Anda di halaman 1dari 29

FILSAFAT KEINDAHAN

DAN FILSAFAT SENI

KELOMPOK : 2
- AHMAD TAUFIK HSB
- MUHAMMAD AMINTA
- DWI RAHMIANI
- OKY TRISUCI SAULAKA
Filsafat keindahan dan filsafat seni merupakan
bagian dari filsafat nilai bersama dengan filsafat
moral.
Pada umumnya filsafat keindahan (estetika )
bersifat spekulatif dan merupakan bagian dari filsafat
umum.
Sedangkaan filsafat seni merupakan bagian dari
estetika modern yang lebih menitik beratkan pada
karya seni dan benda seni, serta aktifitas manusia
pada produk tersebut.
1. FILSAFAT KEINDAHAN DAN FILSAFAT
SENI
 FILSAFAT KEINDAHAN

Filsafat keindahan adalah pandangan-pandangan


kritis dan konseptul tentang keindahan yang
ditinjau dari berbagai sudut pandang, baik secara
 ontologis
 metafis,
 epistemologis maupun
 aksiologis.
Dalam bahasa Indonesia ,kata “keindahan” berasal
dari kata “indah”.Umumnya digunakan untuk menyebut
hasil apresiasi terhadap sesuatu yang dicerap dengan
indra penglihatan maupun pendengaran. Misalnya
pemandangan yang ditemukan di alam maupun pada
karya ciptaan manusia.
K.H Abdullah Gymnastiar menulis , ’Allah’ itu Maha
Indah dan mencintai keindahan .Sedang kita mahluk yang
dhaif sering memandang keindahan itu hanya sebatas
topeng saja. Padahal Keindahan yang hakiki tidak hanya
berasal dari topeng, tapi dari dalam jiwa kita (inner beauty).
Gde Prama dalam tulisannya mengkaitkan konsep
keindahan dengan konsep “kedamaian”. Antara lain
“Pengungkapan keindahan maupun melalui kata-kata
selalu diserti lawan di belakangnya .Namun senyuman
yng mendalam tanpa kata-kata ,ia sedang bertutur
tentang keindahan yang tidak memiliki lawan “.Disini ia
menyatakan “senyuman “sebagai lambang keindahan
,sekaligus keindahan .
Pengertian keindahan pun semakin luas
wawasannya jika dikaitkan dengan karya seni.
Persoalannya yang mengundang pemikiran
adalah membedakan keindahan sebagai rasa
(sense) dan keindahan sebagai fenomena
(kecantikan, keserasian, kondisi liris) yang
menimbulkan rasa ini”. Beberapa kata yang
mendekati kesamaan arti dengan kata “indah”
ini antara lain adalah “bagus”, “elok”, “molek”,
“tampan”, dan “teratur”.
Dalam bahasa Inggris, kata “indah” dan
beautiful. Kata “beauty” dan beautiful. Kata
“beauty” lebih bersifat umum yang
mengandung arti : “kombinasi kualitas yang
memancarkan perasaan estetis “ ( a
combination of qualities that delight the
aesthetic senses ).
Kata “beauty” berasal dari bahasa perancis
kuno “ beaute” atau beao yang didasarkan
dari kata latin bellus yang beautiful, fine.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni,
alam, moral, dan intelektual. Dan dalam arti
estetik mencakup pengalaman estetik
seseorang dalam hubungannya dengan segala
sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti
terbatas keindahan sangat berkaitan dengan
keindaan bentuk dan warna.
Aneka kata yang sering dikaitkan dengan keindahan adalah

keseraisan

Kesenangan,

Kebenaran,

Kebaikan,

Kehalusan,

Keselarasan.
1.1.1. Jenis-jenis Keindahan

Ada 2 jenis keindahan menurut Karl Lemecke (1984)

Yaitu: a. Keindahan dalam alam

b. Keindahan dalam seni


Keindahan dalam alam mencakup

Yaitu:
Keindahan gerak

Keindahan nada

Keindahan cahaya
Keindahan ada 4 unsur

Yaitu: a. Keindahan tumbuh-tumbuhan

b. Keindahan manusia
Keindahan manusia mencakup seks, usia, dan
bangsa.
Keidahan yang dipandang dari kekegiatannya
adalah tenaga pikiran.

c. Keindahan negara

d,. Keindahan bangsa


Menurut James Mcosh (1880) ada 2 jenis keindahan :

a. Keindahan fisik yaitu mencakup suara, bentuk


Yaitu : dan warna. Dan keindahan objek fisik yang terdiri
dari pohon, gunung, air terjun, samudera dan
pemandangan.

b. Keindahan intelektual mencakup keindahan


persamaan dan perbedaan
Menurut F. Th Visher ada 2 jenis pembedaan keindahan :

Yaitu : a. Keindahan obyektip yaitu terdiri dari keindahan


non organik seperti cahaya, warna, udara, air, dan
bumi. Dan keindahan organik terdiri dari terdiri
dari tumbuhan, hewan dan manusia.

b. Keindahan subyektip adalah keindahan oleh


subyek yang mengalami pengalaman estetik
terhadap suatu fenomena alam maupun manusia,
terlapas dari acuan nilai-nilai keindahan universal.
1.1.2. Ragam dan Kategori Keindahan

The Liang Gie (1996 : 3 ) menjelaskan adanya


tiga pasang kategori keindahan yaitu pasangan
dewasa ini banyak filsuf menerima adanya
tigapasang kategori keindahan yaitu :
• kategori agung dan elok,
• kategori kosmis dan tragis, dan
• kategori indah dan jelek.
Kategori indah jelek adalah kategori teori keindahan
yang membahas dua sifat yang pada umumnya
berlawanan yaitu yang indah dan yang jelek.
Kejelekan tidak selalu menarik atau menyenangkan.
Kejelekan tidak berarti kosongnya atau kurangnya
ciri-ciri yang membuat sesuatu benda itu indah.
Dalam banyak kesempatan, kejelekan dapat
diterima sebagai keadaan yang mengundang nilai-
nilai estetika karena dapat membangkitkan suatu
emosi tertentu yang negatip, misalny perasaan jijik,
marah, muak, dan sebagainya.
a. Ketegori keindahan agung adalah keindahan yang membangkitkan
perasaan takjub pada orang yang mengamati sesuatu karena sifat-
sifatnya yang mengesankan, megah, hebat, dan meriah gemilang.
b. Kategori kosmis dan ketegori humoristis membangkitkan perasaan
lebih geli, membuat tertawa, yang menhibur, dan lucu.
c. Teori keunggulan adalah perasaan lebih baik, lebih tinggi, atau
lebih sempurna dari orang lain.
d. Teori ketidaksesuaian adalah teori humor yang menekankanpada
perubahan situasi dari yang sangat diharapkan kepada sesuatu
peristiwa yang jauh hubungan dengan persoalan yang sedang
dipersoalkan.
e. Teori pembebasan (relief theory) mengemukakan bahwa inti dari
humor adalah pembebasan atau pelepasan seseorang dari
kekangan atau tekanan kejiwaan.
2.2. FILSAFAT SENI
2.2.1. Pengertian Filsafat Seni

Filsafat seni yang dlam bahasa ingris disebut


philosophy of art adalah salah satu cabang filsafat
yng khusus membahas tentang seni.
Usaha untuk memahami secara kritis tentang
hakekat seni yang ditinjau dari segala segi yang
berhubungan dengannya, dimulai dari pertanyaan
apa, bagaimana, dan untuk apa seni tersebut bagi
kehidupan manusia, dan bagaimana untuk
mencapai pengetahuan tersebut.
Pemikiran Yunani kuno yang diketahui terlebih dahulu mengajukan batasan-
batasan pengertian tentang seni adalah Socrates.Kemudian disusul oleh Plato dan
Aristoteles.

Umumnya mereka membahas karya seni masih dalam hubungannya dengan


estetika (Filsafat Keindahan) dan dari perspektif filsafat umum.Pembahasan mereka
tentang seni dan karya seni masih sarat dengan pembahsan sepekulatif tentang
keindahan .Yaitu keindahan alam dan keindahan karya seni.
Pada pertengahan abad ke-17 di Eropa ,muncul pemikiran yang membedakan
filsafat keindahan secara umum dan filsafat seni secara khusus.Pemikiran
utamanya adalah Schelling.Schelling dicatat dalam sejarah sebagai pemikir
pertama yang mengarahkan pemikitan dari “filsafat keindahan”(Aesthetic)ke
“filsafat Keindahan”(Philoshophy of art).Ia mengembangkan filsafat ini sebagai
bagian ketiga dari sitem idealisme transendentalnya yang mengeikuti teori dan
filsafat praktis.
Menurut Schelling suatu filsafat baru diberikan kepada seni dengan doktrin
bahwa identitas subjek dan objek hanya jelas dapat dilihat di dalam persepsi
artistik.Dengan demikian seni merupakan suatu wahyu dari kemutlakan yang
nampak untuk mencapai suatu martabat yang tidak ahnya mengatasi alam
tetapi mengatasi filsafat itu sendiri.Dengan ini Schelling menyinarkan cahaya
pemikirannya kepada bentuk-bentuk keindahan yang konkret.
Sejak saat itu seni itu dikategorikan sebagai benda-benda buatan manusia
(artefact).Arus pemikiran seperti ini berkembang terus sampai abad ke-19 di Eropa .

Beberapa pemikir estetika pada abad ke-19 seperti


1.Hypotelite 2.Taine 3.GustavFechner

Mulai beralih kepada metode ilmiah (empiris) yang memikirkan ikhwal estetika
bukan dari pemikitran rasionalsemata ,tetapi melalui metodeilmiah empiris ,yaitu
berangkat dari fenomena-fenomena yang terserap dari karya seni itu sendiri.
Dalam proses perkembangannya ,masalah ini juga terkait dengan pengenalan
istilah “estetika”oleh tokoh pemikiran Jerman,alexander Gotlieb
Baumgarten,yang diambil dari bahasa Yunani kino “aistheton”.Dalam bahasa
Yunani kata ini mengandung pengertian sebagai “kemampuan melihat melalui
penginderaan”.Baumgarten memasukkan seni dalam kategori pengetahuan
sensoris berbeda dengan pengetahuan logis yang dinamakannya pengetahuan
intelektual.Dia berpendapat bahwa jika tujuan logika adalah kebenaran ,maka
tujuan estetika adalah keindahan.
Sumargo (2000 : 29)
menjelaskan 3 pokok
persoalan filsafat seni ●
• Pencipta seni
yaitu “Seniman sebagai
penghasil seni ,karya

• Persoalan tentang benda seni
seni atau benda-benda ●
• Publik seni
seni itu sendiri dan
kaum penerima

• Konteks seni
seni”.Dengan demikian
terdapat enam

• Nilai-nilai seni
pembahasan pokok

• Pengalaman seni
dalam filsafat seni
yaitu :
1.indra
Pembahasan tentang bend a seni
mencakup persoalan tentang
material atau medium seni .Sebagai
pendengaran
subyek indrawi ,seni terwu jud
dengan medium yang diserap
(audio) dan,
dengan

2.
in
dr
a
p
e
n
g
el
ih
at
a
n
(v
is
u
al
)
Pembahasan tentang penciptaan seni umumnya menyangkut pada pertannyaan –
pertannyaan tentang :

1.kreatifitas 2.Ekspresi 3.Pribadi seniman


yang tercermin pada
karyannya ,dan proses
kreatifitas karya seni itu
1.keaslian
sendiri .Lebih jauh
dibicarakan juga tentang :
karya tersebut

2.Otentisita
s

4.karakter
3.keunikan
dalam seni
Ternyata tidak mampu menguniversalkan nilai itu sendiri.Sebagian besar
masyarakat tidak mengetahuinya ,atau ada yang mengetahuinya tetapi tidak
mengena dalamNilai-nilai universal suatu karya seni yang telah dirumuskan oleh
filsuf maupun ahli teori sepanjang zaman
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai