ayat 11 tentang fungsi atmosfer

“Demi langit yang mengandung hujan” (QS ATH THARIQ ayat 11)

Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bersama bahwa atmosfer berfungsi untuk
mencegah uap air di bumi yang menguap hilang ke luar angkasa. Jika itu terjadi maka
akan berakibat sangat fatal karena bumi bisa mengalami kekeringan luar biasa. Dengan
adanya atmosfer, uap air akan ditahan di langit dalam bentuk awan untuk kemudian
turun kembali ke bumi menjadi hujan.

5.       QS AL MULK ayat 3 tentang Lapisan Atmosfer

“Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah
kamu lihat sesuatu yang cacat?” (QS AL MULK ayat 3)
Ilmu pengetahuan yang berhasil diteliti dan diidentifikasi secara ilmiah menyatakan
bahwa atmosfer terdiri dari 7 lapisan yaitu troposfer, stratosfer, ozonesfer, mesosfer,
termosfer, ionosfer, dan eksosfer.

6.       QS AL AN’AM ayat 125 tentang Keadaan Tekanan Udara

“Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan
membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya
menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang)
mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang
tidak beriman” (QS AL AN’AM ayat 125)

Ilmu pengetahuan menunjukan bahwa semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut
semakin rendah tekanan udara dan semakin tipis kadar oksigennya. Keadaan udara ini
mendorong peningkatan takanan darah dan menjadikan sulit bernafas.

7.       QS AN NUR ayat 43 tentang Proses Terjadinya Hujan

“Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian
mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan
keluar dari celah-celahnya...” (QS AN NUR ayat 43)

Ayat di atas menunjukan kebenaran terkait dengan proses terjadinya hujan (cukup
jelas).

8.       QS AN NUR ayat 40 tentang Keadaan Dasar Laut

“Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang
diliputi oleh gelombang demi gelombang, di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap
gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat
melihatnya. Barang siapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah maka dia tidak
mempunyai cahaya sedikitpun.” (QS AN NUR ayat 40)

Berdasarkan riset ilmiah, sinar matahari terdiri dari 7 warna. Warna merah yang
memiliki panjang gelombang terpendek akan diserap sampai kedalaman kurang lebih
20 meter. Setelah itu tidak akan tampak warna merah yang berasal dari matahari.
Warna biru yang panjang gelombangnya terpanjang hanya mencapai 200 meter. Di
kedalaman berikutnya di dalam laut hanya diselimuti kegelapan.

9.       QS AR RAHMAAN ayat 19-20 tentang Mukjizat Dasar Laut


“Dia membiarkan dua laut mengalir yang kemudian keduanya bertemu, di antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing” (QS AR RAHMAAN
ayat 19-20)

Ayat tersebut berhubungan dengan penemuan sungai dalam gua di bawah laut di
Cenote Angelita beberapa waktu silam oleh Anatoly Beloshchin.

10.   QS ATH THALAAQ ayat 12 tentang Lapisan Bumi

“Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) Bumi juga serupa.” (QS ATH
THALAAQ ayat 12)

Riset ilmiah menyatakan bahwa bumi juga terdiri dari 7 lapisan seperti halnya langit
yang memiliki 7 lapisan.

11.   QS AN NABA ayat 6-7 tentang Lempengan Besar di Bumi

“Bukankah Kami telah menjadikan Bumi sebagai hamparan, dan gunung-gunung


sebagai pasak?” (QS AN NABA ayat 6-7)

Riset menunjukkan bahwa lapisan terluar dari bumi terdiri dari banyak lempengan
besar yaitu pasific, north america, south america, african, eurasian, australia, dan
antartica. Lempengan tersebut mengalami pergeseran yang jika cukup besar akan
dirasakan sebagai gempa bumi. Oleh karena itu Allah menciptakan gunung yang
tertanam lebih dalam di bumi (pasak) agar lempengan-lempengan bumi yang bergeser
tetap terjaga kestabilannya.
12.   QS YUSUF ayat 7 tentang Pengelolaan Panen

“Dia (Yusuf) berkata, Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut)
sebagaimana biasa, kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di
tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan" (QS YUSUF ayat 7)

Teknik memanen gandum yang efektif agar dapat bertahan lama yaitu dengan cara
mempertahankan bulir gandum ditangkainya. Teknik ini dipakai oleh para petani sampai
sekarang.

13.   QS AN NAHL ayat 68 tentang Binatang Lebah

“Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, buatlah sarang di gunung-gunung, di


pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat manusia” (QS AN NAHL ayat 68)

Lebah merupakan salah satu binatang yang disebutkan dalam Al Quran yang mendapat
ilham dari Allah. Salahs atu buktinya adalah kita dapat melihat lebah membangun
sarang madu dalam bentuk heksagon (segi enam) karena para pakar meneliti bahwa
memang pemanfaatan paling optimal keseluruhan ruang tidak mungkin diperoleh dari
bentuk selain heksagon.

14.   QS AN NAHL ayat 66 tentang Binatang Pemamah Biak

“Dan sungguh pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami
memberimu minum dari apa yang berada dalam perut-perut (buthunihi) berupa susu
murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.”
(QS AN NAHL ayat 66)

Meskipun ilmu pengetahuan baru dapat mengidentifikasi bahwa hewan pemamah biak
memiliki banyak perut, hal ini sudah dijelaskan dalam Al Quran ayat di atas dengan
penggunaan kosakata (butuhunihi) yang berarti perut-perut.
15.   QS AL MU’MINUUN ayat 12-14 tentang Proses Penciptaan Manusia

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudia kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang Paling
Baik.” (QS AL MU’MINUUN ayat 12-14)

Tidak ada penjelasan ya...karena ayat tersebut sudah sangat jelas.

16.   QS AL QIYAAMAH ayat 3-4 tentang Teknologi Sidik Jari

“Apakah menusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna.” (QS AL QIYAMAAH ayat 3-4)

Setiap manusia memiliki kekhususan jari jemari yang berbeda antara manusia yang
satu dengan lain, sehingga pada hari kiamat pun jari tangan tidak luput dari perhatian
Allah untuk disusun kembali dan dimintakan pertanggungjawaban atas perilaku
manusia tersebut karena hanya ada satu sidik jari tertentu untuk satu manusia.

17.   QS AN NAML ayat 40 tentang Informatika

“Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata “Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana
itu terletak di hadapannya, dia pun berkata “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk
mengujiku apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya)” QS AN NAML ayat 40

Ayat di atas mengilhami inovasi teknologi informasi yang terus berkembang hingga
sekarang. Mulai dari jaman dahulu adanya sms yang mampu mengirim pesan dalam
hitungan detik, kemudian foto, akhirnya kini banyak sekali hal dari berbagai penjuru
dunia yang dapat diakses via internet dalam hitungan detik saja.

18.   QS AL A’RAAF ayat 142 tentang Operasi Penjumlahan

“Dan kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan
Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah
waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam” (QS AL A’RAAF ayat 142)
Operasi penjumlahan yang berhasil dikaji dari ayat di atas adalah 30 + 10 = 40

19.   QS AL ANKABUUT ayat 14 tentang Operasi Pengurangan

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama
mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir
besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim” (QS AL ANKABUUT ayat
14)

Operasi pengurangan yang dikai dari ayat di atas adalah 1000 tahun – 50 tahun = ....

Pertanyaannya adalah mengapa tidak langsung ditulis daja hasilnya? Sebab, manusia
senantiasa diperintahkan untuk berpikir dan menemukan ilmu-ilmu yang baru.

20.   QS AL BAQARAH ayat 282 tentang Akuntansi

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu menjalankan sesuatu urusan dengan
hutang piutang yang diberi tempoh hingga ke suatu masa yang tertentu, maka
hendaklah kamu menulis (hutang dan masa bayarannya) itu. Dan hendaklah seorang
penulis di antara kamu menulisnya dengan adil (benar). Dan janganlah seseorang
penulis enggan menulis sebagaimana Allah telah mengajarkannya. Oleh itu, hendaklah
ia menulis dan hendaklah orang yang berhutang itu merencanakan (isi surat hutang itu
dengan jelas). Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangkan sesuatu pun dari hutang itu. Kemudian jika orang yang berhutang itu
bodoh atau lemah atau ia sendiri tidak dapat hendak merencanakan (isi surat itu), maka
hendaklah di rencanakan oleh walinya dengan adil (benar) dan hendaklah kamu
mengadakan dua orang saksi lelaki dari kalangan kamu. Kemudian kalau tidak ada
saksi dua orang lelaki, maka bolehlah, seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
orang-orang yang kamu setujui menjadi saksi, supaya jika yang seorang lupa dari
saksi-saksi perempuan yang berdua itu maka dapat diingatkan oleh yang seorang lagi.
Dan janganlah saksi-saksi itu enggan apabila mereka dipanggil menjadi saksi. Dan
janganlah kamu jemu menulis perkara hutang yang bertempoh masanya itu, sama ada
kecil atau besar jumlahnya. Yang demikian itu, lebih adil disisi Allah dan lebih
membetulkan (menguatkan) keterangan saksi, dan juga lebih hampir kepada tidak
menimbulkan keraguan kamu. Kecuali perkara itu mengenai perniagaan tunai yang
kamu edarkan sesama sendiri, maka tiadalah salah jika kamu tidak menulisnya. Dan
adakanlah saksi apabila kamu berjualbeli. Dan janganlah mana-mana jurutulis dan
saksi itu disusahkan. Dan kalau kamu melakukan (apa yang dilarang itu), maka
sesungguhnya yang demikian adalah perbuatan fasik (derhaka) yang ada pada kamu.
Oleh itu hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah dan (ingatlah), Allah (dengan
keterangan ini) mengajar kamu dan Allah sentiasa Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.”
(QS AL BAQARAH ayat 282)
Surat Al Baqarah ayat 282 merupakan ayat terpanjang di Al Quran. Ayat tersebut
mengkaji bagaimana utang-piutang seharusnya dicatat. Pencatatan dalam utang
piutang ini mengilhami bagaimana sistem pencatatan dalam akuntansi dibentuk. Oleh
karena itu ilmu akuntansi yang kebanyakan orang berpikiran bahwa akuntansi itu
berasal atau ditemukan dari bangsa barat, sebenarnya ilmu ini telah ada pada kitab suci
Al Quran jauh ribuan tahun sebelum itu.

Dapat kita jadikan pelajaran bersama, salah satu mukjizat terbesar Rasulullah yaitu Al
Quran rupanya telah benar terbukti menjadi sumber segala ilmu pengetahuan sekaligus
mukjizat terbesar bagi umat manusia sepanjang masa. Ayat-ayat di atas hanya
beberapa sample kecil dari sekian banyak ayat yang telah berhasil dikaji. Sangat besar
kemungkinannya juga bahwa di masa yang akan datang akan muncul lagi ilmu
pengetahuan yang baru dimana ilmu tersebut telah lebih dahulu tersaji dengan
sistematis dalam ayat-ayat Al Quran karena kebesaran Allah SWT. Subhanallah.
 

 
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Q.S Al
Baqarah ayat 164 )

Seiring dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , akhir akhir ini semakin
banyak Fakta Ilmiah dalam Al-Qur'an yang sudah berhasil dibuktikan kebenarannya oleh para ilmuwan
melalui penelitiannya.
Fakta Ilmiah tersebut baru-baru akhir abad ini ilmuwan dapat menjelaskanya, namun Sudah 14 abad
yang lalu, Fakta ilmiah tersebut tertulis/termaktub di Dalam Al-Qur'an. Subhanallah

Hal tersebut semakin membuktikan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah SWT yang Kuasanya tiada
batasnya. Dengan terbuktinya fakta-fakta ilmiah tersebut semakin jelas tanda-tanda Kuasa Allah bagi
orang-orang yang mau berpikir. Berikut 20 Fakta ilmiah yang terhimpun dari beberapa sumber, dimana
berbagai penemuan ilmiah sampai saat ini sesuai dengan ayat-ayat dalam Al-Qur'an;

1. Lautan Dua Warna ( Pertemuan dua lautan)

Pertemuan dua laut tersebut terjadi di selat gibraltar, tepatnya antara negara spanyol ( Eropa ) dan maroko
( Afrika)

Fenomena tersebut sudah dibahas lengkap di Laut Dua Warna ( Pertemuan dua lautan).

Seorang Oceanografer berkebangsaan Prancis, Jaques Yves Cousteau menemukan pertemuan dua
lautan (pertemuan Samudra Atlantik dan Mediterania) yang tidak bercampur satu sama lain.
Menurutnya, fenomena aneh ini seolah ada dinding yang membatasi kedua aliran air tersebut. 

Menurut para Ilmuwan hal tersebut dapat terjadi karena air laut dari lautan atlantik dan air laut dari
lautan mediterania memiliki karateristik yang berbeda. Suhu air berbeda, Kadar garam nya berbeda,
Kerapatan air (density) air pun berbeda.
Manusia dengan akal dan melalui penelitiannya baru dapat menjelaskan fenomena tersebut akhir abad 20
M. Sedangkan AL QURAN yang diturunkan Abad 7 Masehi ( 14 Abad yang lalu ) sudah menjelaskan
fenomena tersebut melalui FirmanNYA yang terdapat dalam Surah Ar-Rahman ayat 19-20 dan surah
Al Furqaan ayat 53 yang isinya ;

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas
yang tidak dilampui masing-masing." (QS Ar-Rahman: 19-20).

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar
dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus,"(QS Al
Furqan: 53).

2. Api Di dasar Lautan

Fenomena Api di dasar lautan ini ditemukan oleh seorang ahli geologi asal Rusia,Anatol Sbagovich dan
Yuri Bagdanov dan ilmuan asal Amerika Serikat, 

Rona Clint ketika mereka sedang meneliti tantang kerak bumi dan patahannya di dasar lautan di lepas
pantai Miami. Mirip seperti lava cair yang mengalir dan disertai dengan abu vulkanik seperti gunung
berapi di daratan yang memiliki suhu mencapai 231 derajat celcius. Meskipun sangat panas, tetapi tidak
cukup untuk memanaskan seluruh air yang ada di atasnya begitupun seluruh air yang ada diatas nya
tersebut tidak mampu memadamkan api panas tersebut, sungguh keajaiban yang luar biasa.

kalau kalian suka kartun, fenomena api dalam laut ini juga terdapat dalam kartu one piece, episode saat
luffy dan kawan kawannya sedang menuju pulau manusia ikan, mungkin Echiro oda pengarang One
piece juga sudah tahu kebenaran fenomena tersebut dan memasukannya dalam komik ciptaanya
mungkin :D

Sebenarnya Al Quran sudah menyebutkan tentang api di dasar lautan ini.

"Demi bukit. Dan kitab yang tertulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan demi Baitul Makmur (Ka'bah).
Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan demi laut, yang di dalam tanah ada api." (QS At-Thur: 1-6).

3. Sungai di dasar Laut

Fenomena sungai di dasar laut ditemukan oleh Ilmuan asal Prancis bernama Jaques Yves Cousteau dia
berhasil menemukan air tawar yang mengalir di antara air laut yang asin di dasar lautan. 

Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan Hidrogen Sulfida, karena air yang mengalir di sungai
dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daunan dan pohon.
Subhanallah.

Fenomena ini juga sudah disebutkan dalam Al Quran surah Al Furqaan ayat 53

"Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar
dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus." (QS Al
Furqan: 53).
4. Besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sering dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Darimana Asal besi ? 

Apakah besi berasal dari bumi kita sendiri atau malah berasal dari luar angkasa ?

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmuwan menemukan fakta bahwa besi adalah berasal
dari langit. Ilmu sains memberi informasi kepada kita bahwa besi adalah logam berat yang tidak dapat
dihasilkan oleh bumi kita sendiri. lebih tepatnya besi berasal dari Asteroid (kaya akan unsur besi) yang
menabrak bumi ( Awal pembentukan Bumi ).

Fakta tentang manfaat besi dan Asal Besi juga sudah tertulis dalam Al-Quran surah  Al Hadiid ayat 25,
yang artinya :

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”  (Q.S Al Hadiid ayat 25).

Kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara
kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.

Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka
diperoleh arti bahwa besi diturunkan dari langit. Subhanallah, fakta yang ilmuwan baru saja temukan
ternyata 14 abad lalu sudah tertulis dalam Alqur'an.

5. Fakta bahwa segala sesuatu di ciptakan berpasang-pasangan

Lelaki pasangannya wanita, siang pasangannya malam, langit pasangannya bumi, matahari pasangannya
bulan. Segala yang ada di Alam semesta ini diciptakan berpasangan.

Mengenai fakta tersebut , Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang
membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia
memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

Atom saja terdiri dari muatan positif ( Proton ) dan muatan negatif ( Elektron )
Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran
Allah .  ( Az-Zaariyaat : 49).

Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu
yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.

6. Garis Edar Tata Surya

Sesuai dengan Perkembangan Ilmu pengetahuan, kita ketahui bersama , bahwa matahari, planet , satelit
dan benda langit lainnya bergerak didalam garis edarnya masing masing.

Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720.000 km/jam
ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.Ini berarti matahari bergerak
sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.

Selain matahari, semua planet, satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini.
Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Mengenai Fenomena tata surya dan garis edar sudah tertulis di dalam Al quran, antara lain dalam surah
Al Anbiya ayat 33 dan surah yasin ayat 38-40;
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari
keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”  (QS Al Anbiya:33)

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing
beredar pada garis edarnya.”(QS Yaa Siin: 38-40)

7. Ledakan Bing bang

Ledakan Big bang merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta yang
didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Berdasarkan permodelan ini, dikatakan bahwa alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan
padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini.

Diantara teori penciptaan alam semesta yang lain, teori ini telah memberikan penjelasan paling
komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan. Penjelasan lebih
lengkapnya tentang teori ini bisa dilihat di postingan Eksotika Fisika "Big bang, Awal Kelahiran Alam
Semesta"

Hal tersebut yang juga disampaikan al-Qur’an dalam surat Al-Anbiya' ayat 30:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya (Q.S Al-Anbiya' ayat 30)

Maha besar Allah atas segala Ciptaanya


8. Gravitasi Bumi

Setiap kita melempar benda keatas , benda otomatis akan turun kebawah , setiap buah yang jatuh pasti
menuju tanah , mengapa hal tersebut dapat terjadi ? "Sesuatu" yang menyebabkan hal tersebut terjadi
adalah gravitasi bumi.

Gravitasi sendiri dapat diartikan sebagai antara partikel yang memiliki massa yang terdapat di Alam
semesta. bumi yang memiliki massa yang sangat besar memiiki gaya gravitasi yang besar yang menarik
benda dan makhuk yang berada dipermukaanya maupun benda disekitarnya misalnya bulan , meteor,
dan sateit buatan.

Fenomena tersebut juga terkandung di dalam Al qur'an ;

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di
permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya
segala macam jenis binatang.” (QS. Luqman :10).

9. Relativitas Waktu
Siapa yang tak kenal Albert Einstein ?

dia adalah Salah satu iluwan terbesar Abad 20 yang sangat berperan dalam perkembangan ilmu fisika
modern /fisika Teoritis. Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu.
Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai
dengan keadaannya

Dalam sejarah manusia, tak ada seorang pun yang mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas
sebelumnya. Tapi ada pengecualian, Beberapa ayat dalam Alquran juga telah menjelaskan adanya
relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan
Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4;

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu.”  (QS Al Hajj: 47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang
kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”  (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh
ribu tahun.”  (QS Al Ma’arij:4)

10. Gunung

Gunung pada gambar di atas adalah gunung merapi, yang terletak di antara kabupaten boyolali dan
semarang. Gunung ada atau muncul karena tumbukan lempengan-lempengan raksasa yang membentuk
kerak bumi. lempengan yang lebih kuat menyelip ke bawah sedangkan lempengan yang lemah melipat
ke atas membentuk dataran tinggi dan gunung

Banyak sekali fungsi gunung , Antara lain penahan guncangan, penyalur pembuangan tenaga panas
bumi,penyubur tanah dan lain lainnya.

Alquran menjelaskan fungsi gunung dalam beberapa ayat dalam Al Quran, antara lain :

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang
bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk.”  (QS Al Anbiya:31)

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai
pasak?”  (QS An Naba’: 6-7).

Demikian 10 Fakta ilmiah awal , 10 Fakta ilmiah lainnya yang terkandung dalam Alquran bisa kalian baca
di sini 
Baca Selanjutnya

Sekian, semoga bermanfaat

NB : Tulisan ini diolah dari berbagai sumber yang dicantumkan dibawah alamatnya

jika terdapat kesalahan dalam tulisan saya, mohon koreksinya, kesalahan tersebut murni datangnya dari
saya

Sumber /referensi tulisan:

http://www.eramuslim.com/

http://koranopini.com/

http://id.harunyahya.com/

wikipedia.org
WikiPedia

Siapakah manusia pertama yang berhasil terbang? Kebanyakan akan menjawab Wright
Bersaudara. Namun lebih dari 1000 tahun sebelum Wright Bersaudara menciptakan pesawat,
Abbas bin Firnas sudah berhasil terbang di udara.

Abbas bin Firnas senang memperhatikan ciptaan Allah di langit. Ia memperhatikan betapa
menakjubkannya kebesaran Allah yang menerbangkan burung-burung di udara. Ini yang
memotivasi Abbas bin Firnas untuk bisa memahami kebesaran Allah di langit.

Abbas bin Firnas berhasil terbang selama lebih dari 10 menit. Jauh lebih lama dari penerbangan
pertama Wright Bersaudara 1 milenium kemudian yakni 12 detik.

Abbas bin Firnas bukan hanya berkarya dalam penerbangan. Ia dikenal juga sebagai ahli sastra,
musik, dan astronomi.

Di Cordoba, Spanyol, masih berdiri patung Abbas bin Firnas untuk menghormati karya dan
dedikasi beliau terhadap dunia kedirgantaraan.

Jika anak Anda menyukai burung, pesawat, dan angkasa, menceritakan kisah Abbas bin Firnas
menjadi satu keharusan. Siapa tahu kelak ia bisa seperti BJ Habibie.
 Kisah hidup Abbas bin Firnas selengkapnya dapat Anda baca di artikel berikut ini: Penemu
Muslim yang Menjadi Bapak Penerbangan Dunia

2
Al Jazari, Sang Insinyur Mesin
islamiccontemporer.net

Ketepatan waktu dalam Islam sangatlah penting. Sebagai seorang insinyur mesin, Al Jazari
mengembangkan jam yang bisa digunakan untuk menentukan waktu shalat, puasa, dan haji.

Karya besarnya adalah jam gajah yang bisa mengukur waktu dengan akurat. Ia mempelajari 
bagaimana air yang mengalir bisa digunakan untuk menggerakkan jam dengan akurasi yang
cukup tinggi.

Al Jazari juga ingin mempermudah umat Islam berwudlu. Ini mendorongnya untuk membuat
mesin pompa air. Berkat Al Jazari, dalam catatan sejarah orang-orang di Turki abad ke-12
mampu beribadah dengan lebih nyaman.

Jika anak Anda ingin menjadi ahli permesinan, kenalkanlah Al Jazari. Karyanya membuat dia
terkenal di dunia sekaligus menjadi bekal amal di akhirat.

Ibnu Sina, Bapak Kedokteran

kevjnlim.com

Anak Anda ingin jadi dokter? Ceritakan kisah Ibnu Sina pada anak Anda.
Ibnu  Sina  mampu  melakukan berbagai operasi bagi orang yang sakit. Salah satu yang terkenal
adalah  operasi tulang. Padahal ia hidup di abad ke-11 saat teknologi belum semaju sekarang.

Karyanya Al Qanun fi at-Tibb menjadi rujukan bagi dunia kedokteran sampai akhir abad ke-19.
Buku ini diterjemahkan menjadi Canon of Medicine dan menjadi dasar bagi kedokteran Barat
saat ini.

Ibnu Sina tidak membatasi dirinya hanya dalam bidang kedokteran saja. Ia sangat prihatin
melihat takhayul dan mitos yang ada di masyarakat.

Ini yang mendorongnya untuk mempelajari logika sains di balik fenomena alam. Ia mempelajari
asal-muasal air dan pembentukan awan. Ia membuat buku tentang batu dan mineral serta
meteorology. Ia mencari tahu bagaimana gunung terbentuk dan juga penyebab gempa bumi.

Apakah anak Anda banyak bertanya tentang alam di sekitarnya? Ceritakanlah kisah Ibnu  Sina
padanya.

Al Zahrawi, Sang Dokter Bedah


mediosphere.com

Anak ingin jadi dokter bedah? Tahukah dia siapa yang merancang pisau bedah, bor, gunting, dan
200 lebih alat bedah yang masih digunakan sampai sekarang?

Al Zahrawi adalah dokter bedah yang merancang banyak peralatan bedah pada abad ke-10. Hasil
temuannya ini masih digunakan hanya dengan sedikit perubahan.

Buku Al Zahrawi yang berjudul Al Tasrif diterjemahkan oleh Barat dan menjadi panduan operasi
di sekolah-sekolah kedokteran selama berabad-abad.

Belum lengkap rasanya anak ingin jadi dokter tapi tidak kenal penemu besar Islam yang satu ini.
Al Zahrawi.

Fathimah Al Fitri, Ibu Pendiri Universitas

tandapagar.com

Emansipasi wanita baru ada di Barat abad 19. Sementara sejak Islam lahir, kaum wanita sudah
menjadi orang yang terpelajar dan terpandang. Contohnya saja Aisyah binti Abu Bakar. Beliau
merupakan salah satu orang yang paling banyak ditanya tentang masalah kehidupan sehari-hari. 
Bukan hanya oleh wanita, banyak laki-laki yang mengonsultasikan masalah padanya.

Tidak heran kalau 200 tahun kemudian, Fathimah Al Fitri bisa membuat universitas modern
pertama di dunia. Universitas ini ada di kompleks masjid Al Qawariyin di Fez, Maroko.
Sementara adiknya Maryam membuat universitas di Andalusia, Spanyol.

Kedua universitas ini menjadi kiblat bagi  dunia pendidikan modern. Bahkan pakaian mahasiswa
ala Fathimah Al Fitri masih dipakai sampai sekarang. Toga yang berbentuk segi empat
merupakan simbol dari Kabah.

Ibnu Al Haytham, Penemu Cara Kerja Optik

Pernahkah anak Anda bertanya bagaimanakah kita bisa melihat? Bagaimanakah Allah membuat
mata kita bisa bekerja? Pertanyaan ini yang berhasil dijawab oleh Ibnu Al Haytham. Hasil
penelitiannya ini yang menjadi dasar kerja kamera yang ada di ponsel Anda saat ini.
Karya besarnya, Al Manazir, diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi berjudul Book of Optics.
Ibnu Al Haytham dikenal di Barat dengan nama Alhazen. Ia sangat memengaruhi pola pikir
ilmuwan-ilmuwan Barat seperti  Roger Bacon, Leonardo Da Vinci, dan Keppler. Bahkan sampai
sekarang isi bukunya masih sering dikutip oleh professor-profesor sebagai karya yang masih
akurat.

Penemuannya adalah camera obscura. Cahaya yang menyinari lubang kecil di ruangan gelap
akan memproyeksikan film negatif, seperti kamera dan film di bioskop. Camera sendiri berasal
dari bahasa Arab “Qamara” yang berarti kamar.

Anak Anda senang fotografi dan film? Ceritakanlah kisah hidup Ibnu Al Haytham, Sang Bapak
Optik Dunia.

Ibnu Battuta, Sang Penjelajah Dunia

qausunquzah.wordpress.com

Anak Anda senang berjalan-jalan? Senang berpetualang? Kenalkanlah pada Ibnu Battuta.

Ibnu Battuta hidup pada abad ke-14. Pada usianya yang baru 21 tahun, Ibnu Battuta berkelana
selama 29 tahun. Ia telah mengunjungi 44 negara, mulai dari  Afrika, Mesir, Suriah, Persia,
Teluk Arab, Anatolia, Turkistan, Afghanistan, India, Maladewa, Srilanka, Bengal, Sumatera,
Tiongkok, Sardinia, dan Spanyol.

Perjalanannya ini bertujuan untuk berdakwah. Bukan untuk menguasai dan menjajah daerah
yang ia kunjungi. Ibnu Battuta menyebarkan kebenaran di tiap daerah yang ia kunjungi.

Dari petualangannya ini, Ibnu Battuta membuat buku berjudul Ar-Rihlah. Dengan membaca
buku ini, kita bisa tahu sisi sejarah Islam yang sekarang sudah tertutupi.

Jabir Ibnu Hayyan, Pengembang Aroma Parfum

anthische.com
Anak Anda suka wangi parfum? Kenalkanlah dengan Jabir ibnu Hayyan. Sudah sejak abad ke-8
ia menyempurnakan proses pembuatan parfum.

Kalau anak Anda menyukai percobaan kimia, Ibnu Hayyan inilah yang membuat proses
sublimasi, pencairan, kristalisasi, distilasi, pemurnian, oksidasi, dan berbagai percobaan kimia
lainnya.

Koca Mimar Sinan Sang Arsitek

turkish.com

Anak Anda ingin jadi arsitek? Kenalkanlah dengan Sinan, arsitek besar abad ke-16.

Sinan ini bernama lengkap Koca Mimar Sinan. Ia berasal dari keluarga Kristen Ortodoks Yunani
namun mendapat hidayah dan masuk ke dalam agama Islam.

Sinan telah membangun lebih dari 470 bangunan megah di zaman Turki Utsmani. Karya
besarnya adalah Masjid Selimiye di Edime. Masjid Selimiye ini memiliki menara antigempa
tertinggi di Turki.
10

Laksamana Cheng Ho, Pelaut yang Menjelajah Dunia

zenshifu.com

Laksamana Cheng Ho ini sangat terkenal di Indonesia. Ia datang ke Nusantara dan 37 negara
lainnya membawa pesan perdamaian. Berbeda dengan Vasco da Gama maupun Christopher
Colombus yang datang untuk menjajah negeri yang didatangi. Justru negeri yang dikunjungi
Cheng Ho menjadi lebih makmur karena pesan dakwah Islam yang menyebarkan kedamaian dan
kebenaran.

Pemimpin kapal yang bernama asli Ma He ini (Ma diambil dari kata Muhammad) memiliki
ukuran kapal yang sangat besar. Panjangnya lebih dari 130 meter dan dibuat tanpa besi. Ukuran
kapalnya 5 kali kapal Vasco da Gama. Bahkan ilmu engineering saat ini masih belum bisa
membuat ulang kapal laut milik Cheng Ho.

Berikut ini gambar perbandingan ukuran  kapal Cheng Ho dan Colombus ini mendeskripsikan
betapa  besarnya kapal Cheng Ho ini.

Mengenalkan tokoh-tokoh besar Islam pada anak akan memberikan imej kepribadian unggul
yang akan jadi teladan bagi anak. Anak akan menjadi termotivasi untuk mempelajari alam
ciptaan Allah seperti tokoh-tokoh ini. Anak akan banyak berinisiatif untuk meneruskan tongkat 
estafet menjadi pemimpin di muka bumi.

Anak menjadi terdorong untuk berkarya seperti para penemu ini. Orang-orang yang menjadi
rahmatan  lil alamin. Kelak anak-anak akan bisa menggenggam dunia namun tetap menjaga agar
hanya Allah yang ada  di dalam hatinya. Layaknya para tokoh besar Islam ini.
Read more http://www.satujam.com/penemu-muslim-cerita-anak-islami/2/

Anda mungkin juga menyukai