Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT ILMU

“Hubungan Filsafat dengan Agama, Hubungan Filsafat dengan Seni, dan Manfaat
Mempelajari Filsafat”

Oleh :
PRATIWI SHAVILA (8206172027)
PUTRI ANGGRAINI PURBA (8206172020)
Pengertian
• Suatu sikap atau tindakan yang lahir dari
kesadaran dan kedewasaan seseorang dalam
Filsafat memikiran segala sesuatu secara mendalam
dengan melihat semuanya dari berbagai sudut
pandang dan korelasinya.

• Sistem yang mengatur tata keimanan


(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Agama Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.

• Istilah seni (art) berasal dari kata latin Ars yang


Seni berarti seni, keterampilan, ilmu dan kecakapan.
Maka, seni adalah suatu karya yang memiliki nilai
estetika atau keindahan dibuat oleh manusia untuk
menggambarkan suatu ekspresi atau kreativitas. 
“Hubungan Filsafat dengan Agama”

 Terdapat beberapa asumsi terkait dengan jalinan


filsafat dengan agama. Asumsi tersebut didasarkan
pada anggapan manusia sebagai makhluk sosial.

 Saifullah memberikan ikhtisar dalam bagan yang lebih


terperinci mengenai perbandingan jalinan agama dan
filsafat.
Tabel perbandingan antara agama dan filsafat

Agama Filsafat

Agama adalah unsur mutlak dan sumber


Filsafat adalah salah satu unsur kebudayaan.
kebudayaan.

Agama adalah ciptaan Tuhan. Filsafat adalah hasil spekulasi manusia.

Agama adalah sumber-sumber asumsi dari Filsafat menguji asumsi-asumsi science, dan
filsafat dan ilmu pengetahuan (science). science mulai dari asumsi tertentu.

Agama mendahulukan kepercayan dari Filsafat mempercayakan sepenuhnya kekuatan


pada pemikiran. daya pemikiran.

Agama mempercayai akan adanya kebenaran Filsafat tidak mengakui dogma-dogma agama
dan khayalan dogma-dogma agama. sebagai kenyataan tentang kebenaran.
Baik filsafat maupun agama bertujuan (sekurang-kurangnya)
peran agama dalam meluruskan filsafat yang spekulatif terhadap
kebenaran mutlak yang terdapat dalam agama. Sedangkan peran
filsafat terhadap agama adalah membantu keyakinan manusia
terhadap kebenaran mutlak itu dengan pemikiran yang kritis dan
logis.
“Hubungan Filsafat dengan Seni”

 Filsafat dan seni sebagai komunikasi yang kreatif, tetapi cara dan
tujuannya berbeda. Filsafat adalah usaha mencari kebenaran,
sedangkan seni lebih pada kreasi dan menikmati nilai. Bahkan bila
seni menggunakan bahasa seperti dalam sastra, penggunaan ini
tidak sama dalam filsafat.

Lantas,
 Tujuan dari seni adalah membangkitkan
Apa hubungan emosi estetik, sementara dalam filsafat,
filsafat dengan bahasa adalah alat untuk mengucapkan
seni? kebenaran. Awalnya hubungan filsafat
dan seni selalu dikaitkan dengan estetika.
Hal itu terdengar sangat masuk akal bagi
nalar kita, karena estetika adalah filsafat
yang mempertanyakan keindahan.
Keduanya sama-sama atribut ‘manusiawi’ dari makhluk
bernama manusia. Seni lebih bertemali dengan emosi,
sementara filsafat lebih bertemali dengan inteligensi. Seni dapat
menjadi objek kajian filsafat, ketika orang mempertanyakan
mengapa dan untuk apa orang mengekspresikan emosinya
lewat aktivitas seni. Sebaliknya, seorang seniman bisa juga
mengekspresikan pandangannya terhadap makna (filsafat)
segala sesuatu lewat karya seni.
Manfaat Mempelajari Filsafat
– Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap
sempit dan tertutup.
– Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.
– Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadimaupun dalam hubungannya
dengan orang lain, alam sekitar,dan Tuhan YME.
– Filsafat ilmu bermanfaat untuk menjelaskan keberadaan manusia di dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan alat untuk
membuat hidup menjadi lebih baik
– Filsafat ilmu bermanfaat untuk membangun diri kita sendiri dengan berpikir secara
radikal (berpikir sampai ke akar-akarnya), kita mengalami dan menyadari keberadaan
kita.
– Filsafat ilmu memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan untuk memandang dan
memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang hidup
secara dangkal saja, tidak mudah melihat persoalan-persoalan, apalagi melihat
pemecahannya.
– Filsafat ilmu memberikan pandangan yang luas, sehingga dapat membendung
– egoisme dan ego-sentrisme (dalam segala hal hanya melihat dan mementingkan
kepentingan dan kesenangan diri sendiri).
– Filsafat ilmu memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam
etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa,
ilmu mendidik, dan sebagainya.
Sekian
Dan
Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai