Anda di halaman 1dari 23

MANUSIA & KEINDAHAN

MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna. Manusia memiliki perbedaan
baik secara biologis maupun secara rohani.
Secara biologis umumnya manusia dibedakan
secara fisik dan secara rohani dibedakan
berdasarkan kepercayaannya atau agama yang di
anutnya.
Kepada manusia di berikannya akal yang di
persiapkan untuk menerima bermacam macam
ilmu pengetahuan dan kepandaian, sehingga dapat
berkreasi (berdaya cipta) dan sanggup menguasai
alam.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah
kompleks:

1. Hubungan antara manusia dengan manusia


2. Hubungan antara manusia dengan alam
3. Hubungan antara manusia dengan makhluk
hidup yang ada di alam
4. Hubungan antara manusia dengan Sang
pencipta.
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk
budaya

Secara umum, Ilmu Sosial Budaya Dasar untuk


mengembangkan kepribadian manusia sebagai
makhluk sosial (zoon politicon) dan sebagai
makhluk budaya (homo humanus), sehingga mampu
menanggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah sosial budaya dan masalah lingkungan
sosial budaya, serta mampu menyelesaikan secara
bijaksana, dan manusiawi masalah-masalah tersebut.
Tiga macam rumusan utama :

Pengembangan kepribadian manusia sebagai


makhluk sosial dan makhluk budaya.
Kemampuan menanggapi secara kritis dan
berwawasan luas masalah sosial budaya dan
masalah lingkungan sosial budaya.
Kemampuan menyelesaikan masalah
secara halus, arif, dan manusiawi
Manusia makhluk sosial (zoon politicon) artinya :

Manusia sebagai makhluk individu tidak akan


mampu hidup sendiri dan berkembang
sempurna tanpa hidup bersama dengan
individu manusia lain.

 Sejak lahir manusia sudah harus hidup


bersama dengan manusia lainnya, hal itu
didasari oleh kebutuhan manusia yang hanya
dapat dipenuhi apabila berhubungan dengan
atau mendapat bantuan dari manusia lain.
Dengan kata lain manusia harus hidup
bermasyarakat.
Hidup bermasyarakat artinya saling
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain
dalam kelompoknya dan juga dengan
individu di luar kelompoknya guna
memperjuangkan dan memenuhi
kepentingannya.
Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya :

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang


paling sempurna, karena sejak lahir sudah
dibekali dengan unsur akal (ratio), rasa (sense),
dan karsa (will, wish).

Dengan unsur itu manusia dapat


mempertimbangkan mana yang benar dan mana
yang salah, mana yang baik dan mana yang
buruk, mana yang bermanfaat dan mana yang
merugikan.
KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah
yang artinya:
 Bagus
Cantik
Elok
Molek  
dan sebagainya.
Keindahan dalam arti yang berbeda :

1. Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian


keindahan yang seluas-luasnya meliputi
keindahan seni, keindahan alam, keindahan
moral, dan keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut
pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut benda
yang diserapnya dengan penglihatan.
NILAI ESTETIK

Nilai Estetik adalah nilai suatu benda yang


menyebabkan menarik minat seseorang
atau suatu golongan.

Nilai adalah semata-mata suatu realita


psikologis yang harus dibedakan secara
tegas dari kegunaan karena terdapat dalam
jiwa manusia dan bukan pada benda itu
sendiri.
Nilai digolongkan menjadi:

Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda


sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya

Nilai intrinsik : sifat baik dari benda


yang bersangkutan atau sebagai suatu
tujuan ataupun demi kepentingan benda
itu sendiri
KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan
selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera
seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.

Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia


untuk menciptakan sesuatu yang indah.

Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia untuk


menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu
yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan
dengan bentuk di luar diri manusia, maka
akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu
indah.
Sebab - sebab Manusia Menciptakan
Keindahan:

Tata nilai yang telah usang


Kemerosotan zaman
Penderitaan manusia
Keagungan Tuhan
RENUNGAN
Renungan adalah berasal dari kata renung yang
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-
dalam.Renungan adalah hasil merenung.
 Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori antara lain : teori pengungkapan,
teori metafisik dan teori psikologis.  Namun
renungan pemikiran mendalam terhadap
cerita,analogi,anekdot atau peristiwa untuk
mendapatkan hikmah tertentu. Ada hasil yg kita
dapatkan dari renungan, yaitu berupa hikmah dan
Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan
didasarkan atas 3 teori, yaitu:
 Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of human 
feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
 Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar
merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer
(1788-1860)
 Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori
lain tentang sumber seni adalah teori permainan
(dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan
Herbert  Spencer 1820 – 1903).
KESERASIAN

Keserasian, artinya cocok, kena benar, dan


sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu
mengandung unsur perpaduan, pertentangan,
ukuran dan seimbang.
Keserasian mengandung arti cocok dalam
segala hal (keharmonisan, kesepadanan,
keselarasan, kesesuain dan keteraturan).
Dalam hubungannya dengan keindahan,
keserasian memiliki makna perpaduan
antara berbagai unsur yang menjadi satu
sehingga menimbulkan satu bentuk
keindahan. Sehingga keserasian memiliki
hubungan yang erat kaintannya dengan
keindahan, tanpa adanya keserasian,
keindahan tidak akan terwujud.
The Liang Gie dalam bukunya :
Garis besar estetika
menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2
teori yaitu :
 Teori Objektif dan Teori Subjektif
Teori objektif yang mencipta nilai estetik
adalah sifat (kualitas) yang memang benar
melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang
mengamatinya.
Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang
yang mengamati sesuatu benda.
 Teori Perimbangan.

Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa


Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang
lebih terbatas yakni secara kualitatif yang
diungkapkan dengan angka.

Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM


sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori
tersebut runtuh karena desakan dari filsafat
empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
Bagi mereka keindahan hanyalah kesan
yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya
berpendapat bahwa keindahan
sesungguhnya tercipta dari tidak adanya
keteraturan, harus tersusun dari daya hidup,
penggambaran, pelimpahan dan
pengungkapan perasaan

Anda mungkin juga menyukai