Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keindahan, kesejukan, kehalusan dan keserasian setiap hari di rasakan oleh manusia
keindahan itu bisa didapatkan secara langsung ataupun melalui media.Untuk bisa melihat dan
menikmati keindahan orang sering membuang waktu, uang dan tenaga yang tidak sedikit
jumlahnya. Orang pergi ketempat yang indah karena orang senang dengan keindahan. Ada
suatu kecenderungan, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin tinggi pula
hasrat dan keinginan untuk menghargai suatu keindahan.

Keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi
indah sentosa. Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan
pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang
dapat dibanggakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Keindahan ?
2. Bagaimana hubungan antara manusia dan keindahan ?
3. Apa itu komtenplasi ?
4. Apa itu Eksistesnsis ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu keindahan
2. Mengetahui bagaimana hubungan manusia dengan keindahan
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan komtenplasi
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan eksistensis

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah" , artinya bagus, cantik, molek, dan sebagainya. Benda
yang mengandung keindahan adalah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan.
Keindahan identik dengan kebenaran, dan segala yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatannya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada
prinsipnya tidak indah.

The Liang Gie membedakan keindahan berdasarkan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Terdapat beberapa pengertian tentang keindahan,
yaitu :

1. Keindahan dalam arti luas, yaitu keindahan dalam ide kebaikan dan tabiat yang indah.
Dimana keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang pada interaksi
dengan apa yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu estetika yang bisa diserapnya melalui panca indra,
yaitu seperti melihat bentuk dan warna.

Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang


jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada
semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kualitas hakiki
itu dengan pengertian keindahan.

Ada 2 nilai penting dalam keindahan, yaitu :

1. Nilai Ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat.


2. Nilai Intrinsik yakni sifat baik yang terkandung didalamnya.

B. Manusia dan Keindahan

Setiap manusia dalam hidupnya pasti .pernah memberikan penilaian terhadap sesuatu
sebagai hal yang indah. Yang indah bagi seseorang kadang belum tentu indah bagi orang lain.
Yang indah pada saat tertentu, mungkin saja juga tidak indah pada waktu yang lain. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan penilaian manusia terhadap keindahan. .Adapun yang
membedakan penilaian tersebut adalah pengalaman estetik seseorang. Pengalaman estetik
2
adalah suatu suasana yang menjadikan manusia merasakan tenang, tenteram, terpesona,
kagum terhadap sesuatu objek yang diarnatinya., Karena pengalaman estetik seseorang
dialami secara pribadi maka penilaian keindahannya itu pun bersifat pribadi.

Manusia pada umumnya menyukai sesuatu yang indah, baik terhadap keindahan alam
maupun keindahan seni. Keindahan alam adalah keharmonisan yang menakjubkan dari
hukum hukum alam yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk
menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan hasil cipta manusia (seniman)
yang memiliki bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah. Pada umumnya manusia
mempunyai perasaan keindahan. Rata-rata manusia yang melihat sesuatu yang indah akan
terpesona. Namun pada hakikatnya tidak semua orang memiliki kepekaan terhadap keindahan
itu sendiri.

Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan
dapat dikatakan, merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah
abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang
indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.

Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah
orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan
yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk
persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam
agama, kata dan perbuatan serta orang - orang yang saleh merupakan persahabatan yang
paling indah.

Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia
dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri
yang melakukan interaksi. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi
tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau
kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai
perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi

3
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia,
kegunaan bagi manusia secara kodrati.

Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:

1. Tata nilai yang telah usang 3. Penderitaan Manusia


2. Kemerosotan Zaman 4. Keagungan Tuhan

C. Sifat dan Ciri – ciri Keindahan

Untuk mengatakan sesuatu itu merupakan keindahan, ada beberapa sifat yang ditemukan.
Sifat – sifat tersebut adalah :

1. Keindahan itu kebenaran. Kebenaran artinya bukan tiruan.


2. Keindahan itu abadi. Artinya,tidak pernah hilang dan berlangsung terus – menerus.
3. Keindahan mempunyai daya tarik yang bertambah. Artinya, memikat perhatian dan tidak
membosankan.
4. Keindahan itu universal. Artinya, dapat dinikmati kapan dan dimana pun, tidak tergantung
oleh seseorang atau tidak terikat pada selera perorangan.
5. Keindahan itu wajar. Artinya, tidak berlebihan dan tidak kurang tetapi menurut apa
adanya.
6. Keindahan itu kenikmatan. Artinya, kesenangan yang memberikan kepuasan.
7. Keindahan itu kebiasaan. Artinya, sesuatu yang dilakukan berulang – ulang.

Ciri – ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki, yaitu :

1. Kesatuan ( Unity )
2. Keselarasan ( Harmony )
3. Kesetangkupan ( Simetry )
4. Keseimbangan ( Balance )
5. Pertentangan ( Contrast )

Dalam keindahan juga tersimpul unsur keserasian dan kehalusan. Keserasian maksudnya
adalah kemampuan menata, mencipta sesuatu yang dapat dinikmati orang lain, sehingga
menarik minat orang lain. Misalnya, kemampuan menata ruangan pengantin' yang penuh
keserasiaan, pantas dan sesuai.Kehalusan adalah kemampuan menciptakan sesuatu sikap,
perilaku, perbuatan, yang menarik perhatian dan minat orang lain. Misalnya lemah lembut,
sopan, .ramah, rendah hati, baik budi bahasa, dan lain sebagainya.

4
D. Kontemplasi
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan
mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat, keindahan dalam diri dan tujuan suatu
hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari, orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya
sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa
kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya. Di kalangan umum
kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata dan atau dengan pikiran untuk
mencari sesuatu di balik yang tampak atau tersurat. Misalnya dalam ekspresi kita saat sedang
berkontemplasi dengan bayang bayang atau dirinya di muka cermin.

Pengertian kontemplasi tersebut sebenarnya bersumber pada berbagai kenyataan dalam


kehidupan sehari-hari, yang tampaknya bertentangan dengan adat kebiasaan dan kebudayaan
bangsa dalam hakikatnya yang selalu menghendaki perubahan. Itulah sebabnya manusia itu
menurut pembawaannya selalu berkepentingan (concerned), dengan kontemplasi;
sebagaimana menurut pembawaannya juga, manusia berkepentingan dengan segala macam
kegiatan dalam hidupnya. Hal-hal demikian juga berkaitan dengan tuntutan individu dan
masyarakat yang dinamis serta meningkat dalam latar setting peradaban, civillization ilmu
pengetahuan dan teknologi maju dunia.

E. Eksistensi
Dalam kamus bahasa Indonesia, eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Artinya,
eksistensi menjelaskan tentang penilaian ada atau tidak adanya pengaruh terhadap keberadaan
seseorang tersebut. Apabila orang lain menganggap kita mempunyai sebuah eksistensi, maka
keberadaan kita sudah dianggap dan dapat diperhitungkan oleh orang-orang di sekeliling kita.

Eksistensi biasanya dijadikan sebagai acuan pembuktian diri bahwa kegiatan atau
pekerjaan yang diakukan seseorang dapat berguna dan mendapat nilai yang baik di mata
orang lain. Contoh di dalam lingkup sekolah misalnya, eksistensi seorang siswa yang rajin
akan selalu diingat oleh pengajar dan lebih terlihat menonjol dibandingkan dengan siswa yang
malas belajar. Selain itu, eksistensi juga dianggap sebagai sebuah istilah yang bisa diapresiasi
kepada seseorang yang sudah banyak memberi pengaruh positif kepada orang lain.

Sementara itu, seorang ahli filsafat atau filsuf bernama Karl Jaspers memaknai eksistensi
sebagai pemikiran manusia yang memanfaatkan dan mengatasi seluruh pengetahuan objektif.

5
Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dapat menjadi dirinya sendiri dan menunjukkan
bahwa dirinya adalah makhluk eksistensi.

Selain itu, Jaspers juga menjelaskan tentang penerangan eksistensi yang dikemukakannya,
yaitu:

1. Eksistensi selalu memiliki hubungan dengan transedensi.

2. Eksistensi merupakan filsafat yang menghayati dan menghidupi kebenaran.

3. Eksistensi seorang manusia dapat dibuktikan oleh cara berpikir dan tindakannya.

Karl Jaspers menerangkan hal-hal tersebut dengan tujuan supaya semua orang paham dan
sadar bahwa setiap orang memiliki keunikan yang berbeda satu dengan yang lain. Sebab,
eksistensi merupakan sesuatu yang sifatnya individual sehingga bisa ditentukan oleh masing-
masing individu. Dan menurut Jaspers, semua orang memiliki cara keberadaan yang khas dan
unik, itulah yang dinamakan sebagai eksistensi seorang individu. Sehingga setiap orang yang
dapat menentukan jati diri atas keberadaannya dan mampu berdiri diantara eksistensi orang
lain maka mereka akan mendapatkan eksistensi yang sejati.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keindahan merupakan bagian dalam diri kita manusia sebagai sesuatu yang dapat
menyenangkan hati. Keindahan dapat kita rasakan oleh melalui pengalaman – pengalaman
pribadi yang menurut kita sangat indah dan menyenangkan hati. Pengalaman keindahan
biasanya bersifat visual ( terlihat ) dan audio ( terdengar ). Setiap penilaian kita pada
sesuatunya berbeda – beda. Dikatakan suatu hal itu indah jika memiliki daya tarik yang bagus
dan membuat kita terpesona. Meskipun keindahan itu ada batasnya, tapi kita bisa
menikmatinya dan membuat hati kita bahagia dan mengagumi kebesaran Tuhan atas segala
ciptaannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Faridah. 1992. Budaya Dasar Manusia. Padang : UPI PADANG

Pasaribu.F.B.Rowland.2013.Manusia dan Keindahan.

https://Blogger.Dr.Ratna Puspita Sari/2011/08/18/Manusia dan Estetika

http://anthonie.multiply.com/journal/item/181/Manusia_dan_keindahan

8
9

Anda mungkin juga menyukai