Anda di halaman 1dari 22

Konsep Keindahan

Definisi
Estetika merupakan cabang filsafat yang memuat
keindahan.
Estetika merupakan ilmu yang membahas
bagaimana keindahan dapat terbentuk, serta
bagaimana agar bisa merasakannya.
Estetika memiliki dua arti, estetika ialah suatu
cabang filsafat yang membahas tentang seni, nilai
keindahan dan tanggapan manusia terhadapnya.
Estetika juga dapat didefinisikan sebagai kepekaan
manusia terhadap seni dan keindahan (KBBI).
Estetika adalah cabang yang dekat dengan filosofi
seni.
Definisi
Indah dalam bahasa Indonesia bisa berarti bagus,
permai, elok, cantik, dsb.
Bahasa Inggris menggunakan kata beauty/ beautiful.
Bahasa Perancis menggunakan kata beau. Italia dan
Spanyol disebut dengan bello. Sedangkan bahasa
latinnya bellum. Keindahan adalah segala sesuatu
yang membuat diri maupun hati manusia kagum akan
pesona hasil karya seni yang dibuat dan dilihat
Secara etimologis atau bahasa, “estetika” merupakan
serapan dari 2 bahasa yaitu Latin “aestheticus” dan
atau bahasa Yunani “aestheticos” yang berarti suatu
hal yang dapat diserap atau diterima oleh panca indera
manusia.
1. Studi mengenai fenomena estetis.

Penilaian keindahan
Walaupun pada awalnya sesuatu yang indah dinilai dari
suatu aspek teknis dalam bentuk suatu karya, tetapi
perubahan pola pikir dalam masyarakat akan ikut
mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Sebagai
contoh, pada masa romantisme di Prancis, keindahan
memiliki arti kemampuan menyajikan sebuah kegungan.
Pada masa realisme, keindahan memiliki arti
kemampuan menyajikan suatu dalam keadaan apa
adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda,
keindahan memiliki arti kemampuan menundukan warna
serta ruang dan kemampuan mengabstraksi sebuah
benda.
2. Studi mengenai fenomena persepsi

Konsep the beauty dan the ugly


Pada perkembangannya keindahan tidak selalu mempunyai
rumusan tertentu. Ia berkembang dengan penerimaan
masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat
karya. Sebab itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian
keindahan, yaitu :
the beauty, sebuah karya yang memang diakui banyak pihak
memenuhi standar keindahan, serta the ugly, sebuah karya
yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan serta
oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, tetapi
dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan sebuah
keindahan.
3. Studi kesejarahan estetis.

Sejarah penilaian keindahan


Sebuah keindahan seharusnya sudah dinilai
pada saat karya seni pertama kali dibuat, tetapi
rumus keindahan pertama kali didokumentasi
oleh filsuf Plato yang menentukan keindahan
dari proporsi, kesatuan, serta keharmonisan.
Sementara Aristoteles menilai keindahan
datang dari aturan-aturan, keberadaan, serta
kesimetrisan
Setiap orang suka keindahan, namun kepekaan setiap orang terhadap
keindahan berbeda satu sama lainnya. Estetika berasal dari
kata Aesthesis yang berarti perasaan, pencerapan, dan persepsi. Istilah
Estetika digunakan pertama kali oleh Baumgarten (1762), seorang
filsuf jerman, untuk membicarakan keindahan seni (artistika). Istilah ini
lalu berkembang.
Immanuel Kant menempatkan estetika (keindahan) diluar lingkup
logika maupun etika. Estetika berdiri sendiri sebagai fenomena baru
yang mengupas masalah keindahan. banyak orang berusaha
memberikan definisi estetika (keindahan) berdasarkan persepsi dan
pengalaman tiap orang dalam penikmatan dan penghayatannya
terhadap keindahan.
Berikut 12 Pengertian Estetika atau Keindahan Seni menurut para ahli :
Keindahan adalah suatu kesatuan hubungan formal dari
pengamatan yang menimbulkan rasa senang. Pada umumnya
orang mengatakan yang indah adalah seni, atau seni itu akan selalu
indah, dan yang tidak indah bukanlah seni. Pandangan seperti ini
akan menyulitkan masyarakat dalam mengapresiasi seni itu sendiri,
sebab menurut pandangan Herbert, seni itu tidak harus selalu
indah.
Herbert Read menjelaskan bahwa pernyataan tentang seni yang
disamakan dengan estetika atau keindahan adalah sesuatu yang
salah kaprah. Seni yang merupakan hasil kebudayaan manusia
tidak serta merta hanya yang indah-indah saja, namun seni dapat
berupa hasil karya manusia yang unik, antik, atau menyeramkan,
dan tidak melulu hanya memiliki nilai keindahan akan tetapi memiliki
kesan di hati penikmatnya.
Keindahan (Rusia: Krasota)
adalah sesuatu yang dapat
mendatangkan rasa
menyenangkan apabila
dilihat (visual).
Keindahan itu dipandang sebagai
suatu kesatuan yang merupakan
susunan yang teratur dari bagian-
bagian yang mempunyai hubungan
erat satu sama lain dan secara
keseluruhan.
Yang indah itu yang baik, yaitu yang dapat
memupuk rasa moral.

Keindahan itu dapat terlepas sama sekali


dari kebaikan.
Yang indah adalah yang mempunyai proporsi yang
harmonis dan nyata. Jadi yang indah adalah yang baik dan
nyata.

Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa


senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-
singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-
pengamatan yang menyenangkan itu.
Keindahan suatu benda terletak pada perwujudan dari
kesempurnaan persepsi karakteristik benda itu, dan
ditambah dengan adanya jiwa atau ruh di dalamnya.

Immanuel Kant meninjau keindahan dari dua segi, yaitu


sebagai berikut :
a. Subyektif
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan
tanpa disangkut pautkan dengan kegunaan praktis dapat
mendatangkan rasa senang terhadap si penghayat.
b. Obyektif
Keindahan adalah keserasian suatu obyek terhadap tujuan
yang dikandungnya, sejauh objek tersebut tidak ditinjau
dari segi fungsi.

Keindahan adalah suatu kesatuan bentuk.


Syarat terciptanya keindahan yaitu:
• Keterpaduan dan kesempurnaan,
• Harmonisasi,
• Kejelasan.
• Keindahan itu Kebenaran (original).
Indah itu yang asli/orisinil. Bukan tiruan/palsu
Contoh : lukisan asli Monalisa karya Leonardo Da Vinci.

• Keindahan itu Abadi (immortal).


Indah itu tak terlupakan, tidak luntur, susut atau hilang dari
masa ke masa, tidak terikat waktu.

• Keindahan itu punya Daya Tarik (interest).


Indah itu menarik perhatian, memikat, menyenangkan,
tidak membosankan.
• Keindahan itu Mendunia (universal).
Indah itu luas/global, disukai orang di mana saja, berbeda
daerah atau negara di dunia. Indah karya di suatu tempat,
juga akan dinilai indah di tempat lain.

• Keindahan itu Wajar.


Indah itu apa adanya, tidak berlebihan, maupun minim.
Orang sering menyebut indah natural atau alami.

• Keindahan itu Nikmat.


Indah itu memuaskan atau mampu memberikan
kesenangan bagi penikmat karya maupun penciptanya.
• Kesatuan (unity).
Indah/estetis itu komposisinya tersusun secara baik, antar
bagian-bagiannya menyatu sempurna, saling melengkapi
berbagai komponen penyusunnya.

• Kerumitan (complexity).
Indah itu tersusun detail terinci, bervariasi, kreatif, tidak
monoton, dinamis, dibuat sedemikian rupa unik.

• Kesungguhan (intensity).
Indah itu mengandung keseriusan dengan kualitas tertentu,
tidak asal atau ecek-ecek.
• Memahami rasa indah pada umumnya, juga indah pada
kesenian pada khususnya.
• Menambah wawasan tentang unsur-unsur objektif yang
membangkitkan rasa indah pada manusia.
• Memahami unsur-unsur subjektif yang mempengaruhi
kemampuan menikmati rasa indah.
• Menumbuhkan rasa cinta dan menghargai (apresiasi)
pada dunia seni dan budaya bangsa.
• Memupuk kehalusan rasa pada umumnya.
• Memahami kaitan wujud seni dengan tata kehidupan
dan budaya.
• Meningkatkan keahlian dan kemampuan menilai karya
seni.
• Mewaspadai pengaruh negatif yang merusak mutu seni
dan berbahaya terhadap kelestarian aspek-aspek dan
nilai budaya kita.
• Memperkokoh masyarakat dalam keyakinan akan
kesusilaan, moralitas, perikemanusiaan dan ketuhanan.
• Melatih serta memberi wawasan yang luas dan bekal
bagi kehidupan spiritual dan psikologi kita.
• Renungan, konsentrasi yang fokus dan mendalam pada
sesuatu.
• Keserasian, perpaduan unsur-unsur penyusun karya
yang diatur serasi, seimbangan, menyatu dan harmonis.
• Kehalusan, penyampaian ekspresi karya yang lembut,
baik (budi bahasa) dan beradab (sifat-sifat luhur).
• Kontemplasi, bermeditasi mencari makna, nilai,
manfaat dan tujuan hasil penciptaan karya seni.
• Nilai Ekstrinsik, sifat baik dari fisik karya seni, sebagai
alat atau sarana untuk membantu dalam kehidupan
manusia.
• Nilai Intrinsik, sifat baik dari benda karya secara
maknawi untuk kepentingan atau tujuan ekspresi karya
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai