Anda di halaman 1dari 12

ILMU BUDAYA DASAR

(MANUSIA DAN KEINDAHAN)

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas ilmu budaya dasar


(manusia dan keindahan)
Dosen : Ratna Dewi M.Pd

Di susun Oleh :
Teguh Maulana
Mimi Maryami
M. Alfin
BAB  I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan.


Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Kata
keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,
dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung
kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak
terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode,
kedaerahan atau lokal.

B.   Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan manusia?

2.  Apa yang dimaksud dengan keindahan?

3.  Hakikat dari keindahan?

4.  Apa hubungan manusia dengan keindahan?

5.  Bagaimana cara untuk mengetahui suatu keindahan?

C.   Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
hubungan dan keterkaitan antara manusia dan keindahan. Mulai dari pengertian
masing-masing dan hubungan keduanya.
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna


dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang
baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan
manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk
sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari
orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk
sosial.

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai sebuah spesie  primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

B.   Pengertian Keindahan

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan
kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun
kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya
tidak indah. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang,
hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi
sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan,
waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. Agak sulit menyatakan
keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati
karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu
yang berwujud atau suatu karya.

Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar


katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος,
kallos, dan kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine
untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora,
yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan
dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”

C.   Hakikat dari Keindahan

Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan


hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan
indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos mengatakan bahwa
keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :


1.      Keindahan dalam arti luas.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu
yang di dalamnya terdapat kebaikan. Seperti Plato misalnya menyebut tentang
watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan. Bangsa tersebut
juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebut symmetria
untuk keindahan berdasarkan pengelihatan dan harmonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi:

- keindahan seni.

- keindahan alam

- keindahan moral

- keindahan intelektual

2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Dari klasifikasi pengertian keindahan di atas, masih belum jelas apakah


sesungguhnya keindahan itu. Hal ini merupakan masalah filsafati yang
mempunyai beragam pendapat. Salah satu cara untuk mengelompokkan keindahan
yaitu melalui pencarian ciri-ciri umum pada semua benda yang dianggap indah
dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kualitas hakiki dengan pengertian
keindahan.

Jadi keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat
pada suatu hal kulitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity)
keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan
pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa
keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna,
bentuk, nada dan kata-kata.

Nilai Estetik merupakan nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan seperti nilai moral, nilai ekonomik, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai estetik juga dapat disebut sebagai nilai suatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :

1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.

2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.

Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of

Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1.      Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,
yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam
pikirannya sendiri.

2.      Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni
karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.

3.      Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara
yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila
terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
D.  Tujuan Penciptaan Keindahan

Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan
tujuan tertentu pula. Berikut ini adalah alasan atau motivasi dan tujuan penciptaan
keindahan:

1.      Tata nilai yang telah usang

Tata nilai yang tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai
hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

2.      Kemerosotan zaman

Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan


kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan
perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.

3.      Penderitaan manusia

Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling
menentukan adalah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang
menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati, dan
sebagainya.

4.      Keagungan Tuhan

Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam
semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan
mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahanNya. Seindah-
indahnya tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai ciptaanNya.

E.  Hubungan Manusia dengan Keindahan

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu
melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk
kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat
menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-
mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat
luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat
menikmati keindahan.

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa.


Keindahan yang didasarkan oleh selera seni didukung oleh factor kontemplasi dan
ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu
yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan, dan menikmati suatu keindahan. Apabila kedua dasar ini dihubungkan
dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu
indah. Sesuatu yang indah itu menarik perhatian orang yang melihat dan
mendengarnya. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya seperti karya
seni lukis, seni suara, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan Tuhan
seperti pemandangan alam, bunga warna-warni dan sebagainya.

Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai


pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual)
atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan.
Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak
ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai
konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam
menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi
merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek
imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang
beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan
perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling
indah.

F.   Cara untuk Mengetahui Keindahan

1. Renungan

Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam


memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan
adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar
renungannya satu sama lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama,
lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu
bergantung kepada obyek dan subyek.

Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu:

a.       Teori pengungkapan, seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan berupa


gambaran angan-angan melalui gerak, garis, warna, suara dan sebagainya
sehingga orang-orang dapat merasakan perasaan yang sama.

b.      Teori metafisik, seni yang dibuat oleh manusia hanyalah merupakan mimemis
(tiruan) dari realita duniawi.

c.       Teori psikologi, seni yang dibuat oleh manusia sebagai bentuk pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadarnya.

2. Keserasian

Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai,
atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian
perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan
yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa
keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal.

a.       Teori objektif dan teori subyektif

Teori objektif berpendapat bahwa keindahan adalah kualitas yang memang telah
melekat pada bentuk indah yang bersangkutan terlepas dari orang yang
mengamatinya. Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan
keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri
seseorang yang mengamati suatu benda.

b.      Teori perimbangan

Teori perimbangan merupakan hubungan dari bagian-bagian angka yang


menciptakan keindahan.

3. Kehalusan

Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut,
sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.

Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat
kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap
kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap
kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat
menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai
keindahan dari seseorang.

4. Kontemplasi

Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam


untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna


dibandingkan dengan makhluk lainnya. Keindahan, sering diutarakan kepada
situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Jadi keindahan adalah susunan
kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling
sering disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan
(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri
tersebut dapat disimpulkan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan
dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan dapat
dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia, karena keindahan
tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa
saja dapat menikmati keindahan. Cara untuk mengetahui keindahan yaitu dengan
renungan, keserasian, kehalusan, dan kontemplasi.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Joko Tri Prasetya, dkk, ”ILMU BUDAYA DASAR”, PT Asdi                              


Mahasatya, JAKARTA, 2004

The Liang Gie; Garis Besar Estetika; Penerbit Ikarya, Yogyakarta, 1976

Nugroho, Widyo dan Achmad Muchji.1996. MKDU Ilmu Budaya Dasar. Depok:
Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai