Anda di halaman 1dari 3

Paper 7.

Nama : Mohamad Yudha Sulistio

NPM : 14215270

Kelas : 1EA17

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

Manusia dan Keindahan

1. Pengerttian Keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, permai, cantik, molek dan
sebagainya. Tentunya kita semua dan saya sendiri tahu bahwa keindahan merupakan
sesuatu, baik itu benda, pemandangan atau bahkan alunan musik yang enak dilihat,
didengar dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Kita sebagai manusia tentunya menyukai
keindahan, contohnya keindahan akan lukisan yang dipajang di ruang tamu kita, karena
lukisan tersebut indah maka kita memasangnya di ruang tamu karena lukisan tersebut
indah, bagus, dan memiliki nilai estetika dan seni yang tinggi.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya yang berjudul “Garis Besar Estetika”, menurut asal
katanya, dalam bahasa Inggris, keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam
bahasa Perancis “beau” dalam bahasa Italia dan Spanyol “bello” yang berasal dari bahasa
latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai
bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek menjadi “bellum”.

Selain itu, pengertian keindahan dapat dilihat dalam arti luas, estetik murni, dan terbatas.

Keindahan dalam arti luas, yaitu keindahan dalam ide kebaikan, watak yang indah, dan
hukum yang indah. Keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga indah.

Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang pada hubungannya
dengan apa yang diserapnya.

Keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang dapat diserap seseorang melalui
panca indera.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula bangsa Yunani pada jaman
dahulu yang di dalamnya tercakup kebaikan. Bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symmetria” untuk keindahan berdasarkan
penglihatan, misalnya pahatan sebuah patung atau lukisan. Kemudian “harmonia” untuk
keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi, pengertian keindahan seluas-luasnya
meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.

Keindahan juga memiliki nilai-nilai, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik.

- Nilai intrinsik: sifat baik yang terkandung di dalamnya.

- Nilai ekstrinsik: suatu alat untuk membantu suatu hal.

Keindahan yang kita rasakan dalam hidup ini, dapat kita kita nikmati menurut selera seni
dan selera biasa. Keindahan yang dinikmati menurut selera seni didukung oleh faktor
kontemplasi dan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar dari dalam diri manusia untuk
menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk
menyatakan, merasakan, dan menimati sesuatu yang indah. Penggabungan kontemplasi
dan ekstensi dan dihubungkan di luar diri manusia maka akan terjadi penilaian bahwa
sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah akan menarik perhatian orang.

2. Pengertian Renungan

Renungan berasal dari kata dasar renung, yang berarti diam-diam memikirkan sesuatu atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Saya sendiri pastinya pernah merenung,
merenungkan hal-hal yang telah terjadi selama hidup saya, memikirkan kembali segala
sesuatu yang saya alami dalam hidup saya, kemudian memikirkan dalam-dalam segala
sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, baik buruknya, bermanfaat atau tidaknya dan
sebagainya. Hasil dari saya merenung itu disebut sebagai renungan.

Ada beberapa teori dalam renungan, yaitu:

a. Teori Metafisik

Teori ini merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato, yang karya-karya
tulisannya sebagian membahasa estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni.
Mengenai sumber seni, Plato mengemukakan teori peniruan. Hal ini sesuai dengan
metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita
ilahi. Dalam jaman modern ini, teori metafisik lainnya dikemukakan oleh filsuf Arthur
Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau, seni adalah suatu bentuk dari pemahaman
terhadap realita.

b. Teori Psikologis

Sebagian ahli estetik abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni
dan alam pikiran penciptanyna dengan menggunakan metode-metode psikologis. Misalnya,
menurut teori psikoanalisi bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginana
alam bawah sadar seseorang. Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis
adalah teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu tanda atau lambang manusia.
Menurut teori penandaan, karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang
berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.
c. Teori Pengungkapan

Dasar dari teori ini adalah bahwa “art is an expression of human feeling”. Teori ini
berhubungan dengan yang dialami seorang seniman yang akan menciptakan suatu karya
seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal adalah seorang filsuf Italian bernama
Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris yang berjudul “Aesthetic as Science of Expression and General Linguistic.” Dalam
buku tersebut, beliau menyatakan bahwa “art is expression of impressions (seni adalah
pengungkapan dari kesan-kesan)

3. Pengertian Keserasian

Keserasian, berasal dari kata serasi, dimana serasi memiliki arti cocok atau sesuai benar.
Kata cocok mengandung unsur perpaduan , pertentangan ukuran, dan seimbang. Segala
sesuatu yang serasi pasti menghasilkan suatu keindahan, misalnya keserasian pakaian
yang kita kenakan, maka akan terlihat indah dan enak untuk dilihat. Ada beberapa teori
keserasian, diantaranya:

a. Teori Objektif

Teori ini berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah
sifat yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang
yang mengamatinya.Pendukung teori ini adalah Plato, dan Hegel.

b. Teori Perimbangan

Teori ini berpendapat bahwa keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda-benda yang
disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan
sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Pendukung teori ini adalah
Pythagoras.

Kesimpulannya, menurut saya segala sesuatu yang serasi pasti akan menghasilkan suatu
keindahan yang enak untuk dilihat mata kita dan keserasian tersebut membuat kita merasa
senang dan nyaman. Dalam hidup, kita juga harus memperhatikan keserasian dalam segala
aspek baik dalam hal berpakaian, selera seni, atau bahkan dalam kehidupan bersama
dengan sesama manusia.

c. Teori Subjektif

Teori ini berpendapat bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada,
yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung
teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.

Anda mungkin juga menyukai