Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FILSAFAT SENI RANGKUMAN BUKU

TUGAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Seni
Program Studi Magister Pendidikan Seni

OLEH
AIR SA’ID DERMAWAN
NIM S052302001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2023
Tugas 1: Rangkuman Tentang Definisi yang Berkaitan dengan Filsafat dari Buku
Filsafat Seni oleh Jakob Sumardjo

Manusia menyadari bahwa jika ia memiliki rasa tanggung jawab terhadap


hidupnya dan hidup orang lain tentu ia memerlukan kebenaran. Ia menuntut hidupnya
untuk hidup dalam kebenaran, dengan apa yang sesuai kesadarannya, yang disetujuinya
dan dianggapnya baik serta yang dianggapnya memiliki nilai sehingga dapat dijadikan
pegangan untuk bertindak. Kebenaran bukanlah sesuatu yang bersifat statis, namun kaya
dan berkembang, ia tumbuh memperkaya dirinya tanpa batas. Sebab kebenaran berada
pada luar alam manusia dan telah ada sebelum manusia ada. Manusia juga menyadari
bahwa ia tidak pernah puas setelah menyadari kebenaran, maka dari itu ia terus mencari
dan menemukan kebenaran yang tiada batasnya. Kebenaran itu luas, kodrat manusia
terlalu terbatas.
Dalam sejarah umat manusia dikenal sejumlah lembaga kebenaran antara lain
agama, ilmu, filsafat, dan seni. Melalui keempat lembaga itu, manusia mencari dan
menemukan kebenarannya sendiri dengan potensi kejiwaan yang dimilikinya, meliputi
potensi pikir, potensi inderawi, potensi merasakan dan potensi untuk percaya. Karena
kebenaran itu bersifat abadi, maka kebenaran sejati dari setiap lembaga kebenaran
tersebut bermuara pada kebenaran itu sendiri.
Dalam sejarah umat manusia, Lembaga kebenaran yang paling tua yakni agama
atau sistem kepercayaan. Dasar agama adalah kepercayaan. Manusia percaya kepada
agama sebagai kebenaran mutlak (takwa). Yang memperjelas kebenaran agama itu sendiri
yaitu kebenaran filsafat. Namun berbagai penemuan ilmu, filsafat dan seni mutakhir
sering lebih memperjelas kebenaran agama.
Lembaga kebenaran selanjutnya yaitu filsafat. Alatnya adalah nalar, logika
manusia yang bersifat spekulatif (bukan empirik) dan tak ada metode yang baku.
Tujuannya adalah mencapai kebenaran yang bersifat mendasar, menyeluruh dalam sistem
konseptual. Kegunannya adalah kearifan hidup. Sehingga ciri-ciri lembaga kebenaran ini
yaitu konseptual, logis, universial, mendasar, menyeluruh, mutlak, dan langgeng.
Untuk menyelaraskan kegiatan pencarian kebenaran dalam masing-masing
lembaga tersebut, sering dijumpai kegiatan antar lembaga. Dalam lembaga agama,
misalnya, dikembangkan filsafat agama, ilmu-ilmu agama, dan seni agama. Begitu pula
dengan lembaga seni, dikembangkan studi filsafat seni dan ilmu-ilmu seni. Tetapi dari
keempat lembaga kebenaran tersebut, lembaga filsafat selalu hadir. Ada filsafat seni,
filsafat agama, dan filsafat ilmu. Sebab semua itu diperlukan karena filsafat mencoba
menjawab pertanyaan manusia tentang kebenaran yang sifatnya mendasar dan
menyeluruh. Dengan demikian manusia yang lengkap atau manusia yang manusiawi
adalah ia yang menggunakan semua potensi kejiwaannnya dalam mencari dan
menemukan kebenaran itu, ia juga bergerak dalam keempat lembaga kebenaran tersebut
secara seimbang. Jika hal tersebbut tidak dapat ia lakukan, maka dia harus mempunyai
kepercayaan terhadap orang yang dipandangnya pakar dalam lembaga yang tak ia kuasai
itu. Hidup ini pendek, kebenaran itu abadi.
Dari gagasan presiden Bosnia, Alija Ali Izetbegovic tertuang dalam bukunya yang
terkenal berjudul Islam antara Timur dan Barat, pada dasarnya hanya ada dua alam dalam
hidup setiap manusia, yakni alam nyata dana alam sana atau alam lain. Alam nyata yang
terindra adalah alam material dan biologis sedangkan alam lain atau alam sana yang
berada diluar alam semesta ini yakni alam spiritual, alam roh, atau alam atas. Boleh juga
dianalogikan dengan alam ide, alam imajinasi atau alam ketuhanan.
Pada alam material manusia dapat dikenali lewat pengalaman hidup sehari-hari
dari mulai sejak lahir hingga kematiannya. Alam material ini dapat dipahami dan
dimengerti secara mendalam lewat lembaga ilmu, sebab ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah pemahaman manusia atas dunia material dan pemanfaatannya untuk kepentingan
manusia. Sedangkan pada alam sana yakni pada dunia spiritual dapat dipahami dan
dihayati lewat lembaga agama, lembaga filsafat dan lembaga seni. Maka seni adalah
lembaga kebenaran yang bersifat spiritual sejajar dengan agama dan filsafat. Agama, seni
dan filsafat adalah dunia yang memungkinkan manusia yang masih material atau masih
hidup dapat memasuki alam spiritual atau alam kerohanian.
Alam rohani dapat dikenal dan dicapai manusia selama hidupnya lewat
pengalaman dan ajaran agama, lewat renungan falsafi (pemahaman) dan lewat kesenian
(penghayatan). Selain itu, lewat penalaran manusia yang dikembangkan dalam lembaga
filsafat, alam rohani juga dapat dipahami lebih jelas. Maka lembaga agama, filsafat dan
seni adalah media bagi manusia untuk dapat menjangkau dunia atas yang bersifat spiritual
dan rohaniah. Dalam agama, pengalaman adalah pengalaman roh. Dalam filsafat, temuan
filsuf dari dunia sana disebut esensi. Sementara itu, dalam seni, temuan para seniman
disebut imajinasi kreatif. Inilah sebabnya, praktik agama, renungan falsafi dan tanggapan
atas karya seni sering disebut sebagai pengalaman trasendental, kehadiran dunia lain atas
dunia konkret manusia. Dan dalam studi untuk memahami kekayaan lembaga kerohanian
tersebut disebut studi kebudayaan, sedangkan studi tentang ssegi-segi materialisme
manusia di dunia disebut sebagai studi peradaban.
Dalam praktiknya terdapat perbedaan orientasi kontradiktif dalam bidang agama,
filsafat dan seni, baik pandangan yang mengarah kepada materialisme maupun
spiritualisme. Dalam bidang filsafat juga terdapat aliran filsafat yang orientasinya kepada
materialisme dan idealisme. Hidup manusia di dunia ini terdiri dari badan dan roh.
Pertanyaan-pertanyaan seperti “untuk apa manusia hidup di dunia ini?” dan “untuk apa
kita terlempar atau jatuh ke dunia material ini?”. Pertanyaan tersebut dijawab oleh
lembaga agama dan lembaga filsafat.
Tugas 2: Estetika - Pengantar Filsafat Louis Kattsoff yang diterjemahkan oleh
Sumargono

Estetika merupakan suatu teori yang meliputi: (1) penyelidikan mengenai yang
indah, dan (2) penyelidikan mengenai prinsip-prinsip yang mendasari seni. Tetapi ini
berarti tidak mempersoalkan senimannya. Maka kiranya dalam hal ini disimak satu segi
teori estetika yang lain, yaitu (3) pengalaman yang bertalian dengan seni-masalah
penciptaan seni, penilaian terhadap seni atau perenungan atas seni.
Tentang keindahan, yang pertama seni tidak semata-mata berusaha menyatakan
keindahan, dan kedua agaknya ada sejumlah prinsip-prinsip tertentu, yang apabila
diterapkan secara berhasil, akan menghasilkan karya seni. Estetika juga berusaha
memperoleh jawaban atas pertanyaan, “Apakah yang menyebabkan lahirnya karya seni?,
atau dengan kata lain, “Apakah yang dimaksudkan bila orang mengatakan ‘inilah sebuah
karya seni’?”.
Hasil-hasil ciptaan seni didasarkan atas prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan
sebagai ‘rekayasa’, ‘pola’, ‘bentuk’, dan sebagainya.
• Unsur Manusiawi
Bersangkut paut dengan karya seni, seni sebagai hasil pengungkapan nilai
maupun sebagai hasil pengungkapan perasaan, setidaknya terdapat dua factor
manusiawi yang menonjol. 1. Faktor sang seniman, 2. Manusia yang
merenungkan karya seni.
• Predikat Keindahan
Mendefinisikan ‘keindahan’ berarti menutupi sejumlah besar kesulitan.
Pada bagian ini, penulis mengajak para pembaca untuk menghilangkan makna
ganda yang dapat timbul.
• Keindahan Lukisan
Bagian ini, penulis mengajak para pembaca untuk memaknai sebuah
keindahan. Keindahan yang dibahas yaitu berfokus pada karya-karya seni lukisan.
• Makna dan Keindahan
Penulis menjelaskan pengertian mskna dan keindahan. Penulis
menganalogikan hubungan antara wanita dan keindahan. Bahwa lebih banyak
jumlah Wanita yang cantik dibandingkan dengan Wanita yang indah.
• Keindahan Ungkapan
Suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat selaras dan berpola
baik, melainkan harus juga mempunyai ‘kepribadian’. Tetapi hendaknya diingat
kesukaran yang dihadapindalam menentukan makna ‘selaras’.

Anda mungkin juga menyukai