Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan
kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang
senang melihat atau mendengarkannya.
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan
bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam
suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman
estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji berpendapat, seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan
media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan
perasaan orang lain. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan yang menghasilkan karya indah.
Defenisi Seniman
Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek. Secara garis besar, berdasarkan tinjauan
ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 2 (DUA) jenis paradigma :
Paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek adalah
terpisah satu sama lain, sebab dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah
dipisahkan dari kehidupan agama tidak dinafikan eksistensinya, tapi hanya dibatasi
perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya agama tidak mengatur
kehidupan umum/publik. Paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa
mencampuri dan mengintervensi yang lainnya.
Paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi
agama sama sekali agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun
dengan IPTEK. IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari
agama, Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem,
dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan
keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan vertikal manusia-
Tuhan.
Integrasi Iman, IPTEK dan Seni
Secara lebih spesifik, integrasi Iman dan iptek ini diperlukan karena
empat alasan antara lain:
Sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan memberikan berkah
dan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup umat
manusia bila iptek disertai oleh asas iman dan takwa kepada Allah
sebaliknya, tanpa asas Imtaq, iptek bisa disalahgunakan pada
tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat mengancam
nilai-nilai kemanusiaan jika demikian, iptek hany secara
metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi.
Pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme, telah
menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik,
materialistik, dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan
nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh bangsa kita.
• Dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti
(kebutuhan jasmani), tetapi juga membutuhkan Imtaq dan nilai-nilai
sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada salah
satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan
berat sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang telah
menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan bathin, dunia
dan akhirat.
• Imtaq menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar
manusia menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar Imtaq, segala
atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan
mampu alias gagal mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan
dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari ridha Tuhan, hanya
akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain
bayangan palsu.
Tanggung Jawab Seorang Seniman
Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif,
atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap
adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni, seperti
lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik. Seniman
menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai
estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai
seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui. Apakah
keindahan itu merupakan sesuatu yang lahir dari benda itu sendiri (obyek),
ataukah hanya lahir dalam alam pikiran atau perasaan orang yang mengamati
benda tersebut (subyek).
Muncullah dua teori :
Teori Obyektif dimana keindahan itu adalah sifat (kualitas) yang memang telah
melekat pada suatu benda indah, yang sama sekali lepas dari siapa yang
mengamatinya. Penganut teori ini antara lain, Plato, Hegel, dan Bernard
Bosanquet.
Teori Subyektif yaitu sifat-sifat indah pada suatu benda sesungguhnya tidak
ada. Yang ada hanyalah tanggapan perasaan dari dalam diri si pengamat.
TERIMA KASIH