PENDAHULUAN
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya
tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah,
sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga
tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘’symetria untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan
harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran’’.
Pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual. dalam rangka teori umum tentang nilai The liang gie menjelaskan bahwa
pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai
ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang
tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang
harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada
bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti
ketidak benarannya.
Penderitaaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagian kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau
kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk memalingkan darinya.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasala dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menangggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
PEMBAHASAN
Keindahan pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu
ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan
(unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan
pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Adapun definisi manusia adalah sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang berfariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Manusia menikmati
keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya
bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik
Banyak -aktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah -
aktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin
berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya
tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah.
Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan